Share

Bab 625

Author: Patricia
Nadine mengangguk. "Bisa dibilang begitu."

Mikha tak kuasa mengernyit. "Kedengarannya memang lega banget, tapi apakah fakultas bakal setuju? Mereka bukan orang bodoh."

"Bu Freya bilang, urusan dengan fakultas akan dia selesaikan. Kita cuma perlu fokus sama penelitian dan melakukan pekerjaan kita dengan baik."

"Luar biasa! Itu artinya kita bekerja untuk diri kita sendiri!" Mikha begitu gembira hingga langsung memasukkan dua potong biskuit ke mulutnya.

Enak sekali!

"Kalau saja ada teh susu panas sekarang, semuanya akan terasa sempurna ...."

Belum selesai dia bicara, ponsel Nadine tiba-tiba berdering.

"Halo?"

"Halo, ini dari pengantaran makanan. Bisa tolong keluar sebentar untuk ambil pesanan the susu kalian? Saya tidak bisa masuk."

Nadine tertegun.

Teh susu? Dia tidak merasa memesan apa pun.

Namun, karena kurir sudah menunggu, dia memutuskan untuk mengambilnya dulu baru mencari tahu. Saat kembali, di tangannya ada tiga cangkir teh susu panas.

Mikha langsung berbinar. "Kak Nadine, kamu be
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 626

    Di samping, Mikha yang sedang mengamati kejadian itu berkedip beberapa kali dan tidak berani bersuara. Situasi ini ... tsk!Nadine mengalihkan pandangannya di antara kedua orang itu. Stendy tersenyum santai, tetapi sebenarnya penuh tekanan dan tidak memberi ruang untuk penolakan.Sebaliknya, Arnold terlihat jauh lebih tenang dan lembut. Nadine bisa memahami itu adalah bentuk toleransi dan dorongan.Keduanya sedang menunggu jawabannya. Nadine sungguh kebingungan. Tiba-tiba, dari sudut matanya, dia melihat sesuatu. Dia bangkit, lalu berjalan ke dispenser air, dan mengambil sebuah cangkir dari lemari atas."Aku rasa lebih baik minum air saja," ucap Nadine.Arnold dan Stendy saling bertukar pandang, lalu masing-masing mengalihkan tatapan.Stendy tersenyum santai. "Kamu sudah bekerja keras sepanjang pagi. Istirahat yang baik. Aku ada urusan, jadi harus kembali ke kantor dulu."Dia juga bukan orang yang kurang kerjaan. Ada banyak urusan di perusahaannya yang menunggu keputusan darinya. Bisa

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 627

    "Dia memang seperti itu, semakin besar tekanannya, semakin tenang sikapnya." Reagan tiba-tiba berbicara.Jinny tersenyum tipis. "Saat berkeliling tadi, aku melihat laboratorium bukan hanya memiliki area eksperimen, tapi juga ada ruang santai, bahkan dapur juga ada."Reagan mengernyit, lalu tanpa sadar menambahkan, "Itu karena Nadine suka masak dan dia juga sangat berbakat dalam masak. Setiap kali dia makan sesuatu yang dia suka atau menarik perhatiannya, dia akan menghabiskan beberapa hari untuk meneliti cara membuatnya.""Kalau dia menemukan resep dan video tutorial yang nggak cocok, dia akan mencoba sendiri dan membandingkan rasa mana yang lebih baik ...."Jinny tersenyum. "Kalau begitu, dia pasti orang yang sangat teliti."Reagan tersenyum, tatapannya dipenuhi kerinduan. "Ya, dia bukan hanya teliti, tapi juga sangat perhatian. Kalau ada yang sakit kepala atau demam, dia pasti orang pertama yang tahu. Di rumah, dia tahu persis di mana letak barang-barang, sekalipun cuma hiasan kecil

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 628

    Reagan memberi instruksi kepada sopirnya. "Putar balik ke Grand Sira.""Baik, Tuan."....Makan malam berlangsung cukup menyenangkan, berkat suasana santai yang sengaja diciptakan oleh Jinny.Hanya saja, selama makan, Reagan meminta sebotol anggur merah. Begitu anggur itu habis, dia sudah tak tahan lagi terhadap efek alkohol. Matanya berkabut, wajahnya tampak mabuk.Melihat keadaannya, Jinny tidak punya pilihan selain membantunya naik ke mobil.Sopir tampak sedikit terkejut. "Tuan Reagan ... eee ....""Dia mabuk. Tolong antar dia pulang ya?" jelas Jinny.Tiba-tiba, sopir bertanya, "Nona Jinny, kamu mau ikut nggak?"Jinny tertegun sejenak."Jangan salah paham. Jam segini, Bibi Julia mungkin sudah pulang, jadi di rumah nggak ada siapa-siapa. Dalam kondisi begini, sebaiknya ada yang menjaga Tuan Reagan. Kalau kamu nggak keberatan ....""Tentu saja nggak keberatan. Ya sudah, ayo pergi." Selesai berkata begitu, Jinny ikut naik ke mobil.Tak lama kemudian, mereka tiba di vila Reagan. Setelah

