Home / CEO / TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA / BAB. 54 Dokter Diki Ingin Melamar Jane

Share

BAB. 54 Dokter Diki Ingin Melamar Jane

last update Last Updated: 2024-10-30 16:25:38

Setelah menghabiskan waktu bersama dari sore hari sampai malam tiba, Jane dan Farah sangat bahagia. Mereka berdua menikmati setiap momen yang keduanya habiskan bersama, tertawa, bercanda, dan saling berbagi cerita.

Saat malam semakin larut, Jane tahu bahwa sudah waktunya, baginya untuk pulang. Dia merasa sedih karena harus berpisah dengan Farah, akan tetapi dia juga tahu bahwa mereka akan bertemu lagi di lain waktu.

Farah melihat keadaan Jane yang sedih karena kegundahan hatinya dan berpikir untuk menawarkan diri untuk mengantarnya pulang ke rumahnya. Dia ingin memastikan bahwa Jane sampai di rumah dengan aman.

Farah pun berkata,

"Jane, aku bisa mengantarmu pulang ke rumah. Aku khawatir jika kamu pulang sendirian di malam hari."

Jane lalu menjawab,

"Benarkah? Terima kasih banyak, Farah! Aku sangat menghargainya. Kamu benar-benar teman yang baik."

"Tentu saja! Kita sudah menghabiskan waktu bersama hari ini, jadi mengantarmu pulang adalah hal yang wajar. Ayo, kita berangkat!" tutur Far
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
HeruWar
Lanjut.....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 55 Berusaha Untuk Jujur

    Setelah dokter Diki pulang dari kediaman Jane, Oma Ainur merasa sangat ingin berbicara kepada cucunya tentang maksud dari kedatangan dokter Diki yang ingin melamar Jane menjadi istrinya. Namun, saat melihat wajah kelelahan Jane setelah beraktivitas seharian di luar rumah, Oma Ainur memutuskan untuk menunda pembicaraan itu hingga besok pagi. Situasi ini mungkin akan menciptakan ketegangan dan keingintahuan di antara mereka.Setelah dokter Diki pergi. Oma Ainur pun memperhatikan raut muka Jane, cucunya. Wajahnya tampak kelelahan setelah melewati hari yang panjang.Oma Ainur melihat Jane dengan penuh kekhawatiran. Sang nenek pun berkata, “Jane … kamu terlihat sangat lelah. Apa yang kamu sangat sibuk seharian ini?”Jane menghela napasnya berat, seraya berkata,“Iya, Oma. Hari ini sangat melelahkan bagiku. Aku beraktivitas seharian dan banyak hal yang telah aku lalui hari ini.” Sejenak Jane mengingat rentetan kejadian hari ini dimana dirinya semakin terjebak dalam permainan yang telah dir

    Last Updated : 2024-10-31
  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 56 Terpaksa Berbohong

    Arjuna duduk termenung di ruang tamu apartemennya, wajahnya dipenuhi kegelisahan yang tak terbendung. Jane, istri pura-puranya tidak dapat dihubungi dari tadi dan belum memberikan kabar sedikit pun padanya. Meskipun mereka sebelumnya telah sepakat untuk menjalani pernikahan pura-pura, akan tetapi perasaan Arjuna terhadap Jane telah berubah menjadi lebih dalam.Dengan hati yang berat, Arjuna mengambil teleponnya dan memilih nomor yang sudah dia hafal dengan baik. Layanan wanita bayaran adalah jalan satu-satunya yang dapat menenangkan pikirannya malam ini. Cindy atau Nola, dua wanita yang sudah lama mengenalnya, akan menjadi pilihan yang tepat untuk mengalihkan perhatiannya dari kegelisahannya.Arjuna : "Cindy, apa kabar?" sapa Arjuna dengan suara yang terdengar lebih tenang dari yang sebenarnya.Cindy : "Cukup baik, Bos Arjuna. Apakah Anda membutuhkan sesuatu?" jawab Cindy dari ujung telepon.Arjuna : "Ya, saya butuh bantuanmu malam ini. Bisakah kamu datang ke apartemenku sekarang?

