Beranda / Fiksi Sejarah / TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM / MALAM PEMBANTAIAN BESAR-BESARAN

Share

MALAM PEMBANTAIAN BESAR-BESARAN

Penulis: QUEEN NIS CA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-26 09:46:11
Jendral Tushan adalah pemimpin dari Klan Mo. Selama 5 dekade ini, Klan Mo banyak berhutang kepada Keluarga Bai, atau Keluarga Kekaisaran. Klan Mo adalah sebuah suku yang mendiami lembah Feng Xuan. Lembah Feng Xuan adalah lembah yang dikenal karena kekayaan emas yang berlimpah. Oleh sebab itu, perlahan-lahan banyak orang berdatangan dari segala penjuru demi mendapatkan kekayaan lembah Feng Xuan.

Lembah Feng Xuan adalah rumah bagi Klan Mo. Selain tinggal di lembah Feng Xuan, Klan Mo tak dapat bertahan hidup lebih lama karena kondisi tubuh Klan Mo ini cukup unik.

Klan Mo terlalu lemah untuk melawan para pendatang serakah yang terus menggali dan menghancurkan lembah Feng Xuan. Lembah Feng Xuan yang awalnya indah, berubah menjadi hancur berantakan. Demi melindungi Klan Mo, seorang leluhur Keluarga Tushan memberanikan diri menekan perjanjian dengan Keluarga Bai.

Leluhur Keluarga Tushan diberitahu bahwa Klan Mo dapat bertahan hidup di tempat lain asalkan mereka memiliki artefak suci Jiuyan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   KAISAR TIRAN

    Setelah benteng Kota Gu yang menjadi benteng Negara Qing telah berhasil dihancurkan, selanjutnya musuh berhasil menerobos pertahanan Kota Shui dan mendudukinya. Oleh karena Jendral Qiao dicap telah berkhianat dan keberadaannya tak kunjung diketahui, para prajurit mulai goyah. Mereka tidak percaya diri karena mereka tak lagi memiliki seorang pemimpin. Semangat tempur mereka melemah, sebelum akhirnya Pangeran Kedua, Bai Wuxin diutus untuk menggantikan posisi pemimpin. “Hormat kepada Pangeran!!!” seru para prajurit yang menyambut kedatangan Bai Wuxin ke kamp militer yang terletak di perbatasan Kota Ping’An. Setelah menempuh perjalanan selama 5 hari 5 malam, akhirnya Bai Wuxin bersama para tentara sampai ke perbatasan benteng Kota Ping `An. Tentu saja, perjalanan mereka tidak berjalan mulus. Mereka terus dihadang bahaya selama perjalanan. Baik itu bandit ataupun tentara musuh yang menyamar menjadi bandit, mereka selalu mencegat di rute-rute tertentu. Target mereka adalah membunuh Bai

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   UJIAN PERTAMA MENJADI KOMANDAN

    Seringaian mengiringi senyuman Ling Yi. Ia menertawakan sikap Bai Wuxin yang tampak serius menanggapi ucapannya."Pangeran Kedua, jangan khawatir. Kami hanya mengurung mereka. Bagaimana, bukankah itu juga yang Anda inginkan? Kelihatannya saja prajurit, padahal mereka adalah mata-mata yang sengaja ditempatkan di sisi Anda untuk mengawasi segalanya. Benar begitu?" kekehnya."Ling Yi, beraninya kau mempermainkanku!" Bai Wuxin tampak kesal karena merasa dipermainkan."Ini hanya candaan. Tidak perlu dibawa terlalu serius. Emmm ... tentang ucapan tadi, saya akan mempertimbangkannya setelah Anda berhasil mengalahkanku. Peraturan pasukan Elang Hitam masih sama. Kita berduel satu lawan satu dan tentukan siapa yang pantas menjadi pemimpin," tawarnya.Suasana hening sejenak. Hanya menyisakan tatapan tajam dari kedua pria berperawakan gagah yang saling adu pandang. "Baiklah. Siapa takut?" tantangnya. Suara Bai Wuxin akhirnya memecah keheningan.Setelah kedua pihak setuju bertanding, mereka pun m

