Home / Urban / TWINS PUNYA CEO / SEMUANYA HANCUR!

Share

SEMUANYA HANCUR!

Author: Afiqahly
last update Last Updated: 2021-12-01 20:54:26

Zeta dan Albi berada di dalam proyek hotel yang kini sudah hancur rata dengan tanah. Suara ambulan dan mobil pemadam kebakaran saling bersahutan seolah tak ada yang mau mengalah. Mereka berdua berdiri berjejer, jarak 100 meter ke depan mereka melihat para korban yang silih berganti di temukan. 

Zeta meringis melihat secara langsung luka para korban yang bisa di bilang cukup parah. Di sudut sana para pemadam kebakaran mencoba untuk memadamkan api, asapnya hitam pekat dan abunya berkeliaran di udara. Tak ada yang tersisa selain puing-puing bangunan. 

"Semua sudah hancur, tak ada yang bisa di selamatkan atau di perbaiki," ucap Albi. 

"Aku takut melihat mereka," balas Zeta dengan suara cukup pelan, apalagi baru saja dirinya melihat seorang pekerja dipapah dengan darah mengalir dari beberapa anggota tubuhnya. 

"Kau pulang saja, biar saya yang mengurus masalah di sini," ujar Albi. 

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • TWINS PUNYA CEO   MENYELAMATKAN

    Zeta terkejut mendapati teriakan Albi, ia melihat ke arah Albi yang saat ini berlari ke arahnya. Hingga akhirnya ia melihat ke atas. Ada puing besar hendak jatuh, ingin melangkah pergi namun puing itu keburu jatuh ke bawah. Hingga tiba-tiba tubuhnya di dorong oleh seseorang hingga jatuh ke samping.Pelakunya ialah Albi, namun saat dia ingin berlari menghindar ada sebuah kawat besi menghalangi jalannya. Seketika ia tersandung, karena permukaan tanah yang miring ia berguling-guling ke bawah. Kepalanya membentur bongkahan batu yang cukup besar."ALBI!" Suara nyaring benturan di kepalanya, bebarengan dengan suara teriakan Zeta.Albi tergeletak dengan mata sayu, ia menikmati rasa sakit di kepalanya. Ia masih sadar, dan melihat Zeta duduk di sampingnya. Dirinya tersenyum kecil melihat Zeta menangis, semua orang mengerubungi dirinya. Ia berdiri di bantu dengan Cakra, bajunya sudah kotor.

    Last Updated : 2021-12-02
  • TWINS PUNYA CEO   TAK KUNJUNG USAI

    Albi bertemu dengan pihak-pihak yang ikut andil dalam pembuatan proyek ini. Semua orang menyudutkan dirinya, dan ia sudah menduga hal ini akan terjadi. Ia duduk di meja paling ujung, di sini juga ada Zeta yang menemanimu dirinya. Untuk sekarang ia mencoba untuk tak tersulut emosi."Bapak kalau ada masalah pribadi jangan melibatkan proyek kerja sama kita!""Kami semua kecewa dengan hal ini. Sangat disayangkan Pak Albi berbuat se ceroboh ini!""Berita ini sudah jelas jika penghancuran proyek ada unsur kesengajaan. Saya tidak bisa menoleransi sikap bapak yang seperti ini!""Jika seperti ini saya menyesal bekerja sama dengan bapak!""Mohon untuk tidak menyudutkan satu pihak saja, di sini kita akan membicarakan baik-baik. Tolong pahami posisi atasan saya!" ucap Zeta yang membuat susana kembali hening.Albi menghela nafas, ia mencoba menghilangkan rasa pusing

    Last Updated : 2021-12-02
  • TWINS PUNYA CEO   SAKIT

    Zeta dan Albi berada di rumah, lebih tepatnya rumah Albi. Masing-masing dari mereka menggendong twins, tadi Zeta mendapatkan telepon jika twins menangis. Alhasil ia dan Albi langsung pulang tanpa pikir panjang, ia menggendong Syika yang rewel dan mengeluh pusing.Sedari tadi ia menyuruh Syika minum obat, namun di balas celengan oleh sang empu. Sedangkan Albi sendiri menggendong Nathan sembari memejamkan matanya. Ia masih pusing dengan masalah di kantor, sekarang sampai rumah kedua anaknya menangis."Pusing mama," ucap Syika dengan suara para.Zeta menurunkan Syika dan berjongkok di depannya. Ia mengelap keringat dingin yang mengalir di pelipis Syika."Tidur ya," ucap Zeta sebab merasakan suhu badan Syika naik."Yuk, mama gendong," tawar Zeta."Mau tidur sama mama," balas Syika.Zeta menggendong Sy

