Share

152. Penyamaran Winda

Penulis: Piemar
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

‘Siapakah perempuan itu?’ batin Ustaz Bashor tatkala melihat Dewi yang tersenyum padanya. Senyuman yang khas, senyuman yang mengingatkannya pada senyuman manja Selina. Dewi hanya tersenyum dan tak berniat menyapa lalu ia melangkahkan kakinya menuju ruangan Kombes Heru sebab ia memang mengenalnya. Sejak kasusnya mencuat dan selesai ia berkarib dengan beberapa aparat.

‘Allah, apa dia Dewi?’ gumam Ustaz Bashor yang terus melangkahkan kakinya sedangkan Ummi Sarah melepaskan tangan Ustaz Bashor yang dari tadi menuntunnya.

Saat baru sadar Ummi Sarah terlihat cemberut, buru-buru Ustaz Bashor mengikutinya.

“Ummi, tunggu!” ucap Ustaz Bashor melihat Ummi Sarah yang berjalan terburu-buru menuju tempat parkiran mobil. Ummi Sarah merasa cemburu saat melihat Dewi tersenyum pada Ustaz Bashor. Entah apa alasannya. Padahal ia tidak mengenalinya sama sekali.

“Ummi, mau kemana?” tanya Ustaz Bashor di balik jendela mobil dengan melongokkan kepalanya.

Ummi Sarah membuang muka. Ia jadi teringat senyuman p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   153. Manusia iblis

    Selina begitu bahagia saat tahu ia berada di tempat yang ramai. Ia akan menunggu para bodyguard itu lengah dan saat lengah ia akan membuka tali yang mengikat tangannya lalu ia akan membuka lakban yang menyumpal mulutnya. Selina yang cerdas menyimpan pisau kecil di balik saku bajunya.‘Allah, aku tahu pasti Engkau akan menuntunku untuk keluar dari sini,’ batin Selina.“Turun!” pekik salah satu bodyguard yang bersuara bas. Selina kini berusaha menajamkan pendengarannya. Ia mulai hafal satu per satu bodyguard itu dari suaranya. Selina pun turun dari mobil setelah melakukan perjalanan darat yang cukup lama dengan direndengi oleh ke dua bodyguard di sisi kanan dan kirinya. Mereka berjalan menuju sebuah hotel lain milik Lucas di mana ballroom hotel tersebut sedang diadakan parti para pebisnis sehingga menjadi ramai dan berisik. Mereka memang sengaja mengundang beberapa artis ibukota dan DJ.Selina yang mendengarnya seolah ia berada di dekat nightclub padahal bukan.Mereka berjalan melewati

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   154. Selina selamat

    Mobil melaju meninggalkan hotel, membawa Selina pergi entah kemana. Yang pasti Selina selamat dari aksi bejad Lucas. Dokter itu bahkan tak menyadari penumpang gelap yang menghuni bagasi mobilnya tanpa permisi.Hujan deras malam itu, membuat jarak penglihatan terasa pendek. Beberapa kali dokter itu menggunakan wiper mobil untuk menyingkirkan guyuran air hujan yang menggenangi kaca mobil. Namun nihil dikarenakan hujan sangat lebat. Ia menyalakan lampu sorot sebagai penerangan untuk membantu melihat jalan yang membelah kebun di sisi kanan dan kirinya.“Sialan! Masih gak kelihatan juga,” umpat dokter bermata elang itu. Ia ingin berhenti sejenak tetapi tanggung sebab ia tengah berada di perkebunan sepi yang ia lewati. Penginapan yang ia sewa selama di sana masih enam kilo meter. Terpaksa, ia melajukan mobilnya dengan lamban dan sangat hati-hati.Setengah jam kemudian ia pun tiba di penginapan mewah yang sepi dan jauh dari keramaian. Hanya ada seorang pelayan remaja yang menyambut kedatanga

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   155. Menjadi detektif (2)

    Ustaz Bashor dan Ummi Sarah sudah kembali pulang ke pesantren. Kepulangan mereka membawa kabar gembira kali ini. Setidaknya, ada kemajuan dalam pencarian Selina. Kedatipun begitu mereka tetap merasa cemas.Ummi Sarah membuka pintu kamar Selina yang kosong. Biasanya Selina berada di sana, di bangku belajarnya sembari membaca buku sastra, tepat setiap malam usai shalat isya. Tak terasa ia meneteskan air mata rindu untuknya.Dengan langkah lamban ia memasuki kamar yang didominasi warna feminim itu. Ia duduk dan meraba ranjang itu, membayangkan saat Selina merapikan tempat tidur sesaat sebelum ia berangkat.‘Allah, jaga Selina …,’ batinnya dengan memejamkan mata.Di ambang pintu Ceu Sari menatap Ummi Sarah dengan hati yang mencelos. Ia sangat merasa bersalah dengan apa yang terjadi. Ia juga ikut terlibat dalam mengatur pertemuan antara Selina dan Rian. Seperti halnya Ummi Sarah, air matanya pun luruh begitu saja. Ia teringat kembali kelakarnya bersama Selina saat membahas soal pepper spra

