Share

Bab 503

Author: Patricia
Kelly menegaskan, "Aku. Nggak. Makan. Mi."

Teddy menatapnya dengan ekspresi "Kamu pikir aku bakal percaya?"

Saat Kelly berbalik hendak masuk kamar, Teddy tiba-tiba berseru, "Nggak mau coba segelas?"

Kelly menoleh, matanya melirik wajan kaca yang berembun di meja. Kebetulan sekali, ini jenis anggur favoritnya dan sudah didinginkan dengan sempurna ....

"Baiklah, tuangkan satu untukku!" Godaan yang sulit ditolak.

Teddy langsung sigap mengambil gelas. "Ini, coba deh! Aku yang dinginkan, dijamin puas!"

Kelly menerima gelasnya dan tersenyum sinis. "Itu semua karena anggur yang aku beli bagus."

"Iya, iya. Anggurnya bagus, tapi teknikku juga hebat. Kalau digabung, hasilnya luar biasa. Gimana?"

"Nggak usah bawa-bawa aku," kata Kelly sambil meneguk seteguk pertama.

Teddy terdiam. Bahkan dalam obrolan santai, Kelly tetap tidak mau rugi sedikit pun. Baru satu tegukan, Kelly langsung harus mengakui bahwa Teddy benar-benar punya keterampilan.

"Gimana? Nggak mengecewakan, 'kan?" Teddy mengangkat dagu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 504

    Kelly meletakkan gelas anggurnya dan berdiri. "Sudah cukup." Minum terlalu banyak bisa menimbulkan masalah, apalagi kalau di rumah ada seorang pria. Dia masih tahu batasannya.Teddy menghentikan gerakannya. "Belum habis, kenapa berhenti?""Kamu kira ini bar? Mau minum sampai pagi?""Anggurnya udah aku siapin, kalau nggak habis, sayang dong?""Sayang buat siapa? Aku bisa minum sendiri besok."Teddy terdiam.Kelly melirik jam dinding. "Sudah malam, pulang sana.""Tunggu, kenapa begitu sih?""Aku kenapa?""Waktu butuh aku, kamu terima. Setelah nggak butuh, langsung diusir. Begitu caramu?""Terus mau gimana? Mau aku suruh kamu nginap?""Pacar nginap di rumah pacar itu hal biasa. Walaupun kita cuma pura-pura, tapi setidaknya harus terlihat meyakinkan, 'kan?"Kelly mendengus. "Sok drama! Memangnya ada yang peduli kita tidur bareng atau nggak?"Baru saja dia selesai bicara, ponsel Teddy berdering. Panggilan video dari WhatsApp. Dia melirik layarnya dan menyeringai. "Tuh, ada yang peduli."Kel

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 505

    Teddy kehabisan kata-kata."Selesai," katanya sambil mematikan pengering rambut.Kelly merapikan rambutnya dengan jari. Harus diakui, hasilnya halus tapi tetap lembut. Teddy menyeringai. "Gimana?"Untuk pertama kalinya, Kelly mengangguk puas. "Buka salon deh, aku langsung jadi member VIP."Teddy berpikir, 'Terima kasih, tapi nggak deh.'Kelly menguap, lalu berjalan ke tempat tidur. Setelah menjatuhkan diri dan berguling dua kali, dia membungkus dirinya dengan selimut. "Aku tidur dulu. Tolong matikan lampu, tutup pintu, lalu pulang. Bye-bye ...."Memangnya aku ini pembantunya?! Teddy menggerutu dalam hati, tapi tangannya tetap patuh. Dia mematikan lampu, menutup pintu dengan pelan, lalu keluar.Setelah minum anggur, Kelly tertidur dalam keadaan sedikit mabuk. Hanya dalam sekejap, dia telah tertidur nyenyakBegitu keluar, Teddy melihat botol anggur di wajan kaca yang masih tersisa. Setelah berpikir sejenak, dia mengambil gelas anggur dan menuangkan segelas untuk dirinya sendiri.Kemudian

