Beranda / Horor / TUMBAL UNTUK MADUKU / Bab 50 Menagih Janji Alana

Share

Bab 50 Menagih Janji Alana

Penulis: Rose_roshella
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-07 19:38:46

Alana semakin tidak terkendali saat melihat Arkan yang memberikan perhatian lebih kepada Alina membuat dirinya semakin kesal dengan Alina.

Alana yang kalap, langsung menarik tangan Arkan hingga Alina akhirnya terjatuh ke bawah.

Alina menjerit kesakitan saat itu. Arkan yang melihat Alana melakukan hal itu kepada Alina, dengan cepat langsung mendorong tubuh Alana ke belakang.

"Alana, cukup! Hentikan tingkah lakumu itu! Kau bisa mencelakakan Alina," geram Arkan dengan menaikkan dua oktav nada bicaranya.

Alana tampak tertegun saat mendengar apa yang dikatakan oleh Arkan.

"Berhentilah untuk cemburu buta. Mengertilah bahwa saat ini Alina tengah mengandung anakku! Jangan merasa kamu istri pertama, kamu bisa seenaknya berbuat seperti itu kepada madumu!" imbuh Arkan lalu segera menggendong tubuh Alina yang saat ini tengah kesakitan.

Arkan dengan wajah cemasnya lalu segera membawa Alina menuju ke klinik kandungan dekat rumahnya.

Alana hanya bisa menangis di sana sambil menjambaki rambutnya send
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 51 Firasat

    Alina terdiam saat mendengar penuturan dari mulut Arkan yang mengatakan hal yang cukup menyakitkan dirinya."Aku tau dan mengerti jika saat ini aku hanyalah seorang madu, Pak," balas Alina dengan menundukkan kepalanya.Arkan seketika terdiam dan merasa bersalah dengan apa yang dia katakan kepada Alina saat itu."Alina maafkan aku, tadi aku hanya ...." Alina memotong ucapan Arkan."Tidak usah meminta maaf, Pak. Aku sadar jika diriku saat ini memang bukanlah sepenuhnya istrimu. Kau hanya perlu rahimku untuk memberikan keturunan darimu dan aku memerlukan uang untuk bisa menutupi ekonomi dan biaya kuliahku," sela Alina dengan menahan air matanya yang tertumpuk pada pelupuk matanya.Arkan tersentak dengan apa yang dikatakan oleh Alina kepada dirinya.Sejurus kemudian, Arkan mencoba untuk meminta maaf kepada dirinya atas apa yang dia katakan itu begitu menyinggung perasaannya yang sensitif karena hormon kehamilannya."Alina, maafkan atas ucapanku tadi. Sungguh aku tidak bermaksud untuk meny

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-09
  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 52 Gagal menjadikan Alina Tumbal

    Arkan tampak sangat terkejut saat mendengar apa yang dikatakan oleh mamanya."Mama kenapa bilang seperti itu? Alina saat ini tengah istirahat di dalam kamarnya," balas Arkan dengan berubah untuk meyakinkan mamanya."Tidak, Arkan. Tolong antarkan aku ke kamar Alina sekarang juga," balas mama Elly dengan wajah penuh kekhawatiran.Karena mama Elly terus memaksa, membuat Arkan akhirnya menuruti apa yang telah dikatakan oleh mamanya."Baiklah Ma, Arkan akan mengantarkan Mama ke kamar Alina. Mama harus janji akan istirahat setelah bertemu dengan Alina," ucap Arkan dengan menatap wajah mamanya."Mama janji, akan istirahat setelah ini." Mama Elly berusaha untuk meyakinkan Arkan.Arkan kemudian bergegas mengantarkan mamanya menuju ke kamar Alina.Tampak dia mulai memapah tubuh mamanya yang lemas menuju ke kamar Alina.Saat itu terlihat Alana yang bersembunyi dibalik sebuah tembok, tampak terkejut saat melihat suaminya dan mama mertuanya hendak menuju ke arah kamarnya."Sialan, kenapa mereka saa

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-12
  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Seperti Di Tenung