    Last Updated : 2024-11-01
  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 57 Jane Terjebak Macet

    “Oma ingin tahu, kapan kamu akan memperkenalkan Arjuna kepada Oma?" ulang sang nenek. Ketika mendengar pertanyaan itu, Jane merasa ketakutan yang besar. Dia tidak menyangka bahwa Oma Ainur akan bertanya tentang hal itu. Jane merasa sedikit canggung dan bingung tentang bagaimana dia harus menjawab. "Eh, Oma Ainur, aku ..." sahutnya tercekat. “Oma yakin kamu dan Arjuna sudah berkencan cukup lama. Jadi Oma sangat ingin bertemu dengannya dan mengenalnya lebih baik." Jantung Jane tiba-tiba berdebar kencang. Dia merasa sangat khawatir Oma Ainur tertarik untuk bertemu dengan Arjuna. Gadis itu juga merasa cemas karena dia belum siap untuk memperkenalkan Arjuna kepada sang nenek. Jane pun berkata, "Oma Ainur, aku sangat senang bahwa Oma ingin bertemu dengan Arjuna. Tapi, aku masih merasa sedikit ragu untuk memperkenalkannya kepada Oma. Aku ingin memastikan semuanya berjalan baik antara kami, sebelum kami melibatkan keluarga." Oma Ainur menjawab, "Tentu, Jane. Oma mengerti. Kamu

    Last Updated : 2024-11-03
  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 58 Keabsahan Pernikahan

    Setelah melewati kemacetan jalanan kota Jakarta yang terkenal padat, Jane akhirnya tiba di apartemen Arjuna. Kedatangannya sangat ditunggu-tunggu, karena di dalam apartemen tersebut ada perwakilan dari kantor catatan sipil yang akan membantu melegalkan pernikahan mereka.“Halo semuanya, maaf saya terlambat. Jalanan sangat macet,” ucap Jane sambil menundukkan kepalanya karena Arjuna menatapnya dengan sangat tajam.“Tidak masalah, Nona Jane. Ayo … silakan masuk,” sahut Boris, Asisten dari Arjuna.Situasi di dalam apartemen mulai terasa hangat dan penuh harapan. Jane pun segera duduk di sana. Mereka semua berkumpul di ruang tamu di dalam apartemen itu.Perwakilan dari kantor catatan sipil menyambut kedatangan Jane dengan senyum ramah di wajahnya. Dia pun mempersilakan Jane dan Arjuna duduk di depannya, sambil menyiapkan berkas-berkas yang diperlukan untuk melegalkan pernikahan mereka. Mereka berdua duduk dengan tegang dan penuh harapan, menantikan momen penting dalam hidup mereka.Perwa

    Last Updated : 2024-11-04
  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 59 Kali Terakhir

    Jane berdiri tegak di depan meja kerja Arjuna, dengan ekspresi serius yang mencerminkan konsentrasinya pada pembicaraan yang akan mereka lakukan. Arjuna duduk di balik meja, matanya menatap tajam ke arah Jane, menunggu penjelasan atas pertanyaannya."Jane, kenapa ponselmu tadi malam tidak bisa dihubungi?" tanya Arjuna dengan nada penasaran.Jane menelan ludah, menyiapkan dirinya untuk menjawab pertanyaan itu. "Maafkan saya, Tuan. Ponsel saya kemarin malam ada di dalam tas, dan saya tidak menyadari kalau baterainya habis."Arjuna mencibir tak suka, ekspresinya tetap serius. "Cih! Alasan saja! Lagian kenapa kamu tidak memeriksa ponselmu sebelum tidur?" ketus Arjuna.Jane menundukkan kepala, merasa bersalah. "Saya berpikir jika ponsel saya masih dalam keadaan baik, Tuan. Saya sama sekali tidak menyangka kalau baterainya akan habis begitu cepat."Arjuna menatap gadis itu, mencoba memahami penjelasan Jane. Namun, dia masih ingin mengetahui lebih lanjut. "Dan kenapa kamu baru menyadari k

