Bunyi alarm mobil Jodi yang telah di gores oleh pria itu mulai terdengar.Pria itudengan cepat masuk ke dalam mobilnya, melajukannya meninggalkan super market itu menuju kantor King."Hahahaha rasain lo! makanya jangan pernah cari masalah dengan gue!" ujarnya sambil tertawa. Ia terus melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia ingin menyelinap masuk lagi ke perusahaan milik King. Namun sayangnya, pengamanannya sudah sangat ketat, jadi ia sulit untuk masuk.Sementara di tempat parkiran Jodi melihat jika mobilnya penuh dengan goresan, ia bahkan memanggil pihak keamanan untuk menyelidiki siapa yang merusak mobilnya."Maaf pak, sepertinya tidak ada bukti siapa yang melakukannya, di sisi parkiran ini juga tidak terdapat cctv, dan kejadian mobil bapak rusak juga menjadi kasus pertama sejak super market ini berdiri," pihak pengelola super market itu terus memohon maaf kepada Jodi atas kej
Amel mengirimkan pesan kepada Juyan, tentang kejadian malam ini. Ia ingin mereka bertemu di suatu tempat untuk membicarakan hal ini. Yang berbeda, malam ini Jodi ikut serta.Saat ini, Hera sedang sibuk di dapur, ia mengerjakannya sendiri tanpa campur tangan ART. Ia ingin memasak sendiri makan malam khusus malam ini karena permintaan King.Aroma masakan Hera tercium sampai di ruang keluarga. Nyonya Yesi yang penasaran segera menuju dapur."Mbok lagi masak apa?" tanya nyonya Yesi kepada ARTnya yang sedang menyusun perlengkapan makan di atas meja."Bukan saya yang masak nyonya, tapi nona Hera," ucap Sang ART."Tumben Hera masak, pasti ada sesuatu nih..," gumam nyonya Yesi sambil melangkah menuju dapur."Wah.., menantu mami lagi masak apa nih?"Hera terlihat sedikit kagetmelihat ibu mertuanya sudah berada di
King selesai membeli seikat mawar putih untuk Hera. Harum semerbak wanginya membawa kesejukan sendiri di hatinya.Namun saat ini ia sangat kaget saat melihat jika pengawal pribadinya juga membawa.seikat mawar merah di tangannya."Woi.., ngapain lo ikut-ikutan beli kembang? mau nyekar dimana lo malam-malam gini?" tanya King kepadanya."Bos, memangnya mawar merah berguna untuk nyekarkah?" Juyan yang lugu malah balik bertanya."Hahaha dasar bujang polos! tanya mbah Google! jangan tanya saya!" King malah menertawakan Juyan."Ayo buruan jalan, gue sudah tidak sabar!" ujarnya lagi sambil membayangkan tubuh Hera yang memakai lingerie pilihannya.Mobil akhirnyasampai di depan rumah King. Ia segera turun. ART rumahnya sudah menunggunya di depan pintu."Istriku dimana mbok?" tanyanya.
