Share

Bab 629

Author: Patricia
Konan tersenyum dingin. "Menurutmu gimana? Kamu pikir masalah ini bisa diselesaikan dengan mudah? Lihat saja sendiri."

Selesai berbicara, dia mengambil dokumen di meja dan melemparkannya ke wajah Diana. Diana mengambilnya dengan tangan gemetar. Semakin dia membaca, wajahnya semakin pucat.

Peringatan disiplin, pemotongan dana proyek, pembatalan pengajuan penelitian tingkat nasional tahun depan ....

Setiap poin terasa seperti gunung yang menimpanya. Saat akhirnya melangkah keluar dari kantor, punggung Diana terlihat sangat bungkuk.

Konan sendiri juga tidak dalam posisi baik. Saat berbicara dengan pihak universitas, dia berhasil melemparkan semua kesalahan ke Diana, tetapi pihak universitas tetap memberinya peringatan karena kelalaian manajemen. Hukuman itu berlaku selama enam bulan.

Begitu berita itu menyebar ke fakultas, dekan dan ketua akademik segera memanggilnya untuk berbicara. Meskipun kata-kata mereka terdengar sopan, nada mereka tetap tegas.

Jika dihaluskan, mereka menyebutnya se
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Abdul Halim
Sekarang Bu Diana dapat karma nya
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 630

    "Bagus kalau kamu sadar akan hal ini!"Saat itu, ponsel Nella tiba-tiba berdering."Halo?"Entah apa yang dikatakan dari seberang, wajah Nella langsung pucat."Kenapa tiba-tiba ada inspeksi? Nggak mungkin! Bukankah baru saja diperiksa? Baik, aku mengerti! Aku akan segera ke sana!"Panggilan berakhir dengan cepat. Nella menoleh ke Diana, seluruh tubuhnya gemetar. "Bibi ... ini gawat ...."Saat Diana dan Nella tiba di laboratorium, petugas pemadam kebakaran sudah mulai meninggalkan lokasi dengan tertib.Kaeso berlari mendekat dengan wajah panik. "Bu, dua laboratorium kita sama-sama ditempel stiker dari pemadam kebakaran! Kita harus melakukan perbaikan dalam jangka waktu tertentu ...."Pemandangan ini sangat familier. Dua bulan lalu, hal yang sama terjadi pada Nadine, Mikha, dan Darius. Namun, kali ini yang harus melakukan perbaikan adalah mereka sendiri!Diana nyaris tidak bisa memercayai apa yang baru saja didengarnya. Namun, di tangan Kaeso, ada surat resmi dengan stempel yang mustahil

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 631

    Diana baru saja dikenai sanksi. Sekarang dia hanya bisa melihat dengan mata kepala sendiri dua laboratoriumnya ditempeli surat perintah perbaikan. Bisa dibilang, ini adalah bencana baginya."Bi ... Bu Diana, sekarang kita harus gimana?" Nella panik dan langsung menarik lengan Diana.Kaeso juga tampak gelisah seperti monyet yang kebingungan. Dia terus menggaruk kepalanya.Ujian akhir sudah dekat dan sekarang laboratorium mereka bermasalah? Itu berarti, proyek penelitian harus dihentikan sementara.Jika hasil penelitian tahap ini tidak bisa diselesaikan, bagaimana dia bisa mengumpulkan hasil? Masalah ini langsung berkaitan dengan indeks prestasi akademiknya, bahkan berdampak pada kelulusannya.Clarine terpaku di tempat. Tanpa perlu bertanya, semua orang tahu siapa dalang di balik semua ini, Nadine dan kelompoknya.Namun, kalau dipikir-pikir, bukankah mereka sendiri juga pernah melakukan hal yang sama kepada pihak lain? Ini hanyalah karma mereka.Jika mereka bisa menggunakan laporan sebag

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 632

    Ekspresi Hans akhirnya membaik. "Apa kita perlu menenangkan Freya?"Ben menggeleng. "Nggak perlu. Aku mengenal Freya dengan baik. Dia nggak tertarik pada perebutan kekuasaan atau intrik internal. Dia adalah salah satu dari sedikit orang yang benar-benar fokus pada akademik.""Tapi, gimana dengan ketiga mahasiswa di bawah bimbingannya? Juga laboratorium yang sempat ramai diberitakan di koran?"Ben mengetuk meja kerjanya. Di atasnya tergeletak koran yang kebetulan menampilkan laporan tentang laboratorium yang dibangun oleh Nadine, Mikha, dan Darius. Kali ini, dia terdiam cukup lama.Hans pun tidak berbicara dan hanya menunggu.Setelah beberapa saat, Ben akhirnya berkata, "Biarkan saja mereka. Tiga mahasiswa ini ... mereka punya uang, punya lahan, dan bisa meloloskan perizinan. Harus diakui, mereka memang punya kemampuan.""Tapi, membangun laboratorium bukan berarti mereka pasti bisa menghasilkan penelitian yang berarti. Masa depan mereka masih belum bisa dipastikan.""Sekalipun mereka be