    Last Updated : 2024-11-05
  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 60 Makan Siang Bersama

    Jane, seorang wanita yang berbakat dalam memasak, dari tadi sibuk di dapur apartemen Arjuna. Dia dengan hati-hati telah mempersiapkan semua bahan dan menciptakan hidangan lezat untuk makan siang mereka. Jane dan Arjuna baru saja sah menjadi suami dan istri di atas kertas setelah menandatangani dokumen resmi pernikahan dari kantor catatan sipil. Arjuna pun menyuruh Jane untuk memasak makanan lezat, dalam rangka merayakan keabsahan pernikahan mereka.Hidangan-hidangan yang telah disiapkan oleh Jane adalah sapi rica-rica, sayur pakcoy tumis, dan rawon sapi. Semua hidangan itu telah terhidang dengan sempurna di atas meja di ruang makan mereka.Jane sangat antusias saat dia menyelesaikan hidangan-hidangan tersebut. Perempuan itu dengan cermat menata semuanya di atas meja, memastikan setiap hidangan terlihat menarik dan menggugah selera. Piring-piring putih bersih dan sendok-garpu yang berkilauan menambah kesan elegan pada meja makan makan.Saat semuanya telah siap, Jane memanggil suamin

    Last Updated : 2024-11-07
  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 61 Semua Hanyalah Sandiwara

    Setelah menikmati makan siang yang lezat, Arjuna dan Jane, didampingi oleh Asisten Boris, memulai perjalanan menuju ke sebuah butik pengantin ternama di Jakarta Selatan. Mereka berdua duduk di kursi belakang mobil mewah, milik Arjuna sementara Boris dengan tenang mengemudikan mobil melalui jalanan ibu kota.Lalu Arjuna berkata kepada Jane,“Nona Jane, ingat! Kita masih tetap harus bersandiwara! Kamu jangan sampai melupakannya!” ujar Arjuna setengah berbisik kepada gadis cantik yang telah sah menjadi istrinya, walaupun hanya pura-pura saja.“Iya, Tuan Arjuna. Aku pasti akan ingat semua tugas-tugasku,” sahut Jane pasrah dengan semua perkataan Arjuna kepadanya.“Okay, good!” seru Arjuna sambil tersenyum penuh misteri ke arah Jane.Pria itu sangat puas dengan sandiwara yang mereka lakoni dari tadi. Arjuna sungguh sangat menikmatinya sebagai sesuatu yang dirinya inginkan untuk selalu dekat dengan Jane.Sang pemuda sepertinya telah jatuh cinta terlalu dalam kepada istri pura-puranya itu, ta

    Last Updated : 2024-11-12
  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB.62 Kesedihan Dona

    Hari telah sore, langit cerah dan matahari masih bersinar terang. Sesudah sesi foto pernikahan mereka yang penuh dengan kegembiraan dan cinta, Arjuna dan Jane memutuskan untuk berhenti sejenak di sebuah supermarket.Masih disopiri oleh Asisten Boris, mereka tiba di supermarket dan melangkah keluar dari mobil. Jane merasa sedikit aneh berjalan-jalan di supermarket bersama seorang pria. Sebelumnya dia tidak pernah melakukan ini. Akan tetapi Jane juga merasa senang. Hari ini adalah hari pertama dirinya dan Arjuna sebagai pasangan suami istri, walaupun semua hanyalah sandiwara. Tapi Jane tidak berdaya untuk melawan selain telah terikat kontrak dengan Arjuna. Keberadaan Asisten Boris yang menjadi mata-mata dari Opa Robi, juga sungguh sangat meresahkan.“Sayangku, Jane. Ayo kita masuk ke dalam. Kita perlu belanja beberapa bahan makanan. Isi kulkas benar-benar kosong sekarang,” ucap Arjuna kepada istri pura-puranya.“I … iya, Mas Juna.” jawab Jane singkat.Arjuna lalu menggandeng tangan Jan