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   156. Selina yang trauma

    Lucas marah besar saat tahu Selina melarikan diri. Ia menghukum semua anak buahnya yang payah dalam menjaganya. Ia menyuruh anak buahnya yang lain untuk untuk menghabisi Selina dengan cara apapun sebab ia telah menjadi saksi kejahatan yang ia lakukan.Anak buahnya disebar di seluruh kepulauan Riau, menyamar dan menyaru menjadi warga biasa. Mereka memburu Selina. Hanya saja malam itu mereka kesulitan sebab hujan deras dan beberapa wilayah sekitar pantai terkena longsor karena diterpa badai angin.Beberapa saat hujan mereda lalu kembali meruah seperti telah mengambil ancang-ancang. Langit menumpahkan air hujan yang sangat lebat. Jika diukur intensitas curahnya dengan menggunakan alat penakar hujan, debit air yang ditumpahkan barangkali bisa mencapai 20 mm/jam. Apalagi ditambah dramatis dengan pasokan listrik yang tiba-tiba mati. Semakin menambah mencekam cuaca malam itu.Samar-samar Selina melihat siluet seorang lelaki yang tengah duduk di sofa tak jauh dari ranjang. Senyum terbit di w

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   157. Cemburu

    Winda bersikukuh ingin menyusul lelaki yang menjadi dalang penculikan Selina ke Singapura. Namun Hanum dan Ruri tidak sependapat. Terlalu beresiko. “Baiklah, aku sudah dapat alamat lokasi di mana si William tinggal di Singapura. Kita bisa pesan tiket sekarang buat penerbangan besok pagi, jam 05.15. Biar waktunya lama kalau dari pagi. Lagipula bandara Soekarno-Changi paling butuh waktu satu jam-an lebih. Untung aku pernah ke Universal Studios Singapore, lumayan lah tahu dikit daerah sana,” papar Winda pragmatis. “Ongkos ada lah, dua jutaan PP,”Winda merogoh dompetnya dan mengintip isinya. Hanya tinggal uang beberapa lembar berwarna merah dan beberapa kartu. “Win, maaf aku gak setuju. It’s risky!” seru Hanum setelah menimang-nimang. “Dengan uang pas-pasan sama aja nekad, Win. Sudah cukup kita lakukan penyelidikan sampe sini aja. Biar tugas Pak Pol saja yang lanjutin. Apalagi berurusan dengan orang kaya dan berkuasa. Mereka akan sulit tersentuh. Biasanya orang-orang kayak gitu punya b

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   158. Terjebak dengan bukan mahram

    Sayup-sayup terdengar denting tetesan hujan yang masih menetes di atas genting menciptakan sebuah nada yang berirama indah seindah senandung lagu klasik Beethoven yang diputar gramofon di ruang tamu. Siapa yang menyalakan gramofon dini hari? Terdengar menyeramkan dan misterius.Perlahan Selina membuka kelopak matanya, mengamati sekelilingnya. Sejak semalam ia mengigau, bangun lalu tak sadarkan diri. Ia mengalami trauma berat akibat penculikan itu.Hujan masih menyisakan rintik yang menyatu dengan keheningan. Sudah menjelang pagi tetapi listrik masih mati sehingga pemandangan pertama yang Selina tangkap hanyalah temaram lampu berasal dari beberapa lilin aroma terapi dan lantunan musik klasik, Sepertinya lampu emergency mati. Namun harum aroma terapi mampu membuatnya setidaknya merasa lebih tenang.Selina mulai mengatur nafasnya dengan perlahan. Ia mengingat-ingat peristiwa yang ia lewati secara acak. Tak mudah baginya melewati peristiwa mengerikan yang terjadi semalam kendati ia berus

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   159. Kabar buruk?