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 633

    "Bagaimana mungkin?"Belum lagi Nadine, Mikha, dan Darius masih merupakan mahasiswa Universitas Brata, bahkan dosen pembimbing sekaligus penulis korespondensi mereka adalah Freya, yang juga masih merupakan staf pengajar resmi di universitas!"Kalau nggak dicantumkan di bawah nama universitas, lalu mereka pakai nama apa?"Sekretaris itu menyahut, "Laboratorium Absolut."Hans tiba-tiba teringat sesuatu. Dia segera meraih tetikus, membuka jurnal itu, dan mencari nama Freya berulang kali. Namun, dia tidak menemukannya di mana pun.Hans bergumam, "Nggak ada penulis korespondensi? Nggak, nggak ... ini nggak mungkin ...."Sekretaris berujar, "Menurut aturan, kalau nggak ada penulis korespondensi, secara otomatis penulis pertama dianggap sebagai penulis korespondensi. Jadi, secara teknis, ini nggak melanggar aturan."Memang tidak melanggar aturan, tetapi kenapa Freya melakukan ini? Dia bisa mencantumkan namanya dan menikmati kehormatan ini. Kenapa dia memilih untuk tidak melakukannya?Saat ini

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 634

    "Kamu ...."Freya mengucapkan setiap kata dengan jelas, "Aku yang akan melindungi anak-anakku. Aku lebih memilih melepaskan kehormatan kosong itu daripada membiarkan orang-orang yang telah menyakiti mereka mendapatkan keuntungan dengan mudah!""Sudahlah, begitu saja. Kali ini aku nggak mencantumkan namaku dan di masa depan pun aku nggak akan mencantumkannya. Pihak universitas sebaiknya mempersiapkan mental, jangan sampai nanti terkejut seperti hari ini."Ben tidak bisa berkata-kata. Dia sudah bisa membayangkan bahwa kelak sebanyak apa pun prestasi akademik yang diraih Nadine, Mikha, dan Darius, itu tidak akan ada hubungannya lagi dengan universitas mereka.Hans melihat wajah Ben yang tampak pucat. Dengan hati-hati, dia bertanya, "Gimana? Masih ada jalan tengah?""Jalan tengah kepalamu! Perpanjang hukuman disiplin Konan sampai 12 bulan!" Usai mengatakan itu, Ben berbalik dan masuk ke kantornya, membanting pintu dengan keras.Hans merinding. Seumur hidupnya, dia belum pernah melihat Ben

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 635

    Rumah Keluarga Lugiman bukanlah vila bergaya barat seperti yang populer saat ini, melainkan sebuah rumah bergaya tradisional dengan halaman luas.Halaman depan dan belakang saling terhubung, dengan tembok abu yang di beberapa bagian mulai mengelupas. Lantainya terbuat dari batu ubin, memberikan kesan kuno pada pandangan pertama.Namun, semakin masuk ke dalam, kehangatan mulai terasa. Tiang-tiang lorong berwarna merah tua memancarkan kesan klasik, sementara atap melengkungnya tampak megah.Di kedua sisi jalan batu itu, terdapat lahan kecil yang digunakan untuk menanam sayuran. Memiliki lahan untuk bercocok tanam di tengah Kota Juanin, tepat di samping Crystal Palace. Ini benar-benar suatu bentuk kebebasan yang luar biasa.Begitu melihat Nadine dan Mikha tiba, Darius langsung keluar untuk menyambut mereka. "Ayo masuk, di dalam lebih hangat. Kenalin, ini orang tuaku."Denny mengenakan setelan abu dengan aura yang tenang dan elegan. Wajahnya tampak dermawan dan berwibawa.Sementara itu, ib

