Share

Bab 95. Tanda.

Penulis: Zayn Z
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-09 18:57:54
Bab 95. Tanda.

Dengan ujung jarinya Shizi mencuil sedikit bubuk putih yang ada di dalam bungkusan, ia kemudian memeriksa teksturnya secara cermat,dari sana ia kemudian mencoba rasa dari serbuk putih itu kemudian meludahkannya kembali setelah beberapa saat.

“ Ini seperti serbuk bedak namun tekstur dan kandungannya berbeda.”

“ Ini hampir mirip dengan ramuan yang kubuat dari tanaman beracun yang ada di dalam istana.”

“ Meski sama namun dari segi efek ini benar benar berbeda. Sayangnya tubuhku tidak bisa merasakan efeknya secara langsung!” Ujar Shizi bermonolog.

Di sisi lain, Tang Rui tampak memperhatikan serbuk putih yang ada di atas bungkusan dengan seksama,tampak dari raut wajahnya jika ia sepertinya mengenali serbuk putih seperti tepung itu.

“ Aku seperti pernah melihatnya, tapi aku lupa dimana!” Ujarnya sambil menepuk nepuk keningnya dengan telapak tangan kanannya.

“Tak apa jika kau tak ingat, nanti beritahu aku jika kau sudah mengingatnya.” Ujar Shizi menenangkan.

“ Ya, sec
Zayn Z

Ciri ciri orang yang berbohong Nada bicara Orang yang berbohong mungkin menaikkan nada bicaranya secara spontan.  Gestur Orang yang berbohong mungkin melakukan gerakan tubuh yang tidak perlu, seperti gelisah, memainkan tangan, atau menunjuk dengan jari.  Kontak mata Orang yang berbohong mungkin menghindari kontak mata atau sering menggerakkan bola mata.  Ekspresi wajah Orang yang berbohong mungkin memiliki ekspresi wajah yang tidak cocok dengan apa yang dikatakan, seperti tersenyum atau tertawa gugup, meringis, atau mengangkat alis dengan berlebihan.  Bahasa tubuh Orang yang berbohong mungkin menutup diri, seperti merapikan rambut, mengusap-usap kepala, atau menyentuh leher.  Pola bicara Orang yang berbohong mungkin berbicara terlalu banyak atau terlalu sedikit, atau memiliki pola bicara yang tidak teratur.  Respons terhadap pertanyaan Orang yang berbohong mungkin kesulitan menjawab pertanyaan langsung, terutama jika pertanyaannya spesifik atau menantang. Tanda-tanda kecemasan Orang yang berbohong mungkin tersipu, berkeringat, atau memiliki suara bernada lebih tinggi dari biasanya.   

| 17
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Sri Astelda
up date lg
goodnovel comment avatar
adhen junior
orang yg berbohong apa yg keluar dari mulutnya tidak sesuai dengan fakta betul tidak thorr....? hehehe
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 96. Pilih pilih.

    Bab 96. Pilih pilih.Shizi, apa yang kau lakukan, kenapa kau malah memancing emosinya! Itu akan membuat kau dalam masalah nantinya!” Seru Wang Suyi dengan nada khawatir.Dengan tenang Shizi menjawab.” Semua hal pasti ada resikonya,lagipula menghindar terus pun tidak akan membuat ia berhenti menggangguku.” Jawabnya dengan penuh keyakinan.“Tapi kau tidak harus melakukan seperti itu!” Ujar Wang Suyi kembali.“Ya sudah, jika kau tidak suka dengan tindakanku maka kembali saja ke sana.” Ujar Shizi dengan tenang sambil berbalik badan dan pergi dari sana.Melihat Shizi yang pergi meninggalkannya sontak membuat Wang Suyi kesal, dengan cepat ia pun menyusul Shizi dan berjalan di sampingnya.“Kenapa kau malah meninggalkanku?” Ucap Suyi dengan ketus.“Aku tak ingin berdebat, itu saja.” Jawab Shizi singkat.“Apa kau tak ingin tahu kenapa Song Ong memaksaku untuk berbicara empat mata dengannya?” Tanyanya serius.Dengan tenang Shizi menjawab.” Tidak, itu bukan urusanku, Lagipula aku tak punya hak u

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 97. Bawang Putih.