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 506

    Pagi-pagi, sinar matahari menyinari masuk. Pakaian berserakan di lantai, dari sofa ruang tamu hingga depan ranjang kamar. Hampir semuanya adalah pakaian pria, hanya ada satu jubah tidur wanita.Teddy menggerakkan kelopak matanya dan terbangun. Ketika mengingat kembali kegilaan dan keintiman semalam, sudut bibirnya terangkat tanpa sadar.Teddy menoleh ke samping, melihat wanita yang masih terlelap. Ekspresinya lembut dan penuh kehangatan yang bahkan tidak disadarinya.Kelly masih tidur, matanya terpejam rapat dan napasnya stabil. Tatapan Teddy menyusuri wajah cantiknya, lalu turun ke leher. Kulit putihnya dipenuhi bekas yang ditinggalkan Teddy saat malam penuh gairah itu.Teddy bukan lagi anak muda yang mudah terpukau oleh tubuh wanita. Namun, semalam dia seperti binatang buas yang pertama kali merasakan daging. Sungguh liar dan tak kenal lelah. Pada akhirnya, Kelly harus menamparnya agar dia berhenti.Sakit? Ya, memang sakit. Namun, puas tidak? Benar-benar puas!Memikirkan itu, senyuma

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 507

    Senyuman Teddy langsung membeku. "Maksudmu?"Membereskan barang-barang dan pergi bukan masalah. Namun, apa maksudnya jangan datang lagi?Kelly menjawab dengan tenang, "Maksudnya seperti yang kamu dengar. Aku ingat aku pernah bilang, aku nggak akan terlibat dengan pria yang punya hubungan kerja sama denganku.""Setelah kejadian semalam, kita sudah jelas terlibat. Satu-satunya solusi adalah kita nggak bekerja sama lagi."Teddy perlahan duduk tegak, menatapnya dengan tatapan suram. "Aku nggak mabuk semalam. Dari caramu merespons, kamu juga nggak mabuk, 'kan?""Benar."Saat hubungan itu terjadi, mereka berdua sadar sepenuhnya. Jadi, ini bukan sekadar khilaf karena alkohol."Heh ...." Teddy tertawa dingin. "Kita baru saja tidur bersama dan aku bahkan belum pakai baju, tapi sekarang kamu mau mencampakkanku begitu saja?"Sudut bibir Kelly berkedut. "Kamu sendiri yang memilih nggak pakai baju, itu salah siapa? Aku sih nggak keberatan.""Aku keberatan, sialan!" Suara Teddy tiba-tiba meninggi. "

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 508

    Setelah pria itu pergi, Kelly menatap peralatan makan di meja dengan jijik. Seharusnya, tadi dia menyuruh Teddy merapikan semuanya dulu sebelum pergi."Halo, tolong panggilkan petugas kebersihan untuk dua jam .... Ya, bersih-bersih ... seluruh rumah. Semuanya harus bersih ... terutama sofa ...."Sementara itu, setelah Teddy membanting pintu dan pergi, dia langsung mengemudi pulang ke apartemennya. Kecepatannya hampir mencapai 150 km/jam, seakan-akan tak takut mati.Begitu masuk, Teddy langsung melepas baju dan masuk ke kamar mandi, mencoba menghilangkan aroma yang tertinggal karena kejadian semalam.Namun entah kenapa, setelah selesai mandi, aroma samar khas Kelly masih saja tercium olehnya."Sial ...." Dengan marah, Teddy menendang sofa.Namun akibatnya ... ingatan tentang kejadian semalam sontak menyeruak di kepalanya, dimulai di sofa, lalu berlanjut ke kamar .... Penuh gairah, penuh kegilaan.Teddy berpikir mati-matian, tetapi tetap tidak mengerti. Kenapa wanita yang semalam begitu

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 509

    "Ibu, sadarlah, aku ini anakmu! Kelly itu siapa? Kenapa aku baru bilang satu dua kata tentang dia, kamu langsung mau patahin kakiku?"Phoebe menyahut, "Karena dia adalah menantuku yang sudah kutetapkan! Nggak boleh ada yang menyakitinya, termasuk kamu!"Teddy merasa mata dan hidungnya sedikit memanas. Menantu ....Dia membalikkan badan, menyilangkan tangan di dada, lalu bergumam dengan suara rendah, "Dia punya standar tinggi, barang-barang ini mungkin nggak menarik baginya ...." Sama seperti Teddy yang juga tidak menarik baginya!"Benar juga." Phoebe mengangguk santai. "Kelly punya standar tinggi, tapi dia juga punya modal untuk mencari yang lebih baik! Kamu kira semua orang sepertimu? Kerjaannya cuma bersenang-senang."Teddy langsung berbalik dan berteriak dengan kesal, "Aku ini anak kandungmu! Anak kandung!""Tahu kok, nggak perlu teriak.""?""Pokoknya, aku tinggalkan perhiasan ini di sini. Kamu cari kesempatan untuk memberikannya pada Kelly. Ngerti?"Teddy tidak merespons. Phoebe l

