Bab 109. Tidak diduga.Shizi mengambil kuda kuda sambil memegang pedang dengan tangan kirinya, matanya menatap tajam penuh waspada pada kedua orang berjubah hitam dengan topeng mogui yang menutupi wajahnya.Shizi memperhatikan senjata yang mereka berdua kenakan, sosok berjubah hitam yang ada di sebelah kanan Song Ong menggunakan senjata berbentuk kotak kayu yang disematkan di lengan kiri dan kanannya Sedangkan sosok lainnya menggunakan senjata berupa cakar besi berantai panjang yang pangkalnya disematkan di lengan kanan.“Pria pertama menggunakan panah pendek beracun, kotak di tangannya itu merupakan busur kecil yang dapat menembakan beberapa anak panah sekaligus.” “Sedangkan sosok kedua adalah praktisi bela diri dengan serangan dekat dan menengah jika dilihat dari senjatanya yang sepertinya bisa ia lemparkan dan tarik kembali.” “Yang lebih utama dari utama itu semua adalah keduanya merupakan ahli beladiri pengguna tenaga dalam!” batin Shizi.Sosok pertama menyerang dengan tiba tib
Bab 110. Shizi menggendong Nara di punggungnya, ia kemudian berlari ke tempat terdekat yang diketahuinya. Ia pun menuju ke kediaman Jenderal Lien karena tempat tersebut yang menurutnya paling dekat dari posisi mereka saat ini. “Minggir … beri jalan!” Teriak Shizi pada penjaga yang menjaga gerbang. Sang penjaga tentu saja tak memberikan jalan padanya karena selain kondisi telah malam, mereka tidak bisa melihat wajah Shizi yang berada di kejauhan. Kedua penjaga gerbang bersiaga. Namun, sesaat kemudian mereka dibuat terkejut dengan apa yang terjadi selanjutnya. Tampak pemuda asing itu melompat ke udara dan menerjang pintu gerbang kediaman sehingga membuat salah pintu gerbang tersebut roboh oleh tendangannya. Kedua penjaga hanya bisa ternganga melihat apa yang terjadi.Bagaimana tidak! Selain karena kecepatan sang pemuda yang begitu cepat, pintu berukuran empat kali dua meter yang menjadi jalan keluar masuk bisa tumbang dengan sekali terjang. Padahal untuk memasang pintu kayu terseb
Bab 111. Utusan.Pagi harinya.Shizi menatap Putri Nara yang sedang tertidur, tampak deru nafasnya begitu stabil yang menandakan kondisinya telah baik baik saja.Suara langkah kaki menggema, jelas dari suaranya ada beberapa orang yang datang mendekat menuju ruangan.Pintu terbuka, tampak olehnya Pangeran pertama yang datang bersama Jenderal Lien Zhong, Lien Wei dan Kasim Utama kediaman Permaisuri.“Tabib Shizi, bagaimana keadaan adikku?” tanya Tian Zhi dengan nada khawatir.“Sudah tidak ada yang perlu dikhawatirkan, Pangeran.” jawab Shizi dengan tenang.Tian Zhi mengangguk paham,meski begitu,raut wajahnya masih menunjukan tanda kekhawatiran.Tak hanya Sang Pangeran, Jenderal Lien Zhong dan Lien Wei pun menunjukan hal serupa,tentunya hal itu membuat Shizi penasaran karenanya.“Apakah terjadi sesuatu, kenapa raut wajah semua orang begitu cemas?” tanya Shizi dengan tenang.Dari sana Jenderal Lien Zhong angkat bicara.” Ada kabar yang kurang mengenakan, Perdana Menteri sayap kiri katanya a