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 636

    Demi sopan santun, Nadine membalas jabatan tangan itu dengan ringan. Kemudian, dia segera menarik tangannya kembali.Kareem berpikir sejenak, lalu mengulurkan tangan ke arah Mikha. Mikha baru saja selesai makan tar telur dan tangannya masih penuh remah-remah.Melihat hal itu, dia pun merasa sedikit canggung dan buru-buru berkata, "Aku nggak usah salaman deh. Maaf banget.""Nggak masalah, nggak masalah." Kareem melambaikan tangannya, menunjukkan bahwa dia bisa memahaminya.Pada saat ini, pria yang duduk di sebelah Kareem, yang sejak tadi nyaris tidak berbicara, tiba-tiba buka suara. "Nadine ini ... sepertinya wajahnya cukup familier ya?"Nadine mengangkat pandangannya. Sejak tadi, saat Darius memperkenalkan temannya, dia sudah lebih dulu mengenali pria itu.Tidak ada pilihan lain. Terkadang, memiliki ingatan yang terlalu baik justru bisa menjadi hal yang merepotkan.Pria itu jelas bukan seangkatan dengan Darius dan Kareem. Dia terlihat jauh lebih dewasa, dengan tatapan yang tajam dan pe

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 637

    Nadine menarik kembali pandangannya dengan tenang dan kembali fokus menikmati hidangan.Makanan yang disajikan oleh Keluarga Lugiman untuk para tamu tentu luar biasa. Kabarnya, mereka secara khusus mengundang koki jamuan kenegaraan untuk memasak hari ini.Setiap hidangan begitu indah dan lezat. Bahkan, hidangan penutup pun merupakan makanan khas jamuan kenegaraan, yaitu puding almond.Bagi Mikha, makan malam ini benar-benar seperti hadiah yang turun dari langit! "Kak Nadine, ini enak banget. Terus yang ini ... yang ini juga ... cepat makan!"Sambil menikmati makanannya dengan lahap, Mikha tetap menyempatkan diri untuk menyuruh Nadine ikut mencicipi.Nadine pun tertawa. "Iya, iya, aku lagi makan kok."Saat keduanya sedang asyik menikmati hidangan, tiba-tiba Darius berdiri. "Nadine, Mikha, ikut aku sebentar."Keduanya langsung bingung. Mikha bertanya, "Mau ke mana?" Ekspresinya seakan-akan berkata, jangan ganggu aku makan!Darius hanya bisa menghela napas. "Ke meja utama, bertemu dengan

Pinakabagong kabanata

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 717

    Baik judul ataupun variasi lagunya, Stendy sama sekali tidak bisa fokus. Cahaya redup di dalam aula konser bisa menjadi penyamaran yang terbaik, sehingga dia bisa menatap Nadine dengan tatapan yang lembut serta penuh perasaan dan tanpa perlu takut ketahuan.Stendy secara refleks menatap tangan Nadine yang putih. Dia berkali-kali ingin menggenggam tangan Nadine dengan erat, lalu tidak pernah melepaskannya lagi. Namun, setelah memberontak dengan pikirannya, pada akhirnya tetap logikanya yang menang. Dia mengingatkan dirinya untuk bertahan sampai melewati malam ini dan jangan gegabah agar tidak menakuti Nadine.Dua jam mungkin adalah siksaan dan ujian kesabaran bagi sebagian orang, tetapi itu adalah pesta untuk memanjakan indra yang langka bagi Nadine. Bahkan setelah konser sudah selesai, dia tetap masih tenggelam dalam suasananya."Apa kamu menyadari sesuatu dari lagu Croatian Rhapsody? Ternyata dia masukkan unsur musik rok juga, romantis dan energik. Terutama di bagian tengah lagunya, s

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 716

    "Uhuk uhuk ...." Nadine langsung tersedak. Mereka sedang makan sambil mendengar cerita yang seru, tetapi topiknya malah tiba-tiba dialihkan ke dirinya. Pokoknya perasaannya tidak enak."Kami bukan sepasang kekasih, tapi makan malam ini bisa dibilang gratis untuk Tuan Stendy karena ...."Setelah mengatakan itu, Nadine tersenyum dan menatap pemilik restoran. "Aku yang traktir."Setelah tertegun sejenak, pemilik restoran itu menatap Stendy dengan tatapan seolah-olah berkata anak ini akhirnya kena batunya dan pantas menerimanya.Begitu selesai makan, Nadine langsung pergi membayar tagihan makanannya.Pemilik restoran itu menarik Stendy ke samping dan berbisik, "Kawan, kamu boleh terus begini. Ayo berusaha, segera dapatkan gadis itu. Kalau lain kali kamu masih nggak dapat gratisan lagi, jangan salahkan aku meremehkanmu."Stendy pun menghela napas. "Kamu pikir aku nggak mau?""Wah, akhirnya ada gadis di dunia ini yang bisa membuatmu kelabakan. Sungguh langka. Baiklah, biar teman lamamu ini y