    Last Updated : 2024-11-12

Latest chapter

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 85 Malam Panas Arjuna dan Jane

    Di malam yang tenang di pulau Bora-Bora, bungalow yang terletak di pinggir pantai itu menjadi saksi bisu dari momen yang sangat penting dalam kehidupan Jane dan Arjuna. Bulan bersinar terang, memantulkan cahaya ke permukaan air laut yang tenang, menciptakan suasana yang sangat romantis dan damai. Angin malam berhembus lembut, membawa aroma laut yang menyegarkan, sementara suara ombak yang tenang menghantam pantai menambah nuansa magis malam itu.Jane dan Arjuna telah menunggu momen ini sejak lama. Setelah pernikahan mereka yang indah dan penuh kebahagiaan, akhirnya keduanya tiba di tempat di mana mereka akan memulai babak baru dalam kehidupan Arjuna dan Jane sebagai pasangan suami istri. Bungalow tersebut didekorasi dengan elegan, dengan lilin-lilin yang menyala di sudut-sudut ruangan, memberikan cahaya hangat yang menyelimuti mereka berdua.Jane mengenakan gaun malam yang indah, berwarna putih lembut, melambangkan kemurniannya. Arjuna, dengan senyumnya yang menenangkan, menatap Jan

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 84. Perjalanan Bulan Madu

    Perjalanan bulan madu Jane dan Arjuna dimulai dengan semangat dan antusiasme. Setelah menikah dalam sebuah acara resepsi yang indah dan megah, keduanya pun memutuskan untuk menghabiskan bulan madu mereka di salah satu destinasi paling eksotis di dunia yaitu di Kepulauan Bora-Bora, Polinesia Prancis. Destinasi ini terkenal dengan keindahan alamnya, pantai berpasir putih, dan air laut yang jernih. Minggu pagi yang cerah di Jakarta saat ini, Jane dan Arjuna tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan penuh semangat. Tak lupa keduanya memeriksa tiket dan bagasi sebelum menikmati secangkir coklat panas sambil menunggu penerbangan mereka. Penerbangan pertama mereka adalah menuju Bandara Internasional Los Angeles (LAX) dengan maskapai penerbangan internasional.Jane pun lalu berkata,"Mas Juna aku sungguh tidak sabar untuk melihat Bora-Bora. Aku sudah mencari tahu tentang tempat itu melalui media online, pantainya sangatlah indah.""Aku juga, Sayang. Ini akan menjadi perjalanan yan

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 83 Rencana Jahat Dona dan Cindy

    Di sebuah apartemen yang terletak di salah sudut Kota Jakarta, Nola duduk sendirian di sofanya. Layar televisi di depannya menayangkan siaran langsung resepsi pernikahan antara Arjuna Levin dan Jane Calista Cintania. Ballroom hotel bintang lima itu tampak megah, penuh dengan tamu yang berbahagia. Nola menatap layar dengan perasaan campur aduk. Nola ingat betul masa-masa ketika dia dan Arjuna sering bertemu diam-diam. Mereka adalah partner ranjang, namun bagi Nola, Arjuna lebih dari sekadar itu. Meski tahu bahwa hubungannya dengan Arjuna tidak memiliki masa depan, Nola tidak bisa menahan diri untuk tidak merasa sesuatu yang lebih. Kini, melihat Arjuna menikah, hatinya merasa kosong tapi wanita itu juga merasa lega.Nola menarik napas panjang dan tersenyum tipis. "Aku ikut berbahagia untukmu, Bos Arjuna," bisiknya pada layar televisi. "Semoga Anda dan Nona Jane bahagia selalu."Di tempat lain, di sebuah apartemen yang lebih modern dan mewah, Dona dan Cindy, mantan partner ranjang Arj

