"THE CEO'S RIVAL":Antara Hasrat Dan Persaingan

"THE CEO'S RIVAL":Antara Hasrat Dan Persaingan

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-14
Oleh:  ArekndesoOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
7Bab
8Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Adam Sinclair adalah seorang CEO sukses yang dikenal dingin, ambisius, dan tak pernah kalah dalam dunia bisnis. Baginya, dunia korporat adalah permainan yang harus dimenangkan, dan setiap pesaing hanyalah rintangan yang harus disingkirkan. Namun, semua berubah ketika Aurora Lennox muncul—wanita cerdas dan berani yang tak hanya mampu menyaingi kejayaannya, tetapi juga mencuri kontrak penting dari tangannya. Persaingan mereka semakin memanas, beradu strategi dan taktik dalam bisnis yang keras. Namun, di balik setiap pertemuan yang penuh ketegangan, ada ketertarikan yang semakin sulit diabaikan. Api gairah menyala di antara mereka, menciptakan batas tipis antara kebencian dan keinginan. Ketika Aurora menawarkan sebuah kerja sama yang dapat menguntungkan keduanya, Adam dihadapkan pada dilema: tetap menjadikannya musuh atau menerima tawaran yang bisa membuka lebih dari sekadar peluang bisnis—tetapi juga godaan yang berbahaya. Dalam permainan yang mempertaruhkan kekuasaan dan hati, siapa yang akan tunduk lebih dulu? Apakah mereka akan hancur dalam ambisi masing-masing, atau justru menemukan sesuatu yang lebih dari sekadar kemenangan? “Persaingan ini bukan hanya tentang bisnis. Ini tentang kendali, tentang siapa yang akan menguasai siapa.”

Lihat lebih banyak

Bab 1

BAB 1 – PERSAINGAN YANG MEMBAKAR API

Langit senja memancarkan warna oranye keemasan, membiaskan cahayanya melalui kaca jendela yang membentang dari lantai ke langit-langit di ruang kantor megah milik Adam Sinclair. Duduk di belakang meja kayu mahoni yang mengilap, pria itu menyilangkan jari-jarinya sambil menatap dingin layar komputer yang menampilkan laporan keuangan perusahaan. Setelan Armani hitamnya membentuk garis sempurna di tubuh atletisnya, menunjukkan kesempurnaan seorang pemimpin.

Namun, sorot matanya tajam, penuh ketegangan yang tertahan.

“Dia mulai bergerak,” suara pria tua di hadapannya memecah kesunyian. Raymond Carter, penasihat senior Adam yang telah lama bekerja dengannya, meletakkan sebuah map berisi laporan investigasi di meja. “Aurora Lennox baru saja memenangkan kontrak yang seharusnya jatuh ke tangan kita.”

Adam mengepalkan tangannya. Nama itu bukan sekadar nama, tetapi simbol tantangan yang akhir-akhir ini terus mengusik posisinya di dunia bisnis. Aurora Lennox, CEO muda yang baru saja naik ke puncak melalui perjuangan dan kecerdasannya, telah berkali-kali menjadi duri dalam daging bagi Sinclair Corporation.

“Dia bukan ancaman,” ujar Adam dengan nada tenang, meskipun nada dingin di suaranya tak bisa disembunyikan.

Raymond tersenyum samar. “Dia sudah mengalahkanmu dua kali dalam tiga bulan terakhir. Jika kau terus meremehkannya, mungkin dia akan menjadi lebih dari sekadar ancaman.”

Adam mendongakkan kepala, matanya bersinar dengan determinasi. “Aku tak pernah kalah lebih dari yang aku izinkan, Raymond.”

Namun, dalam hatinya, ia sadar bahwa Aurora Lennox bukanlah lawan biasa. Wanita itu bukan hanya sekadar pengusaha cerdas, tetapi juga seseorang yang berani mengambil risiko dan tak gentar menghadapi orang sepertinya.

Adam menggeser map di atas mejanya, membukanya, dan membaca laporan yang disusun oleh tim intelijennya. Aurora baru saja menandatangani kesepakatan dengan salah satu investor terbesar di kota, yang sebelumnya adalah klien setia Sinclair Corporation. Itu berarti dia tak hanya mencuri peluang bisnisnya, tetapi juga mencoba menggoyahkan kepercayaan para mitra bisnisnya.

Sebuah ketukan di pintu membuatnya mengangkat kepala. Seorang asisten masuk dengan ekspresi gugup.

“Mr. Sinclair, Miss Lennox ada di lobi. Dia ingin bertemu dengan Anda.”

Mata Adam menyipit sedikit. “Aurora Lennox?”

“Ya, Sir.”

Raymond mengangkat alisnya. “Sepertinya dia tidak membuang waktu.”