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 1

    Semua teman dekat di lingkungan pertemanan mereka tahu bahwa Nadine Wicaksono sangat mencintai Reagan Yudhistira. Saking cintanya, Nadine sampai tidak punya kehidupannya sendiri, seolah-olah ingin berada di dekatnya selama 24 jam sehari.Setiap kali mereka putus, belum sampai tiga hari saja Nadine akan kembali untuk meminta balikan. Di dunia ini, siapa pun mungkin bisa mengatakan kata "putus", kecuali Nadine. Ketika Reagan masuk sambil memeluk kekasih barunya, ruangan itu menjadi hening selama lima detik.Gerakan Nadine yang sedang mengupas jeruk terhenti, "Kenapa kalian semua diam? Kenapa pada lihat aku?""Nadine ...." Teman-temannya memandangnya dengan tatapan khawatir.Namun Reagan tetap santai memeluk wanita itu dan langsung duduk di sofa. "Selamat ulang tahun, Philip" ucapnya. Begitu terang-terangan, seolah-olah tidak terjadi apa pun.Nadine langsung berdiri. Ini hari ulang tahun Philip, jadi dia tidak ingin membuat kekacauan. "Aku ke toilet sebentar." Saat menutup pintu, dia mend

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 2

    Di meja makan.Reagan bertanya, "Kenapa nggak ada bubur?""Maksud Tuan, bubur untuk kesehatan lambung ya?""Bubur untuk kesehatan lambung?" tanya Reagan lagi."Ya, bubur yang sering dimasak Nona Nadine. Bubur millet dicampur ubi, bunga bakung, dan kurma merah, 'kan? Wah, aku nggak sempat menyiapkannya. Hanya untuk bunga bakung, jali-jali, dan kurma merahnya saja harus direndam semalaman dan mulai direbus keesokan paginya.""Selain itu, pengaturan apinya sangat penting. Aku nggak sepeka Nona Nadine untuk terus mengawasi api. Hasil masakanku juga nggak akan seperti miliknya, terus ...."Reagan menyelanya, "Bawakan saus daging sapi.""Oke, Tuan.""Kenapa rasanya beda?" Reagan melihat sekilas botol itu. "Kemasannya juga beda.""Yang sebelumnya sudah habis, hanya tersisa yang ini," jawab Bibi Julia."Nanti belikan dua kaleng di supermarket.""Nggak dijual.""Hah?" Reagan kebingungan.Julia tersenyum canggung. "Saus itu buatan Nona Nadine sendiri, aku nggak bisa buat ...."Prang!"Hm? Tuan n

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 3

    "Nggak nemu tempat parkir yang bagus ya? Aku keluar untuk bantu ...." Saat menyadari ekspresi Reagan yang muram, Philip baru tersadar. "Hah! Kak Reagan, jangan-jangan ... Kak Nadine masih belum kembali?"Sekarang ini sudah lewat dari tiga jam.Reagan membuka tangannya sambil mengangkat bahu. "Balik apanya? Kamu kira putus itu candaan?" Setelah berkata demikian, dia berjalan melewati Philip dan duduk di sofa.Philip menggaruk kepalanya. Apakah kali ini mereka benar-benar putus? Namun, dia langsung menggelengkan kepala mengenyahkan pemikiran itu. Dia percaya bahwa Reagan tega memutuskan hubungan, tetapi Nadine ....Semua wanita di dunia ini mungkin bisa menerima putus, tapi Nadine sudah pasti tidak bisa. Hal ini adalah fakta yang telah diakui dalam lingkaran pertemanan mereka selama ini."Reagan, kenapa kamu sendirian?" tanya Teddy sambil tersenyum sinis. "Tiga jam sudah lewat, sekarang sudah seharian."Reagan menyeringai, "Aku kalah taruhan, jadi harus terima hukumannya. Apa hukumannya?