    Arkan tampak bingung dan sedikit tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh mamanya kepada dirinya kali ini.Menjadikan tumbal madunya? Bagaimana bisa dilakukan oleh Alana? Dia bahkan mendukung dirinya menikah lagi sejak kematian Ayana saat itu."Sebaiknya mama jangan menuduh Alana seperti itu sebelum Mama memiliki bukti yang menunjukan bahwa apa yang Mama katakan itu benar, Ma." Arkan sedikit melayangkan protesnya kepada mamanya ketika dia menuduh Alana menjadikan Alina sebagai tumbalnya."Baiklah, aku akan mencari bukti itu Arkan, cukup saja dua menantuku menjadi korban. Aku tidak mau Alina juga menjadi korban nantinya." Mama Elly mempertegas ucapannya saat itu.Alina menatap kesal wajah Arkan yang saat ini terlalu percaya dengan istri tuanya."Sudahlah Ma, tidak perlu repot-repot mencari bukti, sebenarnya Aliana saat ini curiga dengan gudang yang tak terpakai di belakang halaman rumah," sahut Alina dengan menatap wajah Mama Elly yang saat ini sedang menatap dirinya."Apa maksudmu,

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-16
  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 54 minuman Untuk Mertua

    Alana benar-benar tidak menyangka jika apa yang disembunyikan selama ini akhirnya terbongkar sedikit demi sedikit.Ia tentunya tidak menyangka pula jika Alina pernah melihat dirinya tengah malam di sini. Wajahnya tentu saja langsung pucat pasi saat mendengar mama Elly mengatakan itu."Alina hanya membual saja, aku tau jika saat ini dirinya banyak berhalusinasi. Mama jangan pernah percaya dengan apa yang dikatakan olehnya."Alina tidak mungkin berbicara bohong kepadamu, kau pasti menyembunyikan sesuatu dariku, Alana. Katakan kepada diriku, apa yang kau sembunyikan di dalam sana?" cecar mama Elly menatap nyalang."Mama jangan memfitnah, tidak ada yang aku sembunyikan di sini. Sebaiknya Mama pergi ke dalam sekarang!" Alana semakin gugup dan kini mulai menarik tubuh mama Elly lalu membawanya ke dalam.Mama Elly saat itu menolak dan meronta saat Alana memaksanya untuk masuk ke dalam rumah."Lepaskan aku! Lepaskan aku! Biarkan aku melihat ke dalam gudang itu!" teriak Bu Elly dengan nada ker

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-18
  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 55 Alana Berhalusinasi

    Alana semakin gugup saat ia sudah menelan minuman yang sudah diberi sesuatu olehnya saat itu.Itu adalah sejenis obat halusinasi atau obat psikedelik ke dalam minuman tersebut, di mana obat tersebut bisa menimbulkan halusinasi bagi seseorang yang mengkonsumsi obat tersebut.Beberapa menit kemudian, Alana mulai sedikit merasakan pikirannya mulai linglung, entah mengapa saat itu dia melihat sosok Azriel adalah Arkan yang saat itu sedang tersenyum memandangi dirinya."Mas Arkan, aku kangen sama kamu, Mas," Alana tersenyum menggoda dengan menggigit bibir bawahnya dengan sensual.Azriel yang sejak tadi menunggu reaksi obat Alana, tampak bingung melihat perubahan sikap Alana yang saat ini terlihat sedang menggoda dirinya.Azriel menoleh ke belakang, ternyata tidak ada siapapun di sana. Ia tampak bingung ketika Alana mendekati dirinya dengan tatapan penuh menggoda."Kau ini bicara apa, Mbak? Tidak ada Bang Arkan di sini," balas Azriel mencoba untuk menyadarkan dirinya.Alana yang saat itu su

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-20
  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 56 Mulai Terkuak

    Arkan tentunya tidak menyangka jika Alina merasakan ada sesosok makhluk abstral yang mendampingi Alana.Selama ini, dia tidak mempercayai hal-hal yang bersifat mistis sebelumnya."Katakan kepadaku, makhluk seperti apa yang kau maksudkan itu, Alina? Selama ini, aku tidak merasakan keanehan saat bersama dengan Alana." Arkan berusaha untuk mencari tau lebih dalam lagi tentang Alana.Alina menarik napas panjangnya sebelum dia benar-benar menceritakan itu kepada dirinya."Aku melihat sosok tua yang saat ini ada di tubuh mbak Alana. Dia terus mengawasiku seolah aku ini adalah mangsanya. Terkadang aku tidak berani untuk menatap wajah mbak Lama, karena sosok itu kadang berubah menjadi sosok yang menakutkan. Mungkin, mama juga pernah mengalami hal yang sama dengan apa yang aku alami, Pak."Arkan berpikir sejenak, mungkin yang dikatakan oleh Alina saat ini adalah benar. Mamanya juga pasti pernah melihat sosok yang diceritakan oleh Alina saat ini.Pernah waktu itu mamanya pernah melihat sosok an

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-21
  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 57 Mencari Bukti

