Share

Bab 131

Author: Patricia
Ekspresi Jeremy langsung menjadi muram. "Bu Wanda, Nadine adalah anak baik. Entah dari mana pun kamu mendengar semua itu, tolong jangan pernah katakan lagi! Karena semua itu cuma omong kosong, bahkan bisa dibilang fitnah! Itu bukan sikap yang pantas dimiliki oleh seorang pendidik."

Usai bicara, Jeremy beranjak pergi dengan langkah mantap. Bahkan dari punggungnya juga tampak jelas dia sedang murka!

Wanda menatapnya dengan sinis. "Huh, padahal jelas-jelas sudah melakukannya, tapi nggak rela diomongin orang? Anak baik apanya? Omong kosong! Dasar perusak nama baik sekolah, nggak tahu malu ...."

Dulu, Jeremy sangat membanggakan dirinya. Punya anak yang selalu meraih peringkat pertama di semua mata pelajaran, memenangkan banyak kompetisi, hingga terkenal di seluruh angkatan, bahkan di sekolah.

Setiap rapat evaluasi, dia selalu menyebut nama Nadine dengan senyum bangga di wajahnya. Namun, apa hasilnya? Apa gunanya masuk Universitas Brata? Akhirnya jadi mainan orang kaya juga! Huh!

Nadine mend
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 132

    "Wah, ternyata benaran Nadine. Waktu di depan pintu tadi kukira aku yang salah orang!" Tetangganya yang bernama Karen ini terkenal suka mencampuri urusan orang lain dan suaranya juga sangat keras.Suaminya juga mengajar di SMA Cendekia. Mereka pindah ke daerah perumahan ini bersamaan dengan keluarga Nadine.Melihat Nadine keluar, Karen langsung bergegas menghampirinya dan menilai penampilan Nadine dari atas hingga ke bawah. "Ckck, Sayang, hebat sekali! Hidup di kota memang mengubah penampilan seseorang. Kamu sudah kaya sekarang ya!"Nadine kehabisan kata-kata."Lihatlah dandanan, tubuhmu, pakaian, dan sepatumu ini. Modis sekali!" Karen terus-menerus memujinya sambil melemparkan tatapan menggoda pada Nadine. "Nak, katanya kamu hidup senang di kota ya? Bisa nggak carikan kenalan untuk anak perempuanku?"Nadine agak kebingungan. "Kenalan apanya?""Duh, kenalan semacam bos besar atau orang kaya. Anakku punya tubuh yang seksi dan wajahnya juga cantik. Apalagi, dia masih muda. Masih umur 22

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 133

    Nadine mengayunkan pel-nya dengan keras, terus mengarahkan pukulannya ke arah Karen. Karen menangkis dengan kedua tangan di atas kepala, lalu berlari ke pintu sambil melontarkan ancaman terakhir, "Lihat saja nanti!""Anggrek wisteria kalian yang menjengkelkan itu sudah menjalar sampai ke halaman rumahku. Besok aku akan membakarnya habis-habisan! Melihatnya saja sudah membuatku muak!"Setelah berkata demikian, dia bergegas pergi karena Nadine kembali mengejarnya sambil mengangkat tongkat pel. "Pergi! Kalau kamu datang lagi, akan kupukul kamu!"Nadine menurunkan tongkat pelnya, lalu menghela napas panjang. Ketika berbalik, dia melihat ekspresi serius ayahnya dan jantungnya berdegup kencang.Setelah beberapa saat, dia akhirnya berbisik, "Maaf, Ayah, aku ....""Sejak kapan kamu belajar begitu?""Hah?""Ya itu ... yang begitu." Jeremy menirukan gerakan mengayun pel seperti yang baru saja dilakukannya.Nadine terdiam."Ehem! Anak perempuan sebaiknya tetap tenang dan anggun, jangan bertingkah

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 134

    Orang yang berbicara adalah bibi kedua, Chyntia, yang bekerja di dinas listrik.Kehidupannya relatif santai karena memiliki pekerjaan tetap dan digaji pemerintah. Oleh sebab itu, tubuhnya cenderung gemuk dan berisi. Hari ini dia mengenakan sweter hijau terang, rambut pendeknya dikeriting hingga mengembang seperti pohon Natal yang besar."Kamu ngomong apaan? Bisa ngomong yang benar nggak?" Paman kedua, Herman, menarik lengan istrinya.Berbeda dengan Chyntia yang "lebar" dan "berisi", Herman bertubuh tinggi ramping dan mengenakan sweater krem polos yang dipadukan dengan celana kain. Rambutnya disisir ke belakang hingga mengilap dan rapi. Meski usianya sudah 40-an, wajahnya masih tetap tampan dan elegan.Keluarga Jeremy memang memiliki gen yang bagus. Ketiga bersaudara Jeremy semuanya memiliki wajah rupawan.Chyntia yang baru saja ditarik suaminya pun mendengus. "Apa sih .... Aku cuma bilang apa adanya. Nadine memang sudah bertahun-tahun nggak ikut tahun baru sama kita. Sebagai bibinya, a