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-27
  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   MEKANISME TANGGA PINUS

    “Mereka korban yang tidak bersalah. A-Jing, kau bilang ingin mencari kebenaran. Kalau begitu, ikuti aku.” Hua Rong menuntun jalan menuju gunung belakang dan segera di ikuti oleh Qiao Zhi Jing. Hua Rong menghentikan langkahnya tepat di dekat sebuah pohon pinus yang ternyata dipasang sebuah mekanisme. Setelah kunci mekanisme digerakkan, langsung terbentuklah sebuah tangga bawah tanah. Qiao Zhi Jing sempat terpana tatkala melihat mekanisme yang begitu unik. Entah siapa yang telah menciptakannya. Tak menunggu bertanya, Hua Rong pun langsung menjelaskannya. “Mekanisme tangga pinus ini kalau tidak salah diciptakan oleh seorang ahli dari Klan Mo,” terangnya. “Kalau tidak salah, berarti betul. Pasti orang Klan Mo yang telah menciptakannya,” sahut Qiao Zhi Jing. Tanpa menunggu aba-aba dari Hua Rong, Qiao Zhi Jing lebih dulu melangkahkan kakinya menuruni tangga bawah tanah. Takut-takut berani, alhasil dipaksa memberanikan diri. Suasana lorong di bawah sana sangat gelap. Hampir saja Qiao

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-27
  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   MALAM PANAS

    “Apa?! Seseorang membawanya pergi? Beraninya!!!” Bai Ruyu sangat geram kala mendengar kabar menghilangnya Qiao Zhi Jing. “Tunggu apa lagi? cepat sebar gambar wajahnya di seluruh Kota. Jadikan dia buronan yang melarikan diri. Pastikan kalian segera menangkapnya!” titahnya tegas. “Baik!” Tentara yang melapor kepada Bai Ruyu pun bergegas undur diri untuk menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya. “Apa aku tidak salah dengar? Qiao Zhi Jing berhasil kabur?” sahut suara seorang wanita yang secara tiba-tiba keluar dari tempat persembunyiannya setelah sengaja menguping pembicaraan. Namun, tampaknya Bai Ruyu tak mempermasalahkan soal wanita itu karena telah lancang. “Kau mendengar semuanya? Baguslah. Aku tidak perlu menjelaskannya. Benar, adikmu berhasil kabur. Seseorang tiba-tiba muncul dan membawanya pergi,” ungkap Bai Ruyu berterus terang, tanpa menyembunyikan apa pun. Langkah kaki Qiao Li Ying dipercepat mendekati tempat di mana posisi Bai Ruyu tengah berpijak. Namun, Bai Ruyu

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-28
  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   DITUSUK DARI BELAKANG

    “Ah, sepertinya aku terlalu sibuk sampai ketinggalaan banyak informasi,” kata Kaisar Bai. “Hanya seorang pelayan rendahan seperti saya tidak terlalu penting untuk dibahas. Namun, jika Anda penasaran, saya akan memberitahunya.” Ming Tian mulai memainkan trik licik yang membuat Kaisar Bai penasaran. “Emm … tidak ada salahnya sedikit berbasa-basi. Kalau begitu, ceritakan apa yang telah terjadi,” perintahnya. “Baiklah. Kalau begitu, saya akan mulai menceritakannya … .” Panjang lebar Ming Tian menceritakan insiden yang terjadi di istana Bai Ruyu kepada Kaisar Bai. Respon Kaisar Bai tampak lebih serius kala mendengarkannya dengan seksama. Kaisar Bai merasa cerita yang disampaikan Ming Tian cukup menarik, hingga memicu rangsangan rasa penasarannya. “Bai Ruyu ini, sejak kecil dia memang tidak berubah. Dia masih kejam dan tidak berperasaan. Takutnya jika … .” Kaisar Bai sengaja menggantung ucapannya karena bimbang melontar isi pemikirannya tentang putra pertamanya yang tak pernah berhenti

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-28
  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   RAHASIA

