Bab 37.Ujian Praktek.Sambil berlutut Shizi mendengarkan titah kerajaan dengan seksama, inti dari titah kerajaan tersebut menyebutkan jika Pengawas Utama dari kerajaan memiliki hak penuh dalam hal ujian tabib kali ini dan masalah ujian pun diserahkan pengaturannya pada sang pengawas dimana hal ini tentunya pada Cen Du yang merupakan pengawas utama dari kerajaan.Surat kerajaan ditutup, semua orang pun bangkit dari posisinya.Wajah semua orang pun menjadi tegang karenanya, bagaimana tidak! Semua ujian penilaiannya kini ada di tangan Cen Du seorang termasuk jenis ujian yang akan dilakukan.Tentunya ini membuat semua peserta yang telah mendapatkan bocoran ujian praktek menjadi was was karena keberhasilan hasil ujian mereka tidak akan bisa diprediksi.“ Baiklah, dengarkan baik baik!” “ Untuk ujian sebelumnya aku menganggap nilainya sudah selesai, tidak ada masalah untuk itu.” “ Namun untuk ujian praktek ini aku akan mengubah ujiannya dan nilainya sepenuhnya ada padaku!” Jelas Cen Du tega
Bab 38. Keluarga.Shizi dengan teliti memasak ramuan obatnya,dengan tekun ia terus mengipasi pembakaran arang agar pot obatnya tidak sampai mendidih.Disisi lain, semua peserta pun telah mulai meramu dan memasak obatnya,tampak mereka begitu serius dalam menyelesaikan ujian praktek tersebut.“ Aku sudah selesai,tuan!” Seru Sun Ce cepat.Ia kemudian menyerahkan hasil kerjanya dimana ramuan obat telah dituangkan pada mangkuk obat yang telah disiapkan pada sebuah nampan.Sun Ce membawa ramuan obat itu ke depan Cen Du, ia meletakkannya diatas meja yang ada di depan Sun Ce.Tampak ramuan obat itu begitu encer dan warnanya sedikit terang. Tidak seperti ramuan obat ambeien pada umumnya Sun Ce menatap ramuan obat dan kertas tulisan pembuatan resep obat yang ada di dalam nampan,tampak sang pengawas utama itu menghela nafas panjang melihat hasilnya.“ Apa kau sudah yakin?” Tanya Cen Du mencari keyakinan dari Sun Ce.“ Aku–sudah yakin!” Jawab Sun Ce dengan nada sedikit ragu.“ Kalau begitu kau b
Bab 39. Diketahui. Shizi dan Er Lang pulang ke paviliun Dandelion keesokan harinya, itu dilakukan karena selain waktu telah menjelang malam, pesan tabib Tong pun meminta padanya agar ia membawa bahan obat yang ada di kediaman sang tabib untuk digunakan di Paviliun tersebut. Tentu saja hal itu tidak ditolak Shizi karena dengan banyaknya bahan obat yang tersisa bisa digunakan olehnya untuk kepentingan semua penghuni Paviliun. Menjelang pagi hari Shizi dan Er Lang membawa semua bahan obat itu dengan menggunakan gerobak dan menjelang siang mereka pun tiba di Paviliun. Baru saja mereka sampai ke halaman Paviliun, tampak oleh keduanya Lu Xiao sudah menunggu mereka berdua di pintu belakang paviliun. “ Akhirnya kau datang juga!” Seru Lu Xiao sambil menarik tangan Shizi untuk cepat memasuki paviliun. Sontak hal yang dilakukan Lu Xiao itu membuat Shizi kebingungan karenanya. “ Kak Xiao, ada apa ini?” Tanya Shizi dengan rasa penasaran yang besar. Lu Xiao tak menjawab, ia masih men
Bab 41. Dengan elegan.Malam menjelang.Dari sudut bangunan paviliun, Shizi melihat Sun Ce datang bersama dengan belasan orang. Sebagian dari mereka disambut oleh para wanita penghibur di lantai bawah, sedangkan Sun Ce dan sebagian lainnya pergi menuju lantai tiga dimana ketiga primadona Paviliun Dandelion berada.Er Lang dan Su Ji yang bersama Shizi pun ikut memperhatikan kedatangan rombongan tersebut dengan seksama.“ Yang datang kemari lebih banyak dari sebelumnya, dari informasi yang kudapat mereka semua adalah orang orang dari klan Song dan sebagian lainnya merupakan pengawal bayaran.” Ujar Su Ji menjelaskan.Mendengar nama klan Song membuat darah Shizi mendidih, entah mengapa ia merasa jika ketakutan di hatinya menghilang,berganti dengan keyakinan yang kuat.“ Klan Song, ya!” Ucap Shizi dingin.“ Ya, klan Song yang kini menjadi bagian kekuatan perdana menteri sayap kiri dan memegang jabatan penting di kerajaan.” Jawab Su Ji yakin.“ Darimana kau mendapatkan informasi ini?” Tanya
