Dengan kepiawaian dan ketangkasan yang dimiliki Zaki, ia melakukan gerakan-gerakan cepat seperti bayangan, membuat para pembunuh harimau terbang kebingungan."Sialan, dia terlalu cepat! Bagaimana kita bisa menghadapinya?" ujar salah satu pembunuh dengan nada frustrasi."Jangan panik! Kita harus tetap waspada dan fokus. Jangan biarkan dia mengalahkan kita," sahut pembunuh lainnya sambil menahan serangan Zaki.Namun, Zaki terus melancarkan serangan demi serangan dengan kebrutalannya. Dalam sekejap, dua pembunuh terbaik harimau terbang sudah terkapar di tanah, menjadi korban tebasan samurai Zaki. Dengan gerak cepat, Zaki berhasil bersembunyi kembali di tempat yang lebih aman. Para pembunuh harimau terbang yang kesal dan marah segera menembaki tempat di mana Zaki bersembunyi, mencoba mengakhiri hidupnya. Namun, tembakan-tembakan tersebut melesat hampa, tidak mengenai sasarannya."Mana dia? Jangan biarkan dia lolos! Kita harus menemukannya dan menghabisinya sekarang juga!" ujar salah satu
Di sisi lain di markas polisi, Roni: "Komandan, saya memiliki informasi yang cukup untuk melakukan penggerebegan ke markas Harimau Terbang. Mereka adalah ancaman serius bagi keamanan kota ini dan kita harus bertindak segera."Komandan: "Roni, saya menghargai kerja kerasmu, tapi saya rasa ini bukan waktu yang tepat untuk mengambil tindakan terhadap Harimau Terbang."Roni memandang komandan dengan heran.Roni: "Tapi, komandan, mereka telah melakukan serangkaian kejahatan yang merugikan masyarakat. Mengapa kita tidak bertindak?"Komandan: "Kamu harus percaya padaku, Ronny. Kadang-kadang, ada faktor-faktor yang tidak terlihat dari permukaan. Ada kepentingan-kepentingan tertentu yang harus kami pertimbangkan."Roni merasa semakin bingung dengan respons komandan. Sesuatu yang tidak beres terlihat dari sikapnya.Roni: "Maaf, komandan, tapi saya tidak bisa diam. Saya harus melakukan apa yang benar demi keamanan kota ini."Tanpa menunggu tanggapan lebih lanjut dari komandannya, Roni langsung me
Lalu tidak lama kemudian, datanglah danil langsung menghampiri Zaki yang sudah menyerah. Danil, wajahnya memerah oleh kemarahan, bergerak cepat mendekati Zaki. Dengan penuh amarah, ia memarahi Zaki sambil melancarkan serangkaian pukulan ke arahnya."Kau pikir kau bisa lolos begitu saja?" pekik Danil sambil menyerang Zaki. "Kau telah menghancurkan begitu banyak nyawa, dan sekarang, akhirnya kau berada di bawah kendali kami!"Para polisi yang lain terkejut melihat tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Danil terhadap Zaki yang sudah menyerah.Meskipun menerima pukulan dengan tenang, Zaki tetap diam tanpa sepatah kata pun. Dia telah mengetahui bahwa Danil adalah mata-mata dari gang harimau terbang, dan kehadirannya di markas polisi bukanlah tanpa maksud.Dalam keheningan yang tegang, tindakan brutal Danil terhadap Zaki menggambarkan ketegangan yang mendalam antara keterlibatan rahasia mereka dalam pertempuran antara gang-gang kriminal yang berkuasa. Danil, setelah melancarkan serangkai
Alex kembali berbicara kepada Zaki, mencoba meyakinkannya untuk bergabung dengan Harimau Terbang. "Zaki, dengan kemampuan dan keahlianmu, kamu bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar jika kamu menjadi bagian dari Harimau Terbang. Kami bisa memberikanmu segala yang kamu inginkan. Bergabunglah dengan kami untuk menguasai semua bisnis, sesuai perintah dari atasan kita."Lalu Zaki bertanya kepada alex. "kalau saya menolak bagaimana alex?"Alex menjawab dengan tegas, "Kalau kamu menolak, berarti saya akan kembali ke rencana awal, yang mana saya harus mengeksekusi kamu sesuai perintah atasan."Disini Zaki tetap tenang dan dingin, lalu saat itu Zaki mendapatkan sebuah ide untuk mengatasi situasi tersebut. Zaki tetap tenang dan dingin. "Saya bersedia bergabung dengan gang Harimau Terbang, tapi dengan satu syarat," ujarnya tegas.Alex memandang Zaki dengan penuh penasaran. "Apa syaratnya?" tanyanya.Zaki menjelaskan, "Kamu harus bisa mengalahkan saya dalam pertarungan satu lawan