    Alana benar-benar sangat ketakutan ketika melihat wajah Alina yang saat ini seperti melihat wajah Ayana. Ia melihat sosok Ayana tengah tersenyum menyeringai dan seolah ingin menuntut balas kepadanya.Arkan yang melihat ada keanehan pada diri Alana saat itu, hingga akhirnya dia pun berusaha untuk menenangkan dirinya yang mulai melihat aneh-aneh sejak Alina datang ke arahnya."Alana, kau kenapa? Siapa yang kau lihat itu?" tanya Arkan dengan menatap wajah Alana yang semakin ketakutan."Mas, tolong aku, Mas. Lihatlah itu Mas, ada Ayana." Alana menunjuk ke arah wajah Alina yang saat itu berdirinl di depannya."Apa maksudmu? Tidak ada Ayana. Kau jangan mengada-ada, Alana." Arkan mengguncangkan tubuh Alana yang saat ini terlihat sangat ketakutan."Aaaaah tolong jangan bunuh aku Ayana, tolong jangan sakiti aku," rancau Alana dengan histeris melihat Alina.Melihat Alana yang saat ini terlihat mulai berhalusinasi, segera Arkan meminta Alina untuk pergi meninggalkan kamar Alana."Alina, tolong k

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-24
  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 58 Kerasukan

    Keduanya mendengar suara itu seperti sedang menghipnotis mereka untuk masuk ke dalam.Angin yang berhembus menembus kulit mereka merasakan bulu kuduk mereka seketika langsung berdiri."Masuklah! Masuklah!" Suara ghaib itu terus menuntun mereka untuk masuk ke dalam gudang tersebut. Seketika mereka pun masuk ke dalam gudang itu seperti ada seseorang yang menuntun mereka di sana.Alina dan Azriel tampaknya sudah dipengaruhi oleh suara ghaib tersebut yang meminta mereka untuk segera masuk ke dalam gudang tersebut.Beberapa menit kemudian, suara itu menuntun Alina untuk berbaring di sebuah meja panjang yang tak terpakai di sana."Berbaringlah Alina,"Suara itu menuntunnya untuk naik ke atas meja dan dirinya pun berbaring tanpa sedikit pun dia tersadar dengan apa yang dia lakukan dan siapa yang menyuruh dirinya berbaring di sana.Pikirannya yang saat itu sedang kosong, mempermudah makhluk ghaib itu memintanya untuk melakukan sesuatu di luar kendalinya.Tak selang beberapa lama kemudian, Az

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-25

Bab terbaru

  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 106 TAMAT

    Setelah pemakaman Mbak Alana, kami pun mulai menjalani kehidupan normal seperti biasanya.Aku dan keluarga Mas Arkan memutuskan untuk menghibahkan rumah itu untuk dijadikan panti asuhan.Setelah itu, kami memutuskan untuk tinggal bersama menempati rumah baru kami yang cukup besar dan luas di pusat kota.Kehidupan kami pun sangat bahagia dan aku pun menunggu kelahiran anak kami yang pertama, tiga bulan lagi.Saat ini kami sedang melakukan tingkepan atau tujuh bulanan di rumah baru kami sekalian syukuran menempati rumah kami yang baru Aku sangat senang saat semua keluarga berkumpul di sini bersama penuh kebahagiaan.Kasus pembunuhan kak Ayana dan Rizka sudah ditutup, saat yang menjadi tersangka Mbak Alana sudah mendapatkan ganjaran terlebih dahulu atas perbuatannya.Hal-hal ghaib yang sengaja disembunyikan oleh Mbak Alana akhirnya dikeluarkan dari rumah lama kami dengan bantuan pak Ustaz.****Tiga Bulan Kemudian Akhirnya aku merasakan sesuatu pada jalan lahirku."Mas, perutku sangat

  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 105 Pemakaman Alana

    Arkan dan Alina tak bisa menyembunyikan rasa terkejut saat mereka menyaksikan kematian Alana yang begitu tragis di hadapan mereka. Batu ghaib yang selama ini dibawa oleh Alana, ternyata mempunyai kekuatan supranatural yang kerap kali membuat keanehan terjadi di rumah Arkan. Setelah berhasil menyelamatkan Alina, segera Arkan menghubungi Pak Miko untuk segera datang ke tempat kejadian. Di sana, Arkan menjelaskan dengan detail bagaimana kejadian tragis tersebut terjadi, merasa bersalah dan ingin menegaskan bahwa ini bukan salah siapa-siapa. Begitu banyak perasaan yang ingin ia ungkapkan. namun rasa haru sudah menghalangi kata-kata itu keluar. Arkan lantas mengajak Alina ke rumah sakit untuk memeriksa kondisi kesehatannya dan juga calon bayi yang ada di dalam kandungannya. Hatinya sedikit lega melihat Alina masih bisa tersenyum walaupun sedih. "Semuanya sudah berakhir, kita sudah melewati ini bersama-sama, Alina," ucap Arkan dengan wajah penuh bahagia. Arkan merasa bersyukur bahwa m