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 510

    "Ada apa?" tanya Nadine.Keduanya langsung mendongak, seperti anak kecil yang akhirnya melihat orang tua mereka setelah mendapatkan perlakuan tidak adil.Mikha langsung berlari ke arahnya, matanya sudah memerah bahkan sebelum sempat bicara. Darius menyusul di belakang, ekspresinya jelas tegang dan tangannya juga terkepal erat.Nadine langsung merasa ada sesuatu yang tidak beres. Namun, dia tetap tenang. "Apa yang terjadi? Kenapa kalian duduk di luar dan nggak masuk?""Kak Nadine ...." Mikha berusaha menahan air matanya. Meskipun matanya sudah berkaca-kaca, dia tetap bersikeras untuk tidak membiarkannya jatuh. "Kami nggak bisa masuk lagi!""Apa maksudnya nggak bisa masuk lagi?" Nadine terkejut."Kemarin, tim inspeksi kampus dan pemadam kebakaran distrik tiba-tiba datang ke laboratorium untuk melakukan pemeriksaan ...."Pemeriksaan kebakaran adalah prosedur rutin, jadi mereka berdua tidak berpikir terlalu banyak dan langsung membukakan pintu serta bekerja sama dengan baik.Siapa sangka,

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 511

    "Saat itu kami ada di laboratorium, bukannya nggak ada orang. Mesin itu cuma nggak digunakan sementara, jadi secara otomatis masuk ke mode siaga. Kami juga akan menggunakannya lagi nanti. Siapa yang akan kurang kerjaan memutus dayanya?" jelas Mikha dengan kesal.Nadine sudah memiliki dugaan di benaknya, tetapi masih perlu memastikannya. "Ayo, kita ke laboratorium seberang."Mikha bingung. "Kenapa kita melihat mereka? Itu 'kan laboratorium dari jurusan lain, nggak ada hubungannya dengan kita ...."Darius juga merasa ada sesuatu yang aneh dan segera mengikuti Nadine. "Kalau disuruh pergi ya pergi, kenapa banyak tanya?"Mikha termangu sesaat. 'Wah, nyalinya semakin besar saja ya!'Ketiganya tiba di laboratorium seberang. Benar saja, sudut ruangan dilengkapi dengan satu set lengkap peralatan pemadam kebakaran."Ini ...." Mikha melongo. "Padahal bulan lalu belum ada!"Mereka memeriksa beberapa laboratorium lain. Hasilnya sama, semua yang sebelumnya tidak memiliki peralatan kini sudah lengka

Latest chapter

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 703

    Sepanjang perjalanan pulang, suasana terasa hening. Setelah tiba di depan pintu rumah Nadine, Arnold yang mengantarnya sampai depan pintu akhirnya buka suara. Mengingat suasana aneh tadi, dia merasa perlu menjelaskan."Bibi Moni itu sebenarnya nggak punya maksud buruk, cuma mulutnya agak cerewet, suka bergosip."Nadine terdiam. Penjelasan itu rasanya malah membuat tambah canggung. Untungnya, kejadian kecil tadi tidak terlalu dia pikirkan.Malam itu, dia mengikuti semua instruksi dari Levi. Dia menempelkan plester herbal tanpa terkena air sedikit pun dan sebelum tidur, dia memijat beberapa titik penting di paha menggunakan teknik yang diajarkan oleh Levi.Setelah tidur nyenyak semalaman, keesokan paginya saat bangun, Nadine membuka plester itu dan mencoba menekan bagian yang kemarin sakit. Anehnya, rasa sakitnya benar-benar hilang!Dia langsung berlari keluar dan mengetuk pintu sebelah. Begitu Arnold membukakan pintu, Nadine berkata dengan antusias, "Plester dari Kakek Levi ampuh sekali

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 702

    Nadine tertegun. Karena tidak bisa bergerak, dia bahkan tak sempat mengucapkan penolakan. Arnold sudah lebih dulu membantu melepaskan sepatunya. Lalu, kaus kakinya pun ikut dilepas ....Nadine menundukkan kepala menatap Arnold. Ekspresi serius pria itu seolah sedang melakukan sebuah eksperimen penting. Napas Nadine tertahan sejenak, detak jantungnya tanpa sadar menjadi lebih cepat.Sepertinya dia tidak pernah benar-benar memikirkan, kenapa Arnold bisa begitu baik padanya. Mungkin karena memang dia adalah pria yang baik. Bukan hanya kepadanya, tapi juga selalu tulus kepada semua orang.Namun dalam suasana seperti ini, Nadine harus mengakui, perhatian dari Arnold kepadanya terasa ... berbeda. Sekalipun Arnold adalah orang yang sangat baik dan tulus, tak mungkin dia sampai melakukan hal seperti ini kepada orang asing.Setelah melepas sepatu dan kaus kaki, Arnold mengikuti instruksi Levi dan memegang pergelangan kaki Nadine dengan hati-hati.Telapak tangannya agak dingin. Saat ujung jariny