Bab 112. Orang itu.“Tidak … tidak … tidak!” Brakk.Song Ong emosi bukan kepalang, ia melemparkan dan menghancurkan semua benda yang ada di dekatnya setelah mendengar kabar hasil sidang kerajaan.Ia mengamuk seperti orang kesurupan dengan membabi buta menghancurkan seisi kamarnya, Song Peng yang melihat itu hanya mendiamkannya dan tidak sedikit pun berniat untuk menghentikannya.Setelah meluapkan semua emosinya, Song Ong berdiri mematung dengan nafas yang berderu cepat, tampak guratan di wajahnya menunjukan kebencian yang begitu besar.“Ayah, apa kau tidak bisa melakukan sesuatu padanya? Dia benar benar telah menghancurkan harga diriku!” “Si sialan itu telah merenggut semuanya dariku!” “Semua baik baik saja sebelum dia datang, sekarang semuanya hilang begitu saja, aku tidak terima ini semua!” Teriaknya penuh amarah.Song Peng mendengus kesal, dari sana ia pun angkat bicara.” Anak bodoh, kenapa kau mengandalkan diriku? Harusnya kau bisa mengatasinya sendiri!” ucapnya dengan kesal.L
Bab 113. Di Puncak Gunung Mogui Malam itu, Song Ong dan Song Peng tiba di puncak Gunung Mogui,mereka berangkat berdua karena memang pertemuan tersebut berlaku syarat tersebut. Begitu mereka tiba di sana,tampak yang ada hanya sepi malam yang mencekam perasaan mereka. “ Ayah, kenapa aku merasakan perasaan tidak nyaman ketika berada di tempat ini?” ujar Song Ong sambil memperhatikan sekelilingnya. “Seperti yang kau tahu, tempat ini dikenal dengan tempat munculnya iblis dan tempat hantu dan arwah penasaran, karena itu wajar saja situasinya seperti ini.” Jelas Song Peng berpendapat. Song Peng lanjut berkata "Anakku, jangan takut, ingat ini kesempatan terakhirmu. Jangan sia-siakan." Ucapnya penuh penekanan. Song Ong menganggukan kepalanya lalu angkat bicara."Aku tidak akan mengecewakanmu, Ayah, meski pelatihan ini berat tapi aku pasti tidak akan menyerah!” Seorang figur misterius muncul dari balik kegelapan pepohonan, tampak sosok misterius tersebut menggunakan jubah serba h
Bab 114. Huangzi. Di sebuah ruangan khusus tamu kerajaan. Shizi duduk berhadapan dengan Li Wen, hanya ada mereka berdua di dalam ruangan yang dikhususkan untuk menyambut tamu kerajaan tersebut. Tak ada kata yang terucap dari keduanya, Shizi tetap menunjukan ketenangannya, adapun Li Wen terlihat memperhatikan Shizi dengan seksama sampai menelisik detail wajahnya. “Persis … dengan sekali lihat saja memang jelas kau sangat mirip dengannya.” ucap Li Wen yang membuat Shizi langsung mengernyitkan keningnya. “Apa yang Tuan Utusan maksudkan?” Tanya Shizi dengan tenang. “Wajahmu … wajahmu benar benar mirip dengan seseorang yang aku kenal, bahkan bisa dikatakan jika dulu ia seusiamu pastinya kalian akan seperti pinang dibelah dua.” jawabnya yang membuat Shizi cukup terkejut mendengarnya. Melihat keterkejutan Shizi, Li Wen tahu betul jika sang pemuda pastilah mengerti arah pembicaraannya. Li Wen tersenyum tipis, sebagai seorang utusan dan juga seorang negosiator ulung tentunya ia paham be
Bab 115. Tabib Sakti?Di sebuah puncak gunung di sebelah selatan Ibukota Kerajaan Awan.Shizi selesai dari rutinitas latihan fisiknya. Sambil beristirahat ia menatap pemandangan ibukota dengan tatapan penuh arti sambil merenungkan beberapa kejadian yang lalu.“Utusan Li Wen sekarang berada di kediaman cabang Klan Li, entah apa yang mereka bicarakan.” “Perdana Menteri Song Peng mengorbankan beberapa orangnya untuk melindungi Song Ong dan untuk mengubur masalah kemarin.” “Tampaknya ia mundur satu langkah untuk mempersiapkan hal lainnya. Aku bisa menebak kesana karena Song Ong tiba tiba menghilang dan jabatannya kini dipegang sementara oleh salah satu anggota inti Klan Song.” “Aku yakin jika ia tak pergi begitu saja, pasti ia merencanakan sesuatu yang besar untuk kedepannya.” Ujarnya bermonolog sambil menatap pemandangan di depannya.Shizi tahu jika ini adalah ketenangan sebelum badai, maka dari itu ia merasa kedatangan Song Ong kedepannya pasti akan menimbulkan masalah lebih besar d