Bab 42. Menyaksikan.Malam menjelang dini hari di sekitaran kediaman tabib Tong.Belasan orang bersembunyi di balik semak dan pepohonan yang ada di tempat tersebut. Sun Ce memperhatikan kediaman tabib Tong dengan sorot mata tajam sambil memperhatikan penerangan pada satu ruangan dimana sebuah bayangan orang berada.Di sebelahnya, seorang pemuda yang wajahnya hampir serupa dengan Sun Ce melakukan hal serupa dengannya.“ Aku tak menyangka jika kita berurusan dan menaruh dendam pada orang yang sama!” Seru Sun He, sang kakak dari Sun Ce.“ Cih, aku tak menyangka jika kau kalah dengan seorang budak, itu benar benar memalukan!” “ Gara gara hal itu kau sampai dibuang oleh keluarga pemimpin kota.” “ Parahnya lagi, selama ini kau tidak melakukan apapun untuk membalasnya!” “ Lihatlah, gara gara kau membiarkannya maka dia hampir menghancurkan rencana besar keluarga kita!” “ Beruntung saudara sepupu dari Song Ong mau menutup mulutnya hingga kita bisa mendapat kesempatan kedua!” Seru Sun den
Bab 43. Memulai perjalanan.Keesokan harinya.Shizi menatap Nyonya Ren, Er Lang, Su Ji dan ketiga kakak angkatnya, Hua Shi, Mu Rong dan Lu Xiao serta semua anggota paviliun Dandelion.Tampak mereka semua menunjukan kegembiraannya untuk mengantarkan Shizi yang memutuskan berangkat ke ibukota lebih awal.Hatinya menghangat melihat mereka semua melepas kepergiannya.“ Kau yakin akan berangkat sekarang dan pergi seorang diri?” Tanya Lu Xiao mencari penegasan.“ Iya kak, aku yakin.” “ Berangkat sekarang akan membuatku lebih santai kedepannya dan aku juga bisa mencari pengalaman baru di luar sana.” Jawab Shizi yakin.“ Kenapa begitu mendadak, kalau begini aku tak bisa mendampingimu!” Seru Er Lang dengan kesal.“ Tidak apa kak, nanti kita bertemu di ibukota saja. Lagipula aku ingin melatih kemampuanku juga. Aku akan jaga diri jadi kakak tak perlu khawatir.” “ Jika ada bahaya maka aku lari secepatnya!” Seru Shizi.Nyonya Ren pun ikut berkata.” Ya, lari juga bukanlah hal yang buruk, itu ada
Bab 44.Nyawa lebih berhargaSetelah selesai memeriksa mereka semua kemudian Shizi memeriksa catatan catatan dan informasi yang dia minta baik dari penduduk yang sehat maupun yang sakit.Meng bersaudara duduk berkumpul bersama beberapa pemuda lainnya yang membantu Shizi.Mereka semua menyampaikan temuannya kepada Shizi , Shizi berpikir beberapa saat sambil menghubung hubungkan antara hasil pemeriksaan, informasi makanan yang dimakan, bahkan situasi lingkungan dalam beberapa hari kebelakang." Kalau begitu sudah jelas, kemungkinan besar para penduduk sakit karena keracunan, mereka keracunan setelah minum air dan mengkonsumsi ikan dari sungai" jawab Shizi tegas"Kakak Zhao tolong bawa beberapa orang periksa sepanjang pinggiran sungai ke hulu, apakah ada benda yang tak lazim yang ada di sekitar sungai, bila ada temuan apapun secepatnya kabari! "" Baik!" jawab Meng Zhao cepatShizi kemudian membuat ramuan obat anti racun ringan dan beberapa ramuan herbal lainnya untuk mengurangi ge
