Share

Bab 89

 Dafa mempercepat makannya, Fenti dan Dio yang melihat hal itu menjadi tersenyum dan menggelengkan kepala.

"Nggak usah buru-buru,makanannya nggak bakal Ayah minta kok," celetuk Dio membuat gerakan tangan Dafa berhenti sesaat.

Pemuda itu menggeleng, dia kembali memasukkan makanan ke dalam mulutnya.

"Biar cepet habis terus cepet ke rumah sakit," balasnya dengan mulut penuh makanan.

"Awas kesedak," peringat Fenti.

Baru saja bibirnya mengatup, tiba-tiba ....

"Khuk ... ukhuk ...."

"Nah, kan. Bunda baru selesai ngomong lho." Wanita itu segera menyodorkan segelas air.

"Walaupun makanan kamu habis tapikan makanan Bunda sama Ayah belum. Emang kamu mau le rumah sakit sendiri?" Cetus Dio sambil menepuk punggung anaknya beberapa kali.

Dafa menggeleng, dia baru ingat kalau mau pergi bareng orang tuanya. Percuma dong dia makan tergesa-gesa, sedangkan orang tuanya saja makannya seperti siput.

"Ayah sama Bunda kala

Sebbie

Jangan lupa beri ulasan, terima kasih🥰

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status