Beranda / Romansa / Taaruf dengan Anak Wanita Malam / 216. Setelah penantian panjang

Share

216. Setelah penantian panjang

Penulis: Piemar
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Fadel merenggangkan pelukannya pada sang mertua lalu terukir senyum haru di wajahnya.

“Hawa sudah melahirkan anak kembar dengan selamat,” katanya dengan menyeka air matanya dengan punggung tangannya.

“Alhamdulillah,” ucap Ustaz Bashor dengan mengusap wajahnya.

Semua berucap syukur.

“Hawa melahirkan bayi prematur. Jadi dedek bayi di dalam inkubator, Abah, Ummi,” papar Fadel dengan tak bisa menahan rasa bahagia.

“Bang Fadel bikin kita jantungan nih! Dikira Teh Hawa kenapa-kenapa,” omel Adam mendecak sebal melihat kakak iparnya memang kadang menyebalkan.

“Maaf, habis saking terlalu seneng,” ucap Fadel dengan terkekeh masih dalam isaknya. “Setelah penantian bertahun-tahun,”

“Allah, makasih banget aku jadi Aunty,”

Selina mengucap syukur dengan mata yang berbinar.

“Selamat ya Fadel! Kamu resmi jadi seorang ayah,”

Ummi Sarah menepuk pundaknya.

“Ayo, aku tak sabar pengen lihat teh Hawa dan dedek bayi. Ya ampun Bang Fadel bikin bayinya dirapelin,” cicit Selina sembari berjalan mengikuti Fadel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   217. Pertemuan Dewi dan Rayyan

    “When will you marry, Dave?” tanya Johan dengan suara yang parau. Dia baru saja pulang dari rumah sakit karena penyakitnya kambuh.“Soon, Dad!” jawab Dave dengan antusias.“Daddy harap kamu bisa segera menikah. Sebelum Daddy pergi,” ucapnya dengan lirih. Seolah harapan hidupnya tinggal sebentar lagi mengingat usianya sudah mulai senja dan penyakit yang dideritanya bukan penyakit biasa tetapi penyakit serius, komplikasi diabetes dan ginjal.“Dad, jangan pikir macam-macam! Insyaallah, Daddy akan lihat aku menikah. Doakan aku agar bisa melamar gadis yang kucintai segera,” Dave berpindah tempat, dari sofa ke sisi ranjang. Bagaimanapun diam-diam dia seringkali mengunjungi sang ayah tanpa sepengetahuan Meliani. Hal tersebut berlangsung sejak dia duduk di bangku sekolah dasar di mana Meliani mulai sibuk dengan karirnya sebagai pengusaha.Dave bukan anak yang pendendam, dia menyayangi ke dua orang tuanya adil terlepas siapa yang salah-yang menyebabkan perceraian ke duanya terjadi. Dan, dia p

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   218. Katakan yang sebenarnya!

    Sepanjang jalan Rayyan juga diliputi kesedihan teramat sangat, dia ternyata punya seorang putri yang sangat cantik dan mirip dengannya. Dia tak sabar ingin bertemu dengannya. “Nak, tunggu Papamu datang!” ucapnya sembari melajukan kendaraan mewah membelah jalanan kota Bandung.Semenjak pulang dari luar negeri, dia seringkali membesuk Alana dan Mahendra. Alasannya karena Alana anak dari Dirgantara yang berarti keponakannya. Dia berjanji akan menjaga mereka, Alana dan Kiran dengan baik untuk membayar kesalahannya di masa silam. Perkiraannya, putrinya seumuran dengan Anisa, kakaknya Alana.Rayyan pernah bertemu dengan Selina saat di hotel di mana Selina sedang melakukan bimbingan lomba antar sekolah saat itu. Dia tak sengaja bertabrakan dengan Selina dan melihat Selina begitu mirip dengan Dewi saat masih muda dan bentuk matanya mirip dengannya. Penasaran dengan gadis itu hingga menyuruh suruhannya mencari tahu tentangnya.Kebenaran menyertainya sehingga dia seolah dituntun takdir bisa me