    "Ayahanda?" Bai Ruyu sangat terkejut tatkala mendapati Kaisar Bai telah memasuki kamarnya. Dan yang membuatnya lebih terkejut lagi yakni, di sampingnya Qiao Li Ying tengah berlutut dengan kondisi tangan yang terikat ke belakang.Di dalam kamar Bai Ruyu, Kaisar Bai sengaja masuk secara diam-diam dan memerintahkan semua orang di istana kediaman Bai Ruyu untuk merahasiakan kunjungannya. Tatkala Bai Ruyu akhirnya telah kembali ke kamarnya usai menangani beberapa urusan, sontak dia dikejutkan oleh sosok ayahandanya yang telah duduk menunggunya di dalam kamarnya. BRAK! Kaisar Bai menghantamkan lengannya di atas meja."Beraninya kau!" Tanpa basa-basi, Kaisar Bai langsung meluapkan emosinya di hadapan Bai. "Ayahanda, mohon ampun." Bai Ruyu bergegas bersujud di hadapan Kaisar Bai. "Bukan hanya bertindak tanpa izinku, ternyata kau juga berani menyembunyikan seorang wanita dari Keluarga Qiao! Bai Ruyu, apa kau berencana melawan?!" marahnya.Dari yang dikatakan oleh Kaisar Bai, sekilas saja B

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-29
  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   MENJADI PELAYAN TIDUR

    "Baiklah, seperti itu saja. Kalau begitu, masalah surat perjanjian kuserahkan padamu," tegasnya, "namun, masalah yang kau buat bukan hanya ini saja. Untuk masalah pembantaian Klan Mo ... lupakan saja. Tapi untuk pembebasan wanita Keluarga Qiao, bagaimana kau akan menjelaskannya?" Pertanyaan Kaisar Bai membungkam mulut Bai Ruyu rapat-rapat. Sekilas dia mengedarkan pandangannya ke arah Qiao Li Ying yang juga sejak tadi hanya membungkam mulutnya tanpa mengatakan satu hal apa pun. Posisi Qiao Li Ying tetap berlutut di samping Kaisar Bai dengan kedua lengan terikat ke belakang. Pandangannya tertunduk ke bawah dengan tatapan kosong.Qiao Li Ying tampak tidak peduli dengan nasibnya, walaupun sebenarnya dalam hatinya berharap agar Bai Ruyu mengkhawatirkan nasibnya yang malang."Ayahanda, dia hanya seorang anak adopsi Jendral Qiao. Dia bukan apa-apa bagiku. Terserah bagaimana Ayahanda akan memperlakukannya," cetus Bai Ruyu.Bagaikan ditusuk seribu duri. Hati Qiao Li Ying amat sakit tak berdar

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-29
  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   MENANTANG

    "Pangeran Kedua, apa tubuhmu sudah lebih baik?" tanya Ling Yi dengan sengaja menahan tawa di balik senyum tersungging."Sialan kau!" Umpatan langsung terlontar renyah sebagai balasan pertanyaan dari Ling Yi. Hatinya masih dendam karena Ling Yi tampak sangat bersenang-senang kala mempermainkannya dengan alasan memberinya ujian, walaupun sebenarnya Ling Yi memberinya ujian sungguhan, bukan hanya sebuah candaan."Ouhh ... Pangeran Kedua, tak kusangka ternyata Anda adalah seorang yang keras mulut. Umpatan Anda cocok dengan karakter Anda ... pria berengsek," ledeknya berterus terang."Kau!" Jari telunjuk Bai Wuxin sepontan tertuju ke wajah Ling Yi. Namun, tiba-tiba saja Bai Wuxin merintih kesakitan karena tak sadar bahwa dia baru saja mengangkat lengannya yang patah. "Arggh ...," lirihnya kesakitan."Pangeran Kedua, sekarang Anda masih terluka. Mohon jaga sikap Anda. Hati-hati, karena aku bisa menyerang kapan pun yang kuinginkan," ancamnya."Kau kira aku takut? Hekh! yang benar saja." Mer

