Adam Sinclair adalah seorang CEO sukses yang dikenal dingin, ambisius, dan tak pernah kalah dalam dunia bisnis. Baginya, dunia korporat adalah permainan yang harus dimenangkan, dan setiap pesaing hanyalah rintangan yang harus disingkirkan. Namun, semua berubah ketika Aurora Lennox muncul—wanita cerdas dan berani yang tak hanya mampu menyaingi kejayaannya, tetapi juga mencuri kontrak penting dari tangannya. Persaingan mereka semakin memanas, beradu strategi dan taktik dalam bisnis yang keras. Namun, di balik setiap pertemuan yang penuh ketegangan, ada ketertarikan yang semakin sulit diabaikan. Api gairah menyala di antara mereka, menciptakan batas tipis antara kebencian dan keinginan. Ketika Aurora menawarkan sebuah kerja sama yang dapat menguntungkan keduanya, Adam dihadapkan pada dilema: tetap menjadikannya musuh atau menerima tawaran yang bisa membuka lebih dari sekadar peluang bisnis—tetapi juga godaan yang berbahaya. Dalam permainan yang mempertaruhkan kekuasaan dan hati, siapa yang akan tunduk lebih dulu? Apakah mereka akan hancur dalam ambisi masing-masing, atau justru menemukan sesuatu yang lebih dari sekadar kemenangan? “Persaingan ini bukan hanya tentang bisnis. Ini tentang kendali, tentang siapa yang akan menguasai siapa.”
Lihat lebih banyakAurora menatap layar laptopnya tanpa benar-benar membaca apa yang tertera di sana. Pikirannya masih dipenuhi oleh kehadiran Adam Sinclair yang tiba-tiba di kantornya tadi pagi.Pria itu…Aurora bukan wanita yang mudah terpengaruh oleh seorang pria. Dalam dunia bisnis yang keras, dia telah bertemu banyak pria yang mencoba mendekatinya, baik karena ketertarikan maupun karena motif tersembunyi.Tetapi Adam berbeda.Dia adalah lawan yang sulit ditebak.Sama seperti dirinya, Adam adalah predator dalam dunia bisnis—seseorang yang tidak takut mengambil risiko demi mencapai tujuannya. Tetapi berbeda dengan pria lain yang pernah Aurora hadapi, Adam tidak hanya tertarik pada kompetisi di ruang rapat… Dia juga tertarik padanya.Dan itulah yang membuat semuanya menjadi lebih berbahaya.Ketika ponselnya bergetar, Aurora menghela napas dan melihat layar. Sebuah pesan dari Adam.Adam:"Aku tahu kau masih memikirkannya. Jangan berbohong, Aurora."Aurora tersenyum kecil, merasa geli sekaligus kesal de
Aurora tahu bahwa dia sedang bermain dengan api.Adam Sinclair bukan pria biasa. Dia bukan seseorang yang bisa ditaklukkan dengan mudah, tetapi juga bukan seseorang yang mudah mengendalikan dirinya sendiri. Tarik-ulur ini… ketegangan yang semakin meningkat di antara mereka… semuanya adalah permainan yang berbahaya.Tetapi mengapa dia tidak bisa menghindar?Aurora menatap Adam yang masih berdiri di dekatnya, sorot matanya penuh keyakinan."Jadi," kata Adam dengan nada santai, tetapi ada ketajaman di balik suaranya. "Apakah kita akan terus berpura-pura bahwa ini hanya tentang bisnis?"Aurora tersenyum tipis, meneguk anggurnya dengan perlahan sebelum meletakkan gelas itu di meja. "Kau mengundangku ke sini dengan dalih bisnis, tetapi sepertinya ini bukan tentang itu sama sekali."Adam mendekat, tubuhnya hanya berjarak beberapa inci dari miliknya. "Aku tidak pernah mengatakan bahwa kita hanya akan membicarakan bisnis, Aurora."Aurora menatapnya, hatinya berdebar kencang meskipun dia berusa
Malam itu, Aurora tidak bisa tidur.Percakapan dengan Adam masih berputar di kepalanya. Pria itu bukan sekadar lawan bisnis biasa—dia adalah seseorang yang tahu bagaimana membaca kelemahan orang lain dan menggunakannya sebagai senjata. Dan yang lebih mengganggunya adalah kenyataan bahwa dia sendiri merasakan ketertarikan yang tidak seharusnya.Dia menggigit bibirnya, lalu meraih segelas anggur yang tersisa di meja samping ranjangnya. Cahaya kota yang masuk melalui jendela besar apartemennya menambah suasana malam yang semakin mencekam."Jangan bodoh, Aurora," gumamnya sendiri. "Ini hanya bisnis. Hanya bisnis."Tetapi mengapa suara Adam terus terngiang di kepalanya?—Kantor Aurora – Keesokan HarinyaAurora tiba di kantornya lebih awal, berharap bisa menenggelamkan pikirannya dalam pekerjaan. Tetapi begitu dia memasuki ruangannya, sebuah kejutan sudah menunggunya.Setangkai mawar merah diletakkan di atas mejanya, bersama dengan sebuah kartu kecil.Aurora mengerutkan kening, mengambil k
