Xuan Li menghentikan langkahnya di atas atap sebuah bangunan yang menghadap langsung ke kediaman Yan Hui. Mata tajamnya menelusuri halaman luas di bawahnya. Bangunan itu berdiri megah di dalam kompleks kementerian di istana luar, menunjukkan betapa tinggi kedudukan pemiliknya.Plakat berlapis emas yang menggantung di depan gerbang mencantumkan jabatan resmi pemiliknya—Wakil Penasehat Kekaisaran, Yan Hui."Wakil Penasehat..."Xuan Li mengepalkan tangan di balik jubahnya.Yan Hui bukan hanya mendapatkan kehidupan yang nyaman, tetapi juga pengaruh politik yang besar. Setelah bertahun-tahun, pengkhianatan pria itu bukan hanya memberinya kebebasan, tetapi juga membawa kejayaan yang bahkan melebihi apa yang seharusnya ia miliki.Di sekeliling kediaman, penjagaan sangat ketat. Beberapa pengawal berjaga di gerbang utama, sementara beberapa lainnya berpatroli di sepanjang tembok luar.Namun, bagi Xuan Li, menerobos ke dalam tanpa terdeteksi bukanlah hal yang sulit.Dengan satu lompatan ringan
Langit malam perlahan memudar, berganti dengan semburat jingga yang mulai menyapu cakrawala. Xuan Li berdiri di atas artefak terbangnya, membiarkan angin dingin dini hari menerpa wajahnya. Pikirannya masih dipenuhi bayangan masa lalu yang baru saja ia tinggalkan.Saat itulah suara yang familiar muncul di benaknya."Dunia memang kejam, Xuan Li. Jangan menjadi lemah karenanya."Suara Wu Hei menggema di pikirannya, penuh dengan nada mengejek yang khas.Xuan Li mendengus. "Tumben kau bermulut manis."Wu Hei hanya terkekeh sebelum kembali bersembunyi di dalam penjara jiwa yang mengekangnya.Xuan Li mengabaikan gangguan itu dan menajamkan pandangannya ke depan. Ia tidak ingin lagi membuang waktu memikirkan masa lalu. Tanpa ragu, ia mengerahkan energi spiritualnya dan mempercepat laju artefak terbangnya, meninggalkan ibu kota Kekaisaran Bulan Perak sejauh mungkin.Fajar mulai menyingsing ketika Xuan Li akhirnya melihat sebuah lembah tersembunyi di bawahnya. Dari kejauhan, tempat itu tampak s
Langkah kaki Xuan Li nyaris tak bersuara saat ia mengikuti pria bertopeng di depannya. Namun, Xuan Li tetap waspada.Pria itu tidak menoleh, tetapi suaranya terdengar tenang dan penuh keyakinan.“Tidak perlu mencurigaiku.”Xuan Li tak langsung menjawab, tetapi matanya tetap mengawasi gerak-gerik pria itu.“Aku Qing Peng, pengawal khusus Ratu Bai Xian, pemimpin Lembah Angin ini.”'Lembah Angin?'Mata Xuan Li sedikit menyipit. Ia pernah mendengar nama itu, sebuah tempat tersembunyi yang tidak bisa ditemukan sembarang orang. Jika benar, maka kemungkinan besar lembah ini dilindungi oleh formasi tingkat tinggi.Setelah beberapa saat berjalan, mereka tiba di sebuah tanah lapang. Sekilas, tempat ini tampak kosong. Namun, Xuan Li segera menyadari ada sesuatu yang tidak biasa.'Angin di sini… tidak bergerak seperti seharusnya.'Matanya mengamati ruang di hadapannya dengan lebih seksama. Ada getaran aneh di udara, samar namun jelas terasa oleh seseorang yang peka terhadap energi spiritual.'For
