"What's going on? Nampaknya master Joe terlihat linglung?" tanya Ceasar. Dia penasaran dengan isi kepala Joe yang membuat atasannya ini tiba-tiba hilang gairah. "Let me guess, pasti mereka habis-habisan menghina anda, bukan?"
Langsung saja Joe menggeleng singkat. "Justru tadi aku disambut ramah oleh Aland," bantah Joe.
"Oh ya? Benarkah?" Ceasar sendiri sampai tidak percaya mendengarnya.
"Itu yang membuatku bingung. Bagaimana bisa dia tiba-tiba baik denganku? Aku seperti bukan melihat Aland Miller."
Sama seperti Joe, Ceasar pun ikut bingung. Dia tahu betul bagaimana bencinya pria paruh baya itu terhadap Joe.
"Sebaiknya master hati-hati, mungkin saja ini bagian dari rencananya."
"Aku pun berpikiran demikian. Tapi apa? Dan saat yang bersamaan tadi aku mendapatkan email dari Jeriko. Dia memecatku."
Ceasar seperti tidak kaget mendengarnya. Ini mungkin saja terjadi lantaran Joe sudah tidak lagi bersama Pevita. Sementara ya
"Kau parkir mobil lalu susuli aku ke dalam." Baru saja Joe memberi perintah pada Ceasar begitu mereka sampai di pelataran lobby mall sebelum dia keluar mobil. Jalan Joe begitu tergesa. Dia tidak mau kehilangan momen penting ini. Namun tepat di pintu lobby, seorang mahasiswa yang lagi asik minum kopi sambil berjalan tidak sengaja menabrak Joe. Jadinya baju Joe basah terkena minuman itu. "Maaf tuan, aku tidak sengaja," ucap orang itu menyesali. Dia nampak ketakutan mendapatkan Joe yang mengerang rahang. "Oh shit!" keluh Joe, sambil membersihkan bajunya dari bercak air. Hanya saja warna kopi dari minuman itu tidak bisa hilang, alhasil sebagian baju Joe bernoda. "Aku bersedia menggantikan pakaian tuan," kata pemuda itu. Karena lagi terburu-buru, Joe pun tidak menghiraukan masalah sepele ini. Dan tanpa memperpanjang lagi urusan dengan anak muda ini, Joe langsung masuk ke dalam mall. Sambil itu, dia masih berusa
"Sudah gila rupanya orang ini! Sekali lagi aku tekankan, silakan kau pergi dari sini atau kami panggil sekurity untuk mengusirmu!" Nampaknya pria yang menjadi pegawai di toko King's Mars Jewellery ini sudah berusaha sekuat tenaga untuk membuat Joe takut.Sayangnya, gertakan itu tidak berpengaruh apa-apa terhadap Joe. Tidak sedikitpun kedua bola mata Joe berpaling dari barang mewah yang terpajang di dalam lemari kaca. Justru perlahan, kaki Joe malah bergerak mendekati lemari itu. Sungguh, kedua pegawai itu semakin naik pitam.Akibat sikap Joe yang semakin mengesalkan bagi mereka, jadinya pegawai laki-laki itu menghubungi sekurity dengan menekan tombol emergency yang berada di meja kasir.Dan tidak lama kemudian, empat petugas terlatih pun datang ke toko."Ada apa tuan?" tanya salah seorang petugas."Orang ini!" Pegawai itu menunjuk Joe. "Dia ingin mencuri barang di sini," ujarnya.Gegas saja ke empat petuga
Di dalam sana sebenarnya Fernando, pemilik toko berlian ini lagi mengalami tekanan mental tingkat tinggi lantaran urusannya dengan Elianor. Dia bermasalah dengan mafia yang paling ditakuti dan disegani di kota ini. Bahkan Rayzen saja segan terhadap wanita perkasa itu.Fernando sudah membuat kesalahan besar dengan mencoba bermain curang di belakang Elianor. Dan sekarang nasibnya tinggal tunggu waktu saja. Elianor sudah dalam perjalanan ke tokonya. Percuma saja lari, karena tidak akan sampai dua puluh empat jam Elianor akan sudah mendapatkan Fernando dengan mudah.Dia uring-uringan mondar-mandir kebingungan gelisah di ruangannya. Dahinya sudah banjir dengan keringat. Sampai Marko, kaki tangannya pun ikut resah melihat keadaan bosnya ini."Mau saya ambilkan air mineral, tuan?""Kau pikir air bisa membuatku tenang! Sebentar lagi wanita sialan itu sampai di sini! Dan dia akan membunuhku!"Rada takut, namun Marko harus menya
"Sepertinya aku ketinggalan pesta seru," ujar Mona sambil berjalan mendekati Joe dengan wajah senyum penuh kelicikan.Tentu saja membuat Mohan dan yang lainnya bingung. Kenapa pengunjung yang satu ini nampaknya berani sekali dengan laki-laki asing yang saat ini sedang disidang di hadapan banyak orang, sementara pengunjung yang lainnya nampak ketakutan."Hei Joe apa kabar? Masih ingat denganku?" sapa Mona."Oh jadi dia mengenal pria itu," bisik salah seorang pengunjung terdengar samar-samar. Di sinilah semua orang jadi tahu kalau nama pemuda yang sudah membuat keributan di King's Mars Jewellery bernama Joe.Tentu saja Joe masih mengenal baik sepupu Jilly yang satu ini. Hanya saja Joe malas untuk menanggapi dia. Joe merasa tidak ada urusan dengan wanita yang baru saja diputuskan oleh mantan tunangannya di Union Car Showroom tempo hari."Kau datang ke sini, umm ... mau mengambil barang mewah? Oh ya? Apa?" Dari cara bicara