Bab 45. Serangan.Shizi mengeluarkan banyak bahan obat yang ada di tas rotannya, dari sana ia mulai meramu semua bahan obat itu lalu dimasaknya setelah semua siap.Ia membuat ramuan penghilang timbal terlebih dulu dengan cara memasaknya menggunakan pot masak obat yang tersedia.“ Benar, cangkang abalon ditambah hujan yang terus menerus lalu efek minuman arak. Dua dari tiga bahan ini saja telah membuat racun bagi tubuh. Itulah kenapa gejalanya berbeda beda.” “ Sepertinya aku perlu banyak melakukan percobaan lainnya untuk bisa menemukan hal hal aneh yang terjadi di alam.” Pikirnya sambil memasak ramuan obat.Karena banyaknya penduduk yang sakit akan sangat buang buang waktu untuk memasak obat dengan menggunakan pot obat kecil sehingga Shizi memilih menggunakan gentong tanah liat besar sebagai gantinya.Dalam tempo tiga dupa, ramuan obat penghilang racun timbal itu berhasil dibuat, proses pemberian obat pun berlangsung sampai menjelang malam hari.Mengobati puluhan orang dalam sekali
Bab 173.Shizi bergerak dalam kegelapan hutan diantara titik buta para anggota Sekte Bulan Sabit Merah.Sementara itu, Ri Kang dan anggota kelompoknya menunggu tanda yang akan Shizi berikan.Ya … rencana yang Shizi buat adalah dirinya akan menyusup sendirian untuk menciptakan peluang untuk Ri Kang dan kelompoknya yang akan mengambil alih portal teleportasi.“ Apa yang akan Saudara Shizi lakukan?” tanya Lan Yu pada Ri Kang.“Aku tidak tahu, kita serahkan saja semuanya padanya. Yang harus kita lakukan adalah fokus pada tugas kita sendiri karena jika kita gagal itu sama menghancurkan usaha Saudara Shizi,” jelas Ri Kang penuh penekanan.Lan Yu dan semua orang di kelompoknya menganggukan kepalanya, mereka setuju dengan apa yang Ri Kang katakan.Ri Kang mengeluarkan dua buah alat dari cincin penyimpanannya, tablet batu berbentuk persegi dengan simbol mantra dan permata di permukaannya.Kedua benda itu adalah alat untuk membuka dan mengaktifkan portal teleportasi, benda pertama adalah kunci
Bab 172. Rencana.Shizi dan kelompok yang dipimpin Ri Kang bergegas menuju tempat di mana portal teleportasi berada.Dengan gambaran yang diberikan Ri Kang sedikit banyaknya sudah membuat mereka tahu apa yang terjadi saat ini.Sambil berlari menuju tempat yang mereka tuju, Ri Kang pun menjelaskan dugaannya pada Shizi dan semua anggota kelompoknya.“ Jadi Tetua ke Dua Puluh kalian adalah orang yang bertanggung jawab mengenai Portal Teleportasi ini, itu menjelaskan semuanya!” “Dengan Portal Teleportasi yang tidak bisa digunakan maka Tetua kalian itu pergi ke tempat ini dengan alasan untuk memperbaikinya. Dan di saat itulah ia membuat rencana yang tidak diketahui semua orang,” jelas Shizi menyimpulkan penjelasan Ri Kang.“ Meski begitu, jika mereka menyerang melalui portal yang ada di dalam hutan ini pastinya itu akan sangat beresiko karena yang menjaga portal teleportasi utama yang ada di dalam Sekte bukanlah orang-orang sembarangan!” seru Lan Yu berpendapat.“ Aku kira tujuan mereka b
Bab 171. Penilaian.Semua orang langsung memasang kewaspadaannya setelah melihat apa yang terjadi. Di sisi lain, Lan Yu terlihat berdiri mematung sambil menatap mayat sosok berjubah hitam yang tergeletak di tanah.Tentu saja Lan Yu berdiri mematung karena memikirkan apa yang terjadi setelah melihat sosok tersebut. Tampak sosok misterius itu menggenggam dua pisau berbentuk bulan sabit di tangannya yang menandakan jika sosok tersebut berencana membunuh dirinya.“Bagaimana bisa aku tidak bisa merasakan kedatangannya?” ujar Ri Kang serius.“Karena kalian lebih fokus pada keberadaan Beast sehingga kalian lengah dengan musuh yang berkamuflase,” ujar Shizi sambil berjalan dengan tenang ke arah mayat sosok berjubah.Shizi berjongkok di dekat mayat orang yang dibunuhnya, melihat Shizi yang tenang dan tak terpengaruh dengan situasi yang ada, Ri Kang dan yang lainnya pun mengendurkan kewaspadaannya.Mereka berjalan mendekati Shizi untuk melihat apa yang dilakukannya.“Apa yang akan kau lakukan?