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 135

    Di antara tiga menantu, Riana adalah sosok yang bijaksana dan cekatan, Chyntia punya cara bicara yang menyenangkan, tetapi Irene ... bagaimanapun terlihat tidak cocok di mata mertuanya.Seiring waktu, Jeremy pun jadi kurang disukai. Apa gunanya punya anak yang melupakan ibunya setelah menikah? Jelas lebih berharga anak sulung yang menafkahi mereka dan bahkan menjadi bos besar.Nadine duduk di samping ibunya.Lagi pula, kakek neneknya tidak menyukainya. Oleh karena itulah, Nadine malas untuk mencoba menarik perhatian atau berpura-pura ramah. Asalkan dia bisa diam-diam menyelesaikan makanannya dan pergi setelahnya, itu sudah cukup."Nadine, tas kamu ... lumayan bagus ya. Barang bermerek, 'kan?" tanya Riana sambil meletakkan piring buah, tiba-tiba mengalihkan perhatian ke Nadine.Dalam sekejap, semua mata tertuju ke arahnya. Belum sempat Nadine menjawab, Chyntia langsung memotong, "Oh, logo itu namanya ... apa ya, Ermes ...?"Cecil menyahut dengan nada tidak sabar, "Kalau nggak tahu, jang

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 136

    Chyntia tertawa kecil, matanya melirik ke arah tumpukan buah yang dibawa Jeremy. "Irene, kalian juga beli ceri, ya? Tapi kenapa kelihatannya lebih kecil dibandingkan yang dibeli Riana?"Irene tersenyum kaku, tapi nadanya tetap ramah. "Mana mungkin keluarga kami bisa dibandingkan sama keluarga Kak Riana?"Chyntia tertawa lepas. "Ah, benar juga! Memang sih, siapa pun nggak ada yang bisa menandingi keluarga Herman dan Riana."Nadine tersenyum kecil, pura-pura tak sengaja bertanya, "Bibi, buah apa yang kamu beli?"Chyntia terdiam sejenak dan senyumnya sedikit memudar. Nadine tampaknya tidak menyadari perubahan itu. Kebetulan kantong buah itu ada di dekat kaki Chyntia, jadi Nadine langsung meraihnya dan membuka isi kantongnya. "Kulihat dulu ... ada apel, pir, jeruk ...."Tak satu pun dari buah itu tergolong mahal untuk musim ini."Bibi pintar pilih buah ya, semuanya buah yang sering dimakan banyak orang," ujar Nadine dengan nada datar, tapi jelas menusuk.Chyntia merasa tersinggung mendenga

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 137

    "Tentu saja.""Gina, kamu terlalu sungkan!" Riana menerima hadiah itu dan meletakkannya di samping. Dia berencana untuk membuka hadiah itu nanti.Namun, Gina dengan santai menambahkan, "Itu gelang emas murni. Kalau modelnya kurang cocok, bisa ditukar di toko."Chyntia langsung berseru, "Wah, Gina memang luar biasa. Sekali kasih hadiah langsung gelang emas murni ...."Gina mengangkat alis sedikit dengan puas, tetapi tetap bersikap rendah hati. "Ah, apa artinya ini? Kak Riana sudah biasa dengan barang bagus. Ini cuma hadiah kecil.""Tapi, kita semua saudara ipar. Kalau Kak Riana dapat hadiah, bagaimana dengan aku dan Irene?" Chyntia melanjutkan dengan nada setengah bercanda, "Kamu ini manajer bank, biasa berurusan sama klien besar. Masa soal seperti ini kamu nggak paham?"Gina tidak segan-segan membalasnya, "Kak Chyntia, maksudnya kamu juga mau gelang emas?"Chyntia tetap tersenyum tipis. "Siapa yang nggak mau gelang emas? Irene, kamu mau juga, 'kan?"Kini, semua mata beralih ke Irene. I