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   219. Anak itu Selina

    “Semua orang berbohong padaku. Mungkin, itu bayaran yang pantas bagiku karena telah menyia-nyiakan Dewi. Sungguh aku tidak tahu jika Sophia bisa bersikap nekad, melukainya. Tapi tenang saja, Sophia tidak akan menginterupsi kehidupanku lagi. Jadi tolong katakan sebenarnya!”Rayyan ingin mendengar kisah Dewi tentunya dari versi Darius.“Aku tidak tahu Rayyan. Aku tidak mengurus soal kehidupan asmaramu. Aku terlalu sibuk,” katanya terkekeh hambar. Bersikukuh Darius tak ingin membuka suaranya. Dia hanya memegang janjinya pada Dewi kala itu untuk tidak mengatakan sesungguhnya pada Rayyan soal putri kandungnya mengingat bisa membahayakan semua orang.“Aku sudah bertemu dengan Dewi sebelum aku mengalami kecelakaan. Sama seperti dirimu, dia awalnya tidak menceritakan apapun. Darius, aku punya mata dan telinga, aku sudah suruh orang mencari keberadaan putriku.Allah masih memberikan kesempatan padaku untuk bertemu dengan putriku. Kamu tahu, aku bertemu dengannya secara tak sengaja. Namun insti

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   220. Nembak Selina

    “Tuh kaget juga,” tukas Mahendra.“Uby tahu semua rahasia Om Rayyan? Kenapa tidak memberitahuku dari awal?”“Syut! Aku juga baru tahu setelah mendesak Papa cerita soal foto itu. Maaf, aku lancang dan mengambil foto itu diam-diam demi mengungkap kebenaran,” jelas Mahendra dengan merendahkan suaranya. “Aku kaget banget pas ketemu Om mu di pemakaman Teh Anisa. Dia ternyata ayahnya Selina. Kasihan gadis itu, gagal taaruf karena dikira nasabnya gak jelas, anak dari siapa,”“Oh begitu. Jadi … aku masih sepupuan dengan Teh Selina dong?”Mahendra mengangguk. Memang sekilas wajah Alana dan Selina terlihat mirip dari warna kulitnya yang putih.“Uby, apa masih menyukai Teh Selin?” Tiba-tiba Alana menanyakan perasaan Mahendra pada sepupunya itu.Mahendra terlonjak kaget tentunya. Dasar perempuan, dalam situasi seperti itu saja masih bisa-bisanya menanyakan soal perasaan.“Insyaallah, enggak! Di hatiku hanya ada namamu yang terukir, A-L-A-N-A. Soal Selina itu hanya masa lalu dan kamu adalah masa

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   221. Elvira menghilang?

    Dave mengingat pembicaraannya seminggu yang lalu dengan salah satu rekan Selina yang tak lain Winda. Dia memperoleh informasi apapun tentang Selina darinya. Bukan Dave namanya jika tidak bersikukuh memperoleh apa yang dia inginkan.Begitulah definisi taaruf ala Davendra Diraya. Dia mencari segala sesuatu yang berhubungan dengan Selina lewat teman, kerabat hingga santri yang mondok di sana. Dia sampai tahu betul semua hal yang berkaitan dengan gadis itu. Dimulai dari sikapnya yang manja saat berhadapan dengan ke dua orang tuanya, sikap usilnya saat berhadapan dengan Adam sang kakak, sikap empatinya termasuk sikap keras kepalanya yang pantang menyerah mencari sang ibu. Semua Dave ketahui dari orang suruhannya yang diperintah olehnya seperti seorang detektif selain dari Winda.Pun, kebiasaan-kebiasaan yang senantiasa dia lakukan seperti suka membaca dan menulis sajak, merawat bunga. Hingga terpikirkan oleh Dave ingin sekali memberinya bunga mawar kesukaannya. Informasi yang paling akurat

