Share

Bab 40

'Al Humaira Razak', dialah wanita yang sangat saya cintai, dialah yang merubah kehidupanku dari dunia yang kelam, yang penuh gelimang dosa,kini saya sudah meninggalkan semuanya, saya berusaha untuk tetap istiqamah dengan kehidupanku saat ini saya sudah  meninggalkan semua yang berhubungan dengan masa laluku.

Saya tau kamu sangat mencintai diriku, tapi takdir berkata lain, saya meninggalkan dirimu tanpa memikirkan perasaanmu,demi memenuhi permintaan kedua orang tuaku yang telah berkorban banyak untuk diriku, hingga rela berpisah denganmu.saya harus melanjutkan studi ke luar negeri demi bisa menjalankan perusahaan kedua orang tuaku.

Humaira maaf saya yang telah menyakiti hati dan perasaan mu, untuk menebus semua kesalahanku kepadamu,saya tidak akan pernah menerima kehadiran wanita yang lain.Akan selalu saya simpan rasa cinta ini hanya untukmu sampai kapan pun.

Banyak kenangan tentang kita Humaira, saya tidak mampu mengingatnya hingga menguraikannya satu persatu.Mengingat semua itu hanya membuat hati saya tambah sakit Humaira.

Ting.ting.ting.

Notifikasi panggilan masuk di handphone yang ada di dalam saku celana ini, sehingga membuyarkan lamunanku semua tentang mu Humaira bidadari pujaan hatiku.

"Assalamualaikum Nak.. ini Mama."

"Waallaikum salam..ma.. maafkan Rendi ya belakangan ini belum sempat menemui mama dan papa di rumah. Insya Allah sebentar sore setelah pulang kantor saya akan pulang ke rumah."

"Iya Nak... mama sama papa selalu menunggu kedatanganmu,kami sangat merindukan mu Nak."

"Oke ma.. saya tutup dulu teleponnya, masih banyak pekerjaan yang harus Rendi selesaikan, Assalamualaikum."

"Waallaikum salam.. Sampai ketemu di rumah Nak." Mama langsung memutuskan telepon dari seberang sana.

Sudah jam 4 sore, waktunya untuk pulang ke rumah, tapi kali ini saya harus menemui mama sama papa.

Tok.tok tok.

"Assalamualaikum ma..."saya dengar langkah menuju pintu lalu 

"Waallaikum salam.... Rendi, benarkah ini kamu nak, Mama kangen sekali."mama langsung memeluk saya dengan penuh haru sampai sampai mama tergugu menahan tangisnya.

"Iya ma...ini Rendi,saya sangat merindukan mama dan papa, maafkan Rendi ma.. baru bisa pulang menjenguk Mama sama Papa."saya juga langsung membalas pelukan wanita yang telah menjadi duniaku sedari saya menapakkan kaki di muka bumi ini sampai dengan sekarang ini.

Mama langsung membimbing saya masuk ke dalam rumah, di sana di sebuah sofa ruang keluarga ada seorang laki-laki yang sudah tidak muda lagi tapi masih cukup tangguh untuk menaklukkan dunia bisnis yang penuh trik licik.

"Assalamualaikum papa... maafkan Rendi yang telah mengabaikan Papa selama ini."saya langsung melabuhkan diri ini kedalam pelukannya.

"Waallaikum salam... Rendi, sudahlah nak yang terpenting saat ini kamu sudah mau pulang ke rumah, karena selama kamu pergi dan tidak mau pulang ke rumah ini,mama kamu setiap hari menangis meratapi kepergian mu.Maafkan Mama sama Papa juga Nak.. karena kami berdua, kamu rela meninggalkan dan melepaskan wanita yang sangat kamu cintai."walaupun papa seorang tua tapi tidak segan untuk meminta maaf kepada saya sebagai anaknya.

"Rendi.. bukalah pintu hatimu Nak untuk menerima kehadiran wanita lain dalam hidupmu, karena Humaira sekarang sudah bahagia dengan suami dan keluarganya,mama dengar kalau dia sudah memiliki 2 orang anak dalam pernikahannya, Mama mohon carilah pengganti dirinya untuk menemani sisa hidupmu Nak."Mama berusaha mengusik kesendirianku selama ini.

"Maafkan Rendi ma... Untuk saat ini saya belum bisa melupakan rasa bersalahku kepada Humaira."saya berusaha untuk menghindari apa yang di inginkan mama, untuk segera mencari pendamping hidupku.

"Rendi...mau sampai kapan kamu seperti ini...kamu itu sudah tidak muda lagi ingat usiamu sekarang sudah menghampiri kepala 4, tidak kau kasihan dengan kami yang sudah tua ini,kami tidak tau kapan datangnya kematian itu Nak...Mama sama Papa selalu berdoa memohon kepada Allah SWT agar kami berdua di beri kesempatan untuk melihat kamu menikah dan bahagia Nak."saya cukup tau diri ma,tapi saya tidak bisa mengikis semua rasa cinta untuk Humaira sang bidadari pujaan hatiku.

"Iya...ma.. nanti Rendi pikir kan lagi keinginan Mama."tak terasa waktu berlalu dengan cepat ini sudah jam 8 malam, saya pamit masuk istirahat ke kamar yang dulu saya tempati sewaktu saya masih tinggal di rumah ini, malam ini saya bermalam di sini tidak pulang ke apartemen yang telah saya tempati selama kurang waktu 10 tahun ini.

"Ma...pa.. Rendi masuk istirahat dulu rasanya lelah sekali tadi di kantor kerjaan banyak banget.."

"Iya Nak.... selamat beristirahat ya.."

Sampai di kamar saya langsung rebahan di kasur hingga akhirnya saya tertidur.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status