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 138

    Dulu, kejadian tentang Nadine sempat heboh sampai Jeremy dan Irene sengaja pergi ke ibu kota. Namun sepulangnya dari sana, mereka tidak mau membicarakan apa yang sebenarnya terjadi.Akan tetapi, dari rumor yang didengar oleh Chyntia, sepertinya cerita itu tidak jauh dari kenyataan. Intinya, Nadine berhenti kuliah karena ingin pacaran. Kabarnya, pacar Nadine berasal dari keluarga kaya. Wajar saja kalau Nadine rela meninggalkan pendidikannya demi bisa mengikat laki-laki itu.Ekspresi Jeremy dan Irene tampak tidak senang. Namun, Nadine menjawab dengan tenang, "Nggak. Kami sudah putus."Chyntia langsung menyahut, "Katanya keluarga kaya memang selalu pilih-pilih. Mungkin mereka cuma main-main saja denganmu. Lihat betapa bodohnya kamu sampai menganggapnya serius. Menikah dengan keluarga kaya bukan untuk orang sembarangan."Sambil berbicara, Chyntia menggeleng-gelengkan kepala. "Lagi pula, menurutku nama baik seorang perempuan itu sangat penting. Selama bertahun-tahun kalian bersama, dia ...

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 139

    Nenek melihat punggung Jeremy dan memakinya, "Dasar anak durhaka! Kamu benar-benar dirusak sama perempuan licik itu! Sekarang bahkan berani menentang orang tuamu! Kamu terus saja membantah! Pergi jauh-jauh sana! Bawa juga anak yang dilahirkan sama perempuan licik itu dan jangan pernah lagi anggap aku ini ibumu!"Bagi nenek Nadine, keberanian Irene untuk melawan secara terang-terangan seperti tamparan keras di wajahnya. Kebencian terhadap Irene pun mencapai puncaknya. Pada saat ini, bahkan Jeremy pun menjadi sasaran kebenciannya. Dalam pikirannya, semua ini salah Jeremy yang memilih menikahi perempuan seperti Irene."Memang benar kata orang tua dulu, anak laki-laki bakal lupa sama ibunya kalau sudah menikah! Dasar anak durhaka!"....Dalam perjalanan pulang, Jeremy hanya terdiam. Melihat hal ini, Irene menggenggam tangannya dengan perlahan. Jeremy mendongak sambil tersenyum, mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja.Beberapa tahun ini, dia telah terbiasa dengan sikap ibunya yang pilih ka

Latest chapter

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 723

    Namun, kenapa memangnya?Perasaan bukanlah pelengkap, bukan pula permainan hiburan. Sekali terlibat, maka harus sepenuh hati.Namun, Nadine masih punya begitu banyak tugas yang harus diselesaikan, banyak eksperimen yang belum dijalankan.Dia baru membuka sedikit pintu gerbang akademik, baru menjelajahi dunia riset. Ada begitu banyak hal yang menunggunya, mana sempat dia memikirkan cinta?Setelah mendengarnya, hati Arnold sedikit mencelos. Namun, dia sudah menduganya. Jika Nadine jatuh cinta semudah itu, justru itu bukan Nadine yang dia kenal."Aku paham." Tiba-tiba, Arnold menghela napas lega. Bibirnya perlahan terangkat, senyuman mulai terlihat di sudut matanya.Nadine ikut tersenyum. "Ubi panggangnya manis nggak?"Arnold mengangguk. "Manis.""Kalau begitu, lain kali aku traktir lagi.""Oke."Mereka berpisah di depan pintu apartemen, lalu masuk ke apartemen masing-masing.Hal pertama yang dilakukan Nadine adalah membuka buket mawar biru itu, lalu membaginya ke dua vas bunga. Dipadukan

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 722

    Arnold bukan tipe orang yang suka membohongi dirinya sendiri.Sebaliknya, setelah sempat menghindar sejenak, dia selalu memilih untuk menghadapi perasaannya dengan jujur.Di dalam hatinya, ada sebuah suara yang memberitahunya bahwa ... dia menyukai Nadine. Dia terpesona oleh semua hal tentang Nadine.Dari reaksi awalnya yang penuh penyangkalan, sampai saat ini dia baru menerima fakta itu. Arnold baru paham, bahwa perasaan cinta tidak pernah bisa diatur oleh logika. Hasrat yang dulu dia coba untuk redam, bukan hanya tidak bisa hilang, kini malah semakin tumbuh hingga tak terkendali.Mimpi-mimpi basah yang datang malam demi malam, seolah tamparan yang menyadarkan.Menyakitkan, tapi juga ....Begitu indah.Dalam mimpinya, Nadine seperti jelmaan dewi sekaligus iblis. Dia mampu memikat dan mencengkeram jiwa Arnold dengan mudahnya. Sementara itu, Arnold tak akan pernah bisa melawan. Selain terjerumus, dia tidak punya pilihan lain.Arnold dikenal sebagai sosok yang tegas. Satu-satunya hal yan