    Last Updated : 2021-12-02
  • TWINS PUNYA CEO   SAMA-SAMA SAKIT

    Malam harinya Albi terbangun, ia melihat jam yang tergantung di tembok. Sudah pukul 7 malam, ia tertidur lebih dari 5 jam. Segera ia bangkit dan pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh. Setelah selesai ia keluar kamar, sebenarnya tubuhnya masih sakit namun ia mencoba untuk menahnnya.Albi berjalan menuju kamar twins, ia mendengar suara bising. Dengan langkah cepat ia masuk ke dalam, pemandangan pertama yang dirinya lihat ialah Cakra dan Zeta mengompres Nathan dan Syika. Ia segera menghampiri twins dengan perasaan khawatir."Mereka kenapa?" tanya Albi tak sabaran."Kau tenang dulu, mereka demam," jawab Cakra."Anak saya demam dan kalian tak membangunkan saya sama sekali?!" bentak Albi marah."Tenang dulu, jangan buat twins bangun," cegah Zeta.Albi memijat pelipisnya pelan, ia duduk di tepi kasur dan mengelus kepal

    Last Updated : 2021-12-05
  • TWINS PUNYA CEO   MASALAH SELESAI

    3 Hari kemudian, masalah di kantor sudah selesai. Keputusan yang tepat ialah Albi yang harus ganti rugi semuanya baik secara materi maupun tenaga. Saat ini Albi dan Zeta berada ditempat proyek yang hancur. Suasana sepi, semuanya sudah ditemukan hanya tersia puing-puing bangunan saja.Selama 3 hari ini Albi bekerja keras menyelesaikan semua ini, bahkan dia hanya tidur 3 jam dalam satu hari. Satu hal yang pasti, ia sudah tau jika penyebab dari ini semua ialah bawahan Alex yang tak terima akan keadaan Alex sekarang. Akibat masalah ini, ia harus bekerja lebih keras lagi untuk mengembalikan semua yang sudah lenyap."Apakah kau berencana akan membuat bangunan lagi di sini?" tanya Zeta."Entahlah," jawab Albi yang saat ini memakai kacamata guna menutupi mata pandanya."Yuk kita pulang," ajak Zeta dan diangguki oleh Albi.Namun saat ingin melangkah, tiba-tib

    Last Updated : 2021-12-05
  • TWINS PUNYA CEO   DROP

    Zeta menemani Albi berada di rumah sakit, ia duduk di sebelah tempat tidur Albi. Ternyata Albi kecapean dan harus istirahat di rumah sakit untuk memulihkan kembali kondisinya. Di tangan Albi sudah ada jarum infus, semoga setelah infusnya habis Albi sudah sembuh.Dari 2 jam yang lalu Albi tertidur, mukanya masih pucat. Dia kebanyakan pikiran dan stress berat, mungkin masalah beberapa hari lalu membuat Albi menjadi seperti ini. Lama melihat wajah Albi, Tiba-tiba pintu ruang rawat Albi terbuka. masuk lah Cakra dengan menggandeng tangan twins.Zeta menaruh jari telunjuknya di bibir. "Jangan berisik, dia baru aja tidur," kode Zeta dengan suara pelan."Bagaimana keadannya?" tanya Cakra."Kecapean dan harus masukin beberapa vitamin ke tubuhnya," jawab Zeta lalu melepaskan sepatu twins.Sekarang twins duduk di sofa yang tersedia di sana, untung saja ruangan

    Last Updated : 2021-12-05
  • TWINS PUNYA CEO   DIJAGA OLEH ZETA

    Albi terbangun, ia melihat Zeta yang tidur di kursi sampingnya dengan tangan yang digunakan sebagai bantalan. Dia tertidur dalam posisi duduk, pandangannya beralih ke samping. Di sana Cakra tertidur, kedua anaknya pun tertidur di sofa. Ia menjadi merasa merepotkan mereka.Tubuhnya sendiri sudah enakan, hanya saja pusing yang kadang ada kadang tidak dan itu cukup menggangu. Lebih dari 5 jam ia tidur, pasti mereka capek menjaga dirinya di sini. Sampai akhirnya ia mengelus pundak Zeta, detik itu juga Zeta terbangun."Kamu udah bangun?" tanya Zeta dengan suara khas orang bangun tidur.Albi mengangguk. "Maafkan saya yang merepotkan kamu," ujarnya."Tidak apa-apa," balas Zeta."Kamu mau makan?" tanya Zeta.Albi menggeleng pelan. "Saya ingin pulang saja," ujarnya."Tapi kata dokter kamu harus tetap di si

    Last Updated : 2021-12-21
  • TWINS PUNYA CEO   SEKARAT?!

    Zio berada di dalam ruangan kantornya, ia berdiri berhadapan dengan neneknya. Entah angin dari mana neneknya datang ke sini tanpa dirinya undang. Kalian tau tujuan dia berada di sini? Untuk membujuk dirinya agar mau mencarikan donor jantung untuk pria tua itu. Dia datang kepada dirinya saat butuh saja, lentas ke mana saja mereka ketika ia terpuruk? Sekalinya datang meminta pertolongan seperti itu, benar-benar konyol dan sangat tak pantas juga tak tau malu! Sedari tadi wanita tua itu terus menjelaskan bagaimana kondisi suaminya yang saat ini berada di rumah sakit ternama. "Silakan pergi dari sini!" usir Zio dengan nada pelan. "Berikan adikmu kepada kita, jantung dia yang akan kita donorkan untuk kakekmu," ucap Leni tanpa beban. "Anda gila?" Zio menatap ke arah neneknya itu. "Anda membujuk saya supaya mau menyerahkan adik saya kepada kalian, dan kalian mengambil nyawa ad

    Last Updated : 2021-12-21

Latest chapter

  • TWINS PUNYA CEO   EXTRA PART

    "Mama mana sepatu kakak?""Mama? Mana koas kaki Syika? Syika mau berangkat sekolah mama, nanti telat.""Sayang kamu ke mana? Ke sini dong, jangan di kamar twins terus, bantuin aku pakai dasi dong."1 minggu berlalu setelah pernikahan Zeta dan Albi, beginilah kegiatan Zeta setiap paginya. Suara twins dan Albi yang saling bersahutan, kamarnya dengan twins bersebelahan. Jadi jika satu teriak semuanya terdengar, Zeta harus bolak-balik ke kamar Albi dan twins karena mereka terus saja memanggilnya.Saat ini Zeta berada di kamar twins, hari ini mereka kembali bersekolah setelah 1 minggu ambil cuti. Ia memakaikan mereka sepatu dan merapikan rambut mereka. Bahkan ia tak peduli dengan teriakan Albi yang terus memanggilnya, twins lebih penting dari apapun. Biarlah Albi marah-marah karena dirinya tak kunjung ke kamar."Kalian udah selesai, udah wangi, udah pakai sepatu. Ada lagi

  • TWINS PUNYA CEO   EKSTRA PART

    3 bulan berlalu, hari ini adalah hari di mana Zeta dan Albi menikah. Mereka berdiri di atas panggung menyaksikan para tamu undangan, Zeta cukup cantik dengan dress berwarna putih yang memperlihatkan lengan putihnya. Di tangan Zeta sudah ada bunga Lily, yang mana itu merupakan bunga kesukaannya. Bisa dibilang dekorasi di sini sangat indah dan mewah.Dipenuhi dengan bunga Lily yang harganya tak main-main, Zeta sudah resmi menjadi istri Albi. Sementara Albi sendiri terpesona melihat kecantikan Zeta. Istrinya itu menjadi pusat perhatian semua orang, teman-teman Zeta pun semuanya hadir di sini dan mereka telah menikmati hidangan yang telah disediakan."Twins di mana?" tanya Zeta sembari melihat ke arah Albi."Dia bersama dengan Cakra, di sini banyak sekali kue, coklat, dan es krim. Itu semua kesukaan twins, mana mungkin mereka tak pergi makan ke sana," sahut Albi malas. Zeta tertawa kecil, karena dirinya lah