Adam tersenyum tipis, senyum yang lebih mencerminkan tantangan daripada keramahan. “Bawa dia masuk.”

Tak butuh waktu lama, pintu terbuka kembali, dan seorang wanita melangkah masuk dengan keanggunan yang nyaris provokatif. Aurora Lennox mengenakan gaun hitam elegan dengan potongan yang menonjolkan setiap lekuk tubuhnya, menunjukkan bahwa dia bukan hanya seorang wanita bisnis yang kompeten tetapi juga seseorang yang tahu bagaimana memanfaatkan kehadirannya untuk mengendalikan situasi.

Mata mereka bertemu dalam tatapan tajam, seolah-olah pertempuran baru saja dimulai.

“Adam,” sapanya dengan suara lembut, namun ada ketegasan di baliknya.

“Aurora,” balas Adam, mengisyaratkan padanya untuk duduk.

Wanita itu melangkah dengan percaya diri, lalu duduk di kursi di hadapan Adam. Dia menyilangkan kaki, meletakkan satu tangan di sandaran kursi, dan tersenyum kecil. “Kau tidak terlihat terkejut melihatku.”

Adam mencondongkan tubuhnya ke depan, menautkan jari-jari di atas meja. “Aku selalu siap menghadapi lawanku, terutama yang begitu berani datang ke sarang singa.”

Aurora tertawa kecil. “Singa? Kau terdengar seperti seseorang yang baru saja kehilangan buruannya.”

Adam tersenyum tipis. “Aku hanya kehilangan apa yang ingin kulepaskan.”

Aurora mengangkat alis. “Kali ini, aku tidak yakin itu benar. Aku mendapatkan kontrak yang kau incar, dan aku yakin kau tak menyukainya.”

Adam mengamati ekspresinya. Wanita ini benar-benar tidak takut. Dia datang ke sini bukan untuk meminta maaf atau menjelaskan tindakannya, tetapi untuk menunjukkan bahwa dia adalah lawan yang harus diperhitungkan.

“Jadi, apa tujuanmu datang ke sini, Aurora?” tanyanya dengan nada rendah namun penuh kewaspadaan.

Aurora menyandarkan tubuhnya ke belakang, menatap Adam dengan senyum bermain di bibirnya. “Aku ingin menawarkan sesuatu. Kita bisa saling menghancurkan, atau…” Dia menatap Adam dengan tatapan yang penuh teka-teki. “Kita bisa bekerja sama.”

Adam mengangkat satu alis. “Kerja sama?”

Aurora mengangguk. “Ya. Aku tidak bisa menyangkal bahwa kau lawan yang kuat, dan aku rasa kau pun tahu bahwa aku bukan seseorang yang mudah ditaklukkan.”

Adam terdiam sejenak, membiarkan kata-kata itu menggantung di udara. Tawaran ini menarik, tetapi dia tahu bahwa menerima kerja sama dengan Aurora Lennox berarti membuka ruang bagi ketegangan yang lebih besar—bukan hanya dalam bisnis, tetapi juga dalam sesuatu yang lebih dalam, lebih pribadi.

“Dan apa jaminanku bahwa kau tidak akan menusukku dari belakang?” tanyanya dengan nada skeptis.

Aurora tersenyum lebih lebar. “Jaminan? Tidak ada. Sama seperti aku tidak memiliki jaminan bahwa kau tidak akan melakukan hal yang sama padaku.”

Hening. Mata mereka saling mengunci dalam ketegangan yang hampir terasa seperti medan perang.

Kemudian, Adam tertawa kecil. “Kau benar-benar berani.”

Aurora hanya mengangkat bahu. “Keberanian adalah bagian dari permainan ini, bukan?”

Adam menatapnya beberapa detik lagi sebelum akhirnya mengeluarkan napas panjang. Dia tahu bahwa menerima tawaran ini bisa membuka lebih banyak pintu—bukan hanya di dunia bisnis, tetapi juga sesuatu yang jauh lebih berbahaya: ketertarikan yang sulit dikendalikan.

Tapi dia selalu menikmati permainan berbahaya.

“Baiklah,” katanya akhirnya. “Aku tertarik mendengar lebih lanjut tentang idemu.”

Aurora tersenyum puas. “Bagus. Karena aku yakin kau akan menyukainya.”

Tanpa mereka sadari, sesuatu telah dimulai di ruangan itu. Bukan hanya sekadar kesepakatan bisnis, tetapi sesuatu yang lebih dalam, lebih liar, dan lebih sulit dikendalikan.

