Tuan Mondi sangat bersemangat untuk membantu Sandi. Sepertinya pria paruh baya itu cocok dengan karakter Sandi yang susah ditebak. Dari raut wajahnya memancarkan kesungguhan. "Tuan aku ingin kamu membuat Terry merasakan apa itu kepahitan dalam hidupnya. Mereka telah lancang menyusahkan adik dan mamiku saat aku menghilang waktu itu," jawab Sandi. "Hanya itu saja yang kamu inginkan. Itu terlalu mudah bagiku. Kenapa kamu tidak menginginkan kematian mereka Sandi?" tanya tuan Mondi. Kematian mereka akan memudahkan mereka. Sandi ingin mereka merasakan apa yang Sandi dan keluarganya alami lima tahun belakangan ini. Mereka harus tahu bagaimana rasanya menderita tanpa ada satu orangpun yang mendampingi dan diabaikan keluarga. "Itu saja keinginanku tuan Mondi. Anda bisa menjadikannya mainan atau simapanan. Berilah mereka kemewahan tapi bagaikan hidup di neraka," jawab Sandi dengan sorot mata penuh makna. "Kamu anak muda yang punya pemikiran bagus. Aku tertarik padamu. Datanglah lain kali k
Tuan Mondi melirik Terri yang sangat berambisi untuk menghabisi seseorang. Ia terlihat seperti iblis jahat yang semena-mena ingin menhancurkan apa saja yang membuatnya tidak senang."Sepertinya dia bukan orang Sandi. Anak muda bisa kamu jelaskan kenapa kamu memukulinya?" tanya tuan Mondi."Dia sudah menerima uang muka penjualan putrinya. Tapi dia menghianatiku meminta orang menyerangku agar putrinya bisa kabur malam itu," jawab Rudi.Terri mengatakan itu tidak benar. Terri murni kabur karena ketakutan akan di siksa oleh mereka. Gadis itu juga meminta tuan Mondi mengembalikan uang sebesar sepuluh juta rupiah milik Rudi agat dia tak bisa semena-mena lagi padanya."Jadi begitu rupanya. Hidupmu terlalu rumit aku juga tidak bisa membantumu kapanpun seperti yang kamu mau," balas tuan Mondi."Tuan tapi engkau sudah berjanji saat aku memuaskanmu. Kamu mau menolongku menghancurkan hidup Sandi. Dia adalah orang Sandi tuan harus menolongku memberinya pelajaran. Jangan ingkari janjimu tuan," jawa
Sontak saja tubuh Terri terlihat jelas dia hanya memakai pakaian dalam menggoda mirip sekali dengan pemaian blu film. Terri merasa terhina karena di ruangan bar terbuka ia dipermalukan seperti ini."Kenapa kamu kejam padaku?" tanya Terri sedikit menahan kekesalannya."Mungkin itu karena dosa masa lalu yang kamu perbuat. Ingat kata pepatah apa yang kamu tanam itu yang kamu tuai," jawab Rudi.Tuan Mondi juga membenarkan apa yang dikatakan Rudi. Apa yang terjadi pada manusia saat ini adalah mungkin sebuah penebusan dosa di masalalu. Kalau yang terjadi padamu buruk saat ini atau nasibmu terlalu sial mungkin perbuatanmu di masalalu begitu kejam."Terri aku sebenarnya kasihan padamu tapi apa yang dikatan Rudi ada benarnya. Mungkin dosamu dimasa lalu begitu besar sehingga nasibmu begitu tragis saat ini," ucap tuan Mondi."Tuan kenapa tidak membelaku?" tanya Terri dengan lirih. Tuan Mondi menitipkan Terri pada Rudi ia harus pulang karena sudah selesai bersenang-sebang dan tidak mau lagi memu
