Beranda / Pernikahan / Tak Semanis Madu / 11. Sakit yang sempurna

Share

11. Sakit yang sempurna

BAB 11

SAKIT YANG SEMPURNA

Kutatap nanar Abi yang saat ini berada di depanku sedang memegang kemudi, aku sungguh tidak bisa lagi berpikir, rasanya pikiranku menemui jalan buntu. Semua seakan tidak berpihak padaku.

"Mbak, maaf ya, sakit?" tanya Meta membersihkan luka di sudut bibirku.

"Sedikit."

"Met, kira-kira perlu ke rumah sakit nggak?" tanya Abi.

"Aku bilang nggak, Bi!" selaku

"Aku tanya Meta, bukan Bella," tegas Abi.

Kuhembuskan napas kasar.

"Sepertinya sih, nggak perlu, Pak. Cuma memarnya aja, nanti dari rumah di kompres sama es. Nanti kalau dibutuhkan atau Mbak Bella kenapa-kenapa, bapak telepon saya saja, akan saya kirim dokter ke rumah, nggak perlu repot- lrepot ke rumah sakit," jelasnya pada Abi.

"Gitu ... O iya, Met, kamu balik Jakarta kapan?"

"Besok, Pak."

"Sebelum kamu balik, kamu pesen tiket ke Jakarta ya. Buat saya, Tari, dan Bella. Untuk besok."

"Loh, kenapa aku juga?" tanyaku dengan nada tinggi. Kuturunkan suaraku saat aku sadar bahwa kami tidak sedang berdua tapi ada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status