Bab 170. Meluruskan.Shizi mengeluarkan sebuah botol pil dari cincin penyimpanannya, dari sana isi di dalamnya ia keluarkan di tangannya.Tampak serbuk putih seperti kristal kini berada di atas telapak tangan kanannya.Shizi meminta semua orang mendekat, dari sana ia pun melemparkan serbuk putih tersebut ke udara.“ Saudara Shizi, ini serbuk apa? Lalu apa kegunaannya?” tanya Ri Kang penasaran.“ Serbuk ini dibuat dari Tulang Beast yang pernah kukalahkan, dengan ini kita bisa melewati Beast yang berjaga di area ini dan mencapai tujuan kita tanpa bertarung,” jelas Shizi.“Serbuk tulang Beast, apa itu akan berpengaruh?” tanya Lan Yu serius.“ Tentu saja, Beast sama halnya dengan hewan pada umumnya, mereka memiliki hirarkinya sendiri, domain serta memacu pada tingkat kekuatan.” “ Beast dengan ranah rendah sudah pasti akan menghindari aroma dari Beast yang memiliki kekuatan dan ranah tinggi, dan itu adalah fakta yang tidak terbantahkan!” jelas Shizi yakin.“Kalau begitu, ini diambil Beast
Bab 169. Kemungkinan.Dengan pil penyembuh dan pil pengembali Qi buatan Shizi, Ri Kang dan kelompoknya pulih seperti sedia kala. Bahkan, beberapa luka dalam lama yang diderita oleh rekan wanita Ri Kang pun pulih oleh pil tersebut.Dari sana Ri Kang memperkenalkan anggota kelompoknya, sang wanita bernama Lan Yu, sedangkan tiga orang lainnya yang merupakan murid dalam Sekte Ri Ming adalah Mei Yun, Kai Wen dan Lei Feng.Mei Yun, gadis yang sebelumnya terluka dan Kai Wen, pemuda yang mendapatkan luka terbuka pun akhirnya dirawat oleh Shizi sehingga lukanya benar-benar pulih sempurna.“ Saudara Shizi, aku baru pertama kali melihat pengobatan seperti ini, perpaduan antara pil penyembuh dan akupuntur yang kau lakukan benar-benar mujarab menyembuhkan luka mereka berdua!” seru Lan Yu dengan takjub.“Hanya sebuah keberuntungan, kebetulan aku sering menangani orang yang terluka seperti ini,” jawab Shizi merujuk pada penyembuhan luka bekas serangan beast di tubuh Mei Yun dan Kai Wen.“Baiklah, k
Bab 168. Berhutang budi.Shizi memperhatikan orang-orang yang dibawa Ri Kang, tampak tiga orang yang bersamanya berumur lebih muda dari nya.Hanya sang wanita yang meracik obat yang sepertinya seumuran dengan Ri Kang.Keempat anggota kelompok Ri Kang fokus dalam sikap lotusnya, sementara Ri Kang sendiri menjaga mereka untuk mencegah hal yang buruk terjadi.Sambil menunggu keempatnya menyembuhkan diri, Ri Kang pun kembali menyertai Shizi yang duduk santai di tempatnya.“Saudara Shizi, terima kasih atas bantuanmu. Jujur saja, aku baru melihat metode penyembuhan seperti ini!” “Apakah kau seorang Alkemis?” tanyanya serius.“Memangnya bagaimana ciri seorang alkemis?” ujar Shizi balik bertanya.“Tentu saja seseorang yang bisa meracik dan memurnikan pil!” “Selain itu, seorang alkemis tentunya terdaftar dalam serikat Alkemis sebagai pengukuhan atas statusnya,” jawabnya dengan yakin.“ Kalau begitu, berarti aku bukan seorang alkemis,” jawab Shizi dengan santai.“ Tapi, dengan apa yang kulih