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-30

Bab terbaru

  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   EPISODE TERAKHIR

    Para tetua Negara Tang membawa kavalerinya untuk memerangi tentara Negara Qing yang menjaga di perbatasan. Sebelum berangkat ke Ibu Kota, Bai Wuxin sempat menitipkan perbatasan kepada Ling Yi untuk berjaga-jaga. Sesuai dengan prediksi, ternyata masih ada sisa-sia prajurit Negara Tang yang tidak terima dengan perjanjian perdamaian. Namun, melihat Kaisar Wan yang tampak baik-baik saja, seketika para tetua menghentikan para prajuritnya. Setelah itu, Kaisar Wan sendiri yang mencetuskan dekret bahwa Negara Qing dan Negara Tang telah menjanjikan perdamaian. Jika ada yang berani melawan dekret tersebut, maka dialah yang akan dicap sebagai pemberontak.Seketika para tetua dan segenap prajurit Negara Tang menerima dekret tersebut tanpa melawan. Sejak saat itu, Negara Qing dan Negara Tang akhirnya damai setelah berperang selama puluhan tahun. Rakyat menjadi lebih makmur, aman, dan tentram, sementara kursi singgasana Negara Qing masih dibiarkan kosong karena Bai Wuxin menolak posisi tersebut."P

  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   IDENTITAS HUA RONGZHOU

    "Jadi, namamu Qiao Zhi Jing?" Entah sejak kapan dia berdiri di sana, lalu tiba-tiba mencekal lengan Qiao Zhi Jing, lalu memojokkannya ke dinding.Hua Rongzhou sudah lama menunggu Qiao Zhi Jing keluar dari toilet. Mana kala pada saat itu, kelas tengah berlangsung dan Qiao Zhi Jing meminta izin untuk pergi ke toilet. Selang setalah 5 menit berlalu, giliran Hua Rongzhou yang turut meminta izin pergi ke toilet. Tak disangka, ternyata izin Hua Rongzhou hanyalah alasan agar dia dapat berbicara dengan Qiao Zhi Jing.Qiao Zhi Jing reflek mengernyitkan kedua alisnya seraya berontak dari cekalan Hua Rongzhou yang begitu kuat mencengkram lengannya. Tak hanya satu lengannya saja, kini Hua Rongzhou bahkan dengan beraninya mencengkram kedua lengan Qiao Zhi Jing dan mengangkatnya ke atas."Hei, apa yang kaulakukan?" protes Qiao Zhi Jing karena tak dapat menahan emosinya, apalagi melawan tenaga Hua Rongzhou yang jauh lebih besar dibandingkan tenaganya."Jawab aku! apa namamu Qiao Zhi Jing?" Nada suar

  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   MENJADI SOROTAN

    "Baiklah. Hua Rongzhou, silakan duduk di kuris kosong sebelah Qiao Zhi Jing," himbau Guru Fang."Apa?!" Reflek Qiao Zhi Jing bangkit dari posisinya dan mengejutkan seisi kelas. Mata memandang tertuju kepadanya. Untuk pertama kalinya, Qiao Zhi Jing dijadikan sorotan oleh seluruh teman kelasnya."Ada masalah apa, Qiao Zhi Jing?" tanya Guru Fang."Ah ... itu ... maaf, maaf, saya hanya terkejut." Qiao Zhi Jing dengan sungkan dan canggung kembali duduk di kurisinya.Selang kemudian, murid pindahan bernama Hua Rongzhou melangkah menuju kursi kosong yang terletak di samping kanan Qiao Zhi Jing. Sedangkan Qiao Zhi Jing sengaja memalingkan wajahnya ke arah lain sembari menutupinya dengan buku. Ia terlalu enggan menatap siswa pindahan bernama Hua Rongzhou yang sempat beradu konflik dengannya pada pagi tadi."Aissshh ... sial! kenapa dia malah muncul di sini?" gerutunya kesal. "Tidak! untuk apa juga aku bersembunyi seperti ini? jelas-jelas dia yang salah karena menabrakku lebih dulu, bahkan perg

  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   HUA RONGZHOU?