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 701

    Saat tiba waktunya untuk akupunktur, terlihat Levi mengibaskan tangannya, lalu membuka gulungan kain dan deretan jarum perak dengan berbagai ukuran tersusun rapi di atasnya.Nadine melihatnya sampai merinding, "A ... apa sudah mulai?""Hmm.""Ditusuk di mana?"Levi menunjuk ke arah kepalanya. "Di sini."Nadine bingung, "Lukanya di pergelangan kaki, kenapa ditusuk di kepala?" Dia bukan mempertanyakan, hanya penasaran."Alasan kenapa bagian yang terluka terasa sakit saat disentuh adalah karena adanya penyumbatan yang nggak bisa hilang. Di kepala manusia terdapat beberapa titik akupunktur utama yang bisa membantu melancarkan aliran dan merelaksasi otot. Kamu bisa memahaminya seperti ini, untuk menyelesaikan masalah dari akarnya, kita harus mulai dari sistem kontrol pusat."Otak adalah sistem kontrol pusat itu."Sudah siap? Kalau begitu, kita mulai ...." Levi menggulung lengan bajunya, lalu mengambil jarum.Nadine sangat takut, secara refleks dia ingin menggenggam sesuatu. Kebetulan saat i

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 700

    "Orang dulu bilang, cedera otot dan tulang butuh 100 hari untuk sembuh. Meskipun tulangmu baik-baik saja, ototmu tetap terkilir. Sekarang memang sudah nggak bengkak, tapi otot dan fasia di dalamnya masih butuh waktu untuk pulih sepenuhnya. Yang bisa menyembuhkannya cuma waktu."Arnold berpikir sejenak. "Bisa nggak kalau pakai pengobatan tradisional untuk mempercepat pemulihan?""Kalau ada kesempatan, tentu bisa. Tapi tetap saja, itu cuma sebagai pendukung. Yang paling penting adalah istirahat."Setelah keluar dari rumah sakit, Arnold tiba-tiba berkata, "Ikut aku ke suatu tempat.""Hah?" Nadine bingung.Dua puluh menit kemudian, mobil mereka berhenti di pinggir jalan.Arnold mengajaknya menyeberang, masuk ke sebuah gang kecil. Setelah melewati beberapa belokan, mereka berhenti di depan sebuah klinik pengobatan tradisional yang tampak kuno."Klinik Sejahtera?" Nadine menengadah, melihat papan nama kayu tua yang menggantung di atas pintu. Papan itu hitam dan mengkilap.Arnold masuk dengan

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 699

    Namun, Arnold sama sekali tidak merasa ada yang salah karena dia juga bersiap untuk menutup pintu."Eh ... kamu ngapain?" Yenny buru-buru memegang gagang pintu.Arnold menatapnya dengan bingung. "Bukannya Ibu mau pulang?""Aku ... aku belum pergi, tapi kamu sudah mau tutup pintu?" Suaranya terdengar sangat keras, entah sedang mempertanyakan Arnold atau sedang mengungkapkan kekesalannya pada seseorang.Arnold masih bingung. "Bukannya Ibu memang mau pergi? Kalau nggak ditutup, udara hangat di rumah bisa keluar semua."Yenny tidak bisa berkata-kata."Hati-hati di jalan, suruh sopir pelan-pelan. Belakangan ini turun salju, jalanan jadi licin." Setelah berkata demikian, Arnold menyerahkan tas ibunya, lalu menutup pintu.Yenny hampir menghantamkan hak sepatunya ke lantai karena kesal. Dua-duanya sama saja! Anak kandung macam apa ini? Mending dulu tidak dilahirkan!....Kaki Nadine sebenarnya sudah sembuh total. Namun, demi memastikan, dia tetap berencana pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaa

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 698

    Yenny tahu bahwa Nadine juga tinggal di apartemen ini, tetapi dia sama sekali tidak menyangka Nadine dan Arnold adalah tetangga yang tinggal berseberangan!Pantas saja rumah putranya tidak ada jejak wanita. Dengan jarak sedekat ini, mereka bisa tinggal bersama kapan saja sesuka hati. Bahkan, cukup membuka pintu dan berjalan beberapa langkah, Arnold sudah bisa tiba di rumah wanita ini untuk berkencan.Bagaimana mungkin dia bisa menemukan bukti kalau mereka memang bersama? Saat memikirkan hal itu, Yenny mulai mengamati Nadine dari ujung kepala hingga ujung kaki.Yenny masih punya sedikit persiapan mental, sedangkan Nadine benar-benar terkejut. Bukankah wanita yang baru saja keluar dari apartemen Arnold ini adalah nyonya kaya yang pernah mengikuti kelas tehnya dan juga pernah dia temui di lorong apartemen?Dia dan Arnold .... Apa hubungan mereka?Tepat saat itu, Arnold keluar dari rumahnya dengan sebuah tas di tangan. "Ibu, tasmu ketinggalan."Eh? Ibu? Nadine tertegun.Ketiga orang itu pu

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 697

    Tiba-tiba, Inez teringat sesuatu. Dia mengambil ponselnya dan membuka foto yang diambil tadi.Wanita yang bersama Arnold barusan ... bukankah mirip dengan gadis yang beberapa waktu lalu belanja sepatu bersama putranya di mal?Inez menggeleng, merasa pikirannya terlalu berlebihan. Dia tahu betul bagaimana sifat putranya.Selama ini, hanya ada perempuan yang jatuh dalam pesona Stendy, bukan sebaliknya. Bagaimana mungkin Stendy dipermainkan oleh wanita?Tidak mungkin ... benar-benar tidak mungkin .... Pasti hanya kebetulan.....Setelah mengambil mobilnya, Nadine dan Arnold pulang. Karena area apartemen mereka tidak memiliki lahan parkir khusus, mobil harus diparkir di tempat parkir umum di seberang jalan.Karena Nadine kini sudah memiliki mobil sendiri dan membutuhkan tempat parkir tetap, Arnold menyarankan agar dia menyewa satu slot parkir secara permanen.Setelah menghubungi pihak pengelola, bernegosiasi harga, dan menandatangani kontrak, mereka baru selesai satu jam kemudian.Arnold m

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 696

    Saat Nadine memilih mobil, Arnold memang tidak banyak bicara, tetapi selalu berada di sisinya. Jika ada detail yang terlewat, dia akan mengingatkan pada saat yang tepat.Mana mungkin teman biasa melakukan hal seperti ini? Apalagi, sejak mereka masuk ke showroom ini, si pria selalu memperhatikan si wanita. Tatapan penuh fokus dan kepedulian itu jelas bukan sesuatu yang bisa dipalsukan.Bukankah ini persis dengan pasangan pengantin baru yang sering dia temui? Kalaupun bukan pengantin baru, mereka pasti pasangan! Makanya, sales wanita itu bertanya demikian.Nadine sudah beberapa kali menghadapi kesalahpahaman seperti ini. Dia tidak berani melihat ekspresi Arnold dan hanya melambaikan tangan. "Bukan, kamu salah paham."Gadis itu buru-buru meminta maaf.Arnold tidak berkata apa-apa, hanya saja tatapannya pada Nadine tetap lembut.Sales itu semakin bingung. Kalau bukan pasangan, lalu mereka apa?....Di seberang jalan, Inez yang sedang jalan-jalan tiba-tiba teringat bahwa mobilnya sudah haru

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 695

    "Nggak merepotkan. Sudah ada model yang kamu suka?"Nadine tidak punya permintaan khusus, yang penting mobilnya nyaman dikendarai."Kalau begitu, aku sarankan sedan. Kenyamanan duduk dan handling-nya lebih baik dibanding SUV. Hanya saja, ruang kabinnya lebih kecil. Kalau nggak mempertimbangkan perjalanan keluarga dan hanya untuk mobilitas harian, sedan adalah pilihan yang bagus.""Oke." Nadine mengangguk. Dia tipe yang mendengarkan saran."Gimana dengan merek?" Pria itu bertanya lagi, "Ada preferensi tertentu?""Nggak ada." Nadine menggeleng. "Tapi, aku suka mobil luar negeri."Arnold menaikkan alis. Kebetulan sekali. Dia juga."Kalau anggaran?""Bebas."Mereka pertama-tama pergi ke showroom Volkswagen terdekat. Begitu masuk, seorang sales segera menyambut mereka dengan senyuman. "Selamat datang! Mau lihat mobil seperti apa? Aku bisa membantu.""Sedan. Irit bahan bakar, mudah dikendarai. Ada rekomendasi?" tanya Arnold."Silakan lihat model ini." Sales itu membawa mereka ke sebuah mobil

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status