Share

Ratri dan Adelia

Pagi berselimut embun dengan derai suara azan subuh yang sayup-sayup terdengar dari kejauhan, memaksa Naila membuka matanya. Dia tetap memaksakan diri walaupun masih terasa berat mengingat dirinya hampir tak tidur semalaman. Dia menatap di sampingnya, sesosok laki-laki tampan yang juga masih tertidur.

Sebuah kecupan manis yang mendarat di dahinya membuat laki-laki itu menggeliat.

"Sayang." Suaranya serak. "Kamu sudah bangun?" Khairul merentangkan kedua tangan, menarik tubuh indah itu hingga membuat sang istri jatuh di atas tubuhnya.

"Biarkan dulu seperti ini, Sayang." Laki-laki itu meresapi keintiman yang tercipta, membangkitkan gelembung hasrat di tubuhnya. Khairul mendekatkan wajahnya, meski dengan mata yang belum sepenuhnya terbuka.

Sebuah benda kenyal nan basah seperti biasa mengabsen setiap inci di wajah manisnya. Tak ada yang terlewat sedikitpun. Laki-laki itu bersikap begitu memujanya bak seoran

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status