Wajah Mohan sudah pucat dipermalukan di depan banyak orang. Lebih-lebih, sebenarnya dia sedang mencari muka terhadap atasannya ini untuk naik jabatan. Tapi sepertinya, Mohan harus melupakan itu sejenak lantaran masalah sepele yang menjadi besar.Tampangnya sudah tidak enak dipandang. Belum lagi, dua pegawainya itu terlihat mengenyehnya."Keparat! gara-gara kau jadi aku yang kena semprot!" maki Mohan pada Joe."Sebaiknya kau bereskan atau aku akan mencarikan pengganti untuk posisimu!" ucap Fernando santai namun penuh penekanan. Mohan sadar kalau itu merupakan ancaman serius dari bosnya. Merahlah wajah Mohan. Seketika itu juga darahnya mendidih."Baik tuan," sahut Mohan, sambil menganggukan kepala.Kaki Fernando siap melangkah, meninggalkan toko namun di saat itu dia mendengar suara berat dari seorang wanita yang dengan lantang memanggilnya, "Fernando Artilles."Seketika Fernando terdiam. Dia tahu persis siapa ora
"Haha lucu sekali. Apa kau sudah melupakanku, Elianor?"Terang sekali wajah wanita perkasa itu langsung berubah rona, kaget sekaligus tegang begitu melihat Joe dengan jelas.Suasana berubah, semua orang langsung tertuju pada satu titik. Mereka semua kompak menatap Joe yang dipikirnya sudah konyol karena berani bersuara dengan wanita pembunuh berdarah dingin ini.Di sudut sana, seorang wanita muda yang baru saja membeli cincin Clarks Diamond untuk pernikahannya nanti sampai tercengang dan mengumpat Joe dalam hati. Bodoh! Apa yang kau lakukan! Kau sudah membuat kami semua mendapatkan masalah besar!Tidak kalah seru perseteruan di dalam diri Fernando yang begitu murka dengan laki-laki yang sudah membuat masalah tambah kacau."Sebaiknya kau usir gembel itu!" perintah Fernando pada Mohan tegas. Hanya saja dia merendahkan suaranya di hadapan Elianor."Baik tuan," sahut Mohan sigap. Sambil sang manager toko ini mengham
What the hell?Nampak sekali wajah Fernando seperti tidak percaya menyaksikan ini semua. Siapa sebenarnya pemuda ini? Kenapa Elianor sepertinya takut dengannya?Pemikiran ini pun dirasakan oleh Mohan, enam pegawai King's Mars Jewellery, empat sekurity, para pengunjung juga Mona dan calon suaminya Fian, yang mereka hanya bisa tercengang.Bagaimana bisa? Kalau barang mewah mungkin Joe bisa berpura-pura untuk memilikinya. Tapi tidak dengan kekuasaan. Kami semua tau siapa Elianor? Dia tidak mudah tunduk dengan orang begitu saja. Apalagi hanya seorang pemuda kampung rendahan seperti Joe. Siapa Joe sebenarnya? Mona begitu penasaran dengan sosok Joe.Elianor mengerti dengan apa yang Joe inginkan. Kemudian, dia menyuruh anak buahnya untuk mengambil paksa berlian cantik yang terpajang indah di dalam lemari kaca itu. Dan sejurus kemudian, Queen's Mary sudah kembali ke tangan Joe.Joe memperhatikan kalung itu dengan perasaan yang dalam
Tidak mudah dipercaya kalau bukan melihatnya langsung, Joe begitu saja pergi meninggalkan King's Mars Jewellery dengan sangat santai di antara penjagaan yang ketat dari anak buah Elianor. Termasuk Mona yang menyaksikan langsung kejadian ini sampai nanar mendapatkan dirinya seperti berada dalam mimpi. Lagi-lagi Joe membuatnya shock setengah mati.Hanya saja situasi sekarang berbeda, Mona tidak kaget lantaran Joe mengambil Queen's Mary yang bernilai jutaan dollar yang diaku-aku miliknya, melainkan dia terkejut dengan sikap Elianor yang seperti ayam kampung di hadapan Joe. Sekaligus dia pun bingung untuk mengisahkan ini pada Jilly nanti. Sudah tentu, Jilly tidak akan percaya dengan ceritanya.Di luar sana Joe mencari Ceasar yang sudah membuatnya gundah. "Apa dia tidak dengar dengan perkataanku?" gerutu Joe.Sebelum keluar mobil Joe sudah berpesan pada Ceasar agar menyusulinya ke toko. Tapi sampai urusan dengan Fernando selesai Ceasar belum menampa