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 4

    Reagan terlalu banyak minum semalam. Selain itu, si berengsek Philip malah mengajaknya untuk minum lagi di tengah malam. Saat Reagan diantar pulang oleh sopir, langit sudah mulai terang.Awalnya dia sudah terkapar di ranjang karena rasa kantuknya yang hebat. Namun, dia tetap memaksakan diri untuk pergi ke kamar mandi dan membersihkan dirinya sebentar.'Kali ini Nadine seharusnya nggak akan marah, 'kan?' batin Reagan dalam pikirannya yang setengah sadar. Saat membuka mata kembali, rasa sakit yang hebat membuatnya terjaga."Ugh ...." Sambil menekan perutnya, Reagan berusaha untuk bangkit."Aku sakit maag! Nad ...." Saat hendak memanggil nama itu, Reagan terhenti seketika. Reagan mengerutkan alisnya sejenak. 'Hebat sekali Nadine kali ini, bahkan lebih keras kepala dari sebelumnya. Baiklah, kita lihat seberapa lama dia bisa bertahan.'Akan tetapi ... di mana letak obatnya?Reagan pergi ke ruang tamu untuk mengobrak-abrik laci dan lemari. Semua laci yang bisa menyimpan barang sudah digeleda

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 5

    "Kenapa Kak Reagan?" Philip melirik sekilas pria yang sedang minum sendirian. Dia diam-diam menggeser duduknya mendekat ke Teddy. Sejak Reagan masuk, wajahnya sudah tampak muram, membuat suasana yang tadinya ramai mendadak menjadi hening."Diblokir seseorang," ucap Teddy yang mengetahui situasinya, menikmati drama yang sedang terjadi ini. Mendengar komentarnya, wajah Reagan semakin muram.Prang!Gelas di tangannya membentur meja kaca dengan keras. Dengan gusar, dia membuka kancing kemejanya dengan satu tangan."Sudah kubilang jangan sebut namanya lagi. Nggak ngerti bahasa manusia ya?"Teddy mengangkat bahunya dan tidak berkomentar lagi. Suasana langsung berubah. Orang-orang yang tadinya bernyanyi memilih untuk diam. Orang lainnya juga ikut bungkam karena takut memancing kemarahan Reagan.Philip tersedak oleh alkohol yang baru diminumnya. Ternyata Nadine serius kali ini?Stendy yang sudah agak mabuk, berpaling dan menanyakan Philip, "Nadine sudah balik belum?"Philip menggelengkan kepal

Latest chapter

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 628

    Reagan memberi instruksi kepada sopirnya. "Putar balik ke Grand Sira.""Baik, Tuan."....Makan malam berlangsung cukup menyenangkan, berkat suasana santai yang sengaja diciptakan oleh Jinny.Hanya saja, selama makan, Reagan meminta sebotol anggur merah. Begitu anggur itu habis, dia sudah tak tahan lagi terhadap efek alkohol. Matanya berkabut, wajahnya tampak mabuk.Melihat keadaannya, Jinny tidak punya pilihan selain membantunya naik ke mobil.Sopir tampak sedikit terkejut. "Tuan Reagan ... eee ....""Dia mabuk. Tolong antar dia pulang ya?" jelas Jinny.Tiba-tiba, sopir bertanya, "Nona Jinny, kamu mau ikut nggak?"Jinny tertegun sejenak."Jangan salah paham. Jam segini, Bibi Julia mungkin sudah pulang, jadi di rumah nggak ada siapa-siapa. Dalam kondisi begini, sebaiknya ada yang menjaga Tuan Reagan. Kalau kamu nggak keberatan ....""Tentu saja nggak keberatan. Ya sudah, ayo pergi." Selesai berkata begitu, Jinny ikut naik ke mobil.Tak lama kemudian, mereka tiba di vila Reagan. Setelah

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 627

    "Dia memang seperti itu, semakin besar tekanannya, semakin tenang sikapnya." Reagan tiba-tiba berbicara.Jinny tersenyum tipis. "Saat berkeliling tadi, aku melihat laboratorium bukan hanya memiliki area eksperimen, tapi juga ada ruang santai, bahkan dapur juga ada."Reagan mengernyit, lalu tanpa sadar menambahkan, "Itu karena Nadine suka masak dan dia juga sangat berbakat dalam masak. Setiap kali dia makan sesuatu yang dia suka atau menarik perhatiannya, dia akan menghabiskan beberapa hari untuk meneliti cara membuatnya.""Kalau dia menemukan resep dan video tutorial yang nggak cocok, dia akan mencoba sendiri dan membandingkan rasa mana yang lebih baik ...."Jinny tersenyum. "Kalau begitu, dia pasti orang yang sangat teliti."Reagan tersenyum, tatapannya dipenuhi kerinduan. "Ya, dia bukan hanya teliti, tapi juga sangat perhatian. Kalau ada yang sakit kepala atau demam, dia pasti orang pertama yang tahu. Di rumah, dia tahu persis di mana letak barang-barang, sekalipun cuma hiasan kecil