Bab 116. Dilema.Shizi melakukan tindakan akupuntur di wajah dan kepala sang pria sambil memikirkan banyak hal.Setelah selesai dengan akupuntur di area wajah, ia kemudian berpindah tempat pada area perut pria tersebut. Untuk itu, tentunya ia perlu membuka pakaian pria tersebut.Kerutan tercipta di keningnya saat area dada pria tersebut terbuka, hanya ada bekas luka berupa titik titik lebam sebesar ujung jari di area perutnya.“Ini….” Shizi tak melanjutkan kata katanya.Sang gadis yang bernama Huang Mei kemudian angkat bicara.”Ada apa tabib?” tanyanya dengan canggung.“Tidak apa.” jawab Shizi datar tanpa menoleh pada Huang Mei.Ia melanjutkan tindakannya dimana ia mulai mengambil tiga jarum akupuntur dan mulai menusukannya di tiga area dekat pusar.Satu jarum ditusukan di titik Guanyuan, titik ini terletak 3 cun (6 cm) di bawah pusar.Lanjut ia menusukan jarum akupuntur kedua pada titik Qihai yang terletak 1,5 cun (3 cm) di bawah pusar.Dan terakhir ia menusukan jarum ketiga di titik
Bab 129.Teknik akupuntur kuno.Shizi menyiapkan jarum akupunturnya, ada kurang lebih delapan belas jarum akupuntur yang ia siapkan untuk tindakan akupuntur yang akan dilakukannya.“Apa yang akan kau lakukan?” tanya Cui Shu penasaran.“Aku akan melakukan akupuntur pembersih darah, tindakan ini diambil mengingat masalah utamanya ada pada peredaran darahnya yang sangat lambat.” “Untuk itu aku akan merangsangnya agar sirkulasi darah menjadi lebih cepat nantinya.” jelas Shizi.“Lalu bagaimana dengan racunnya? Kau tidak bisa mengesampingkan hal itu!” ujar Zhao Yi memberi masukan.“Maka dari itu aku menyiapkan delapan belas jarum akupuntur, jarum jarum akupuntur ini akan digunakan untuk merangsang fungsi hati dan ginjal untuk bekerja lebih besar lagi.” “ Dan metode ini tentunya bisa dilakukan dengan bantuan keempat Taiyi Agung.” jelas Shizi yang diakhiri senyum canggungnya.“Bantuan kami? Jelaskan detailnya!” seru Lui An penasaran.“Apakah Tuan dan Nyonya pernah mendengar teknik akupuntur
Bab 128. Menunjukan diri.Keempat Taiyi Agung, Cui Shu, Lui An, Zheng Yin dan Zhao Yi memperhatikan tindakan yang diambil Shizi saat ini.Tampak anak muda tersebut menyiapkan delapan cawan kecil yang di dalamnya diisi empat ramuan yang telah disiapkannya.“Apa yang akan kau lakukan?” tanya Cui Shu, sang Taiyi Agung wanita dengan penasaran.“ Apa yang terjadi pada Ibu Suri dan Permaisuri jelas keracunan, maka dari itu aku akan mencari jenis racun yang digunakan dengan melakukan percobaan pada darah mereka.” jelas Shizi dengan yakin.Keempat Taiyi Agung menunjukan keterkejutannya, bagaimana tidak! Itu karena teknik yang Shizi lakukan adalah sesuatu yang sangat sulit dilakukan dan juga tidak banyak yang dapat menggunakan teknik tersebut.Bahkan keempat Taiyi Agung pun belum tentu bisa menggunakan teknik kuno tersebut.“Jangan bercanda, anak muda. Apa yang kau lakukan itu adalah hal yang sulit dilakukan, bahkan kami saja belum tentu mampu melakukannya.” ujar Lui An serius.“Apa yang membu