Hera dengan cepatmasuk ke dalam kamar mandi saat ia mendengar pintu kamar akan di buka dari luar tidak lupa ia mengunci dirinya di dalam kamar mandi."Duh.., mas King kok cepat banget sih masuk kamarnya." Ia lalu memakai lingerie dari suaminya dan menatap penampilannya di depan cermin besar di dalam kamar mandi.King masuk ke dalam kamar dengan menenteng beberapa bahan makanan yang ia letakkan di atas meja. Ia juga tidak lupa membawa serta puding coklat buatan Hera.Ia lalu mengetuk pintu kamar mandi karena ia tau jika istrinya berada di dalam."Sayang.., i am here baby..," ujarnya lembut."I..iya mas, sebentar ya..," jawabnya cepat."Aku menunggumu sayang..," namun tidak ada jawaban dari Hera, tetapi perlahan pintu kamar mandi di buka."Mas.., aku masuk ya..," ujarnya lalu keluar dari kamar m
Beberapa waktu yang lalu,Juyan, menelpon Wina jika ia akan telat datang karena memiliki janji bertemu dengan Amel."Ayang beb.., untuk apa kamu ketemu Amel?" uja Wina sedikit kesal karena Juyan menunda unruk datang."Ini tentang nona muda dan tuan King, aku pastikan pertemuan kami tidak lebih dari satu jam, tunggu aku ayang beb, i love you," Juyan segera mematikan sambungan telpon itu dan segera menuju tempat mereka janjian bertemu.Juyan melajukan mobil dengan kecepatan tinggi lebih cepat dari biasanyakarena ia tidak mau telat bertemu dengan Wina. Mengingat waktu sudah semakin larut.Setelah menempuh beberapa menit saja, Juyan akhirnya bertemu dengan Amel."Tuan Jodi..?" Juyan kaget melihat Jodi juga ikut bergabung."Amel, kenapa ada tuan Jodi?" tanyanya penasaran.Lalu Amel pun menjelaskan kejadia
Tidur King terusik dengan bunyi ponsel istrinya yang berdering beberapa kali. Ia pun terpaksa bangun dan meraih ponsel istrinya. Ia juga penasaran siapa yang menghubungi istrinya dini hari begini. Ia lalu membuka ponsel Hera dan alangkah terkejutnya King saat melihat foto-fotonya bersama Sarah saat ia sedang menunggu Hera selesai dari salon ketika mereka masih di London beberapa waktu yang lalu, bahkan fotonya saat Sarah memeluknya juga ada. King segera mengirimkan foto-foto tersebut ke ponselnya. Lalu menghapusnya dari ponsel istrinya. "Kurang ajar! siapa orang ini sebenarnya? sekarang ia malah berani meneror Hera!" geramnya seketika. Ia lalu menghubungi Juyan. Namun ponselnya mati. Bagaimana tidak Juyan sengaja mematikan ponselnya karena tidak mau terganggu, karena ia sangat kelelahan dibuat oleh Wina. "Ponsel
Benar saja, setelah sarapan, King membawa Hera kembali masuk ke dalam kamar dan mereka memulai lagi pertempuran di atas ranjang.Hera benar-benar merasa capek hari ini dibuat oleh King, hampir tengah hari pertempuran ranjang itu baru selesai. Hera yang kelelahan sudah tidak kuasa berjalan menuju lantai bawah untuk makan siang.Alhasil, lagi-lagi King menyuapinya dan melayaninya dengan baik."Mas.., aku bisa makan sendiri kok," lirihnya."Stop baby! ikutin saja yang aku mau, ayo buka mulutnya..," King memaksa Hera untuk makan karena ia sedikit merasa bersalah menghujam istrinya berkali-kali sehingga merasa kelelahan."Setelah makan, kamu tidurya sayang..," ujarnya lembut kepada istrinya."Ih.., mas aku ini bukan anak kecil lho.., masa disuruh-suruh untuk tidur siang sih..," kesalnya.
Setelah pertemuan di ruang kerja King. Ketiganya pun mencapai kesepakatan untuk memulai penyelidikan kepada kedua orang yang dicurigai sebagai tukang teror selama ini.Setelah Jodi dan Juyan pulang, King melangkah menuju dapur dan membuka kulkas, ia kembali menyantap puding buatan istrinya."Tuan muda.., kok tumben suka makan puding?" tanya Sang ART yang kebetulan lagi memasak untuk makan malam."Puding buatan Hera enak banget mbok, aku selalu ingin dan ingin lagi untuk memakannya!" ujar King antusias."Berarti benar dugaanku, pasti nona Hera sedang hamil saat ini," ia ingin menyampaikannya kepada King namun tuan mudanya itu keduluan berkata, "mbok, jangan terlalu banyak memasak untuk makan malam, aku dan istriku akan menginap di rumah ayah Tobi," setelah berkata begitu, King pun kembali ke lantas atas untuk membagunkan istrinya.King mas