    Zahrana menghambur, memeluk ibunya. Ibunya kaget mengapa sang anak menangis. Setelah beberapa hari ia baru bisa bertemu dengan sang ibu yang sibuk bepergian keluar kota mengikuti fashion show untuk gamis terbaru yang ia produksi.“Ma, Selina hilang. Sampe sekarang belum ditemukan,”Zahrana terisak di dada sang ibu. Ratna langsung merenggangkan pelukannya dan menarik dagu Zahrana lalu berujar, “Ap-pa? Seharusnya kamu bahagia. Rivalmu tak ada,” ucapnya dengan tanpa beban. Seolah nurani itu telah terkubur dalam hatinya. “Kenapa Mama bahagia? Seharusnya Mama sedih, temanku hilang dan kemungkinan diculik,”Zahrana tak percaya dengan respon ibunya yang di luar dugaan. Ratna seperti sudah kehilangan sisi kemanusiaannya.“Kamu bodoh, dia bukan temanmu,”Ratna mencengkram bahu putrinya dengan ke dua tangannya. “Bukankah kehadirannya membuat cintamu tak terbalas? Aqsa masih mencintai Selina. Dan selama Aqsa masih mencintai Selina kamu tidak akan memperoleh cintanya. Selamanya kamu tidak akan b

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   160. Pengakuan Selina

    Sebagai seorang psikiater Dave berhasil membujuk Selina agar tetap tenang. Ia berjanji akan membantu Selina untuk segera pulang ke rumahnya. Dave tidak ingin menanyakan lebih jauh apa yang dialami Selina. Ia biarkan Selina dengan sendirinya yang akan bercerita ihwal peristiwa buruk yang ia lewati sehingga menyebabkan dirinya bersembunyi di bagasi mobilnya.Setelah sarapan atau mungkin bukan sarapan sebab terlalu dini hari, Selina baru ingat jika ia belum shalat isya dan entah berapa waktu shalat yang ia tinggalkan dikarenakan kondisi pelik yang ia lewati. Namun ia bingung, kerudung yang dipakainya saja sudah kotor dan mungkin terkena najis.Perlahan ia beringsut dari ranjangnya. Ia melirik pada weker yang menyala di jam lima pagi. Ia pun akan shalat subuh sekalian mengqadha shalat.Ia memegangi lilin dengan tangan kanannya sedangkan labu infus di tangan kirinya yang juga berusaha menggapai apa saja agar bisa berpegangan sebab kakinya masih terasa sakit. Jahitannya belum kering. Paling

Bab terbaru

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   250. Sah! (Tamat)

    Sebulan kemudian Hari paling bahagia telah tiba. Pernikahan Dave dan Selina berlangsung meriah, dilaksanakan di sebuah resort milik Meliani di mana memiliki konsep nature atau alam. Selina sangat menyukai pemandangan alam sehingga dia memilih mengadakan acara walimah dan resepsi di ruangan outdoor atau terbuka. Ada banyak pepohonan pinus yang rimbun dan hijau. Dekorasi didominasi warna putih dengan aneka bunga mawar warna-warni di mana-mana. Sebuah lantunan sholawat syahdu dan merdu terdengar. Acara ijab qabul dilaksanakan terpisah. Hanya dihadiri oleh penghulu, calon mempelai lelaki Davendra Diraya,wali Selina yang tak lain Rayyan Sanjaya, saksi yaitu Ustaz Bashor dan Adam serta kerabat. “Qobiltu Nikahaha Wa Tazwijaha Hafla Selina Almaqhvira binti Rayyan Sanjaya Alal Mahril wa madzkuur ala radhiitu bihi wallahu waliyyu taufiq,” Dave mengucapkan kalimat ijab kabul dalam bahasa Arab dengan lantang. Dia mengucapkan puji syukur karena lancar membaca ijab qabul. Terlihat dia begitu bah

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   249. Dave melamar Selina

    Selina memasukkan surat tersebut ke dalam amplopnya lagi. Selepas sekolah dia meremas surat tersebut lalu membuangnya ke tempat sampah. Tidak ada waktu meladeninya.Jika Selina mau membuktikan foto tersebut dia hanya perlu meminta bantuan Dave dan Arman. Dave akan menjelaskan soal foto-foto tersebut dengan lebih gamlang. Mungkin di resort milik ibunya Dave ada CCTV yang akan menampilkan sosok orang yang diam-diam menguntitnya dan mencuri foto dirinya dengan angle yang menyudutkan posisi Selina.Adapun Arman akan menjelaskan soal foto dirinya saat keluar dari dokter kandungan. Selina hanya mengantar Nunik Nirmala dan Arman mengetahui hal tersebut.Selina merasa tidak terima perlakuan Ummi Sarah yang seolah meragukannya. Hatinya perih saat diinterogasi olehnya. Jalan yang terbaik adalah Selina ingin keluar dari kehidupan ke dua orang tua asuhnya dan menjalani kehidupannya sendiri. Dia tak ingin menjadi beban keluarga apalagi mereka adalah keluarga agamis.Sudah beberapa hari Selina tin