    Bab 97. Bawang Putih. Shizi fokus membuat makanan yang diperuntukan untuk Ibu Suri, dengan telaten dan hati hati ia membuat makanan tersebut. Di luar dapur kerajaan. Para dayang istana yang bertugas mengurus dapur terlihat sangat penasaran dengan apa yang akan dibuat oleh Sang Tabib Muda. Tak berselang lama, selir pertama dan rombongan dayangnya pun mendatangi dapur istana. Langkah sang selir tertahan di pintu depan halaman karena Kasim Utama dan Kasim bawahannya melarangnya masuk lebih jauh. “Kenapa kau menghalangiku? Biarkan aku masuk ke sana!” Seru Selir Pertama dengan tegas. “ Yang Mulia Selir Pertama, Permaisuri sudah memerintahkan siapapun untuk tidak masuk dan mengganggu apa yang Tabib Shizi lakukan, jadi tolong Yang Mulia kembali.” Jawab Kasim Utama dengan sopan namun penuh ketegasan. Selir pertama terdiam, ia tahu jika ia tak mungkin bisa berdebat dengan pria tua yang ada di depannya itu. Selain akan membuat prestisnya turun hal ini juga akan membuat rumor buruk nanti

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 98. Debat dan pembuktian.

    Bab 98. Debat dan pembuktian.Shizi menatap Ibu Suri dengan sorot mata teduh, ia pun menjawab pertanyaan Ibu Suri dengan tenang.“ Sebelum aku menjawab pertanyaan Yang Mulia, ijinkan aku bertanya, apakah Yang Mulia masih merasakan mual dan ingin muntah?” “Apakah perut Yang Mulia kini terasa hangat dan tidak tegang seperti sebelumnya?” Tanyanya dengan tenang.Ibu Suri terdiam sesaat, dari sana ia kemudian menyentuh perutnya yang kini terasa tidak keras seperti sebelumnya.“ Ya, aku tidak merasakan mual lagi dan perutku tidak sekencang sebelumnya.” Jawab Ibu Suri jujur.Shizi tersenyum, ia pun kemudian lanjut berkata.” Jadi kenapa aku melakukan ini? Ini karena tugasku sebagai seorang tabib yang harus mencari cara untuk menyembuhkan pasiennya.” Jawab Shizi dengan penuh penekanan.Selir Pertama langsung angkat bicara.” Tetap saja itu tidak bisa diterima! Kau telah membuat Ibu Suri memakan makanan yang dibencinya!”“Lagipula kau menipu Ibu Suri dengan menyebutkan nama makanan ini dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 99. Mulai bergerak.

    Bab 99. Mulai bergerak.Dua hari berlalu.Selama kurun waktu tersebut Shizi fokus merawat Ibu Suri mulai dari menyiapkan makanan untuknya, kegiatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan dan tentunya perihal pengobatan.Dalam kurun waktu itu pula Ibu Suri melarang siapapun untuk menemuinya, hanya Shizi dan Putri Nara saja yang bisa bertemu dengannya.Sontak hal itu membuat Selir Pertama dan orang orang yang ada di belakangnya merasa kesal dan khawatir dengan situasi tersebut.“ Terima kasih tabib, hanya dalam dua hari aku merasa lebih bugar dari sebelumnya.” “ Dan kosmetik buatanmu ini sangat lembut di kulit dan menyegarkan, aku yang sudah tua saja bisa merasakan kulitku menjadi lebih kencang!” Jelas Ibu Suri dengan sumringah.Namun, setelah beberapa saat wajah Ibu Suri berubah kembali, terlihat jelas ada sesuatu yang dipikirkannya.Melihat itu, Shizi pun angkat bicara kembali.“ Yang Mulia Ibu Suri, jika Yang Mulia memiliki sesuatu masalah perlu Ibu Suri bicarakan.” “Untuk seumuran Ib

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-15
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 100. Identitas tersembunyi.