  • TUMBAL UNTUK MADUKU    bab 104 Alana Meregang Nyawa

    Alana merasa mendapatkan kekuatan baru dalam dirinya setelah batu ghaib yang selama ini ia bawa mulai memberikan pengaruh tak terduga. Seolah-olah ada dorongan besar dari dalam diri untuk mencari sasaran baru. Alana berjalan menuju sebuah parkiran yang agak sepi. Di sana, tak sengaja ia bertemu dengan seorang lelaki yang tampak hendak masuk ke dalam mobilnya. Melihat kecantikan Alana yang luar biasa, seketika lelaki itu pun melupakan rencananya untuk masuk ke dalam mobilnya, dan bergegas mendekati Alana, mencoba untuk berkenalan dengan dirinya. "Apakah dia sudah mulai tertarik kepada diriku, sehingga dia datang mendekati diriku?" batin Alana, merasa senang karena akan ada yang menjadi mangsanya.Entah mengapa, pada saat itu Alana merasa ada sesuatu yang berbeda. Sesosok makhluk ghaib seakan berkumpul di dalam tubuhnya, memberikan semacam keberanian dan kekuatan yang misterius. Lelaki itu tampak tersenyum mesum ke arahnya sambil bertanya, "Mbak, mau kemana? Apa boleh aku antarkan

  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 103 Alana Kabur

    Rencana jahat Mbak Alana ternyata gagal, semua berkat Mas Arkan yang secara kebetulan mengangkat teleponku dan berhasil melacak keberadaanku melalui jaringan seluler. Entah mengapa, saat itu ada perasaan lega sekaligus rasa khawatir yang menghantui pikiranku, beruntunglah Mas Arkan akhirnya datang tepat waktu dan segera menolongku.Sementara itu, Mas Arkan mengejar Mbak Alana dan berteriak memanggil Mbak Alana yang mencoba melarikan diri dari sini."Alana! Jangan lari!" teriak Mas Arkan, menghentikan mbak Alana yang semakin melangkahkan kakinya jauh.Tak lama kemudian, terdengar langkah kakinya yang semakin mendekat, dan ternyata itulah Mas Arkan, yang kembali ke pondok setelah gagal mengejar Mbak Alana."Kamu tidak apa-apa?" tanya Mas Arkan dengan wajah cemas sekaligus lega, sambil segera membuka ikatan tanganku. "Aku baik-baik saja, Mas. Tapi, tolong bantu Pak Dwi," pintaku sembari merasakan napas yang terengah-engah, dan mulai turun dari ranjang bambu tempatku terikat. Dengan sig

  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 102 Kegagalan Alana

    Sepanjang jalan aku mulai banyak berpikir tentang keadaan Alina. Entah apa yang terjadi dengan dirinya saat ini, ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan? gumamku dalam hati.Aku sangat mencemaskan Alina, ingin rasanya aku segera sampai di sana.Beberapa saat kemudian handphone milikku berdering kembali.KringSegera aku memasang bluetooth di telingaku dan mendengar teriakan Alina yang saat itu terdengar memilukan.***Aku terseret dengan kasar oleh Mbak Alana, ke arah suatu tempat yang tak aku kenal. Hatiku berdebar kencang saat kami semakin dalam memasuki hutan dan akhirnya sampai di sebuah pondok tua yang tampak terlantar.Saat itulah, pikiranku berlari cepat mencari cara untuk menyelamatkan diri.Aku mengumpulkan keberanian saat Mbak Alana lengah membuka pintu pondok itu.Tangan ku bergetar, saat aku terburu-buru mengambil ponsel dalam tas milikku, tapi akhirnya aku berhasil menggenggam ponsel dan menekan nomor Mas Arkan, yang sudah aku simpan dalam mode speed dial."Ya Allah, semoga

  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 101 Alana membawa Alina pergi