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   222. Di pantai yang sama

    “Aku takut Bu El ke pantai dan …” seru Selina terpotong.“Dan Elvira terbawa arus?” timpal seseorang dari belakang. Sontak membuat Selina, Hanum dan Winda berjengit kaget.“Kiya …” pekik Winda yang tampak paling terkejut di antara yang lain. “El, kok bisa di situ?”Senyap, Elvira seperti seorang ninja yang muncul tiba-tiba di belakang mereka.“Bisa! Kalian mau ngerjain aku?”Elvira memasang wajah masam. Dia melipat tangannya di dadanya dan menyandarkan punggungnya dengan sebelah kaki menekuk pada pilar yang kokoh tersebut.“Sorry Bu El,” ucap Selina merasa bersalah.“Hem,” Elvira hanya bergumam.“Peace, El! Habis kamu main hape terooos, bosan aku lihat,”Hanum tertawa sedangkan Selina membekap mulutnya. Elvira sama sekali tak marah dengan apa yang dilakukan temannya padanya. Dia malah memainkan ponselnya lagi sembari mengajak mereka berswafoto.“Cheese!” serunya pada mereka semua. Mereka menggelengkan kepala melihat tingkah Elvira yang seolah tak terjadi apa-apa.“Dasar aneh!” Winda

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   223. Emosi yang meluap

    Semenjak tiba di pantai, Dave hanya mengikuti acara peresmian resort milik sang ibu dan menghabiskan waktu di kamar. Sesekali keluar hanya sekedar menikmati angin sejuk dan berenang di kolam renang yang masih berada di lingkungan resort. Dia akan berselancar keesokan harinya.Resort berkonsep tradisional yang dibangun oleh perusahaan Diraya Corp memiliki berbagai fasilitas di dalamnya seperti kolam renang, tempat makan, tempat gym, arena bermain anak, tempat karaoke dan lain-lain. Para wisatawan benar-benar dimanjakan dengan fasilitas yang lengkap dengan pemandangan indah resort yang langsung menghadap pantai. Berbeda dengan villa dan hotel, resort biasanya lebih private dan memiliki halaman yang sangat luas.Suasana hati Dave berubah saat dia melihat status Winda. Dia tersenyum sendiri seperti tidak waras. Hal tersebut membuat Meliani yang menghampirinya dengan dahi yang berkerut.“Oh my God! Kamu kenapa?”Meliani menanyakan suasana hati sang anak yang akhir-akhir ini sukar ditebak.

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   224. Undangan makan malam

    “Ibu … Ibu …,” Selina menangis lagi. Posisinya yang awalnya berdiri kini bersimpuh dekat sekali dengan ombak hingga air laut perlahan menyapu kakinya lalu hingga pinggangnya. Dia sama sekali tidak khawatir ombak akan menyapunya. Pakaiannya sudah basah kuyup. Justru Dave yang mengamatinya dalam diam, sangat khawatir padanya.“Sel, please jangan berbuat gila!”- gumam Dave dengan perasaan was-was. Dia tak tahan ingin mendekatinya tetapi langkahnya terhenti saat seorang perempuan mendekatinya.“Bu Sel, ayo!” seru Winda yang gelagapan mencari teman yang punya kebiasan ghosting. Dia membantu Selina berdiri. “Bu Selina, minum obat belum? Aa Adam menelpon tapi ponsel Bu Selina ada di atas nakas, jadi aku yang angkat,”Dave merasa lega melihat Winda dengan sigap membantu Selina. Selina terkadang rapuh saat sendirian. Itulah dirinya sesungguhnya. Dia senantiasa tampak ramah dengan senyuman tetapi nyatanya kepahitan dalam dirinya masih bersemayam.“Um, maaf, aku jadi over thinking,” lirih Selin