    Bab 100. Identitas tersembunyi.Setelah merawat Ibu Suri selama empat hari penuh, Shizi mendapat dua hari waktu untuk beristirahat.Waktu yang diberikan tentunya tidak disia siakan olehnya, ia menggunakan waktu yang ada untuk kembali ke kediamannya untuk merawat ibunya dan juga untuk melatih dirinya.Di halaman kediamannya, ia melakukan latihan fisik seperti pada saat berlatih bersama Lu Bian dan pasukan elit Jenderal Tang San.“Seratus sembilan puluh sembilan … dua ratus!” ucap Shizi sambil melakukan gerakan angkat tubuh.Keringat membasahi tubuhnya, tetes demi tetes keringat berjatuhan ke tanah sebagai tanda kelelahan yang mendera tubuhnya.Shizi bangkit dari posisinya, ia kemudian mengambil pedang besi yang diberikan Jenderal Tang San padanya.Shizi tersenyum masam, tampak tombak dengan pedang besar sebagai ujungnya itu sangat berat untuk digunakan.“Ini senjata ayah angkat pada saat dirinya menjadi komandan seribu pasukan. Bobot senjata ini tidak kurang dari lima puluh jin,orang b

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 101. Ingin tahu.

    Bab 101. Ingin tahu.Esok harinya.Shizi menatap dalam wajah ibunya, tampak rona wajah dan warna kulit di tubuhnya kini tidak pucat seperti saat pertama kali datang.Hal itu tentu menjadi kabar gembira untuknya meski ibunya belum sadarkan diri.“ Aku tak mengerti dengan kondisi ibu saat ini, aku merasa janggal karena jalur energi yang dimiliki ibu begitu berbeda, entah kenapa bisa seperti ini!” Ujarnya tak mengerti.Meski ia memiliki pengetahuan pengobatan kuno dan tradisional, namun untuk pertama kalinya semua pengetahuan itu tidak bisa digunakan.Ia benar benar menemukan kebuntuan dalam menghadapi situasi dan kondisi ibundanya itu.“ Huft, inilah kenapa ada peribahasa di atas langit masih ada langit, jelas hal itu sebagai pengingat agar diri selalu membumi dan jangan pernah berpuas diri atas apa yang dimiliki.” ujarnya bermonolog.Shizi memperbaiki letak selimut yang menutupi tubuh ibunya, setelahnya ia kemudian beralih membetulkan posisi selimut gadis muda yang terbaring di si

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-18
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 102. 

    Bab 102. Shizi tertegun dengan apa yang Duyong ceritakan, ia tak menyangka jika ayahnya adalah bagian keluarga inti Klan Li yang merupakan Klan pemimpin Kerajaan Langit.Meski begitu, ayahnya yang bernama Li Xiong Shi yang juga merupakan seorang pangeran, tidak tertarik untuk memimpin Kerajaan Langit dan lebih memilih menjauh dari urusan istana.“Jadi,apa Tuan Muda mau bertemu dengan tuan?” tanya Duyong cepat.Shizi menggelengkan kepalanya, dari sana ia lanjut berkata.”Seperti yang kukatakan sebelumnya, aku rasa saat ini bukan waktu yang tepat. Lagipula yang aku pikirkan saat ini adalah cara untuk membuat ibu sembuh seperti sedia kala.”Duyong mengangguk paham, ia pun tak memperpanjang urusan yang tampak jelas jika Tuan Muda nya itu tidak ingin membahasnya.“Kalau begitu aku pergi sekarang, tolong kabari aku jika ada hal yang terjadi disini.” pinta Shizi penuh penekanan.“Baik,Tuan Muda. Jika ada hal yang penting aku pastikan secepat mungkin Tuan Muda akan mengetahuinya.” Ucap Duyong

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 103. Sakit jantung.