Ruangan itu dipenuhi keheningan yang menekan. Xuan Li menatap Bai Xian dengan tatapan tajam."Setelah ini, jangan pernah lagi berhubungan dengan Alam Bayangan," katanya dengan suara datar namun mengandung ketegasan yang tak bisa dibantah.Bai Xian terdiam. Meski tubuhnya lemah, matanya tetap menyimpan kewibawaan seorang pemimpin. Namun, ada kilasan ketidakpastian dalam tatapannya."Kau ingin aku memutuskan hubungan dengan mereka begitu saja?" tanyanya pelan."Jika kau ingin aku memperbaiki formasi perlindungan lembah ini, itu syaratnya," Xuan Li menjawab tanpa ragu. "Alam Bayangan bukanlah pihak yang bisa dipercaya. Mereka selalu meninggalkan jejak kotor di mana pun mereka berada. Jika kau tetap membiarkan mereka masuk, cepat atau lambat, Lembah Angin akan hancur dari dalam."Qing Peng, yang berdiri di dekat Bai Xian, mengepalkan tangan. Ia terlihat ingin mengatakan sesuatu, tetapi pada akhirnya memilih diam.Bai Xian menatap Xuan Li lama, seolah menimbang sesuatu. Akhirnya, ia menghe
Di ruang pertemuan para tetua, beberapa sosok duduk dalam lingkaran, ekspresi mereka serius. Salah satu dari mereka, seorang pria tua dengan janggut panjang dan jubah abu-abu, mengetukkan jari ke meja dengan tatapan tajam."Kita telah membiarkan orang luar masuk ke tempat ini, bahkan mempercayakannya dengan formasi pelindung kita," katanya dengan suara rendah, namun penuh tekanan. "Apa yang dipikirkan Ratu Bai Xian?"Seorang wanita paruh baya dengan rambut putih panjang mendesah. "Dia menyelamatkan Ratu Bai Xian dan memulihkan formasi yang melemah. Itu adalah fakta.""Tapi kita tidak tahu siapa dia sebenarnya," sela seorang pria lain dengan wajah tirus. "Mengapa seseorang dengan kemampuan sehebat itu tiba-tiba muncul dan menawarkan bantuannya? Jangan lupa, kekuatan seperti itu selalu datang dengan harga."Hening sejenak.Tetua berjanggut panjang itu menyipitkan matanya. "Aku telah mengirim beberapa orang untuk mencari tahu latar belakangnya. Wu Yu dari Kekaisaran Bulan Perak? Itu mung
Di dalam ruang pertemuan yang temaram, beberapa tetua duduk melingkar. Suasana terasa begitu tegang.Tetua berjanggut panjang mengetuk ujung jarinya ke meja kayu tua. Tatapannya tajam, menelusuri wajah rekan-rekannya satu per satu. "Kita tidak bisa membiarkan dia tinggal di sini lebih lama. Kekuatan yang dia tunjukkan terlalu luar biasa, terlalu mencurigakan," katanya dengan nada datar, tetapi penuh tekanan.Seorang pria bertubuh kurus dengan wajah tirus menyandarkan tubuhnya ke kursi, bibirnya melengkung tipis. "Kau benar. Ratu Bai Xian mungkin mempercayainya karena dia telah menyelamatkannya, tetapi apakah itu cukup untuk menjamin bahwa dia tidak memiliki agenda lain?"Wanita paruh baya berambut putih panjang mendesah pelan. "Kalian terlalu berlebihan. Dia memang misterius, tetapi dia belum menunjukkan tanda-tanda niat buruk. Jika kita bertindak gegabah dan menyinggungnya, itu bisa membawa bencana bagi kita."Tetua berjanggut panjang menyipitkan matanya. "Justru karena dia belum
Xuan Li berdiri di tengah alun-alun dengan tatapan santai, seolah-olah situasi ini hanyalah hiburan baginya. Namun, di balik sikapnya yang tenang, tekanan spiritual yang ia lepaskan membuat banyak orang merasa tercekik. Murid-murid Lembah Angin menelan ludah, sementara beberapa tetua yang lebih lemah mulai berkeringat dingin.Tetua berjanggut panjang, yang baru saja menuduhnya, menggertakkan giginya. "Beraninya kau mengancam kami di tempat ini?! Kau pikir bisa lolos begitu saja setelah melakukan hal ini?"Xuan Li tidak menjawab. Sebaliknya, ia menoleh ke arah murid yang tergeletak di tanah, yang tubuhnya masih bergetar hebat. Matanya menyipit, memeriksa dengan saksama aura hitam samar yang melingkupi tubuh pemuda itu.‘Serangan jiwa, ya?’ pikirnya.Ia berlutut, meletakkan dua jarinya di atas dahi murid itu, mengabaikan tatapan penuh kecurigaan yang tertuju padanya. Dalam sekejap, seberkas cahaya perak berkilat dari ujung jarinya dan meresap ke dalam tubuh si murid. Aura hitam yang t