    Aku terkejut saat mendengar apa yang diungkapkan oleh Mbak Alana. Sebuah perasaan takut dan panik mulai merayapi hatiku kala mendengar apa yang dikatakan oleh Mbak Alana."Apa maksudmu, Mbak? Apakah ini sengaja kau rencanakan?" tanyaku dengan suara gemetar dan tubuh yang bergetar.Mbak Alana terdiam, wajahnya tertunduk, tapi ada senyuman tipis di sudut bibirnya yang terlihat.Saat itulah aku merasa ada sesuatu yang aneh di sekitarku, seperti adanya suatu kehadiran yang tidak biasa. Angin bertiup kencang, menggetarkan jendela mobilku, seolah menegaskan kekhawatiranku. Bulu kudukku berdiri, ketakutan mulai menguasai pikiranku."Apakah ini sebuah pertanda ada makhluk lain di sini? Apakah ada sesuatu yang ingin memberitahuku lewat angin ini?" batinku, sementara aku merasa semakin kalut dengan situasi yang terjadi. Aku mencoba merenung sejenak, mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana aku harus menghadapinya. Tak ada yang lebih penting bagi ku saat ini selain menenangkan dir

  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 100 Rencana Alana

    Mendengar rintihan Mbak Alana, seketika hatiku merasa iba padanya. Aku pun langsung menolong Mbak Alana yang saat itu sedang duduk kesakitan. Tanpa menaruh curiga, aku membantunya berdiri dan menanyakan keadaannya. "Mbak Alana, apa kamu baik-baik saja, Mbak?" tanyaku dengan menatap wajah Mbak Alana yang saat itu berpura-pura kesakitan. "Bawa aku ke rumah sakit saja, aku sudah tidak tahan, ini sakit sekali, aku bisa mati di sini jika kau tidak membantuku membawa ke rumah sakit" rintihnya dengan berpura-pura menahan rasa sakit yang luar biasa. Aku saat itu sempat berpikir, apakah aku seharusnya mengikuti ucapan Alana atau tidak? Mengingat saat itu di rumah dalam keadaan sepi dan semua orang sedang pergi sebentar. "Ya Allah, aku bingung. Haruskah aku membantunya pergi ke rumah sakit?" gumamku dalam hati, sambil mencoba menilai apakah ini sebuah situasi yang cukup genting untuk aku turut campur. Aku merasa perlu untuk menolong mbak Alana, tapi di sisi lain, aku juga tidak ingin meng

  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 99 Rencana Alana

    Alina terdiam, menahan perasaan yang bergolak dalam dadanya. Ia tahu bahwa Arkan, suaminya, hanya mencoba untuk memancing jawaban darinya. Namun, seolah-olah Arkan telah memahami isi hatinya tanpa harus Alina ungkapkan."Apa aku perlu menjawab pertanyaanmu, Mas?" ujar Alina dengan mencebikkan bibirnya, berusaha menutupi rasa cemburunya."Bukankah kamu sendiri sudah tahu bagaimana perasaanku, Mas?" Arkan tersenyum sedikit, seolah mengerti apa yang tengah Alina rasakan."Aku tahu kamu cemburu, Alina. Maafkan aku jika aku sudah menyinggung perasaanmu," ucapnya lembut, matanya menatapku hangat wajah Alina. "Ada apa, kok kamu mencariku?" Merasa tersentuh dengan perhatian suaminya, Alina terpaksa mengungkapkan kegelisahan yang menghantui hatinya."Aku hanya... mengkhawatirkan dirimu, Mas," ungkapnya dengan tatapan gelisah.Arkan menatap tenang, sambil mendengarkan legelisahan yang dirasakan oleh istrinya."Entah mengapa, akhir-akhir ini aku sering merasa tak tenang, seperti ada bayangan bur

  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 98 Alana Tersudut

    Aku terkesiap saat mendengar ucapan Mas Arkan. Entah mengapa, saat itulah aku merasakan ada suatu keanehan, seperti Mas Arkan sedang berusaha mengurungku di sini."Apakah dia benar-benar sengaja melarangku pergi?" gumamku dalam hati, takut akan apa yang akan terjadi selanjutnya. "Kamu melarangku pergi, Mas?" tanyaku, menatap wajah suamiku yang terlihat marah. "Apa yang membuatmu sampai seperti ini? Apa salahku, hingga Mas Arkan melarangku untuk pergi?" tanyaku dengan wajah mulai menuntut jawabannya."Iya, aku melarangmu pergi! Sebaiknya kau tetap tinggal di sini dan jangan pernah coba-coba untuk pergi tanpa seijinku. Aku akan memerintahkan anak buahku untuk mengawasi dirimu, Alana," tegas Mas Arkan.Aku merasa keberatan dengan ucapan Mas Arkan. Di benakku, muncul pertanyaan-pertanyaan yang tak kunjung menemukan jawabannya."Mengapa dia ingin mengurungku? Apakah ini karena rasa cemburu atau mungkin ada alasan lain? Atau mungkin ini berkaitan dengan kasus yang kini membelitku? Tapi buk

DMCA.com Protection Status