Hendra Salim berdecih kesal. Ia sangat malu dengan apa yang dilakukan Terri di sana. Pasalnya saat semua orang mengatakan kalau Terri menjadi penghibur di sebuah bar. DIa tidak percaya. Di matanya Terri adalah gadis polos yang masih suci. Tapi sekarang saat dia melihat dengan mata kepalanya sendiri. Hendra Salim sangat marah. Kecewa dan malu kepolosan yang ditampilkan depan matanya adalah kepalsuan belaka."Terri dasar perempuan jalang apa yang kamu lakukan di sini. Berpenampilan seperti perempuan liar menghibur para pria hidung belang?" teriak Hendra saat mengetahui hal ini. "Hen-dra aku dijebak ini semua bukan kemauanku. Tolong aku," pinta Terri.Martin tertawa dengan pertunjukan yang ia lihat. Rudi menghampir ketiga sahabat Sandi dan bertanya apakah harus menyingkirkan pemuda bodoh itu. Atau membiarkan saja sebagai sebuah pertunjukan drama gratis yang bisa ditonton semua orang.Jika harus mengusirnya ia akan segera bertindak. Tapi kalau mereka sangat menikmati drama yang dilakuka
Sebelum Sandi menjawab sepertinya Terri mencoba untuk meyakinkan Hendra kalau dia memang dijebak oleh Sandi. Dia tidak tahu diri padahal dia sudah ada perjanjian dengan tuan Mondi. "Sepertinya semakin menarik pertunjukannya. Terri sungguh tidak punya malu," ucap Velope. "Benar-beanr bermuak tebal. Apapun dia lakukan untuk mendapatkan apa yang ia inginkan!" seru Leon. Terri menyusul Hendra dan meyakinkankan untuk ditolong olehnya. Dia harus bisa keluar dari rumah teh ini dan membalas dendam kepada Sonia. Karena menurutnya dia adalah sumber dari masalah yang ia dapatkan akhir-akhir ini. "Hendra kamu harus tahu kalau aku tidak bersalah. Ini perbuatan Sandi dan Sonia yang membawaku ke sini. Lihat tanganku ini terluka karena sayatan yang Sandi lakukan," ucap Terri sambil menunjukkan tangannya yang luka. "Nona Terri kamu jangan bercanda. Bukankah luka ditanganmu itu akibat pisau yang aku miliki karena mencoba untuk kabur setelah mendapatkan uang?" tanya Rudi melindungi tuannya.Rudi ya
Sandi mengelus rambut Sonia. Ia mengatakan sebagai seorang kakak sudah menjadi tugasnya untuk melindungi sang adik."Sonia kamu harus bangkit. Kehidupan ini terus berjalan kamu tidak boleh terpuruk," balas Sandi."Kakak terima kasih sudah berjuang melawan kematian dan kembali pulang. Aku berjanji akan selalu kuat," ucap Sonia.Sandi mengangguk ia sangat senang dengan perubahan yang ada pada diri Sonia. Pilihan untuk melatihnya belajar seni bela diri adalah keputusan yang tepat. Suasana baru dan juga banyak bertemu orang baru dari berbagai penjuru dan berbeda karakter membuatnya berpandangan lebih luas dan tidak lagi berpikiran sempit."Sonia kamu sudah menunjukkan kalau kamu lebih baik," ucap Sandi. "Ini semua berkatmu kak. Aku tidak akan bangkit jika kamu tidak kembali," balas Sonia senang.Ahemm. Ada suara deheman dari belakang arah mereka. Itu deheman Martin dan yang lainnya. Mereka tampaknya menyusul Sandi dan Sonia yang meninggalkan bar."Aku terharu dengan kekompakan kakak bera
Sandi terus menatap Ani yang menggunakan gaun tidur malam ini. Gejolak dalam jiwanya mendidih seakan ingin melumat bibir indah itu lalu membawanya ke alam surga dunia sampai kelelahan."Tuan muda anda baru saja sampai ketika saya sudah selesai memasak. Aku akan menghabiskan makanan saya dulu baru membuatkan anda makanan," jawab Ani."Hmm tidak usah lanjutkan saja makanmu. Aku bisa memasak sendiri," ucap Sandi.Ani kaget sampai sedikit tersedak. Baru kali ini ia mendengar seorang tuan muda familiar dengan bumbu dapur dan akan memasak sendiri.Uhukk ... Ani langsung mengambil air minum."Pelan-pelan kalau makan Ani. Aku tidak akan meminta mie instan yang tak menyehatkan milikmu," ucap Sandi."Tuan muda apakah kamu sedang bercanda. Kamu bisa memasak?" tanya Ani."Lihat saja nanti. Kamu makanlah dan tunggu di situ. Aku akan memasak dan kamu boleh mencobanya saat aku sudah selesai," jawab Sandi sambil memakai celemeknya.Ani hanya menurut saja. Ia bahkan tak percaya kalau Sandi bisa memasa