    "Aisshh ... dasar bocah arogan! kuharap kau jatuh terpeleset," decak Qiao Zhi Jing karena kesal mendengar respon dari siswa tampan.SLERET ... "Och ... sialan! siapa orang yang masih membuang kulit pisang di trotoar," umpatnya selepas terlepet dan jatuh karena menginjak kulit pisang.Netra Qiao Zhi Jing membola tatkala menyaksikan pemandangan di hadapannya. Tercengang karena tak menyangka harapannya langsung dikabulkan hanya dengan menunggu satu detik saja. Bingung bercampur puas menjadi satu rasa berkecamuk dalam hatinya. Namun, perasaan puas yang memenangkan peraduan. Seulas senyum terukir jelas di garis bibir Qiao Zhi Jing. Kemudian, dia pun tertawa lepas."Hahaha. Dia memang pantas mendapatkannya," ucap Qiao Zhi Jing. "Ouch ... sakit sekali," rintihnya kesakitan tatkala menggerakkan kakinya guna beranjak dari tempatnya. "Bocah tengik! sudah membuatku seperti ini, malah langsung pergi. Awas saja jika kita bertemu lagi. Aku pasti akan langsung menendang lututmu!" cetusnya.***"Hei

  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   WAJAH YANG FAMILIAR

    Sama seperti biasanya, Qiao Zhi Jing kembali menjalani hari-hari normal sebagai siswa yang datang ke sekolah setiap pagi. Pagi hari, sekitar pukul 06.00 pagi, dia sudah berangkat menuju sekolah. Namun, entah mengapa tanpa sadar langkahnya menuntun dirinya menuju perpustakaan Kota."Ada apa denganku? Kenapa aku malah pergi ke sini?" Ketika terbangun dari alam bawah sadarnya, Qiao Zhi Jing akhirnya tersadar bahwa dirinya saat ini tengah berada di depan perpustakaan Kota yang masih belum beroperasi. Ia menggaruk-garuk belakang kepalanya yang tidak gatal. BRUK! Namun, tiba-tiba saja seseorang menabaraknya hingga dia kehilangan keseimbangan dan jatuh tersungkur."Ouch. Sakit sekali," pekiknya kesakitan sembari memegangi lututnya yang memar, namun tidak berdarah."Maaf, maaf sekali. Aku tidak sengaja. Biar kubantu." Sosok yang baru saja menabrak Qiao Zhi Jing tak pergi begitu saja sebelum bertanggung jawab karena tidak sengaja menabrak Qiao Zhi Jing. Dia bergegas mengulurkan tangannya guna

  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   SUMPAH SAKRAL

    "Hei, Bai Wuxin sialan! Keluarkan aku dari sini! Hei!!!" umpat Bai Ruyu seraya memberontak dengan cara menghantam-hantamkan tinjunya ke sel penjara. Alhasil, Bai Wuxin menyisakan nyawa Bai Ruyu dan memutuskan untuk mengurungnya di penjara. "Berisik sekali!!! Yo, lihatlah siapa ini? Bukankah ini Pangeran Pertama, Bai Ruyu? Apa kau masih mengingat siapa aku?" salah seorang narapidana berperawakan kekar, perlahan berjalan menghampiri Bai Ruyu seraya melemparkan senyum tersungging penuh makna tersirat.Reflek Bai Ruyu menoleh ke arah sumber suara. Sepontan, tubuhnya menegang kala menatap sang narapidana berotot yang berjalan menghampirinya."S-siapa kau?" tanya Bai Ruyu dengan nada bicara gagap. Kini, Bai Ruyu tak dapat menyembunyikan rasa takutnya lagi."Ternyata kau sungguh telah melupakanku. Auhh ... Jujur saja, aku merasa sakit hati. Kalau begitu, apa kau mengingat siapa Ketua Chen?" tanyanya guna menguji."Ada banyak orang bermarga Chen. Bagaimana aku tahu? Apa nama itu sepenting i

  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   JALANI SISA HIDUPMU DENGAN PENDERITAAN