Bab 127.Pagi menjelang.Shizi kembali menjalankan pekerjaannya, kedatangannya disambut sukacita semua anggota Klinik Istana Dalam dan Klinik Nushi.Shizi menatap semua dayang, tabib dan kasim yang ada di ruangan, tampak semuanya hadir, hanya tiga orang yang tidak ada di sana. “Dayang Sun, Tabib Rin Na dan Wang Suyi. Hanya mereka yang tidak ada disini. Tampaknya Wang Suyi mendapat tekanan dari Klannya.” Batin Shizi.Kasim Mo angkat bicara.” Tabib Shizi, aku mendapat kabar dari Menteri Qin, ia memberitahukan jika Tabib Wang Suyi tidak akan bersama kita lagi, ia resmi mengundurkan diri hari ini.” jelasnya.“Bagus.” “Aku senang mendengarnya.” “Benar, ia tak tahu malu.” Respon para Tabib Nushi terdengar jelas di telinganya, bisa dikatakan mereka semua meluapkan emosi dan ketidaksukaannya atas kejadian sebelumnya.“Sudah, kita tak perlu mengotori hati dan pikiran kita dengan hal yang sudah terjadi. Yang lebih penting saat ini adalah kedepannya.” “Kejadian kemarin adalah bukti jika sit
Bab 126. Informasi.Shizi kembali ke kediamannya, kedatangannya langsung disambut rasa sukacita dari semua penghuni kediamannya tersebut.“Tuan Muda, selamat datang kembali.” ujar Dayong sembari memimpin semua orang memberikan penghormatan pada Shizi.“Terima kasih sambutannya.” jawab Shizi diakhiri dengan memberikan senyumannya.Dayong kembali angkat bicara.” Tuan Muda, kami telah menyiapkan jamuan khusus untuk menyambut kedatangan Tuan Muda.” “Karena itu–” Shizi langsung memotong perkataan Dayong.”Terima kasih, tapi itu nanti saja, ada hal penting yang harus kulakukan terlebih dahulu.” ujar Shizi sambil menunjukan raut wajah seriusnya.Melihat keseriusan Shizi membuat Dayong dan yang lainnya bisa mengira jika Tuan Mudanya akan mengambil tindakan atas suatu hal.Segera mereka mengikuti Shizi yang pergi menuju ruangan dimana ibunya berada.Shizi duduk di samping sang ibunda tercinta, dari sana ia kemudian memeriksa ibunya dan juga gadis yang terbaring di samping ibunya.Setelah me
Bab 125. Taiyi Agung.Shizi memperhatikan empat orang yang bersama Perdana Menteri Kerajaan Langit, tampak keempat orang itu memeriksa kondisi jasad Dayang Sun dengan seksama.Pandangan Shizi terarah pada Raja Tian dan anggota keluarga inti kerajaan, di matanya terlihat Selir Pertama begitu gelisah dengan kehadiran kelima orang itu.Namun, ia tak bisa menebak siapa orang yang membuat Sang Selir Pertama gelisah.“Yang Mulia, kami berempat telah berembuk dan hasilnya kami memutuskan jika apa yang dikatakan anak muda itu benar adanya. Tidak ada satupun diagnosanya yang salah.” ujar pria tua pertama yakin.Sang wanita dalam kelompok tersebut pun ikut angkat suara.” Benar, Yang Mulia. Keputusan kami bulat tentang itu … Dan, mungkin Taiyi Qingyun mau memberikan penilaiannya untuk mengimbangi diagnosa kami?” Tutur pria tua kedua penuh arti.Dengan cepat Qingyun pun menjawab.” Aku…aku tentu tak akan berani mengintervensi penilaian keempat Taiyi Agung, jelas aku setuju penilaian Master berempa
Bab 124. Mayat yang berbicara. Shizi menatap prajurit yang membawa jasad Dayang Sun, tampak mereka meletakan jasadnya di atas meja yang telah disiapkan sebelumnya dan ditempatkan di tengah ruangan. Kini jasad Dayang Sun terbaring di atas meja dengan tubuh seluruhnya tertutupi oleh anyaman bambu yang biasa digunakan untuk membungkus mayat. Disisi lain, Song Ong pun mendatangkan seorang pria tua berambut putih dan berjenggot panjang. Dari ciri ciri pria tua tersebut jelas ia adalah Taiyi yang menjadi perbincangan. Song Ong pun segera angkat bicara.” Yang Mulia, kami telah berbincang dengan Tabib Sakti Qingyun, sebagai tabib yang telah malang melintang di dunia pengobatan ia mengatakan jika tidak mungkin ada hal seperti yang tersangka katakan.” “Jelas sekali jika ia sedang membohongi kita semua!” Tuturnya dengan menggebu gebu. Tabib Qingyun pun ikut berbicara.” Yang Mulia, aku telah bekerja di beberapa sekte dan di Kekaisaran Sun, banyak Taiyi hebat disana dan dari sekian banyak t