  • TWINS PUNYA CEO   TIADA

    Zeta berjalan di lorong rumah sakit bersama dengan Albi, mereka akan pergi menuju ke ruang rawat Hilda. Di tangan Zeta sudah ada parsel buah, ia tak sabar bertemu dengan Hilda. Karena sudah lama sekali ia tak bertemu dengan Hilda. Sesampainya di depan pintu, mereka pun masuk ke dalam.Namun anehnya pintu dikunci dari luar, di sini juga sepi karena bodyguard Albi sudah tak lagi berjaga di depan sini. Lantas Zeta pun menghubungi perawat yang biasanya menjaga Hilda di sini, ia pun menyuruh perawat itu datang ke sini. Tak butuh waktu lama perawat itu datang dan langsung menghampiri dirinya."Mengapa ruangan ini di kunci dari luar? Di mana keberadaan Hilda? Dia baik-baik saja bukan?" tanya Zeta beruntun."Apakah anda tidak tau kabar tentang pasien yang sebelumnya menempati ruangan ini?"Dengan kompak Zeta dan Albi menggeleng. "Apa yang terjadi? Tidak ada sesuatu buruk 'kan?" tanya Zeta y

  • TWINS PUNYA CEO   DIA DATANG DAN MEMINTA MAAF

    Zeta berada di sebuah taman bersama dengan Albi, mereka hanya berdua di sini menghabiskan waktu setelah kejadian yang menguras air mata. Twins sendiri sengaja tidak mereka ajak, karena mereka ingin di sini berdua saja. Di depan mereka sudah ada danau yang sangat indah, mereka berdiri berjejer.Tiba-tiba saja ada bodyguard Albi yang datang menghampiri mereka berdua dengan tergesa-gesa. Tentu saja hal itu membuat Albi dan Zeta terkejut, mereka berbalik badan dan menatap 1 bodyguard yang baru saja datang itu. Dia tampak mengatur nafasnya terengah-engah."Ada apa?" tanya Albi."Ada wanita tua yang memaksa ingin bertemu dengan nona Zeta."Merasa namanya dipanggil membuat alis Zeta berkerut. "Siapa yang mencari saya?" tanyanya."Saya tidak tak pasti siapa namanya, dia mengaku sebagai nenek anda. Apakah anda memiliki seorang nenek di sini?""

  • TWINS PUNYA CEO   KEJUTAN DARI KELUARGA

    Hari ini Zeta sudah diperbolehkan untuk pulang, keadaannya sudah stabil. Zeta sendiri tengah duduk dan menyaksikan Zio memasukkan barang-barangnya ke dalam tas. Ia di rawat 1 minggu, dan 3 hari lalu ia terakhir bertemu dengan Albi. Sebenarnya Albi masih ada di rumah sakit, tapi Zio melarang dirinya untuk bertemu dengan Albi sampai dirinya benar-benar sembuh.Jadi sekarang ia baru bisa melihat keadaan Albi, tentu saja bersama dengan Zio. Tak lama kemudian Zio sudah selesai memasukkan barang-barangnya dan menyerahkan tas itu kepada bodyguard agar di bawah keluar. Zio menghampiri Zeta dan tersenyum ke arah Zeta, Zeta pun balik tersenyum ke arah Zio."Terima kasih, kakak udah jaga aku di sini," ujar Zeta."Itu sudah menjadi tugas kakak. Mau ketemu sama dia sekarang?" tanya Zio di akhir."Dia juga punya nama kak, namanya Albi. Masak dari dulu kakak panggil dia dia terus sih,"