Xuan Li terdiam, tetapi tekanan spiritual yang ia lepaskan semakin kuat. Udara bergetar hebat, menciptakan pusaran energi yang tak kasat mata. Murid-murid yang lebih lemah merasakan dada mereka seakan tertindih beban raksasa dan langsung jatuh berlutut. Beberapa tetua mulai berkeringat dingin, wajah mereka menegang saat mencoba menahan tekanan yang semakin mencekik."I-Ini bukan tekanan biasa…!" bisik salah satu tetua dengan suara bergetar.Langit di atas Lembah Angin yang tadinya cerah kini berubah kelam. Awan hitam berkumpul, berputar seperti pusaran raksasa, sementara kilatan petir ungu kebiruan menari di antaranya. Angin bertiup kencang, menerbangkan dedaunan dan mengguncang bangunan di sekitar.Bai Xian, yang sejak tadi hanya mengamati dengan tenang, menyipitkan matanya. "Dia marah…"Bukan sekadar marah biasa. Ini adalah kemarahan yang cukup untuk mengganggu keseimbangan energi spiritual di seluruh lembah.Di antara para tetua, pria berjanggut panjang yang sebelumnya lantang menu
Xuan Li terdiam, tetapi tekanan spiritual yang ia lepaskan semakin kuat. Udara bergetar hebat, menciptakan pusaran energi yang tak kasat mata. Murid-murid yang lebih lemah merasakan dada mereka seakan tertindih beban raksasa dan langsung jatuh berlutut. Beberapa tetua mulai berkeringat dingin, wajah mereka menegang saat mencoba menahan tekanan yang semakin mencekik."I-Ini bukan tekanan biasa…!" bisik salah satu tetua dengan suara bergetar.Langit di atas Lembah Angin yang tadinya cerah kini berubah kelam. Awan hitam berkumpul, berputar seperti pusaran raksasa, sementara kilatan petir ungu kebiruan menari di antaranya. Angin bertiup kencang, menerbangkan dedaunan dan mengguncang bangunan di sekitar.Bai Xian, yang sejak tadi hanya mengamati dengan tenang, menyipitkan matanya. "Dia marah…"Bukan sekadar marah biasa. Ini adalah kemarahan yang cukup untuk mengganggu keseimbangan energi spiritual di seluruh lembah.Di antara para tetua, pria berjanggut panjang yang sebelumnya lantang menu
Xuan Li berdiri di tengah alun-alun dengan tatapan santai, seolah-olah situasi ini hanyalah hiburan baginya. Namun, di balik sikapnya yang tenang, tekanan spiritual yang ia lepaskan membuat banyak orang merasa tercekik. Murid-murid Lembah Angin menelan ludah, sementara beberapa tetua yang lebih lemah mulai berkeringat dingin.Tetua berjanggut panjang, yang baru saja menuduhnya, menggertakkan giginya. "Beraninya kau mengancam kami di tempat ini?! Kau pikir bisa lolos begitu saja setelah melakukan hal ini?"Xuan Li tidak menjawab. Sebaliknya, ia menoleh ke arah murid yang tergeletak di tanah, yang tubuhnya masih bergetar hebat. Matanya menyipit, memeriksa dengan saksama aura hitam samar yang melingkupi tubuh pemuda itu.‘Serangan jiwa, ya?’ pikirnya.Ia berlutut, meletakkan dua jarinya di atas dahi murid itu, mengabaikan tatapan penuh kecurigaan yang tertuju padanya. Dalam sekejap, seberkas cahaya perak berkilat dari ujung jarinya dan meresap ke dalam tubuh si murid. Aura hitam yang t