    "Hahaha. Bai Wuxin, kau masih saja menyalahkanku atas segalanya. Sampai saat ini, ternyata kau masih saja belum mengerti. Semua ini terjadi karenamu!" tunjuk Bai Ruyu dengan wajah murka ke arah Bai Wuxin."Bai Ruyu, aku rasa kau yang tidak pernah mengerti. Sampai kapan kau akan bersikap egois hingga menghalalkan segala cara hanya untuk menyaingiku? Menyerahlah. Semua ini sudah berakhir. Sampai kapan pun, kau tidak akan pernah bisa mengalahkanku," cetus Bai Wuxin.SREEKK!CRING!Dengan sigap, Bai Ruyu bangkit dari singgasanya seraya menyerang Bai Wuxin dengan pedangnya. Sedangkan Bai Wuxin yang lebih cekatan langsung menangkis serangan dari Bai Ruyu. Pedang mereka saling beradu dengan gesitnya, bersamaan dengan sorot mata tajam bak ujung bilah pedang yang siap terhunuskan. Namun, di tengah pertarungan, penyakit Bai Ruyu tiba-tiba kambuh. Pada detik itu, Bai Wuxin tak menyia-nyiakan kesempatan untuk menjatuhkan lawan dengan sekali serang. Pada akhirnya, Bai Wuxinlah yang berhasil memena

  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   KEMBALI KE PERPUSTAKAAN

    "Siswa? Siswa?" Seorang petugas perpustakaan berusaha menggugah Qiao Zhi Jing dari lelapnya."Hah?!!" Sepontan Qiao Zhi Jing terhenyak tatkala bangun dari lelapnya. Qiao Zhi Jing mengedarkan pandangannya ke sekeliling dengan netra terbelalak saking antusiasnya. "Apa yang terjadi? Di mana aku?" Qiao Zhi Jing bergumam dengan wajah ling lung."Siswa, apa kau baik-baik saja?" tanya sang petugas perpistakaan."Eh? Ah?" Tanggapan Qiao Zhi Jing gelagapan, tersadar kala mendapati di hadapannya berdiri seorang petugas perpustakaan yang sejak tadi berusaha keras membangunkan Qiao Zhi Jing dari lelapnya."Maaf, sudah larut malam. Sudah waktunya kami tutup," kata sang petugas perpustakaan."Tutup? apa maksudnya?" Qiao Zhi Jing bertanya-tanya keheranan. Entah mengapa, Qiao Zhi Jing merasa amat kesulitan memahami dirinya sendiri, layaknya baru terbangun dari tidur yang cukup panjang. Entah apa yang telah terjadi kepadanya, yang jelas isi pikirannya sangat berantakan saat ini."Sudah larut malam. Pe

  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   HEMBUSAN NAPAS TERAKHIR

    "TIDAAAAKKK!!!" teriak Bai Wuxin dengan lantang kala menyaksikan wanita yang dicintainya terluka. Tanpa banyak berpikir, Bai Wuxin bergegas berlari tergopoh-gopoh menuju istana demi menghampiri Qiao Zhi Jing.Setelah Ming Tian berhasil menargetkan Qiao Zhi Jing, Hua Rong yang berdiri di dekatnya takkan tinggal diam. Hua Rong turut memungut satu pedang yang tersisa dari lantai, lalu menebas leher Ming Tian. Tak puas hanya dengan satu kali tebasan, Hua Rong yang dikuasai dendam dan kemurkaan, ia menusuk-nusuk tubuh Ming Tian, lalu memutilasinya hingga tubuh Ming Tian terpisah menjadi beberapa bagian."Aaaarrrggghhh!!! kenapa kau membunuhnya? kenapa? kenapa? kenapa!!! aku harus membunuhmu! matilah! matilah!!!" Hua Rong telah kehilangan kendali atas dirinya."H-Hua Rong ... jangan. Be ... berhentilah," lirih Qiao Zhi Jing. Dia berusaha menghentikan Hua Rong. Pandangannya berkunang-kunang, tubuh Qiao Zhi Jing melemah dan meluruh. Setelah itu ...HAP!"Qiao Zhi Jing, bertahanlah ... ." Hua

DMCA.com Protection Status