Aurora bukan wanita yang mudah terintimidasi. Dia telah berhadapan dengan banyak pria seperti Adam Sinclair sebelumnya—pria kaya, kuat, dan terbiasa mendapatkan apa pun yang mereka inginkan. Tetapi Adam berbeda. Bukan hanya karena kekuasaannya, melainkan karena cara dia bermain.Adam tidak hanya menginginkan kemenangan. Dia menginginkan dominasi.Malam itu, setelah pesta berakhir, Aurora berdiri di balkon hotelnya, memandangi pemandangan kota yang berkelap-kelip di bawah. Angin malam menerpa kulitnya, sementara pikirannya masih tertuju pada percakapannya dengan Adam.Dia tahu permainan ini akan berbahaya.Dan dia siap menghadapi apa pun yang datang.—Kantor Sinclair Enterprises – Hari BerikutnyaAurora tiba di kantor Adam lebih awal dari yang dijadwalkan. Dia melangkah dengan percaya diri melewati lobi yang mewah, dengan marmer hitam mengkilap dan lampu gantung kristal yang memancarkan cahaya lembut. Semua mata tertuju padanya saat dia berjalan menuju lift, mengenakan gaun bisnis ber
Adam Sinclair bukan pria yang suka menunggu, tetapi hari ini, dia memilih untuk mengambil waktunya.Dia duduk di ruang konferensi pribadinya, menatap proposal kerja sama yang baru saja dikirim oleh Aurora Lennox. Dokumen itu penuh dengan angka, strategi, dan peluang yang menggiurkan—sebuah kesepakatan yang bisa membuat perusahaan mereka mendominasi pasar Eropa dengan lebih cepat.Namun, ada satu hal yang lebih menarik perhatiannya dibandingkan angka-angka itu: Aurora sendiri.Wanita itu adalah teka-teki yang ingin ia pecahkan.Pintu ruangan terbuka, dan Aurora masuk dengan langkah percaya diri, mengenakan blazer hitam yang membentuk tubuhnya dengan sempurna. Rambutnya ditata rapi, tetapi ada sesuatu di matanya—tatapan penuh tantangan yang selalu membuatnya semakin menarik.“Jadi, Adam,” katanya seraya duduk di kursi di seberang meja. “Apakah kau sudah mempertimbangkan tawaranku?”Adam menyilangkan jemarinya di atas meja, matanya tetap menatapnya tajam. “Aku sudah membaca proposalmu. A
Adam Sinclair tidak pernah menyukai kejutan, apalagi jika datang dari lawan yang baru saja mencuri peluang bisnisnya. Namun, di hadapannya saat ini, Aurora Lennox duduk dengan percaya diri, menawarkan sesuatu yang bahkan dirinya sendiri tidak bisa langsung tolak.Kerja sama.Sebuah kata yang terdengar sederhana, tetapi dalam dunia bisnis, itu bisa berarti banyak hal—terutama ketika ditawarkan oleh seseorang yang baru saja menantangnya.Adam menyandarkan punggungnya di kursi, menatap Aurora dengan sorot mata penuh evaluasi. “Kau datang ke sini, menawarkan kerja sama setelah merebut klien utama perusahaanku. Kenapa aku harus percaya padamu?”Aurora menyilangkan kakinya dengan anggun, membiarkan senyumnya bermain di bibir merahnya. “Aku tidak datang ke sini untuk meminta kepercayaanmu, Adam. Aku datang untuk menawarkan sesuatu yang tak bisa kau tolak.”Adam mengangkat alis. “Aku jarang menolak sesuatu yang menguntungkan.”Aurora mencondongkan tubuhnya sedikit ke depan, matanya bersinar d
Langit senja memancarkan warna oranye keemasan, membiaskan cahayanya melalui kaca jendela yang membentang dari lantai ke langit-langit di ruang kantor megah milik Adam Sinclair. Duduk di belakang meja kayu mahoni yang mengilap, pria itu menyilangkan jari-jarinya sambil menatap dingin layar komputer yang menampilkan laporan keuangan perusahaan. Setelan Armani hitamnya membentuk garis sempurna di tubuh atletisnya, menunjukkan kesempurnaan seorang pemimpin.Namun, sorot matanya tajam, penuh ketegangan yang tertahan.“Dia mulai bergerak,” suara pria tua di hadapannya memecah kesunyian. Raymond Carter, penasihat senior Adam yang telah lama bekerja dengannya, meletakkan sebuah map berisi laporan investigasi di meja. “Aurora Lennox baru saja memenangkan kontrak yang seharusnya jatuh ke tangan kita.”Adam mengepalkan tangannya. Nama itu bukan sekadar nama, tetapi simbol tantangan yang akhir-akhir ini terus mengusik posisinya di dunia bisnis. Aurora Lennox, CEO muda yang baru saja naik ke punc
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen