Beranda / Urban / TWINS PUNYA CEO / MASALAH SELESAI

Share

MASALAH SELESAI

Penulis: Afiqahly
last update Terakhir Diperbarui: 2021-12-05 09:40:03

3 Hari kemudian, masalah di kantor sudah selesai. Keputusan yang tepat ialah Albi yang harus ganti rugi semuanya baik secara materi maupun tenaga. Saat ini Albi dan Zeta berada ditempat proyek yang hancur. Suasana sepi, semuanya sudah ditemukan hanya tersia puing-puing bangunan saja. 

Selama 3 hari ini Albi bekerja keras menyelesaikan semua ini, bahkan dia hanya tidur 3 jam dalam satu hari. Satu hal yang pasti, ia sudah tau jika penyebab dari ini semua ialah bawahan Alex yang tak terima akan keadaan Alex sekarang. Akibat masalah ini, ia harus bekerja lebih keras lagi untuk mengembalikan semua yang sudah lenyap. 

"Apakah kau berencana akan membuat bangunan lagi di sini?" tanya Zeta. 

"Entahlah," jawab Albi yang saat ini memakai kacamata guna menutupi mata pandanya. 

"Yuk kita pulang," ajak Zeta dan diangguki oleh Albi. 

Namun saat ingin melangkah, tiba-tib

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • TWINS PUNYA CEO   DROP

    Zeta menemani Albi berada di rumah sakit, ia duduk di sebelah tempat tidur Albi. Ternyata Albi kecapean dan harus istirahat di rumah sakit untuk memulihkan kembali kondisinya. Di tangan Albi sudah ada jarum infus, semoga setelah infusnya habis Albi sudah sembuh.Dari 2 jam yang lalu Albi tertidur, mukanya masih pucat. Dia kebanyakan pikiran dan stress berat, mungkin masalah beberapa hari lalu membuat Albi menjadi seperti ini. Lama melihat wajah Albi, Tiba-tiba pintu ruang rawat Albi terbuka. masuk lah Cakra dengan menggandeng tangan twins.Zeta menaruh jari telunjuknya di bibir. "Jangan berisik, dia baru aja tidur," kode Zeta dengan suara pelan."Bagaimana keadannya?" tanya Cakra."Kecapean dan harus masukin beberapa vitamin ke tubuhnya," jawab Zeta lalu melepaskan sepatu twins.Sekarang twins duduk di sofa yang tersedia di sana, untung saja ruangan

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-05
  • TWINS PUNYA CEO   DIJAGA OLEH ZETA

    Albi terbangun, ia melihat Zeta yang tidur di kursi sampingnya dengan tangan yang digunakan sebagai bantalan. Dia tertidur dalam posisi duduk, pandangannya beralih ke samping. Di sana Cakra tertidur, kedua anaknya pun tertidur di sofa. Ia menjadi merasa merepotkan mereka.Tubuhnya sendiri sudah enakan, hanya saja pusing yang kadang ada kadang tidak dan itu cukup menggangu. Lebih dari 5 jam ia tidur, pasti mereka capek menjaga dirinya di sini. Sampai akhirnya ia mengelus pundak Zeta, detik itu juga Zeta terbangun."Kamu udah bangun?" tanya Zeta dengan suara khas orang bangun tidur.Albi mengangguk. "Maafkan saya yang merepotkan kamu," ujarnya."Tidak apa-apa," balas Zeta."Kamu mau makan?" tanya Zeta.Albi menggeleng pelan. "Saya ingin pulang saja," ujarnya."Tapi kata dokter kamu harus tetap di si

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-21
  • TWINS PUNYA CEO   SEKARAT?!

    Zio berada di dalam ruangan kantornya, ia berdiri berhadapan dengan neneknya. Entah angin dari mana neneknya datang ke sini tanpa dirinya undang. Kalian tau tujuan dia berada di sini? Untuk membujuk dirinya agar mau mencarikan donor jantung untuk pria tua itu. Dia datang kepada dirinya saat butuh saja, lentas ke mana saja mereka ketika ia terpuruk? Sekalinya datang meminta pertolongan seperti itu, benar-benar konyol dan sangat tak pantas juga tak tau malu! Sedari tadi wanita tua itu terus menjelaskan bagaimana kondisi suaminya yang saat ini berada di rumah sakit ternama. "Silakan pergi dari sini!" usir Zio dengan nada pelan. "Berikan adikmu kepada kita, jantung dia yang akan kita donorkan untuk kakekmu," ucap Leni tanpa beban. "Anda gila?" Zio menatap ke arah neneknya itu. "Anda membujuk saya supaya mau menyerahkan adik saya kepada kalian, dan kalian mengambil nyawa ad

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-21
  • TWINS PUNYA CEO   RENCANA MEREKA UNTUK ZETA

    Setelah menaruh cangkir ke dapur, Zeta naik ke lantai atas. Sebab tadi Syika menyuruh dirinya mengambil iPad dia yang berada di kamar. Ia pun menaiki tangga demi tangga, ia menuju kamar twins. Namun saat melewati kamar Albi, ia mendengar suara seseorang batuk.Kebetulan pintu kamar Albi terbuka, ia sedikit mengintip keadaan Albi dari sela-sela pintu. Ternyata Albi sedang duduk di pinggir kasur sembari minum air. Ia pun melihat kegiatan Albi, tak lama kemudian Albi kembali tidur. Perlahan-lahan ia kembali menutup pintu agar tak menimbulkan suara nyaring."Anda di cari oleh seseorang di halaman bawah."Zeta berbalik badan dan sedikit terkejut mendapati keberadaan bodyguard Albi yang berbicara kepada dirinya. "Ada yang mencari saya? Siapa?" tanya Zeta."Saya tidak tau, lebih baik anda turun ke bawah.""Baiklah, terima atas informasinya," ucap Zeta.

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-23
  • TWINS PUNYA CEO   MENDENGARNYA

    Albi terbangun dari tidurnya, ia duduk di tepi ranjang dan berdiam diri. Ia memejamkan mata guna menghilangkan rasa pening ini, ia bangkit dan berjalan keluar dari kamar. Ia menuruni tangga demi tangga menuju lantai utama, sesampainya di ruang tamu ia melihat Cakra tiduran di sofa.Sedangkan twins tidur di karpet berbulu, di mana Zeta? Ia tak menemukan keberadaan perempuan itu. Tak mau ambil pusing, ia mendekat ke arah twins, ia menggendong Syika dan membangunkan dia secara perlahan-lahan. Tak lama kemudian Cakra terbangun, mungkin dia mendengar rengekkan Syika."Di mana Zeta?" tanya Albi."Dia pulang dijemput sama kembarannya," jawab Cakra jujur."Bangunkan Nathan," titah Albi dan langsung dilaksanakan oleh Cakra."Papa udah sembuh?" tanya Syika yang kini sudah membuka matanya dan sadar seratus persen."Udah, karena Syika

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-28
  • TWINS PUNYA CEO   KALIAN ADA HUBUNGAN APA?!

    Zeta berada di apartemen Zio, ia tengah memasak untuk dirinya makan malam dan juga untuk Zio. Barang-barangnya sebagian sudah berada di sini, barang-barang yang tak terlalu penting ia tinggal di apartemen. Di sana hanya Vio sendiri yang tempati, biarlah dari pada kosong.Apartemen Zio sangat mewah, besar, dan luas.Jauh sekali jika dibandingkan dengan apartemen miliknya. Padahal Zio tinggal sendiri, memikirkan ini semua membuat ia heran sekaligus bingung. Tapi tak apa, terserah Zio saja. Sampai pada akhirnya ia sudah selesai memasak, lantas ia membawa 2 buah mangkuk yang berisikan sup daging ke meja makan."Zio?" panggil Zeta."Iya?" balas Zio yang baru saja keluar dari dalam kamarnya."Yuk makan, udah aku siapin semuanya," ujar Zeta dan mendapatkan anggukan dari Zio."Baiklah, kau tunggu di sana. Aku akan mengambil ponselku terlebih dahulu," ujar Zio dan mendapa

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-28
  • TWINS PUNYA CEO   DEPRESI?

    Zeta tengah jalan-jalan pagi bersama dengan Bea, malam tadi Bea meginap di apartemen Zio. Mereka berdua tidur di kamar Zio sedangkan Zio sendiri tidur di sofa dan berakhir sakit leher. Tapi malah mereka tinggal jalan-jalan, sebenarnya sih mereka mencari sarapan untuk Zio di sekitar jalan sini.Bea terus saja bercerita, karena ia lumayan lama tak bertemu dengan Zeta. Hal yang lebih mengejutkan lagi ialah Bea membawa toples yang berisikan makanan ringat, sudah di bilang bukan jika Bea itu sama sekali tak bisa berhenti makan. Zeta pun mencoba untuk tak terjadi apa-apa karena kelakuan Bea yang absurd."Bea! Udah dong, kita ini mau cari makan. Jangan makan dulu," cegah Zeta."Ini enggak makan, ini namanya ngemil," sahut Bea."Ngemil satu toples habis! Gila aja!" maki Zeta."Nanti aku mau pesen dua porsi makanan," ucap Bea memberitahu.

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-29
  • TWINS PUNYA CEO   TUMBUHNYA PERASAAN INI

    Zeta sudah berada di ruangan Albi, dia di marahi oleh Albi karena datang terlambat. Sekitar 1 jam durasi keterlambatan Zeta yang Albi hitung, Zeta berdiri sedangkan Albi berjalan memutari Zeta dengan langkah pelan. Zeta sudah menduga hal ini akan terjadi. Jadi ia menyiapkan telinganya untuk mendengar segala macam bacotan dari Albi.Ia memang salah karena datang terlambat, tapi mau bagaimana lagi ia tadi perlu makan, mandi, dan bersiap-siap. Apalagi ia harus menunggu Zio bersiap-siap terlebih dahulu sebelum meninggalkan dia pergi. Alhasil hanya Bea yang tinggal di apartemen, karena dia tak berangkat ke rumah sakit."Kau sudah sering kali terlambat Zeta! Kau itu sekretaris saya! Karyawan lainnya bisa saja meniru sikap kamu jika kamu sering sekali telat tanpa tindakan tegas!" ujar Albi."Maaf, janji deh enggak ngulangi lagi," ucap Zeta dengan kepala menunduk."Kau sudah berjanji

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-29

Bab terbaru

  • TWINS PUNYA CEO   EXTRA PART

    "Mama mana sepatu kakak?""Mama? Mana koas kaki Syika? Syika mau berangkat sekolah mama, nanti telat.""Sayang kamu ke mana? Ke sini dong, jangan di kamar twins terus, bantuin aku pakai dasi dong."1 minggu berlalu setelah pernikahan Zeta dan Albi, beginilah kegiatan Zeta setiap paginya. Suara twins dan Albi yang saling bersahutan, kamarnya dengan twins bersebelahan. Jadi jika satu teriak semuanya terdengar, Zeta harus bolak-balik ke kamar Albi dan twins karena mereka terus saja memanggilnya.Saat ini Zeta berada di kamar twins, hari ini mereka kembali bersekolah setelah 1 minggu ambil cuti. Ia memakaikan mereka sepatu dan merapikan rambut mereka. Bahkan ia tak peduli dengan teriakan Albi yang terus memanggilnya, twins lebih penting dari apapun. Biarlah Albi marah-marah karena dirinya tak kunjung ke kamar."Kalian udah selesai, udah wangi, udah pakai sepatu. Ada lagi

  • TWINS PUNYA CEO   EKSTRA PART

    3 bulan berlalu, hari ini adalah hari di mana Zeta dan Albi menikah. Mereka berdiri di atas panggung menyaksikan para tamu undangan, Zeta cukup cantik dengan dress berwarna putih yang memperlihatkan lengan putihnya. Di tangan Zeta sudah ada bunga Lily, yang mana itu merupakan bunga kesukaannya. Bisa dibilang dekorasi di sini sangat indah dan mewah.Dipenuhi dengan bunga Lily yang harganya tak main-main, Zeta sudah resmi menjadi istri Albi. Sementara Albi sendiri terpesona melihat kecantikan Zeta. Istrinya itu menjadi pusat perhatian semua orang, teman-teman Zeta pun semuanya hadir di sini dan mereka telah menikmati hidangan yang telah disediakan."Twins di mana?" tanya Zeta sembari melihat ke arah Albi."Dia bersama dengan Cakra, di sini banyak sekali kue, coklat, dan es krim. Itu semua kesukaan twins, mana mungkin mereka tak pergi makan ke sana," sahut Albi malas. Zeta tertawa kecil, karena dirinya lah

  • TWINS PUNYA CEO   TIADA

    Zeta berjalan di lorong rumah sakit bersama dengan Albi, mereka akan pergi menuju ke ruang rawat Hilda. Di tangan Zeta sudah ada parsel buah, ia tak sabar bertemu dengan Hilda. Karena sudah lama sekali ia tak bertemu dengan Hilda. Sesampainya di depan pintu, mereka pun masuk ke dalam.Namun anehnya pintu dikunci dari luar, di sini juga sepi karena bodyguard Albi sudah tak lagi berjaga di depan sini. Lantas Zeta pun menghubungi perawat yang biasanya menjaga Hilda di sini, ia pun menyuruh perawat itu datang ke sini. Tak butuh waktu lama perawat itu datang dan langsung menghampiri dirinya."Mengapa ruangan ini di kunci dari luar? Di mana keberadaan Hilda? Dia baik-baik saja bukan?" tanya Zeta beruntun."Apakah anda tidak tau kabar tentang pasien yang sebelumnya menempati ruangan ini?"Dengan kompak Zeta dan Albi menggeleng. "Apa yang terjadi? Tidak ada sesuatu buruk 'kan?" tanya Zeta y

  • TWINS PUNYA CEO   DIA DATANG DAN MEMINTA MAAF

    Zeta berada di sebuah taman bersama dengan Albi, mereka hanya berdua di sini menghabiskan waktu setelah kejadian yang menguras air mata. Twins sendiri sengaja tidak mereka ajak, karena mereka ingin di sini berdua saja. Di depan mereka sudah ada danau yang sangat indah, mereka berdiri berjejer.Tiba-tiba saja ada bodyguard Albi yang datang menghampiri mereka berdua dengan tergesa-gesa. Tentu saja hal itu membuat Albi dan Zeta terkejut, mereka berbalik badan dan menatap 1 bodyguard yang baru saja datang itu. Dia tampak mengatur nafasnya terengah-engah."Ada apa?" tanya Albi."Ada wanita tua yang memaksa ingin bertemu dengan nona Zeta."Merasa namanya dipanggil membuat alis Zeta berkerut. "Siapa yang mencari saya?" tanyanya."Saya tidak tak pasti siapa namanya, dia mengaku sebagai nenek anda. Apakah anda memiliki seorang nenek di sini?""

  • TWINS PUNYA CEO   KEJUTAN DARI KELUARGA

    Hari ini Zeta sudah diperbolehkan untuk pulang, keadaannya sudah stabil. Zeta sendiri tengah duduk dan menyaksikan Zio memasukkan barang-barangnya ke dalam tas. Ia di rawat 1 minggu, dan 3 hari lalu ia terakhir bertemu dengan Albi. Sebenarnya Albi masih ada di rumah sakit, tapi Zio melarang dirinya untuk bertemu dengan Albi sampai dirinya benar-benar sembuh.Jadi sekarang ia baru bisa melihat keadaan Albi, tentu saja bersama dengan Zio. Tak lama kemudian Zio sudah selesai memasukkan barang-barangnya dan menyerahkan tas itu kepada bodyguard agar di bawah keluar. Zio menghampiri Zeta dan tersenyum ke arah Zeta, Zeta pun balik tersenyum ke arah Zio."Terima kasih, kakak udah jaga aku di sini," ujar Zeta."Itu sudah menjadi tugas kakak. Mau ketemu sama dia sekarang?" tanya Zio di akhir."Dia juga punya nama kak, namanya Albi. Masak dari dulu kakak panggil dia dia terus sih,"