Bab terbaru

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   250. Sah! (Tamat)

    Sebulan kemudian Hari paling bahagia telah tiba. Pernikahan Dave dan Selina berlangsung meriah, dilaksanakan di sebuah resort milik Meliani di mana memiliki konsep nature atau alam. Selina sangat menyukai pemandangan alam sehingga dia memilih mengadakan acara walimah dan resepsi di ruangan outdoor atau terbuka. Ada banyak pepohonan pinus yang rimbun dan hijau. Dekorasi didominasi warna putih dengan aneka bunga mawar warna-warni di mana-mana. Sebuah lantunan sholawat syahdu dan merdu terdengar. Acara ijab qabul dilaksanakan terpisah. Hanya dihadiri oleh penghulu, calon mempelai lelaki Davendra Diraya,wali Selina yang tak lain Rayyan Sanjaya, saksi yaitu Ustaz Bashor dan Adam serta kerabat. “Qobiltu Nikahaha Wa Tazwijaha Hafla Selina Almaqhvira binti Rayyan Sanjaya Alal Mahril wa madzkuur ala radhiitu bihi wallahu waliyyu taufiq,” Dave mengucapkan kalimat ijab kabul dalam bahasa Arab dengan lantang. Dia mengucapkan puji syukur karena lancar membaca ijab qabul. Terlihat dia begitu bah

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   249. Dave melamar Selina

    Selina memasukkan surat tersebut ke dalam amplopnya lagi. Selepas sekolah dia meremas surat tersebut lalu membuangnya ke tempat sampah. Tidak ada waktu meladeninya.Jika Selina mau membuktikan foto tersebut dia hanya perlu meminta bantuan Dave dan Arman. Dave akan menjelaskan soal foto-foto tersebut dengan lebih gamlang. Mungkin di resort milik ibunya Dave ada CCTV yang akan menampilkan sosok orang yang diam-diam menguntitnya dan mencuri foto dirinya dengan angle yang menyudutkan posisi Selina.Adapun Arman akan menjelaskan soal foto dirinya saat keluar dari dokter kandungan. Selina hanya mengantar Nunik Nirmala dan Arman mengetahui hal tersebut.Selina merasa tidak terima perlakuan Ummi Sarah yang seolah meragukannya. Hatinya perih saat diinterogasi olehnya. Jalan yang terbaik adalah Selina ingin keluar dari kehidupan ke dua orang tua asuhnya dan menjalani kehidupannya sendiri. Dia tak ingin menjadi beban keluarga apalagi mereka adalah keluarga agamis.Sudah beberapa hari Selina tin

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   248. Surat ancaman

    “Tentu saja Dokter. Saya akan memberi restu. Andra sudah menceritakan segalanya. Saya ingin Anda menjaganya dan menyayanginya dengan tulus. Saya merasa menyesal karena terlambat mengetahuinya. Nasi sudah menjadi bubur. Mungkin ini hukuman dunia bagi saya karena telah menyia-nyiakan orang yang mencintai saya dengan tulus,”Rayyan menunduk lesu.“Sabar ya Pak Rayyan, Anda sudah bertindak benar. Menyadari kesalahan dan ingin memperbaikinya. Yang terpenting sudah berusaha.”“Kamu masih muda, terlihat dewasa cara berpikirnya,”Dave menaikkan alisnya sebelah. “Masih muda? Yang benar saja Pak. Saya sudah kepala tiga,”Beberapa orang sering mengatakan hal serupa.“Serius?”“Iya, covernya saja terlihat dua puluh,”Akhirnya ke dua pemuda tampan yang berbeda usia tersebut tertawa bersama untuk pertama kalinya. Mereka berjalan beriringan keluar dari lobi apartemen sembari terus berbincang.“Ngomong-ngomong, apa hubungan Pak Rayyan dengan Andra?”“Andra anak teman saya, Darius. Saya, Darius dan Di