    Bab 103. Sakit jantung.Shizi tetap tenang meski semua pasang mata tertuju padanya, tampak jelas jika tatapan tajam tentunya datang dari kelompok tabib yang datang bersama Wakil Menteri, Gong Pang.“Lancang, siapa yang memberimu izin untuk berbicara!” seru Gong Pang dengan penuh amarah.Gong Pang menatap pada Raja, dari sana ia pun berkata kembali.” Yang Mulia, Tabib Muda ini sangat lancang, ia mengganggu proses pengobatan Pangeran,berikan hukuman padanya, Yang Mulia!” Serunya dengan serius.Tabib Tong Bahu langsung angkat bicara.”Yang Mulia, tolong dipertimbangkan ulang. Kami memanggil Tabib Shizi kemari untuk meminta saran dan pertimbangannya.” “Namun, Perdana Menteri kiri dan wakil menteri memaksa untuk melakukan akupuntur ini sebelum kami menyelesaikan diagnosa kami.” “ Untuk itu mohon pertimbangan Yang Mulia.” jelas Tabib Tong untuk memperkuat argumennya.Yang Mulia Raja kemudian menatap ke arah Shizi, dari sana ia pun angkat bicara.” Kenapa kau berkata sebelum aku memintamu b

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20

Bab terbaru

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 158. Membangunkan harimau tidur.

    Bab 158. Membangunkan harimau tidur.Tubuh Shizi terus menerima pukulan dari Song Ong, darah mengalir dari wajahnya yang lebam. Ia tidak bisa melawan karena kehabisan energi.Tian Zhi yang melihat kejadian itu merasa sangat marah dan sedih. Ia berusaha untuk melepaskan diri dari pegangan Er Lang dan Si Fu, tetapi keduanya terlalu kuat."Ayah... Shizi...!" teriak Tian Zhi dengan putus asa.Er Lang dan Si Fu mencoba untuk menenangkannya, tetapi Tian Zhi terus berusaha untuk melepaskan diri.Sementara itu, Song Ong terus memukuli Shizi dengan kejam. Ia tidak peduli dengan keadaan Shizi yang sudah lemah.“ Hahahaha, rasakan ini, bajingan!” seru Song Ong sambil terus menghantamkan tinjunya ke arah wajah Shizi.Jelas dari tindakannya jika ia berniat menyiksa Shizi sepuasnya. Hal ini tentunya membuat geram semua orang yang melihatnya.Er Lang tidak kuasa menahan emosinya lagi, dengan cepat ia mengambil keputusan, ia berlari ke arah Song Ong sambil menghunuskan pedangnya.“Bajingan, kubunuh k

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 157. Pengorbanan.

    Bab 157. Pengorbanan.Shizi menatap tajam ke arah pria berjubah hitam yang masih mencengkram leher Tian Di dengan kuat.“ Lepaskan dia!” teriak Shizi.Sosok berjubah mendengus, setelahnya ia berkata. “ Kau memerintahku?” ujarnya dengan dingin.Selesai berkata, ia memunculkan auranya yang langsung memberikan tekanan besar pada Shizi dan Raja Tian.“ Sial … ini … orang itu berada di ranah tubuh emas!” seru Raja Tian sambil menahan tekanan yang mendera tubuhnya.Sosok berjubah hitam melemparkan tubuh Tian Gi ke tempat di mana Shizi dan Raja Tian berada.Keduanya menunjukan wajah khawatirnya, bagaimana tidak? Dengan tubuh Tian Di dilempar dari jarak sejauh itu tentunya akan berbahaya untuknya. Apalagi mereka berdua tidak bisa menahan jatuhannya karena tekanan sang sosok berjubah membuat mereka tidak bisa bergerak.“ Aku tak bisa membiarkan ini terjadi!” batinnya.Shizi berusaha melawan tekanan yang mengekang tubuhnya.“ Bergerak … bergerak … bergerak!” teriak Shizi pada dirinya sendiri

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 156. Pertempuran.