Di dalam ruang pertemuan yang temaram, beberapa tetua duduk melingkar. Suasana terasa begitu tegang.Tetua berjanggut panjang mengetuk ujung jarinya ke meja kayu tua. Tatapannya tajam, menelusuri wajah rekan-rekannya satu per satu. "Kita tidak bisa membiarkan dia tinggal di sini lebih lama. Kekuatan yang dia tunjukkan terlalu luar biasa, terlalu mencurigakan," katanya dengan nada datar, tetapi penuh tekanan.Seorang pria bertubuh kurus dengan wajah tirus menyandarkan tubuhnya ke kursi, bibirnya melengkung tipis. "Kau benar. Ratu Bai Xian mungkin mempercayainya karena dia telah menyelamatkannya, tetapi apakah itu cukup untuk menjamin bahwa dia tidak memiliki agenda lain?"Wanita paruh baya berambut putih panjang mendesah pelan. "Kalian terlalu berlebihan. Dia memang misterius, tetapi dia belum menunjukkan tanda-tanda niat buruk. Jika kita bertindak gegabah dan menyinggungnya, itu bisa membawa bencana bagi kita."Tetua berjanggut panjang menyipitkan matanya. "Justru karena dia belum
Di ruang pertemuan para tetua, beberapa sosok duduk dalam lingkaran, ekspresi mereka serius. Salah satu dari mereka, seorang pria tua dengan janggut panjang dan jubah abu-abu, mengetukkan jari ke meja dengan tatapan tajam."Kita telah membiarkan orang luar masuk ke tempat ini, bahkan mempercayakannya dengan formasi pelindung kita," katanya dengan suara rendah, namun penuh tekanan. "Apa yang dipikirkan Ratu Bai Xian?"Seorang wanita paruh baya dengan rambut putih panjang mendesah. "Dia menyelamatkan Ratu Bai Xian dan memulihkan formasi yang melemah. Itu adalah fakta.""Tapi kita tidak tahu siapa dia sebenarnya," sela seorang pria lain dengan wajah tirus. "Mengapa seseorang dengan kemampuan sehebat itu tiba-tiba muncul dan menawarkan bantuannya? Jangan lupa, kekuatan seperti itu selalu datang dengan harga."Hening sejenak.Tetua berjanggut panjang itu menyipitkan matanya. "Aku telah mengirim beberapa orang untuk mencari tahu latar belakangnya. Wu Yu dari Kekaisaran Bulan Perak? Itu mung
Ruangan itu dipenuhi keheningan yang menekan. Xuan Li menatap Bai Xian dengan tatapan tajam."Setelah ini, jangan pernah lagi berhubungan dengan Alam Bayangan," katanya dengan suara datar namun mengandung ketegasan yang tak bisa dibantah.Bai Xian terdiam. Meski tubuhnya lemah, matanya tetap menyimpan kewibawaan seorang pemimpin. Namun, ada kilasan ketidakpastian dalam tatapannya."Kau ingin aku memutuskan hubungan dengan mereka begitu saja?" tanyanya pelan."Jika kau ingin aku memperbaiki formasi perlindungan lembah ini, itu syaratnya," Xuan Li menjawab tanpa ragu. "Alam Bayangan bukanlah pihak yang bisa dipercaya. Mereka selalu meninggalkan jejak kotor di mana pun mereka berada. Jika kau tetap membiarkan mereka masuk, cepat atau lambat, Lembah Angin akan hancur dari dalam."Qing Peng, yang berdiri di dekat Bai Xian, mengepalkan tangan. Ia terlihat ingin mengatakan sesuatu, tetapi pada akhirnya memilih diam.Bai Xian menatap Xuan Li lama, seolah menimbang sesuatu. Akhirnya, ia menghe
Langkah kaki Xuan Li nyaris tak bersuara saat ia mengikuti pria bertopeng di depannya. Namun, Xuan Li tetap waspada.Pria itu tidak menoleh, tetapi suaranya terdengar tenang dan penuh keyakinan.“Tidak perlu mencurigaiku.”Xuan Li tak langsung menjawab, tetapi matanya tetap mengawasi gerak-gerik pria itu.“Aku Qing Peng, pengawal khusus Ratu Bai Xian, pemimpin Lembah Angin ini.”'Lembah Angin?'Mata Xuan Li sedikit menyipit. Ia pernah mendengar nama itu, sebuah tempat tersembunyi yang tidak bisa ditemukan sembarang orang. Jika benar, maka kemungkinan besar lembah ini dilindungi oleh formasi tingkat tinggi.Setelah beberapa saat berjalan, mereka tiba di sebuah tanah lapang. Sekilas, tempat ini tampak kosong. Namun, Xuan Li segera menyadari ada sesuatu yang tidak biasa.'Angin di sini… tidak bergerak seperti seharusnya.'Matanya mengamati ruang di hadapannya dengan lebih seksama. Ada getaran aneh di udara, samar namun jelas terasa oleh seseorang yang peka terhadap energi spiritual.'For
