Share

Hanya Mimpi

Robi sangat kesal dengan apa yang dikatakan oleh nyonya Toni. Dia merasa nyonya terlalu bawel seakan memerintahnya untuk menghabisi Sandi. Robi tidak suka jika ada orang yang begitu teguh memerintahnya. ia mencekik leher nyonya Toni kuat.

"Aku memang ingin menyingkirkan Sandi. Tapi kalau kamu meminjam tanganku untuk menghabisi Sandi karena kamu merasa berhak atas warisan orang tuanya kamu salah besar! seru Robi yang kesal mendengar alasan nyonya Toni.

"Ampuni aku tuan Robi. Aku mengaku salah lepaskan aku. Aku bisa mati jika tercekik dengan kuat seperti ini. Tubuhku sudah sakit digebuki tadi oleh tahanan rendahan itu," ucap nyonya Toni lirih karena kesakitan.

Robi mendorong nyonya Toni kuat sehingga terbanting ke lantai dengan keras. Nyonya Toni berteriak kesakitan lagi. Hari ini adalah hari yang sangat apes untuknya karena tiga kali tersakiti oleh orang. Tapi dia tidak akan menyerah untuk menghasut Robi yang sepertinya sudah mulai goyah hatinya.

"Tuan muda Robi kenapa kamu meny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status