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   247. Meminta restu

    Mahendra mengunjungi Dave di apartemennya. Dia ingin mempertemukan seseorang padanya.“Seseorang ingin bertemu denganmu,” ucap Mahendra merangkul pundak sahabatnya.“Siapa? Sejak kapan kamu bikin penasaran,”“Ayah kandung Selina,” bisik Mahendra ke telinga Dave. Dave terkejut sekali mendengar perkataan temannya. “Bela-belain langsung terbang dari Singapura. Padahal kakinya masih sakit akibat kecelakaan.”“Jangan bercanda, Andra!”Dave tertawa renyah.“Kalian bisa mengobrol empat mata,”“Baiklah,”Dave melirik sekilas pada lelaki paruh baya yang sangat tampan di belakang Mahendra. Dia berjalan dengan langkah lamban seperti tengah kesakitan. Dave mengulurkan tangannya terlebih dahulu padanya dan memperkenalkan diri.“Saya Davendra Diraya. Biasa dipanggil Dave,” ucap Dave dengan menampilkan senyum terbaiknya.“Saya Rayyan Sanjaya,” ucapnya dengan penuh wibawa.Dave seketika tertegun melihat penampilan Rayyan dan cara bicaranya. Dia bukan lelaki biasa. Dari penampilannya saja terlihat ber

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   246. Sepucuk surat perpisahan

    Dave merasa bersalah karena telah membuat Selina menunggu kabar darinya. Mendadak, dia memiliki urusan penting di mana dia harus menangani pasien yang ternyata salah satu karyawan sang ibu-yang tengah berusaha mengakhiri hidupnya akibat depresi dengan meloncat dari rooftop gedung. Dengan kemampuannya Dave berhasil membujuk karyawan tersebut untuk mengurungkan niatnya. Padahal masalahnya sepele. Lelaki yang baru berusia dua puluh lima tahun itu baru saja memergoki kekasihnya selingkuh.Setelah semua masalahnya usai, Dave langsung memencet nomor Selina. Namun Selina tidak mengangkat teleponnya sebab dia tidak mengaktifkannya.‘Pasti my Selin marah,’ gumamnya.Tak menyerah, kali ini Dave benar-benar nekad. Dia mengirim voice note.[Assalamualaikum Sel, maaf aku baru bisa menghubungimu sebab ada urusan yang harus aku selesaikan.Sel, maaf, aku tak bisa bertemu apalagi berbincang denganmu langsung. Suatu hal yang sulit sebab aku tahu kamu begitu menjaga jarak dengan lawan jenis. Maaf, aku

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   245. Klarifikasi yang sia-sia

    “Ummi, ada lagi yang bisa saya bantu?” tanya Rois.“Tidak ada, makasih Kang! Tolong jangan sampe bocor ya!” Sekali lagi Ummi Sarah menegaskan. Dia masih tidak percaya dengan foto-foto yang menampilkan wajah putri cantiknya.“Iya, Ummi, tenang aja. Seperti yang Ustaz katakan, jika kita menutup aib orang lain kelak di akhirat Allah akan menutup aib kita, Ummi,” ucapnya dengan begitu sopan.“Masyaallah, betul Kang,”Ummi Sarah kagum dengan respon Rois tersebut. Sempat terpikir ingin menjodohkan Selina dengan pemuda itu tetapi usianya jauh di bawah Selina.Selepas ashar, Ummi Sarah langsung menghampiri Selina yang baru saja pulang mengajar. Selina terlihat sudah mandi dan tengah duduk seperti biasa di meja belajar sembari memainkan kelopak bunga mawar warna-warni dalam vas bunga kaca.“Ummi boleh masuk?” ujar Ummi Sarah di ambang pintu kamarnya.“Ya,” jawab Selina singkat.“Ummi ingin bicara denganmu,”“Ya, bicaralah!” “Ummi percaya padamu. Tapi Ummi hanya ingin kamu menjelaskan soal fo