  • TWINS PUNYA CEO   MENYAMPAIKAN PERASAAN

    Hari sudah mulai malam, Zeta sendiri tak bisa tenang karena terus memikirkan keadaan Albi. Di ruang rawatnya hanya ada Zio, dia sibuk berkutat dengan laptopnya. Sementara Bea dan Bia sudah kembali pulang sejak sore tadi. Zio sama sekali tak mengizinkan dirinya untuk keluar. Ia bingung sekali, sampai pada akhirnya ia memiliki sebuah rencana.Ia beranjak dari tempat tidur ini, dengan langkah tertatih ia menghampiri Zio. Ia pun berjalan sembari mendorong tiang infusnya, sepertinya Zio tak sadar dengan keberadaannya di sini. Sampai akhirnya ia berdehem dan membuat Zio menyadari keberadaan dirinya di depannya."Kamu jangan jalan-jalan dulu, bukankah aku sudah menyuruhmu untuk tidur?" tanya Zio."Aku mau bertemu dengan Albi, aku enggak bisa tidur sebelum bertemu sama dia," jawab Zeta."Enggak sekarang Zeta, besok abang janji untuk membawa kamu bertemu sama dia," ujar Zio mencoba unt

  • TWINS PUNYA CEO   BELUM JUGA SADAR

    Sementara di sebuah ruang rawat terdapat Albi yang belum kunjung bangun dari tidur panjangnya setelah kejadian penembakan itu. Untung saja Albi bisa di selamatkan dan itu membuat semuanya bernafas lega. Di sini ada Cakra dan kedua orang tua Albi, mereka menunggu Albi bangun. Syika berada di dalam gendongan Cakra.Sampai akhirnya Cakra memuaskan untuk mengajak Syika keluar dari ruangan ini dan mendapatkan izin dari kedua orang tua Albi. Ia berjalan menyusuri lorong demi lorong rumah sakit. Ia baru saja mendapatkan informasi bahwa Zeta juga di rawat di sini, dan dirinya juga belum menjenguk Zeta karena tak tau ruangannya di mana."Mama di mana om?" tanya Syika dalam gendongan Cakra."Kamu rindu dengan Zeta?" tanya Cakra balik."Iya, Syi mau ketemu mama. Syi mau aduin ke mama kalau papa enggak mau bangun," jawab Syika polos."Syika turun dulu, om mau te

  • TWINS PUNYA CEO   APAKAH INI AKHIR?

    Hari ini tepat 3 hari setelah kejadian di mana Zeta di culik oleh Feli dan juga Ratna, Zeta sendiri sempat tak sadar selama dua hari karena ada luka serius di beberapa bagian tubuhnya. Saat ini Zio berada di ruang rawat Zeta, selama tiga hari Zio tetap menemani dan menunggu adiknya itu bangun.Zio sendiri tak mengalami luka serius, hanya tinggal menyembuhkan luka luar di wajahnya. Zeta sendiri sudah bangun, dia hanya bersandar di ujung kasur tanpa mengucapkan sepatah kata lagi. Hal itu membuat Zio khawatir, tapi dokter bilang Zeta hanya trauma saja dan dia akan kembali seperti semula."Zeta, bicara sama kakak. Tolong jangan diam saja," ujar Zio yang mulai frustasi."Kenapa aku masih hidup? Aku enggak mau hidup kalau hanya menyusahkan kalian, kenapa papa dan mama melarang ku untuk ikut bersama dengan mereka?" tanya Zeta dengan pandangan kosong."Enggak, kamu enggak pergi. Tolon

  • TWINS PUNYA CEO   DIKEPUNG POLISI

    Polisi benar-benar datang, mereka berdiri di pinggir dengan posisi melingkar. Albi, Zeta, Ratna dan juga Feli berada di tengah-tengah. Polisi itu membawa pistol semua, tentu saja itu di arahkan kepada Feli dan Ratna. Bahkan bodyguard Zio dan Albi yang masih tersisa turut berada di sini. Zeta masih dalam posisi bersandar, kesadarannya benar-benar menipis.Tiba-tiba saja Ratna berlari ke arah Albi dan dengan gerakan singkat dia mengunci tangan Albi ke belakang. Tentu saja Albi tak siap dengan serangan yang tiba-tiba itu, polisi ingin mendekat tapi Albi menggeleng dan memberikan kode mata agar polisi tetap dalam tempatnya. Satu tangan Ratna memegang tangan Albi, sementara satu tangannya yang lain mencekik leher Albi dengan sikutnya"Kalian semua pergi dari sini atau dia yang mati?" tanya Ratna menatap satu persatu dari polisi itu. Ratna menyuruh Feli untuk berjalan ke arah Zeta dan langsung dituruti oleh Feli.

DMCA.com Protection Status