Sonia melangkah melihat apa yang terjatuh dari sumber suara. Ia menemukan sebuah paper bag belanjaan dari store ternama. Ia kembali ke ruang makan."Apa yang kamu temukan Sonia?" tanya nyonya Lusi."Lihat saja ini mami. Penjepit dasi juga kemeja keeja dari brand ternama," jawab Sonia.Sonia memprediksi yang datang barusan adalah seorang wanita. Dia mendengar percakapan nyonya Lusi dan Sonia merasa tidak senang lalu menjatuhkan apa yang dibawanya lalu kabur dengan rasa kecewanya."Kamu benar biarkan saja dia pergi. Hanya Ani yang pantas menjadi menantuku," ucap nyonya Lusi."Sepertinya aku tahu siapa wanita yang gemar bolak-balik ke rumah ini. Sepertinya aku harus tegas padanya," sahut Sonia.***Tok ... Tok ...Sonia mengetuk pintu kamar Sandi tapi tak ada jawaban. Karena berkali-kali tak ada jawaban. Ani masuk ke kamar Sandi karena pintunya tak dikunci dan membangunkan tuan mudanya."Tuan muda ini sudah siang. Nyonya memintaku untuk membangunkan anda karena sudah saatnya sarapan," uc
Ani menatap tajam wajah tampan Sandi yang sedang cemburu itu. Lelaki itu gantian menatap kesal Ani yang senyam senyum sendiri di hadapannya."Ani kenapa tak memberiku jawaban tapi kamu malah senyum tidak jelas begini!" seru Sandi."Kamu menanyakan hal yang konyol. Mana mungkin aku masih menyimpan rasa pada lelaki yang sudah bertunangan. Sedangkan aku sendiri sudah memilikimu," jawab Ani.Sandi merasa lega saat Ani menjawab pertanyaannya. Ada perasaan lega saat ia mendengar jawaban Ani yang sangat membuatnya bahagia. Ternyata dia juga berarri di hatinya. "Terima kasih Ani, aku sangat ingin bersanding denganmu selamanya," ucap Sandi."Kalau begitu kamu juga harus berjanji padaku hanya aku yang ada di hatimu," balas Ani.Sandi mengangguk pelan. Ia sangat setuju kalau Ani memang saat ini yang ada di hatinya. Sandi sangat mencintai Ani ingin berada bersamanya sepanjang waktu."Ani, aku pastikan hanya kamu yang ada di hatiku. Aku mencintaimu, Ani," ucap Sandi."Aku juga mencintaimu, hati-h
Ani menerima bunga mawar yang di berikan olwh nicolas kemudian membuangnya ke tempat sampah."Terima kasih telah bersedia susah payah mengantar bunga mawar ini untukku. Tapi maaf sepertinya aku tak bisa menerima bunga dari dua pria sekaligus," ucap Ani."Kenapa kamu tega melakukan ini padaku, Ani?" tanya Nicolas.Ani menggandeng Sandi yang ada di sampingnya. Dia menegaskan kalau saat ini Sandi adalah calon suaminya. Yang menemaninya saat susah maupun senang. Sandi secara tegas melamar Ani di hadapan semua keluarga dan sahabatnya.Tak seperti Nicolas yang ingin menjalin hubungan tersembunyi walau sudah bertunangan."Aku mempunyai lelaki yang sangat menyayangiku. Dia adalah, Sandi," jawab Ani."Kalian belum menikah aku juga belum. Aku akan segera menahklukkan hatimu kembali," ucap Nicolas seraya pergi meninggalkan kantor Sandi.Sandi merangkul Ani dengan kuat lalu mengatakan, "Jangan takut, aku akan selalu bersamamu," ucap Sandi."Terima kasih Sandi, ayo kita pulang," balas Ani.Ani dan