  • TWINS PUNYA CEO   MENYAMPAIKAN PERASAAN

    Hari sudah mulai malam, Zeta sendiri tak bisa tenang karena terus memikirkan keadaan Albi. Di ruang rawatnya hanya ada Zio, dia sibuk berkutat dengan laptopnya. Sementara Bea dan Bia sudah kembali pulang sejak sore tadi. Zio sama sekali tak mengizinkan dirinya untuk keluar. Ia bingung sekali, sampai pada akhirnya ia memiliki sebuah rencana.Ia beranjak dari tempat tidur ini, dengan langkah tertatih ia menghampiri Zio. Ia pun berjalan sembari mendorong tiang infusnya, sepertinya Zio tak sadar dengan keberadaannya di sini. Sampai akhirnya ia berdehem dan membuat Zio menyadari keberadaan dirinya di depannya."Kamu jangan jalan-jalan dulu, bukankah aku sudah menyuruhmu untuk tidur?" tanya Zio."Aku mau bertemu dengan Albi, aku enggak bisa tidur sebelum bertemu sama dia," jawab Zeta."Enggak sekarang Zeta, besok abang janji untuk membawa kamu bertemu sama dia," ujar Zio mencoba unt

  • TWINS PUNYA CEO   BELUM JUGA SADAR

    Sementara di sebuah ruang rawat terdapat Albi yang belum kunjung bangun dari tidur panjangnya setelah kejadian penembakan itu. Untung saja Albi bisa di selamatkan dan itu membuat semuanya bernafas lega. Di sini ada Cakra dan kedua orang tua Albi, mereka menunggu Albi bangun. Syika berada di dalam gendongan Cakra.Sampai akhirnya Cakra memuaskan untuk mengajak Syika keluar dari ruangan ini dan mendapatkan izin dari kedua orang tua Albi. Ia berjalan menyusuri lorong demi lorong rumah sakit. Ia baru saja mendapatkan informasi bahwa Zeta juga di rawat di sini, dan dirinya juga belum menjenguk Zeta karena tak tau ruangannya di mana."Mama di mana om?" tanya Syika dalam gendongan Cakra."Kamu rindu dengan Zeta?" tanya Cakra balik."Iya, Syi mau ketemu mama. Syi mau aduin ke mama kalau papa enggak mau bangun," jawab Syika polos."Syika turun dulu, om mau te

  • TWINS PUNYA CEO   APAKAH INI AKHIR?

    Hari ini tepat 3 hari setelah kejadian di mana Zeta di culik oleh Feli dan juga Ratna, Zeta sendiri sempat tak sadar selama dua hari karena ada luka serius di beberapa bagian tubuhnya. Saat ini Zio berada di ruang rawat Zeta, selama tiga hari Zio tetap menemani dan menunggu adiknya itu bangun.Zio sendiri tak mengalami luka serius, hanya tinggal menyembuhkan luka luar di wajahnya. Zeta sendiri sudah bangun, dia hanya bersandar di ujung kasur tanpa mengucapkan sepatah kata lagi. Hal itu membuat Zio khawatir, tapi dokter bilang Zeta hanya trauma saja dan dia akan kembali seperti semula."Zeta, bicara sama kakak. Tolong jangan diam saja," ujar Zio yang mulai frustasi."Kenapa aku masih hidup? Aku enggak mau hidup kalau hanya menyusahkan kalian, kenapa papa dan mama melarang ku untuk ikut bersama dengan mereka?" tanya Zeta dengan pandangan kosong."Enggak, kamu enggak pergi. Tolon

  • TWINS PUNYA CEO   DIKEPUNG POLISI

    Polisi benar-benar datang, mereka berdiri di pinggir dengan posisi melingkar. Albi, Zeta, Ratna dan juga Feli berada di tengah-tengah. Polisi itu membawa pistol semua, tentu saja itu di arahkan kepada Feli dan Ratna. Bahkan bodyguard Zio dan Albi yang masih tersisa turut berada di sini. Zeta masih dalam posisi bersandar, kesadarannya benar-benar menipis.Tiba-tiba saja Ratna berlari ke arah Albi dan dengan gerakan singkat dia mengunci tangan Albi ke belakang. Tentu saja Albi tak siap dengan serangan yang tiba-tiba itu, polisi ingin mendekat tapi Albi menggeleng dan memberikan kode mata agar polisi tetap dalam tempatnya. Satu tangan Ratna memegang tangan Albi, sementara satu tangannya yang lain mencekik leher Albi dengan sikutnya"Kalian semua pergi dari sini atau dia yang mati?" tanya Ratna menatap satu persatu dari polisi itu. Ratna menyuruh Feli untuk berjalan ke arah Zeta dan langsung dituruti oleh Feli.

DMCA.com Protection Status