    Bab 156. Pertempuran.Raja Tian dan Shizi berjalan ke tengah area pertempuran, begitu juga dengan Song Ong dan tiga orang yang bersamanya.Song Ong dan orang-orangnya langsung mengambil tindakan pertama, keempatnya langsung mengepung Raja Tian dan Shizi dari empat arah berbeda.“Sepertinya kau takut kalah jika bertarung dengan adil … tapi … ini tidak aneh, jika tidak begini maka itu bukan dirimu!” ujar Shizi sambil menatap datar pada Song Ong.“Ini pertarungan nyata dan tidak ada aturan untuk itu! Salahkan sendiri kesialanmu itu!” serunya dengan angkuh.Shizi menunjukan senyum lebarnya, ia kemudian berkata kembali. “ Sial, mungkin saja. Tapi sepertinya yang sial itu kau, bukan aku!” jawab Shizi dengan nada mencemooh.“ Kau percaya diri sekali, apa kau kira aku akan kalah lagi seperti waktu itu? Itu tak akan mungkin karena aku kini telah menjadi seorang kultivator!” “ Kau menang karena curang dan itu tidak akan terjadi lagi!” serunya dengan angkuh.“ Aku curang? Ya … ya … ya…. Itu ter

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 155. Yang tidak diduga.

    Bab 155. Yang tidak diduga.Song Ong dan tiga orang yang bersamanya melompat dari atap gerbang, mereka bergerak turun seperti daun yang jatuh ke tanah, perlahan dan lembut, seakan gravitasi tidak mempengaruhi berat tubuh mereka.Tap.Mereka mendarat lembut di tanah tepat di depan Tian Di.“ Akhirnya kau datang juga,” ujar Tian Di dengan angkuh.“Ada hal mendesak yang harus dilakukan, rencana pertama kita gagal, orang-orang yang tadinya dijadikan sandera dan akan dijadikan alat penawaran telah kabur karena dia!” seru Song Ong sambil menunjuk ke arah Shizi.Mendengar itu, Tian Di menunjukan kegeramannya, Tentunya ia paham dengan penjelasan Song Ong tersebut.“ Jadi ibuku telah melarikan diri dari istananya?” tanya Tian Di mencari penegasan.“ Ya, karena hal itu pula aku dan mereka tidak bisa menjalankan apa yang diminta masterku!” ujarnya dengan kesal.Sementara itu, Raja Tian dan yang lainnya yang mendengarkan pembicaraan keduanya hanya bisa tertegun karenanya, tampak mereka kebingunga

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 154. 

    Bab 154. Di halaman Istana Utama.Raja Tian memimpin pasukan penjaga istana yang tersisa, tampak di depannya, Pasukan yang dipimpin Tian Zhi bertarung sengit dengan pasukan yang dipimpin Tian Di.Pertarungan berjalan seimbang. Namun, kedatangan pasukan lain dari gerbang istana barat membuat situasi pertempuran menjadi tidak berimbang.“ Tampaknya pasukan yang dipimpin Lien Wei tidak berhasil memancing dan meredam kekuatan mereka. Tapi, kenapa mereka belum tiba kemari?” ujar Raja Tian bermonolog.Raja Tian menarik pedang dari sarungnya.“Giliran kita, hancurkan para pengkhianat ini!” teriaknya lantang sambil mengacungkan pedangnya ke udara.“ Heyaaa!” teriakan para prajurit pengawal raja menggema, setelahnya mereka berlari memasuki arena pertempuran yang ada di depan mereka.Raja Tian tidak tinggal diam, ia pun ikut bertempur dengan gagahnya. Setiap sabetan pedang yang dilakukannya langsung membuat penyerangnya terbelah menjadi dua “ Para prajurit ini, mereka pasukan Kerajaan Turk!”

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 153. Dua gadis.

    Bab 153. Dua gadis.Shizi dan semua orang mengejar Song Heon yang kabur ke dalam istananya. Namun, hal tak terduga terjadi. Mereka tidak menemukan batang hidung Song Heon dan orang-orangnya meski seluruh bagian Istana telah diperiksa.“Bagaimana mungkin mereka menghilang begitu saja, itu sangat tidak masuk akal!” seru Permaisuri dengan geram.“Itu benar, pastinya mereka memiliki jalan rahasia atau tempat persembunyian di tempat ini! timpal Ibu Suri dengan geram.“ Yang Mulia, biar kami mencari sekali lagi, kami akan lakukan lebih teliti lagi di setiap sudutnya!” ujar Lu Bian penuh hormat.Dengan cepat Shizi berkata, “ Tidak, urusan mereka kita kesampingkan dulu, tujuan utama dari rencana ini adalah membebaskan semua anggota keluarga kerajaan!” “ Yang harus diutamakan saat ini adalah keselamatan Raja dan cara menyelesaikan masalah yang ada … terutama masalah kudeta ini!” ujar Shizi dengan serius.Er Lang ikut berkata. “ Benar, situasinya belum aman untuk kita semua terutama untuk kelu

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 152. Bantuan?