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   244. Ujian yang bertubi-tubi

    Ummi Sarah menarik nafas dalam setelah melihat foto-foto Selina yang dia peroleh dari tangan Ceu Sari. Dilihatnya lekat-lekat foto tersebut satu per satu. Betul memang foto tersebut foto-foto Selina. Namun lelaki yang bersamanya tidak terlihat wajahnya. Hanya terlihat saja tubuhnya yang menjulang tinggi.“Bagaimana Ummi? Foto itu fitnah bukan?” seru wanita yang melempar foto tersebut ke arahnya. Lalu dia pergi meninggalkan kerumunan.“Sepertinya telah terjadi kesalahpahaman. Silahkan bubar kalian semua!” seru Ummi Sarah pasrah pada para orang tua santri. Mereka tidak bisa diajak kompromi lagi terlebih adanya foto-foto tersebut yang semakin membuat spekulasi yang di luar kendali. Ummi Sarah langsung melambaikan tangannya pada Rois, menyuruhnya untuk membubarkan mereka setelah membawa anak mereka.Beberapa anak menolak dijemput oleh ke dua orang tua mereka. Bahkan ada yang sampai menangis tak ingin pulang karena sudah betah tinggal di pesantren. Mereka berlarian pada Ummi Sarah, mencium

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   243. Fitnah

    “Ceu, Ummi mau mendatangi mereka saja,” ucap Ummi Sarah seraya merapikan kerudungnya. Perlahan, Ummi Sarah menggerakan tangannya untuk menarik knop pintu rumah. Saat pintu terbuka tampaklah pemandangan para orang tua murid santri kelas tsanawiyah atau setingkat SMP tengah berkerumun di halaman rumah. Mereka langsung mendelik pada pintu dan menatap Ummi Sarah dengan tatapan yang tajam. “Ummi, saya mau mencabut anak saya dari pondok. Namanya Syamsul Hamid,” seru salah satu ayah santri. “Saya juga mau menjemput anak saya, Putri Annisa Lavina,” “Sebentar, sebentar, mohon maaf Ayah dan Bunda. Mari masuk terlebih dahulu. Kita bicara di dalam,” tawar Ummi Sarah bersikap sopan. Yang benar saja, mereka mengobrol masih di halaman itu pun dalam keadaan berdiri. “Tidak! Kami tidak sudi masuk ke rumah Anda, Ummi,” pekik salah satu orang tua murid yang lain. “Iya, jangan banyak basa-basi! Sudahlah jangan munafik kalau jadi orang! Saya sebagai orang tua murid sangat kecewa pada Ummi dan Ustaz

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   242. Kedatangan orang tua santri

    Sambungan telepon dari Davendra Diraya kembali terdengar di telinga Selina. Gegas, Selina menyambar ponselnya dengan kecepatan sepersekian detik. Terlihat sangat bersemangat. Tanpa ba-bi-bu Dave berucap salam lalu mengatakan maksud pembicaraannya yang tertunda.[Aku hanya ingin mengatakan bahwa aku … suka sama kamu, Sel! Aku jatuh cinta padamu. Aku ingin melamarmu,] ucap Dave dengan serius.[Apa?]Selina yang mendengar perkataan Dave via telepon benar-benar terkejut. Tak percaya jika memang dokter yang menjelma guardian angel yang selalu menolongnya tersebut menyatakan cinta padanya. Dia mengipasi wajahnya yang bersemu merah beberapa kali.[Maukah kamu menerima cintaku? Kamu tidak perlu menjawab sekarang. Aku bersedia menunggu. Jika kamu bersedia, aku akan merasa menjadi seorang lelaki yang paling beruntung di dunia ini. Aku akan melamarmu langsung pada Abahmu, kalau perlu hari ini juga,] katanya begitu bersemangat.[Um … ][Baiklah, kamu pasti syok aku menembakmu melalui sambungan te

DMCA.com Protection Status