Bab 123. Kesaksian.Hari persidangan.Brakk.Song Ong memukul meja di depannya dengan kuat hingga terbelah, tampak wajahnya memerah karena amarah.“Kenapa bisa begini, kenapa Pengadilannya tidak dilakukan di Bumen Kehakiman dan malah dipindahkan ke Istana!” “Kenapa bisa begini!” teriaknya penuh emosi.Pejabat Kementerian Kehakiman yang memberi kabar pada Song Ong pun melanjutkan perkataannya.“Tuan Muda, hal ini terjadi karena Pangeran Pertama dan Pangeran Ketiga meminta hal tersebut, hal itu didukung pula oleh Perdana Menteri Kanan dan juga Menteri Kesehatan.” “ Alasan mereka meminta hal ini karena mereka tidak ingin kesalahan yang terjadi di Istana Dalam terulang kembali.” jelasnya dengan nada ketakutan.Song Ong geram, ia lanjut berkata.” Apa kedua Pangeran itu bodoh? Jelas jelas Ibu dan nenek mereka yang teracuni dan kondisi mereka masih belum bisa dipastikan. Tapi mereka mengambil tindakan sejauh ini, benar benar tidak masuk akal!” ujarnya dengan penuh emosi.“ Tuan Muda, kuden
Bab 122. Berhadapan.Shizi mendekam di dalam penjara kerajaan,tampak olehnya banyak anggota Bumen Kehakiman dan penjaga Istana menjaga ketat area tersebut. Tak seorang pun diizinkan masuk untuk menemuinya.Dari tempatnya ia bisa mendengar keriuhan yang terjadi di luar penjara yang menunjukan jika para penjaga mempersiapkan acara persidangan untuknya.Shizi duduk di lantai, ia memikirkan apa yang terjadi hari ini dan kemungkinan yang ada.“ Wang Suyi, Rin Na dan Dayang Sun…., meski aku menampik semua logika yang muncul dalam pikiranku namun semua kemungkinan tertuju pada kalian bertiga.” “Kuharap ini tidak seperti yang aku pikirkan … tapi, aku tak menyangka jika ayah dari Wang Suyi yang terkenal bijak bisa bertindak sejauh ini.” batinnya.Lamunannya buyar tatkala penjaga yang menjaga sel nya kini telah berganti. Dua orang penjaga baru kini menjaga di luar sel nya.Tuk.Penjaga yang berada di sisi sebelah kanan melemparkan sebuah bungkusan di dekatnya.“Tabib, kami prajurit dari Pasuka
Bab 121. Ditangkap.Menjelang sore.Shizi fokus pada perawatan pasien yang ditanganinya, tiba tiba ia mendengar banyak banyak langkah kaki dan keriuhan di depan klinik.Sha Zhi memasuki ruangan Shizi dengan terburu buru.“Tabib Shizi, gawat, di luar … di luar ada pasukan Istana Dalam dan juga pasukan dari Kehakiman!” ucapnya dengan penuh kekhawatiran.Shizi mengernyitkan keningnya, ia sampai menghentikan tindakannya setelah mendengar ucapan Sha Zhi.“Memangnya apa yang terjadi, apakah ada masalah?” tanya Shizi serius.Belum sempat Sha Zhi berkata, beberapa orang dari Bumen Kehakiman memasuki ruangan Shizi, dengan kasar mereka mendorong Sha Zhi ke samping lalu empat orang diantara mereka menghunuskan pedang dan mengarahkannya pada Shizi.Di belakangnya, seorang pria paruh baya yang mengenakan pakaian menteri kerajaan masuk bersama orang orangnya.“Tabib Shizi, aku Wang Wei, Menteri Kehakiman. Atas perintah Perdana Menteri Kiri aku akan menangkapmu karena melakukan upaya pembunuhan pada