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 715

    Stendy menyahut, "Aku pikir-pikir dulu, nanti baru kita putuskan setelah ketemu.""Oke." Nadine mengakhiri panggilan, lalu langsung memakai jaket bulu tebal dan sepatu bot musim dingin, juga mengambil tas. Dia keluar dalam waktu kurang dari tiga menit!Cuaca tidak sedingin sebelumnya lagi, tetapi matahari masih tidak muncul.Begitu turun, Nadine langsung melihat Stendy berdiri di ujung gang, bersandar santai di samping mobil Maybach edisi terbatas. Pria yang memakai mantel hitam itu pun memutar-mutar kunci mobilnya.Begitu melihat Nadine, tubuh Stendy langsung tegak. Nadine tersenyum dan berjalan mendekat. Wajah Stendy yang tadi terlihat agak dingin langsung berubah cerah, bibirnya tersenyum.Begitu masuk mobil, Stendy menyerahkan sekantong sarapan, "Nih, susu kedelai dan roti, makan selagi masih hangat."Nadine menaikkan alisnya. "Pak Stendy bukan cuma jadi sopir, tapi juga beliin aku sarapan? Ini layanan bintang lima sih. Aku nggak berani menikmatinya."Stendy terkekeh-kekeh. "Kenapa

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 714

    "Nad, sejak pertama kali kita ketemu di kafe, aku ....""Eh? Pak Arnold, Nadine, kok berdiri di sana? Nggak naik?" Tetangga mereka yang tinggal di lantai bawah, datang dengan membawa banyak kantong belanjaan. Begitu melihat mereka, dia langsung menyapa dengan ramah."Dingin banget ya hari ini, aku hampir beku .... Tapi karena diskon, aku tetap keluar malam-malam begini!"Supermarket besar di dekat sana memang sering mengadakan diskon besar setelah pukul 9 malam. Sebagai orang yang pintar mengatur uang, wanita ini sering keluar malam untuk belanja hemat.Situasi sekarang jelas tidak cocok untuk melanjutkan obrolan mereka. Arnold terpaksa menelan kembali semua yang ingin dia ucapkan tadi."Ayo, kita sama-sama naik!" ajak wanita itu.Nadine melangkah maju, langsung mengambil salah satu kantong belanjaan dari tangan wanita itu. "Biar kubantu ...."Namun, Arnold langsung mengambil alih kantong belanjaan itu dari tangan Nadine. Dengan cepat, dia berjalan di depan mereka. "Biar aku saja."Wan

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 713

    Nadine tersenyum mencela dirinya sendiri.Arnold tiba-tiba terdiam, napasnya tercekat. Entah kenapa, senyuman kecil di ujung bibir gadis itu membuat hatinya terasa panik. Seolah-olah dia baru saja melewatkan sesuatu yang sangat penting.Mereka meninggalkan pabrik saat senja hari. Satpam yang berjaga sudah berganti. Paman ramah penuh canda tawa tadi sudah pulang, digantikan oleh seorang pemuda yang tampak pemalu.Setelah menerima kunci dari mereka, pemuda itu meletakkannya, lalu membukakan pintu gerbang untuk mereka.Langit belum sepenuhnya gelap. Cahaya senja menyelimuti cakrawala dalam warna kelabu suram. Di sepanjang jalan, cabang-cabang pohon yang gundul menambah kesan sepi.Nadine dan Arnold berjalan berdampingan tanpa berbicara. Keheningan mengisi jarak di antara mereka. Arnold sempat membuka mulut, tetapi tidak tahu harus mulai dari mana.Dia bisa merasakan perubahan suasana hati Nadine, tetapi tidak tahu penyebabnya. Jadi, yang bisa dia lakukan hanyalah diam dan berhati-hati aga