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 626

    Di samping, Mikha yang sedang mengamati kejadian itu berkedip beberapa kali dan tidak berani bersuara. Situasi ini ... tsk!Nadine mengalihkan pandangannya di antara kedua orang itu. Stendy tersenyum santai, tetapi sebenarnya penuh tekanan dan tidak memberi ruang untuk penolakan.Sebaliknya, Arnold terlihat jauh lebih tenang dan lembut. Nadine bisa memahami itu adalah bentuk toleransi dan dorongan.Keduanya sedang menunggu jawabannya. Nadine sungguh kebingungan. Tiba-tiba, dari sudut matanya, dia melihat sesuatu. Dia bangkit, lalu berjalan ke dispenser air, dan mengambil sebuah cangkir dari lemari atas."Aku rasa lebih baik minum air saja," ucap Nadine.Arnold dan Stendy saling bertukar pandang, lalu masing-masing mengalihkan tatapan.Stendy tersenyum santai. "Kamu sudah bekerja keras sepanjang pagi. Istirahat yang baik. Aku ada urusan, jadi harus kembali ke kantor dulu."Dia juga bukan orang yang kurang kerjaan. Ada banyak urusan di perusahaannya yang menunggu keputusan darinya. Bisa

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 625

    Nadine mengangguk. "Bisa dibilang begitu."Mikha tak kuasa mengernyit. "Kedengarannya memang lega banget, tapi apakah fakultas bakal setuju? Mereka bukan orang bodoh.""Bu Freya bilang, urusan dengan fakultas akan dia selesaikan. Kita cuma perlu fokus sama penelitian dan melakukan pekerjaan kita dengan baik.""Luar biasa! Itu artinya kita bekerja untuk diri kita sendiri!" Mikha begitu gembira hingga langsung memasukkan dua potong biskuit ke mulutnya.Enak sekali!"Kalau saja ada teh susu panas sekarang, semuanya akan terasa sempurna ...."Belum selesai dia bicara, ponsel Nadine tiba-tiba berdering."Halo?""Halo, ini dari pengantaran makanan. Bisa tolong keluar sebentar untuk ambil pesanan the susu kalian? Saya tidak bisa masuk."Nadine tertegun.Teh susu? Dia tidak merasa memesan apa pun.Namun, karena kurir sudah menunggu, dia memutuskan untuk mengambilnya dulu baru mencari tahu. Saat kembali, di tangannya ada tiga cangkir teh susu panas.Mikha langsung berbinar. "Kak Nadine, kamu be

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 624

    Setelah melangkah lebih jauh, ada satu pintu yang memisahkan sebuah ruang istirahat yang dirancang khusus oleh Nadine. Di dalamnya ada delapan kamar suite, masing-masing dilengkapi tempat tidur, lemari pakaian, cermin besar, dan wastafel.Di luar, ada area umum yang kafe kecil, rak buku, ayunan, dan meja pingpong, semua tersedia untuk relaksasi. Selain itu, karena Nadine suka memasak, dia bahkan menyiapkan dapur kecil lengkap dengan peralatan masak.Seluruh area ini dikelola oleh sistem pintar dan sepenuhnya terpisah dari zona eksperimen untuk memastikan keduanya tidak saling mengganggu.Darius melanjutkan penjelasannya, "Di lantai atas ada gym khusus, halaman belakang ada kolam renang, dan pemandangan di sana juga cukup bagus. Kalau capek, bisa duduk sambil minum kopi dan menikmati pemandangan.""Oh ya, di sini juga akan ada rak camilan, soalnya ada satu orang di tim kami yang doyan makan."Saat pertama kali mendesain laboratorium ini, Nadine sempat berpikir apakah perlu menyediakan a