Nicolas kembali menatap Sandi dengan tatapan penuh dendam. Bisa-bisanya dia mengatakan hal itu padanya padahal ia tahu wanita yang ia cintai adalah Ani. Lalu dia melirik bunga yang ada di tangan Sandi. Dia menertawakan Sandi dalam hati dan mengatakan kalau dia sangat bodoh karena memilih bunga yang tak Ani sukai. Dari segi seperti ini tetap Nicolas pemenangnya."Kamu benar seleraku sangat bagus. Dia menyukai bunga mawar merah ini," balas Nicolas."Syukurlah kalau kamu sangat mencintai tunanganmu. Aku juga sangat mencintai calon istriku. Bunga Aster merah muda ini mewakilinya," ucap Sandi sambil memamerkan bunganya."Apa kamu yakin Ani menyukai bunga model itu?" tanya Nicolas mengejeknya."Aku paham sekali apa yang Ani suka. Karena semua bunga di rumahku dia yang menanamnya," balas Sandi.Sandi melewati Nicolas yang sepertinya kehabisan kata-kata itu. Dia tersenyum penuh kemenangan. Nicolas hanya orang di masa lalu Ani untuk apa dia seperti itu ingin mendekatinya lagi."Satu lagi Tuan
Nicolas mencari sumber suara yang ia rasa sangat familiar. Tapi sayang sekali saat ia mendekat itu bukan orang yang ia kenal."Ani, apakah itu kamu?" ucap Nicolas sembari memegang tangan wanita itu."Maaf tuan, aku bukan Ani," jawabnya."Maafkan aku yang tak sengaja mengenali," ucap Nicolas yang kecewa karena wanita yang di temuinya bukan Ani.Martin yang melihatnya menertawakannya. Ia seharunya fokus pada dirinya sendiri dan jangan mengganggu kehidupan orang lain yang sudah bahagua dengan pilihannya."Aku rasa Tuan Nicolas harus istirahat dengan baik. Karena mencintai istri orang itu butuh kesehatan mental," ledek Martin."Apa maksudmu Tuan Martin. Aku yakin Ani belum menikah aku akan mengejarnya dan mendapatkan cintanya kembali. Wajar aku sangat merindukannya karena sudah lama tidak bertemu!" seru Nicolas.Martin memperingatkan pada Nicolas untuk menyimpan segala rindu yang tertanam di hatinya karena Sandi bukan lawan Nicolas. Bisa saja perusahaannya hancur di tangan Sandi dalam sek
Nicolas tak menghiraukan perkataan Velope ia terus melakukan apa yang menurutnya benar yakni mencicipi tubuh Velope."Hentikan tuan. jangan terbawa napsu," ucap Velope lagi."Bukankah ini yang kamu inginkan. Selebriti sepertimu mana mungkin tidak pernah melakukan hal ini, aku tahu kamu mempunyai backingan sebelum terkenal bukan. Seseorang yang memeliharamu," balas Nicolas sambil terus menggerayangi tubuh Velope.Velope terus meronta dia bahkan belum siap melakukan hal seperti ini. Sekeras apapun dia menolak Nicolas tak menghiraukannya. Dia pikir Velope sendiri yang sudah datang ke tempatnya. Mengajaknya bekerja sama untuk mendapatkan seseorang yang ia cintai."Tuan Nicolas aku sungguh tak ingin melakukan hal ini padamu. Aku memang mempunyai pendukung tapi aku bukan wanita simpanan yang bisa seenaknya dinikmati," ucap Velope."Jadi aku harus menjadi pendukungmu dulu baru bisa menikmatimu? Oke mulai sekarang kamu adalah wanita peliharaanku!" tegas Nicolas.Nicolas sudah tak bisa menahan
Nicolas menertawakan Sandi yang begitu percaya diri bahwa Ani juga akan memilihnya di masa depan untuk menjadi suaminya."Tuan Muda Sandi, kamu jangan keterlaluan. Masih banyak waktu untuk Ani berpikir. Kamu belim menjadi suaminya maka kamu tidak bisa menentukan segalanya sekarang," ucap Nicolas."Memang masih banyak waktu. Dan aku tak akan membiarkan sedikit saja waktu Ani untuk memikirkanmu," balas Sandi.Sandi menegaskan kalau Ani adalah miliknya, saat ini dan selamanya. Apalagi keluarga besar dan sahabatnya sangat mendukung kedekatan dan hubungan asmara mereka. Tidak seperti seseorang yang hubungannya ditentang keluarga lalu mereka mengirim orang itu ke luar negeri dan bertunangan dengan wanita lain. Sandi sudah menyelidiki segalanya tentang Nicolas ini. Jadi dia sengaja menantangnya hari ini."Aku sudah kembali dan juga sudah mempunyai posisi yang kuat. Aku tidak akan membiarkan Ani jatuh ke pelukan pria lain," ucap Nicolas lalu pergi dari perusahaan Sandi."Sandi jangan hirauka