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 721

    Baru makan dua suapan, Nadine tanpa sengaja mengangkat kepala dan langsung melihat seorang pria berdiri di depan gedung apartemennya.Arnold memang punya kebiasaan joging malam. Bahkan di cuaca sedingin ini, Nadine masih sering melihatnya keluar berolahraga. Namun malam ini ... dia tidak memakai pakaian olahraga?Arnold mengenakan mantel panjang yang rapi. Wajahnya tampak agak serius. Nadine merasa ... Arnold sepertinya sengaja menunggunya di sini?"Pak Arnold," sapa Nadine sambil tersenyum dan melangkah mendekat.Arnold membalas dengan senyum tipis. Namun, ketika melihat buket mawar biru yang digendong Nadine, sorot matanya seketika berubah. Dia terdiam sejenak."Baru pulang dari jalan-jalan?""Kalau dibilang jalan-jalan, nggak juga. Tadi aku ambil mobil di showroom, terus nonton konser piano."Arnold melirik lagi ke arah bunga di pelukannya. "Bunganya ... cukup unik."Mata Nadine langsung berbinar. "Pak Arnold, coba lihaat. Apa kamu melihat ada yang Istimewa?"Sambil berbicara, Nadin

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 720

    Kota Linong?Stendy sempat tertegun, tapi tidak terlalu memikirkannya.Dari sudut matanya, dia melirik Nadine sekilas, lalu buru-buru berkata ke seberang telepon, "Kakek, sekarang aku lagi ada urusan yang sangat penting. Begitu selesai, aku akan langsung pulang. Kalian jaga emosi kalian dulu. Dokter sudah bilang, jangan sampai terlalu sedih atau terlalu senang.""Kalau begitu lanjutkan dulu urusanmu, nggak usah buru-buru. Lagi pula, orangnya sudah ditemukan dan kamu juga kenal dengannya."Stendy mengerutkan kening. "Aku kenal?""Iya. Adik ibumu sekarang namanya Irene. Dia itu penulis buku 'Seven Days'! Waktu di Toko Buku Gramilia itu lho, dia lagi ada acara tanda tangan buku di lantai atas, sedangkan kami ada di lantai bawah.""Salahku juga, waktu itu nenekmu ingin naik ke atas melihat-lihat, tapi aku nggak setuju. Jadi kami cuma berpapasan begitu saja ....""Soal Nadine ... pantas saja nenekmu langsung merasa akrab saat pertama kali melihat gadis itu. Ternyata memang ada hubungan dara

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 719

    Nadine menoleh dan langsung bertemu dengan tatapan Stendy yang dalam dan penuh perasaan. Jantung Nadine seketika berdegup lebih kencang dan tanpa sadar, dia ingin menghindar.Malam ketika sesuatu terjadi pada Nadine, Stendy mengantarnya pulang dan melihat dirinya berjalan berdampingan dengan Arnold menaiki tangga. Saat itulah, Stendy merasa tidak bisa lagi menahan diri.Stendy tahu dirinya bukan orang yang sabar.Namun demi Nadine, dia sudah menunggu selama enam tahun. Enam tahun untuk melihatnya berpisah dari Reagan, lalu satu tahun tambahan hanya untuk membuat hubungan mereka bertahan di titik "teman biasa".Akan tetapi dia tahu, hubungan itu tidak bisa selamanya berhenti di situ.Malam itu, Stendy menyadari bahwa jika terus menunggu, semuanya hanya akan berakhir seperti dulu. Jadi, kenapa tidak ... pertaruhkan semuanya kali ini?Demi hari ini, demi pengakuan yang ingin dia sampaikan, Stendy telah mempersiapkan diri sejak lama. Dia tidak mau lagi menjadi sosok yang hanya menunggu dal