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 623

    Setelah meninggalkan Reagan, Nadine akhirnya menemukan kembali tujuannya dan perlahan-lahan kembali bersinar seperti dulu. Ketika menyadari bahwa dia benar-benar telah kehilangan wanita ini selamanya, perasaan kagum dalam diri Reagan segera digantikan oleh penyesalan yang mendalam.Di sampingnya, Jinny diam-diam memperhatikan perubahan ekspresi pria itu. Ekspresinya tetap tenang, tapi dia sengaja meraih lengan Reagan dan menggenggamnya erat.Reagan menoleh dengan bingung.Jinny hanya tersenyum."Kita sudah datang untuk memberi selamat dan kita juga bawa hadiah. Lebih baik kalau kita serahkan langsung sama tuan rumah, 'kan?"Usai bicara, dia menarik Reagan mendekat ke arah Nadine. "Nadine, selamat! Aku nggak tahu kamu suka apa, jadi aku dan Reagan pilih hadiah ini sama-sama. Kami berharap laboratoriummu terus berkembang dan membuahkan banyak hasil.""Terima kasih."Seperti pepatah, "Tangan yang memberi tidak akan dipukul". Nadine menerima hadiah itu dengan sopan.Namun, sepanjang percak

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 622

    Pemandangan spektakuler ini membuat semua orang terkejut. Mereka mendongak menatap langit dengan penuh kekaguman.Nadine berpikir sejenak, lalu melangkah mendekat ke arah Stendy. Stendy tampak sedikit terkejut melihat tindakannya."Terima kasih." Nadine berhenti di hadapannya dan menatapnya dengan penuh ketulusan. "Kamu juga yang undang semua wartawan itu, 'kan?""Konan cuma menghubungi dua media. Dia mungkin yakin kalian nggak akan bisa membangun laboratorium ini, jadi dia ingin memperkeruh situasi dan berharap bisa menjadikan ini senjata untuk menyerang balik di depan pihak universitas.""Aku cuma ikut bermain dalam rencananya, tapi dengan sedikit tambahan. Aku cuma memastikan ketika tamparan ini mendarat di wajah mereka, suaranya akan lebih keras."Ada satu alasan lain yang tidak dikatakannya. Sebelumnya, dia sudah beberapa kali memperingatkan Konan, tapi sepertinya peringatan itu tidak pernah dianggap serius. Kalau begitu, jangan salahkan dia menggunakan cara seperti ini. Ada bebe

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 621

    Saluran Pendidikan, Jurnal Akademik Nasional, Majalah Sains Mingguan, Biologi Frontier .... Semua adalah media arus utama dan resmi. Bahkan wartawan dari Kanal Berita Kota Juanin juga ada di antara mereka.Konan langsung membeku di tempat. "A-Apa yang terjadi ...?"Nadine juga terkejut. Dia menoleh ke Darius dan Mikha, tatapannya bertanya, 'Kalian yang ngundang mereka?'Darius melambaikan tangannya.Mikha juga menggeleng.Kalau begitu ... siapa?Para wartawan yang sangat jeli dalam membaca situasi, langsung menghujani Diana dengan pertanyaan-pertanyaan tajam. "Bu Diana, tadi Nadine menyebutkan insiden CPRT. Bisakah Anda menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi?""Bisa ceritakan lebih lanjut soal inspeksi pemadam kebakaran?""Apakah ini termasuk dalam kategori intimidasi akademik?""Benarkah Anda sengaja mempersulit mahasiswa dan menyebarkan fitnah terhadap mereka?""Apakah ini terkait persaingan antar-dosen, sementara mahasiswa hanya menjadi korban?"Diana dipojokkan oleh mikrofon, kame

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 620

    Begitu Diana berbicara, perhatian semua orang langsung tertuju padanya."Kamu ngapain?!" Konan tampaknya menyadari niat jahatnya dan mencoba menariknya kembali.Namun, Diana menepis tangannya tanpa sedikit pun melihat ke arah Konan. Kemudian, dia menatap Nadine dengan tajam. "Kenapa diam? Nggak bisa jawab, ya? Jadi, apakah aku bisa menyimpulkan bahwa laboratorium ini dibangun secara ilegal karena nggak punya izin resmi?"Nadine tersenyum.Mikha dan Darius juga ikut tersenyum."Ke ... kenapa kalian ketawa?" Diana mulai merasa tidak nyaman.Mikha membalas, "Untung saja Kak Nadine sudah memperkirakan bakal ada orang yang iri dan mencoba mencari masalah setelah laboratorium ini selesai. Jadi, dia memastikan semua dokumen sudah lengkap.""Jadi, Bu Diana, izin apa yang ingin Anda lihat? Saya bisa mengambilkannya sekarang.""Berdasarkan Pasal 7 Peraturan Manajemen Keamanan Hayati Laboratorium Mikroorganisme Patogen, pembangunan atau renovasi laboratorium Level 3 dan 4 harus disertai laporan d

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status