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   248. Surat ancaman

    “Tentu saja Dokter. Saya akan memberi restu. Andra sudah menceritakan segalanya. Saya ingin Anda menjaganya dan menyayanginya dengan tulus. Saya merasa menyesal karena terlambat mengetahuinya. Nasi sudah menjadi bubur. Mungkin ini hukuman dunia bagi saya karena telah menyia-nyiakan orang yang mencintai saya dengan tulus,”Rayyan menunduk lesu.“Sabar ya Pak Rayyan, Anda sudah bertindak benar. Menyadari kesalahan dan ingin memperbaikinya. Yang terpenting sudah berusaha.”“Kamu masih muda, terlihat dewasa cara berpikirnya,”Dave menaikkan alisnya sebelah. “Masih muda? Yang benar saja Pak. Saya sudah kepala tiga,”Beberapa orang sering mengatakan hal serupa.“Serius?”“Iya, covernya saja terlihat dua puluh,”Akhirnya ke dua pemuda tampan yang berbeda usia tersebut tertawa bersama untuk pertama kalinya. Mereka berjalan beriringan keluar dari lobi apartemen sembari terus berbincang.“Ngomong-ngomong, apa hubungan Pak Rayyan dengan Andra?”“Andra anak teman saya, Darius. Saya, Darius dan Di

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   247. Meminta restu

    Mahendra mengunjungi Dave di apartemennya. Dia ingin mempertemukan seseorang padanya.“Seseorang ingin bertemu denganmu,” ucap Mahendra merangkul pundak sahabatnya.“Siapa? Sejak kapan kamu bikin penasaran,”“Ayah kandung Selina,” bisik Mahendra ke telinga Dave. Dave terkejut sekali mendengar perkataan temannya. “Bela-belain langsung terbang dari Singapura. Padahal kakinya masih sakit akibat kecelakaan.”“Jangan bercanda, Andra!”Dave tertawa renyah.“Kalian bisa mengobrol empat mata,”“Baiklah,”Dave melirik sekilas pada lelaki paruh baya yang sangat tampan di belakang Mahendra. Dia berjalan dengan langkah lamban seperti tengah kesakitan. Dave mengulurkan tangannya terlebih dahulu padanya dan memperkenalkan diri.“Saya Davendra Diraya. Biasa dipanggil Dave,” ucap Dave dengan menampilkan senyum terbaiknya.“Saya Rayyan Sanjaya,” ucapnya dengan penuh wibawa.Dave seketika tertegun melihat penampilan Rayyan dan cara bicaranya. Dia bukan lelaki biasa. Dari penampilannya saja terlihat ber

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   246. Sepucuk surat perpisahan

    Dave merasa bersalah karena telah membuat Selina menunggu kabar darinya. Mendadak, dia memiliki urusan penting di mana dia harus menangani pasien yang ternyata salah satu karyawan sang ibu-yang tengah berusaha mengakhiri hidupnya akibat depresi dengan meloncat dari rooftop gedung. Dengan kemampuannya Dave berhasil membujuk karyawan tersebut untuk mengurungkan niatnya. Padahal masalahnya sepele. Lelaki yang baru berusia dua puluh lima tahun itu baru saja memergoki kekasihnya selingkuh.Setelah semua masalahnya usai, Dave langsung memencet nomor Selina. Namun Selina tidak mengangkat teleponnya sebab dia tidak mengaktifkannya.‘Pasti my Selin marah,’ gumamnya.Tak menyerah, kali ini Dave benar-benar nekad. Dia mengirim voice note.[Assalamualaikum Sel, maaf aku baru bisa menghubungimu sebab ada urusan yang harus aku selesaikan.Sel, maaf, aku tak bisa bertemu apalagi berbincang denganmu langsung. Suatu hal yang sulit sebab aku tahu kamu begitu menjaga jarak dengan lawan jenis. Maaf, aku

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   245. Klarifikasi yang sia-sia