    Bab 152. Bantuan?Shizi dan Song Heon saling beradu tatap, sang Selir Pertama itu terlihat serius saat melihat ke arah Shizi.Song Heon bangkit dari duduknya, ia kemudian berjalan dua langkah ke depan sambil menatap Shizi dan kerusakan yang dibuatnya.“Aku sudah mengira jika kau memang bukan orang biasa. Namun, aku tak menyangka jika kau sudah mencapai tingkat ini!” ujarnya diakhiri dengan senyum tipisnya.Shizi tak merespon, ia hanya diam dan menunggu sambil melihat situasi yang terjadi.Song Heon kembali berkata, “Dengan kau berada di sini sudah menjadi satu bukti untukku, kau pastinya terkait dengan kontra rencana yang diambil oleh Raja, benar begitu, bukan?” tanyanya serius.Shizi hanya tersenyum tipis dalam menanggapi pertanyaan dari Song Heon tersebut.“ Aku tidak mengerti, kenapa kau tidak menjawab dan memilih diam saja? Dan kenapa kau menatapku seperti itu? Apa kau terpesona olehku?” ujarnya dengan nada menggoda.Shizi tersenyum, ia pun akhirnya angkat bicara. “ Mari kita akhi

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 151. Tekad.

    Bab 151. Tekad.Dua ratus pasukan penjaga Istana yang dipimpin seorang sosok berjubah membantu pasukan penjaga gerbang. Namun, belum sempat mereka membantu, pasukan mereka sudah dihadang satu pasukan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Kiri, Song Peng.“ Siapa kau, kenapa kau memimpin pasukan penjaga Istana?” tanya Song Peng sambil menelisik tubuh sosok berjubah tersebut.Tak ada jawaban dari sosok tersebut, yang terlihat oleh Song Peng hanyalah sebuah tanda ditunjukan sosok berjubah tersebut yang langsung disambut pergerakan prajurit penjaga Istana.Song Peng terkejut saat pasukan yang dipimpinnya dihujani bola bola kain yang menyebarkan serbuk putih dan hitam di mana hal itu menyebabkan pasukan yang dipimpinnya menjadi kacau balau.Setelah mereka selesai menyerang, semua pasukan penjaga istana yang dipimpin sosok berjubah tersebut langsung berpencar ke segala arah, melarikan diri dari tempat pertempuran singkat itu.“ Apa-apaan mereka? Sebenarnya siapa yang memimpin pasukan itu?” uja

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 150. Kontra rencana.

    Bab 150. Kontra rencana.Tian Zhi memimpin dua ratus prajurit utama Istana, saat ia tiba di sana terlihat sejumlah pasukan dengan kekuatan dua kali lipat lebih besar dari pasukannya bersiaga di depan gerbang masuk Istana Dalam.Pasukan yang berjumlah lima ratus orang itu membentuk sebuah formasi pertahanan dengan sempurna dan menutup setiap celah masuk ke dalam Istana Dalam.Di belakang pasukan tersebut, Tian Di yang menunggangi kudanya menatap kedatangannya dengan tatapan penuh cemoohan.“ Tian Di … apa maksudnya ini?” teriak Tian Zhi sambil menatapnya dengan dingin.Dengan tenang Tian Di menjawab, “ Pertanyaan macam apa itu? Sebagai seorang Putra Mahkota apa kau tidak bisa menduganya?” jawabnya dengan nada mengejek.“Aku bisa menebaknya. Namun, aku tidak ingin berprasangka buruk pada adikku sendiri!” jawab Tian Zhi dengan dingin.“ Hahahaha, kata-kata yang indah. Sejak kapan kau mengakui aku sebagai adikmu?” balasnya dengan sinis.Lanjutnya, “ Meski kau mengakuiku sebagai adik, tap

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status