Ani kaget mendengar ada yang mencarinya. Kira-kira siapa yang mencari Ani. Ia meminta ijin pada Sandi untuk turun sebentar menemui siapa yang mencarinya."Sandi, bolehkah aku turun sebentar menemui siapa yang mencariku?" tanya Ani."Turunlah dan lekas kembali, aku sudah memesan makan siang untuk kita berdua," balas Sandi.Sandi sangat tak rela melepas Ani. Entah apa yang terjadi hatinya terasa sakit saat ada orang yang mencari Ani. Apakah itu adalah Nicolas, kenapa dia tahu Ani bekerja di sini. Apakah lelaki itu sengaja mengejar Ani kembali.Banyak pertanyaan yang berkeliaran di kepala Sandi. Dia sangat takut kehilangan Ani di sampingnya."Kalau kamu tak rela melepasnya. Seharusnya kamu mengantarnya ke bawah dan mencari tahu siapa tamu yang mencari Ani," tegur Jerri sambil menepuk pundak Sandi."Jerri kamu benar dari pada hatiku sesak lebih baik turun ke bawah dan melihat siapa yang datang," ucap Sandi lalu segera turun ke lantai bawah.Ani turun dan berjumpa dengan seseorang yang tam
Sandi sangat kacau pikirannya karena selalu teringat Kedekatan Ani dan juga Nicolas. Dia semakin pusing karena memikirkan kemungkinan yang akan terjadi nantinya. Alhasil jadinya saat datang bekerja ke perusahaan wajahnya sangat terlihat lelah dan mata pandanya sangat jelas terlihat "Sandi, apa kamu tak tidur nyenyak semalam?" tanya Ani."Aku semalam memang tak bisa tidur karana memikirkanmu," balas Sandi sambil menyandarkan punggungnya di kursi kerja."Kenapa tak video call seperti biasanya, sekarang istirahatlah dahulu sebelum memulai kerja," ucap Ani.Sandi menuruti perkataan Ani lalu dia tidur di ruangan istirahat kantornya. Ani sementara yang menggantikannya mengurus beberapa pekerjaannya dibantu dengan Jerri."Terima kasih Jerri telah membantuku menyelesaikan tugas Sandi," ucap Ani."Ini sudah menjadi tugasku membantu Tuan Muda, tidak perlu berterima kasih. Nona Ani kalau boleh tahu apa hubunganmu dengan Pria yang semalam kamu temui di pesta?" tanya Jerri."Maksudmu Nicolas? Di
Sandi melepaskan genggamannya lalu melihat Ani yang sedikit kesakitan. Ia memeluknya erat seraya meminta maaf."Ani, tolong maafkan Aku yang bertingkah seperti ini padamu," ucap Sandi."Sebenarnya kamu kenapa, Sandi?" tanya Ani.Sandi menjelaskan kalau dia sangat khawatir dan cemburu pada Ani.saat berdekatan dengan peia lain. Melihat Ani tertawa lepas bersama pria lain membuat hatinya sakit."Tak tahukah kamu kalau aku sedang cemburu?" tanya Sandi masih memeluk Ani."Aku hanya menyapa kawan lama saja. Kenapa harus cemburu diantara kami tidak ada apa-apa," ucap Ani."Tapi dari tatapannya seperti dia sedang menginginkanmu," balas Sandi."Sandi, ayo kita pulang. Di hatiku saat ini hanya ada kamu seorang tidak ada pria lain," ajak Ani.Sandi mengantar Ani pulang. Saat sudah sampai rumahnya dia memeluk Ani sebentar dan mengatakan jangan sampai chatingan dengan pria yang sudah lama tidak dia jumpai."Aku sarankan kamu jangan sampai menerima telepon atau membalas pesan pria yang kamu temui t