    “Ummi, ada lagi yang bisa saya bantu?” tanya Rois.“Tidak ada, makasih Kang! Tolong jangan sampe bocor ya!” Sekali lagi Ummi Sarah menegaskan. Dia masih tidak percaya dengan foto-foto yang menampilkan wajah putri cantiknya.“Iya, Ummi, tenang aja. Seperti yang Ustaz katakan, jika kita menutup aib orang lain kelak di akhirat Allah akan menutup aib kita, Ummi,” ucapnya dengan begitu sopan.“Masyaallah, betul Kang,”Ummi Sarah kagum dengan respon Rois tersebut. Sempat terpikir ingin menjodohkan Selina dengan pemuda itu tetapi usianya jauh di bawah Selina.Selepas ashar, Ummi Sarah langsung menghampiri Selina yang baru saja pulang mengajar. Selina terlihat sudah mandi dan tengah duduk seperti biasa di meja belajar sembari memainkan kelopak bunga mawar warna-warni dalam vas bunga kaca.“Ummi boleh masuk?” ujar Ummi Sarah di ambang pintu kamarnya.“Ya,” jawab Selina singkat.“Ummi ingin bicara denganmu,”“Ya, bicaralah!” “Ummi percaya padamu. Tapi Ummi hanya ingin kamu menjelaskan soal fo

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   244. Ujian yang bertubi-tubi

    Ummi Sarah menarik nafas dalam setelah melihat foto-foto Selina yang dia peroleh dari tangan Ceu Sari. Dilihatnya lekat-lekat foto tersebut satu per satu. Betul memang foto tersebut foto-foto Selina. Namun lelaki yang bersamanya tidak terlihat wajahnya. Hanya terlihat saja tubuhnya yang menjulang tinggi.“Bagaimana Ummi? Foto itu fitnah bukan?” seru wanita yang melempar foto tersebut ke arahnya. Lalu dia pergi meninggalkan kerumunan.“Sepertinya telah terjadi kesalahpahaman. Silahkan bubar kalian semua!” seru Ummi Sarah pasrah pada para orang tua santri. Mereka tidak bisa diajak kompromi lagi terlebih adanya foto-foto tersebut yang semakin membuat spekulasi yang di luar kendali. Ummi Sarah langsung melambaikan tangannya pada Rois, menyuruhnya untuk membubarkan mereka setelah membawa anak mereka.Beberapa anak menolak dijemput oleh ke dua orang tua mereka. Bahkan ada yang sampai menangis tak ingin pulang karena sudah betah tinggal di pesantren. Mereka berlarian pada Ummi Sarah, mencium

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   243. Fitnah

    “Ceu, Ummi mau mendatangi mereka saja,” ucap Ummi Sarah seraya merapikan kerudungnya. Perlahan, Ummi Sarah menggerakan tangannya untuk menarik knop pintu rumah. Saat pintu terbuka tampaklah pemandangan para orang tua murid santri kelas tsanawiyah atau setingkat SMP tengah berkerumun di halaman rumah. Mereka langsung mendelik pada pintu dan menatap Ummi Sarah dengan tatapan yang tajam. “Ummi, saya mau mencabut anak saya dari pondok. Namanya Syamsul Hamid,” seru salah satu ayah santri. “Saya juga mau menjemput anak saya, Putri Annisa Lavina,” “Sebentar, sebentar, mohon maaf Ayah dan Bunda. Mari masuk terlebih dahulu. Kita bicara di dalam,” tawar Ummi Sarah bersikap sopan. Yang benar saja, mereka mengobrol masih di halaman itu pun dalam keadaan berdiri. “Tidak! Kami tidak sudi masuk ke rumah Anda, Ummi,” pekik salah satu orang tua murid yang lain. “Iya, jangan banyak basa-basi! Sudahlah jangan munafik kalau jadi orang! Saya sebagai orang tua murid sangat kecewa pada Ummi dan Ustaz

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   242. Kedatangan orang tua santri

    Sambungan telepon dari Davendra Diraya kembali terdengar di telinga Selina. Gegas, Selina menyambar ponselnya dengan kecepatan sepersekian detik. Terlihat sangat bersemangat. Tanpa ba-bi-bu Dave berucap salam lalu mengatakan maksud pembicaraannya yang tertunda.[Aku hanya ingin mengatakan bahwa aku … suka sama kamu, Sel! Aku jatuh cinta padamu. Aku ingin melamarmu,] ucap Dave dengan serius.[Apa?]Selina yang mendengar perkataan Dave via telepon benar-benar terkejut. Tak percaya jika memang dokter yang menjelma guardian angel yang selalu menolongnya tersebut menyatakan cinta padanya. Dia mengipasi wajahnya yang bersemu merah beberapa kali.[Maukah kamu menerima cintaku? Kamu tidak perlu menjawab sekarang. Aku bersedia menunggu. Jika kamu bersedia, aku akan merasa menjadi seorang lelaki yang paling beruntung di dunia ini. Aku akan melamarmu langsung pada Abahmu, kalau perlu hari ini juga,] katanya begitu bersemangat.[Um … ][Baiklah, kamu pasti syok aku menembakmu melalui sambungan te

DMCA.com Protection Status