Share

187. Mengunjungi sang ibu

Mahendra menghidu surai hitam panjang nan tebal milik Alana. Harum sekali. Sialnya, Alana tak kuasa menolak. Tubuhnya merasa nyaman dan hangat seolah dia memang tengah butuh pelukan seseorang yang menyayanginya.

“Maaf, aku ingin minta maaf ,..” bisiknya dengan begitu lembut. Mendengar kata magis tersebut, Alana bergidik. Apa benar Mahendra mengatakannya? Apa Alana tidak salah mendengar? Jangan-jangan Mahendra tengah mabuk? Besok dia akan lupa apa yang dia katakan malam ini.

“Maaf, aku telah merenggut apa yang paling berharga milik dirimu lalu aku telah berbuat zalim dengan menikahimu secara asal-asalan …” ucapnya lagi semakin mempererat pelukannya. Mahendra teringat dengan nasehat Ustaz Bashor. Dia telah melakukan zalim pada istrinya dengan membuat sebuah ikatan pernikahan seperti sebuah surat perjanjian hutang, yang dengan mudah dibatalkan.

Alana hanya terisak mendengar perkataan yang tanpa diduga itu. Seperti mimpi.

“Apakah kamu mau memaafkan aku? Memulai sesuatu dari nol?” ucapnya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status