Bab 167. Api unggun.Manajer Huo Yi mengejar Shizi. Namun, ia tidak menemukan sosok yang dicarinya.Tampak di pintu masuk Paviliun Bulan, Jin Rong sedang berdiri mematung sambil memegangi sesuatu dengan tangannya Sang Manajer pun segera menghampirinya.“ Kemana Tuan Muda yang bersamamu itu?” tanyanya dengan cepat.Pelayan Jin Rong menoleh pada sang Manajer lalu menjawab, “Aku tidak tahu, Tuan. Tadi setelah memberikan benda ini padaku … ia tiba-tiba menghilang dari pandanganku,” jawabnya sambil menunjukan sekantung kecil yang berisi koin emas dan dua buah botol pil berwarna merah.Jin Rong lanjut berkata, “ Kantung kecil ini diberikan untukku, katanya ini adalah ucapan terima kasih atas pelayananku.” “ Sedangkan botol pil ini dititipkan padaku untuk diberikan pada Manajer, katanya Tuan Manajer pastinya akan paham setelah melihat isinya,” jelas Jin Rong dengan canggung.Manajer Huo Yi mengambil dua botol pil yang Jin Rong sodorkan padanya, ia kemudian membuka tutup botol pil itu denga
Bab 166. Jarum Akupuntur Hitam.Di sebuah ruangan yang berada di lantai tiga, Shizi duduk berhadapan dengan pria yang menawarkan perdamaian padanya. Di belakangnya, Guan Shu, Cu Zhi dan Xiong Ba bersama dua pria lainnya berdiri di belakang pria tersebut.Pria tersebut mengenalkan dirinya dengan nama Hou Yi yang menjabat sebagai Manajer Paviliun Bulan.“Tuan Muda, aku sudah mendengar ceritanya dari pelayan Jin Rong, kejadian ini murni kesalahan dari pelayan tidak kompeten kami. Untuk itu, aku telah memecatnya,” kata Hou Yi dengan sopan Lanjutnya, “ Kuharap Tuan Muda tidak memperpanjang masalah ini terutama dengan Nona Muda Guan Shu dan Tuan Muda Cu Zhi dan Tuan Muda Xiong Ba.” Dengan tenang Shizi menjawab, “ Aku tidak masalah, ini sebagai bentuk penghormatanku untuk Manajer Hou Yi yang telah bersikap bijak. Namun, bagaimana dengan mereka sendiri, apakah mereka akan bertindak serupa, aku rasa belum tentu mereka menerima kebijakan yang dibuat Tuan Manajer,” ujar Shizi dengan nada menyin
Bab 165. Bentrok.Shizi cukup terkejut mendengar penjelasan Jin Rong tentang Kekaisaran Li, bagaimana tidak? Apa yang dikatakan penjaga soal Kerajaan Li yang telah menjadi Kekaisaran ternyata benar adanya.Yang tentunya membuatnya lebih terkejut adalah informasi yang ia dengar selanjutnya di mana Kaisar saat ini ternyata adalah ayahnya, Li Xiong Shi.“ Jadi, Kekaisaran Li baru berdiri delapan tahun ke belakang dan Kerajaan Awan, Kerajaan Turk menjadi bagian dari Kekaisarannya.” “Selain itu, sekarang bermunculan banyak sekte yang mendukung Kekaisaran Li di mana dua sekte terbesar yang ada di Benua Timur menjadi penopangnya!” jelas Shizi menegaskan.“ Itu benar, Tuan Muda. Tapi, kenapa Tuan Muda penasaran dengan hal itu?” tanya Jin Rong penasaran.Dengan tenang Shizi menjawab, “ Tentu saja aku penasaran karena dulu aku tinggal di sana. Sangat luar biasa mendengar perubahan dan persatuan yang terjadi di wilayah yang selalu terlibat pertikaian dan perang tersebut,” jawab Shizi apa adany