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 82 Resepsi Pernikahan

    Ballroom mewah di hotel bintang lima di kawasan Jakarta Pusat tampak berkilauan oleh gemerlap lampu kristal yang memancarkan kemegahan. Suasana malam itu penuh dengan keceriaan dan kebahagiaan, ketika Arjuna Levin dan Jane Calista Cintania merayakan hari pernikahan mereka. Para tamu yang hadir tampak berbaur, mengobrol, dan menikmati sajian yang telah disiapkan dengan cermat.Tamu-tamu yang datang tidak hanya dari kalangan keluarga, akan tetapi juga kolega bisnis dan sahabat dekat kedua mempelai. Tuan Rahez dan istrinya, Nyonya Zemi, terlihat sedang berbincang dengan Tuan Edward dan Nyonya Zuri di salah satu sudut ballroom. Sementara itu, Tuan Gideon dan Nyonya Septin duduk bersama di meja yang tidak jauh dari tempat mereka berdiri. Di sisi lain ruangan, Farah dan suaminya, Peter, terlihat sedang tertawa bersama Jane yang tampak anggun dalam gaun pengantinnya. Jane, dengan senyuman manisnya, tampak bahagia dikelilingi oleh orang-orang terdekatnya. Farah, sahabat Jane sejak lama, meng

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 81 Kumpul Keluarga Besar

    Pada suatu malam, suasana di rumah baru Arjuna dan Jane sangat hangat dan penuh kebahagiaan. Mereka baru saja pindah ke rumah yang baru yang telah dipersiapkan oleh Arjuna untuk istrinya, Jane. Kini rumah megah itu menjadi saksi berkumpulnya keluarga besar mereka untuk pertama kalinya. Malam ini istimewa, bukan hanya karena seluruh keluarga berkumpul, akan tetapi juga karena semua akan membicarakan tentang detail resepsi pernikahan Arjuna dan Jane yang akan dilangsungkan minggu depan.Di ruang makan yang besar dan elegan, hidangan mewah tersaji di atas meja panjang yang dihiasi oleh bunga-bunga segar. Aroma makanan menggoda, dari roasted chicken, beef wellington, hingga berbagai macam hidangan penutup yang menggiurkan. Di tengah-tengah ruangan, lampu gantung kristal berkilauan menambah keanggunan suasana malam itu.Opa Robi dan Oma Rini, orang tua dari Papi Fred, duduk di sisi kiri meja. Mereka tampak gembira dan penuh semangat, berbicara dengan cucu-cucunya. Opa Robi, dengan kemeja

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 80 Rumah Baru Untuk Jane

    Malam itu, suasana begitu tenang di sebuah perumahan elit yang berlokasi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Pohon-pohon rindang yang berbaris rapi di sepanjang jalan utama menambah kesan sejuk dan nyaman. Jane sedang duduk di teras rumah, menikmati angin malam yang semilir. Matahari telah terbenam sepenuhnya, namun suasana hatinya masih diselimuti kegembiraan setelah kejutan spesial untuk Oma Ainur yang diberikan oleh suaminya, Arjuna, tadi pagi.Namun, Jane tidak menyangka bahwa Arjuna memiliki kejutan lain yang tak kalah mengejutkan. Pria tampan dan kaya raya itu datang menghampirinya dengan senyum yang penuh arti."Sayang, ada sesuatu yang ingin aku tunjukkan padamu," ucap Arjuna sambil mengulurkan tangannya.Jane menerima uluran tangan suaminya dengan penasaran. Mereka berjalan beriringan menuju sebuah rumah besar yang berdiri megah di samping rumah pribadi Oma Ainur, yang juga merupakan pemberian Arjuna. Jane memperhatikan rumah itu dengan seksama, merasa ada yang istimewa dengan