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 718

    "Benar. Memang nggak ada mawar biru alami di alam liar, jadi bunga ini baru melambangkan harapan yang nggak bisa terwujud atau misi yang nggak terselesaikan. Tapi, coba kamu lihat bunga di tanganmu itu dengan teliti," kata Stendy sambil menatap Nadine."Hah? Ini alami? Bukan pakai pewarna?" tanya Nadine yang terkejut, lalu menatap Stendy untuk mencari jawaban dari ekspresi Stendy. Saat melihat Stendy tersenyum, dia langsung tahu dugaannya memang benar.Nadine kembali bertanya dengan kaget, "Bagaimana kamu bisa mendapatkannya?""Belakangan ini ada artikel di jurnal biologi sintetis tentang kloning dan Ekspresi Nonribosomal Peptida Sintetis untuk memproduksi mawar biru. Penulis utamanya adalah seorang doktoral internasional dari Fakultas Farmasi Universitas Tobas, Ankanahari Nangawa. Langkah awalnya buat plasmid ganda yang berisi dua gen bakteri untuk sintetis indigo dan masukkan plasmidnya ke dalam agrobakterium, lalu ...."Stendy tertegun sejenak setelah mengatakan itu, seolah-olah sed

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 717

    Baik judul ataupun variasi lagunya, Stendy sama sekali tidak bisa fokus. Cahaya redup di dalam aula konser bisa menjadi penyamaran yang terbaik, sehingga dia bisa menatap Nadine dengan tatapan yang lembut serta penuh perasaan dan tanpa perlu takut ketahuan.Stendy secara refleks menatap tangan Nadine yang putih. Dia berkali-kali ingin menggenggam tangan Nadine dengan erat, lalu tidak pernah melepaskannya lagi. Namun, setelah memberontak dengan pikirannya, pada akhirnya tetap logikanya yang menang. Dia mengingatkan dirinya untuk bertahan sampai melewati malam ini dan jangan gegabah agar tidak menakuti Nadine.Dua jam mungkin adalah siksaan dan ujian kesabaran bagi sebagian orang, tetapi itu adalah pesta untuk memanjakan indra yang langka bagi Nadine. Bahkan setelah konser sudah selesai, dia tetap masih tenggelam dalam suasananya."Apa kamu menyadari sesuatu dari lagu Croatian Rhapsody? Ternyata dia masukkan unsur musik rok juga, romantis dan energik. Terutama di bagian tengah lagunya, s

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 716

    "Uhuk uhuk ...." Nadine langsung tersedak. Mereka sedang makan sambil mendengar cerita yang seru, tetapi topiknya malah tiba-tiba dialihkan ke dirinya. Pokoknya perasaannya tidak enak."Kami bukan sepasang kekasih, tapi makan malam ini bisa dibilang gratis untuk Tuan Stendy karena ...."Setelah mengatakan itu, Nadine tersenyum dan menatap pemilik restoran. "Aku yang traktir."Setelah tertegun sejenak, pemilik restoran itu menatap Stendy dengan tatapan seolah-olah berkata anak ini akhirnya kena batunya dan pantas menerimanya.Begitu selesai makan, Nadine langsung pergi membayar tagihan makanannya.Pemilik restoran itu menarik Stendy ke samping dan berbisik, "Kawan, kamu boleh terus begini. Ayo berusaha, segera dapatkan gadis itu. Kalau lain kali kamu masih nggak dapat gratisan lagi, jangan salahkan aku meremehkanmu."Stendy pun menghela napas. "Kamu pikir aku nggak mau?""Wah, akhirnya ada gadis di dunia ini yang bisa membuatmu kelabakan. Sungguh langka. Baiklah, biar teman lamamu ini y

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 715

    Stendy menyahut, "Aku pikir-pikir dulu, nanti baru kita putuskan setelah ketemu.""Oke." Nadine mengakhiri panggilan, lalu langsung memakai jaket bulu tebal dan sepatu bot musim dingin, juga mengambil tas. Dia keluar dalam waktu kurang dari tiga menit!Cuaca tidak sedingin sebelumnya lagi, tetapi matahari masih tidak muncul.Begitu turun, Nadine langsung melihat Stendy berdiri di ujung gang, bersandar santai di samping mobil Maybach edisi terbatas. Pria yang memakai mantel hitam itu pun memutar-mutar kunci mobilnya.Begitu melihat Nadine, tubuh Stendy langsung tegak. Nadine tersenyum dan berjalan mendekat. Wajah Stendy yang tadi terlihat agak dingin langsung berubah cerah, bibirnya tersenyum.Begitu masuk mobil, Stendy menyerahkan sekantong sarapan, "Nih, susu kedelai dan roti, makan selagi masih hangat."Nadine menaikkan alisnya. "Pak Stendy bukan cuma jadi sopir, tapi juga beliin aku sarapan? Ini layanan bintang lima sih. Aku nggak berani menikmatinya."Stendy terkekeh-kekeh. "Kenapa

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status