Sementara itu, di ruang perawatan yang aman, Alex menderita dalam keadaan terluka parah. Meskipun dikelilingi oleh kedua anak buahnya yang terbaik, teriakan kesakitan terus menerus terdengar di ruangan itu."Argghh! Lebih hati-hati, sialan!" desah Alex ketika mereka mencoba membersihkan dan menjahit luka-lukanya.Anak buah terbaiknya, dengan cermat dan teliti, berusaha meredakan rasa sakit Alex sambil memberikan obat dan menjahit lukanya. Namun, raut wajah Alex masih mencerminkan rasa kesakitan yang mendalam.Disini alex masih merasa cemas tentang anak buah yang lainnya, yang sedang bertarung dengan Zaki.Dengan suara lirih namun penuh keyakinan, anak buah terbaik Alex mencoba menenangkan kecemasan bosnya, "Jangan khawatir, tuan. Zaki mungkin tangguh, tapi dia tak mungkin menghadapi puluhan anggota kita bersenjata lengkap. Saya yakin dia sudah mati sekarang."Meskipun demikian, Alex masih merasa gelisah. Raut wajahnya mencerminkan ketegangan dan kekhawatiran yang mendalam, karena
Di markas harimau terbang, terlihat alex dan kedua anak buahnya sedang berbincang bincang. "kapan kita akan mulai bertindak bos?" Ucap anak buah alex dengan serius. Alex menghela napas dalam-dalam, wajahnya penuh dengan ketegangan. "Kita harus berhati-hati dengan Zaki. Dia bukan lawan yang bisa dianggap enteng. Meskipun terluka, dia tetap berbahaya. Kita harus menyelesaikan masalah ini dengan cepat dan efisien."Anak buahnya mengangguk, mengerti betul bahaya yang mengintai dari Zaki. "Jadi, apa rencana selanjutnya, bos?"Alex menatap kedua anak buahnya dengan serius. "Kita harus menyingkirkan Zaki, satu-satunya cara untuk memastikan keselamatan kita dan kelangsungan operasi kita. Kita harus menemukan dia, dan mengakhiri segala ancaman yang dia bawa."Anak buahnya menatap Alex dengan penuh tekad. "Saya siap, bos. Kami akan menemukan Zaki, dan mengakhiri segala masalah ini sekali dan untuk semua." alex berkata kepada kedua anak buahnya. "kalian tidak akan mampu menghadapi Zaki, bila
Lalu di rumah sakit lain, danil sudah sedikit membaik kakinya karena luka tembak. Danil menggumam dalam hati, penasaran. tentang nasib Zaki. "Aku harus segera hubungi Alex, saya perlu tahu apa yang terjadi." Danil mengeluarkan ponselnya dengan hati-hati, memastikan tidak ada yang memperhatikannya, lalu dengan cepat mencari kontak Alex dan menekan tombol panggil. Setelah beberapa kali deringan, akhirnya sambungan terjadi. Danil menggigit bibirnya saat menekan nomor Alex di ponselnya. Begitu sambungan terhubung, tanpa menunggu lama, dia langsung berkata dengan nada percaya diri, "Bos, Alex pasti sudah tak ada sekarang. Tak ada penghalang lagi." Alex menjawab dengan nada serius, "Situasinya semakin rumit, Danil. Markas kita sudah porak-poranda, dan dia telah membunuh banyak anak buah saya. Saya dan dua anak buah terbaik saya yang tersisa. Saya terluka, tapi sudah diobati. Mengenai Zaki, setelah membantai anak buah saya, dia tidak melanjutkan untuk memburu saya. Sepertinya dia terluka
Dalam kekacauan yang melanda ruangan, Roni merasa tertekan oleh serangan bertubi-tubi dari Alex dan kedua anak buahnya. Mereka berdua terus bergerak dengan lincah, membuat sulit bagi Roni untuk menemukan celah untuk melakukan serangan balik.Sementara itu, Zaki tetap tenang di balik perlindungan pilar beton. Dengan penuh perhitungan, dia mengamati gerakan lawan dan mencari kesempatan untuk bertindak. Meskipun situasinya sulit, Zaki tetap fokus pada tujuan utamanya: membunuh alex dan semuanya tanpa ampun.Di tengah gemuruh tembakan, Roni sesekali melihat Zaki yang terlihat tenang tanpa tekanan sedikitpun. Roni merasa harus menemukan cara untuk mengatasi keadaan yang semakin sulit. Roni tahu bahwa mereka harus bertindak cepat dan cerdas jika ingin keluar dari situasi ini dengan selamat dan berhasil menangkap Alex dan anak buahnya. Dalam keadaan yang kritis, Zaki meminta perlindungan dari Roni, menunjukkan kepercayaannya padanya. Roni, meski terkejut dengan permintaan itu, segera mengara