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 79 Rumah Baru Untuk Oma Ainur

    Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit, kondisi kesehatan Oma Ainur semakin membaik dan dokter pun memberikan izin untuk pulang. Namun, yang tidak disangka oleh Oma Ainur adalah bahwa cucu menantunya, Arjuna, telah menyiapkan sebuah kejutan besar untuknya.Arjuna dan Jane segera membawa Oma Ainur ke sebuah rumah yang baru. Rumah tersebut terletak di lingkungan yang tenang dan asri, jauh dari kebisingan kota. Ketika mereka tiba, Oma Ainur tertegun melihat rumah megah dengan taman yang luas dan tertata rapi.“Ini … rumah siapa, Jane?” tanya Oma Ainur dengan wajah penuh keheranan.Arjuna tersenyum dan menggenggam tangan Oma Ainur. “Ini rumah baru Oma. Kami ingin Oma tinggal di tempat yang lebih nyaman dan tenang,” jawabnya dengan lembut.Jane, yang berdiri di samping Arjuna, menambahkan,“Kami ingin Oma mendapatkan perawatan terbaik dan merasa nyaman di masa pemulihan ini.” Jane ikut menimpali walaupun hatinya juga masih sangat kaget dengan semua yang telah dilakukan oleh Arjuna u

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 78 Mulai Membaik

    Keesokan harinya, kondisi kesehatan Oma Ainur berangsur-angsur mulai pulih. Kamar rumah sakit yang semula dipenuhi kekhawatiran kini dipenuhi rasa syukur dan harapan. Pagi itu, sinar matahari yang masuk melalui jendela memberikan kehangatan, seakan-akan menyampaikan pesan bahwa semuanya akan baik-baik saja.Oma Ainur duduk di tempat tidurnya, wajahnya lebih cerah dibandingkan hari sebelumnya. Dokter Diki baru saja selesai memeriksa tekanan darahnya."Bagaimana dengan kondisi Oma Ainur sekarang, Dokter?" tanya Jane, dengan nada penuh harap.Dokter Diki tersenyum sambil menatap monitor tekanan darah. "Tekanan darah Oma sudah normal. Ini perkembangan yang sangat baik," ucapnya sambil menoleh ke arah Oma Ainur. "Oma Ainur, Anda benar-benar tangguh. Terus jaga pola makan dan istirahat yang cukup, ya."Oma Ainur mengangguk pelan, matanya berbinar penuh rasa syukur. "Terima kasih, Dokter. Sekarang, saya merasa jauh lebih baik."Jane menghela napas lega. "Syukurlah, Oma. Kita semua sangat

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 77 Oma Ainur Masuk Rumah Sakit

    Namun, sebelum mereka sempat mematikan lampu dan berbaring, ponsel Jane berdering. Jane mengangkat alisnya, sedikit terkejut karena ada panggilan malam-malam begini. Dia lalu meraih ponselnya dari meja samping tempat tidur dan melihat nama yang tertera: Dokter Diki.Jane : “Halo, Dokter Diki,” sapa Jane dengan nada sedikit khawatir.Dokter Diki :“Jane, saya minta maaf mengganggu tidurmu di malam hari ini. Tapi saya harus memberitahukan kepadamu jika Oma Ainur sedang dirawat di rumah sakit. Tekanan darahnya sangat tinggi dan kondisinya perlu pengawasan intensif,” seru Dokter Diki, suaranya terdengar serius.Jane : “Oh tidak ... bagaimana kondisi Oma sekarang, Dok?”Jane merasa darahnya berdesir.Dokter Diki :“Kondisi Oma Ainur telah stabil untuk saat ini, tapi kami para tim dokter masih memonitor. Saya pikir sebaiknya kamu datang ke sini secepatnya,” sahut Dokter Diki dari seberang sana.Jane :“Tentu, kami akan akan segera ke sana,” ujar Jane sebelum menutup telepon.Arjuna, ya

DMCA.com Protection Status