Langit malam perlahan memudar, berganti dengan semburat jingga yang mulai menyapu cakrawala. Xuan Li berdiri di atas artefak terbangnya, membiarkan angin dingin dini hari menerpa wajahnya. Pikirannya masih dipenuhi bayangan masa lalu yang baru saja ia tinggalkan.Saat itulah suara yang familiar muncul di benaknya."Dunia memang kejam, Xuan Li. Jangan menjadi lemah karenanya."Suara Wu Hei menggema di pikirannya, penuh dengan nada mengejek yang khas.Xuan Li mendengus. "Tumben kau bermulut manis."Wu Hei hanya terkekeh sebelum kembali bersembunyi di dalam penjara jiwa yang mengekangnya.Xuan Li mengabaikan gangguan itu dan menajamkan pandangannya ke depan. Ia tidak ingin lagi membuang waktu memikirkan masa lalu. Tanpa ragu, ia mengerahkan energi spiritualnya dan mempercepat laju artefak terbangnya, meninggalkan ibu kota Kekaisaran Bulan Perak sejauh mungkin.Fajar mulai menyingsing ketika Xuan Li akhirnya melihat sebuah lembah tersembunyi di bawahnya. Dari kejauhan, tempat itu tampak s
Xuan Li menghentikan langkahnya di atas atap sebuah bangunan yang menghadap langsung ke kediaman Yan Hui. Mata tajamnya menelusuri halaman luas di bawahnya. Bangunan itu berdiri megah di dalam kompleks kementerian di istana luar, menunjukkan betapa tinggi kedudukan pemiliknya.Plakat berlapis emas yang menggantung di depan gerbang mencantumkan jabatan resmi pemiliknya—Wakil Penasehat Kekaisaran, Yan Hui."Wakil Penasehat..."Xuan Li mengepalkan tangan di balik jubahnya.Yan Hui bukan hanya mendapatkan kehidupan yang nyaman, tetapi juga pengaruh politik yang besar. Setelah bertahun-tahun, pengkhianatan pria itu bukan hanya memberinya kebebasan, tetapi juga membawa kejayaan yang bahkan melebihi apa yang seharusnya ia miliki.Di sekeliling kediaman, penjagaan sangat ketat. Beberapa pengawal berjaga di gerbang utama, sementara beberapa lainnya berpatroli di sepanjang tembok luar.Namun, bagi Xuan Li, menerobos ke dalam tanpa terdeteksi bukanlah hal yang sulit.Dengan satu lompatan ringan
Malam menyelimuti istana kekaisaran dengan keheningan yang menegangkan. Bayangan hitam beringsut keluar dari gerbang belakang istana, melangkah tertatih seolah setiap langkahnya membawa beban yang tak tertahankan.Dari balik kegelapan, Xuan Li mengamati tanpa suara, tubuhnya menyatu dengan bayangan di antara bangunan batu yang kokoh. Tatapannya tajam menelusuri sosok yang berjalan dengan langkah sempoyongan.Pria itu tampaknya terluka. Jubah hitam panjang dan tudung kepala yang menyatu dengan pakaiannya hampir sepenuhnya menutupi wajahnya."Apakah dia terkena efek dari pembersihan energi gelap...?"Xuan Li menyipitkan matanya. Energi tubuh dharma Kaisar Xuan Huayin telah menyapu bersih kegelapan yang mengotori istana. Tak seharusnya ada yang masih menyimpan jejak energi gelap, kecuali mereka memiliki sesuatu yang lebih dari sekadar hubungan biasa dengan kegelapan itu.Pria itu terus berjalan, dan saat ia melintas di dekat tempat persembunyian Xuan Li, cahaya bulan yang tersaring di an