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 712

    Diskusi akademik antara keduanya akhirnya mencapai akhir. Kelly tidak bisa menahan diri untuk menghela napas panjang."Lain kali jangan ajak aku ke acara akademik kayak gini lagi ya. Buat capek saja ...." Kelly bergumam pelan, lalu mengangkat tangan memberi isyarat kepada pramusaji untuk menyajikan makanan.Seperti yang sudah diduga, semuanya adalah makanan favorit Nadine!Selesai makan, Kelly awalnya ingin jalan-jalan sebentar. Namun, baru saja keluar dari restoran, dia langsung menerima telepon kerja. "Iya, iya! Tunggu sehari lagi bisa mati ya?"Meskipun mengomel, dia tetap buru-buru pergi ke kantor setelah menutup telepon. Sebelum pergi, dia tidak lupa berpesan, "Kak Arnold, hari ini ulang tahun Nadine, kamu temani dia ya! Pokoknya turuti semua yang dia mau!""Oke." Setelah melihat Kelly pergi, Arnold tersenyum menatap Nadine. "Mau ke mana?""Benaran bisa ke mana saja?" Mata Nadine berbinar.Arnold berpikir sebentar. "Selama masih dalam batas kemampuanku.""Kalau begitu, boleh nggak

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 711

    "Ayo, biar aku pakaikan untukmu." Kelly memasangkan gelang itu ke pergelangan tangan Nadine yang ramping. Gelang itu membuat kulit putih Nadine terlihat semakin bersinar. "Aku tahu model dan warna ini cocok banget sama kamu!"Nadine menunduk melihatnya, semakin dilihat semakin suka.Kelly tiba-tiba bertanya, "Kamu kira ini udah selesai?""Hm?" Nadine mengangkat kepala dengan bingung. Masih ada acara lain?Kelly tersenyum tanpa menjawab, lalu mengangguk kecil ke arah pramusaji. Detik berikutnya, lagu ulang tahun mulai mengalun di dalam ruang privat.Diiringi musik yang lembut, Arnold mendorong masuk sebuah kue dan berjalan ke arah mereka. Di atas krim putih dan merah muda, berdiri boneka fondan yang sangat cantik.Matanya besar, ekspresinya penuh percaya diri dan ceria. Jelas, itu versi kartun dari Nadine sendiri. Di sekelilingnya pun dihiasi mutiara merah muda. Sederhana, tetapi sangat indah."Pak Arnold?" Nadine tak bisa menyembunyikan keterkejutannya.Arnold menatapnya, bibirnya meny

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 710

    Irene berkata, "Sayang, selamat ulang tahun! Sebenarnya, aku dan ayahmu mau datang ke Kota Juanin dua hari lebih awal untuk merayakan ulang tahunmu.""Tapi, penerbit mendadak kasih tahu Seven Days akan dicetak ulang dan mereka mengirim 3 kotak penuh halaman depan untuk kutandatangani. Jadi, setelah berdiskusi dengan ayahmu, kami memutuskan untuk menunda kunjungan dan akan datang lain kali."Irene juga merasa tidak berdaya. Buku barunya laris manis dan sudah cetakan ketiga. Sekarang di ruang kerjanya, masih ada ribuan halaman depan yang menunggu tanda tangannya. Kadang, punya buku yang laris juga menjadi tantangan tersendiri.Nadine mengedipkan matanya dengan penuh pengertian. "Ibuku terkenal! Wajar dong kalau sibuk!"Nada dan ekspresi bangganya membuat Irene tertawa."Duh, kamu nggak tahu! Sekarang ibumu benar-benar terkenal! Beberapa waktu lalu, ada seorang penggemar fanatik berhasil mendapat nomor telepon ibumu.""Begitu menelepon, dia langsung bilang ingin mendapat buku dengan tanda

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 709

    Di tengah musim dingin yang menusuk, kompleks apartemen tua mulai sepi setelah pukul 9 malam. Lampu jalan di sekitar sering mati. Karena khawatir akan keselamatannya, Arnold selalu turun menunggunya setiap kali ada waktu.Meskipun waktu kepulangan Nadine tidak selalu sama, biasanya hanya selisih 20 atau 30 menit. Namun, malam ini dia terlambat hingga 2 jam, bahkan turun dari mobil Stendy. Arnold menebak, pasti ada sesuatu yang terjadi di jalan.Angin malam bertiup, membawa hawa dingin yang menusuk. Melihat ujung hidung Nadine yang merah karena kedinginan, Arnold berkata, "Ayo masuk, di luar terlalu dingin. Kita bicara di dalam saja."Nadine mengangguk, meniup telapak tangannya yang dingin, lalu berbalik untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Stendy.Di bawah sorot lampu malam, dua sosok berjalan berdampingan, langkah mereka pun seirama. Lampu di tangga menyala satu per satu, samar-samar terdengar percakapan ringan.Stendy tetap berdiri di tempatnya, menatap ke arah mereka pergi. Dala

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status