Dan baik Adam maupun Aurora tahu, ini bukan sekadar kerja sama. Ini adalah awal dari permainan yang bisa membakar mereka berdua.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
7 Bab
BAB 1 – PERSAINGAN YANG MEMBAKAR API
Langit senja memancarkan warna oranye keemasan, membiaskan cahayanya melalui kaca jendela yang membentang dari lantai ke langit-langit di ruang kantor megah milik Adam Sinclair. Duduk di belakang meja kayu mahoni yang mengilap, pria itu menyilangkan jari-jarinya sambil menatap dingin layar komputer yang menampilkan laporan keuangan perusahaan. Setelan Armani hitamnya membentuk garis sempurna di tubuh atletisnya, menunjukkan kesempurnaan seorang pemimpin.Namun, sorot matanya tajam, penuh ketegangan yang tertahan.“Dia mulai bergerak,” suara pria tua di hadapannya memecah kesunyian. Raymond Carter, penasihat senior Adam yang telah lama bekerja dengannya, meletakkan sebuah map berisi laporan investigasi di meja. “Aurora Lennox baru saja memenangkan kontrak yang seharusnya jatuh ke tangan kita.”Adam mengepalkan tangannya. Nama itu bukan sekadar nama, tetapi simbol tantangan yang akhir-akhir ini terus mengusik posisinya di dunia bisnis. Aurora Lennox, CEO muda yang baru saja naik ke punc
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-14
Baca selengkapnya
BAB 2 – TAWARAN BERBAHAYA
Adam Sinclair tidak pernah menyukai kejutan, apalagi jika datang dari lawan yang baru saja mencuri peluang bisnisnya. Namun, di hadapannya saat ini, Aurora Lennox duduk dengan percaya diri, menawarkan sesuatu yang bahkan dirinya sendiri tidak bisa langsung tolak.Kerja sama.Sebuah kata yang terdengar sederhana, tetapi dalam dunia bisnis, itu bisa berarti banyak hal—terutama ketika ditawarkan oleh seseorang yang baru saja menantangnya.Adam menyandarkan punggungnya di kursi, menatap Aurora dengan sorot mata penuh evaluasi. “Kau datang ke sini, menawarkan kerja sama setelah merebut klien utama perusahaanku. Kenapa aku harus percaya padamu?”Aurora menyilangkan kakinya dengan anggun, membiarkan senyumnya bermain di bibir merahnya. “Aku tidak datang ke sini untuk meminta kepercayaanmu, Adam. Aku datang untuk menawarkan sesuatu yang tak bisa kau tolak.”Adam mengangkat alis. “Aku jarang menolak sesuatu yang menguntungkan.”Aurora mencondongkan tubuhnya sedikit ke depan, matanya bersinar d
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-14
Baca selengkapnya
BAB 3 – PERTEMUAN KEDUA
Adam Sinclair bukan pria yang suka menunggu, tetapi hari ini, dia memilih untuk mengambil waktunya.Dia duduk di ruang konferensi pribadinya, menatap proposal kerja sama yang baru saja dikirim oleh Aurora Lennox. Dokumen itu penuh dengan angka, strategi, dan peluang yang menggiurkan—sebuah kesepakatan yang bisa membuat perusahaan mereka mendominasi pasar Eropa dengan lebih cepat.Namun, ada satu hal yang lebih menarik perhatiannya dibandingkan angka-angka itu: Aurora sendiri.Wanita itu adalah teka-teki yang ingin ia pecahkan.Pintu ruangan terbuka, dan Aurora masuk dengan langkah percaya diri, mengenakan blazer hitam yang membentuk tubuhnya dengan sempurna. Rambutnya ditata rapi, tetapi ada sesuatu di matanya—tatapan penuh tantangan yang selalu membuatnya semakin menarik.“Jadi, Adam,” katanya seraya duduk di kursi di seberang meja. “Apakah kau sudah mempertimbangkan tawaranku?”Adam menyilangkan jemarinya di atas meja, matanya tetap menatapnya tajam. “Aku sudah membaca proposalmu. A
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-14
Baca selengkapnya
BAB 4 – TARIK ULUR KEKUASAAN
Aurora bukan wanita yang mudah terintimidasi. Dia telah berhadapan dengan banyak pria seperti Adam Sinclair sebelumnya—pria kaya, kuat, dan terbiasa mendapatkan apa pun yang mereka inginkan. Tetapi Adam berbeda. Bukan hanya karena kekuasaannya, melainkan karena cara dia bermain.Adam tidak hanya menginginkan kemenangan. Dia menginginkan dominasi.Malam itu, setelah pesta berakhir, Aurora berdiri di balkon hotelnya, memandangi pemandangan kota yang berkelap-kelip di bawah. Angin malam menerpa kulitnya, sementara pikirannya masih tertuju pada percakapannya dengan Adam.Dia tahu permainan ini akan berbahaya.Dan dia siap menghadapi apa pun yang datang.—Kantor Sinclair Enterprises – Hari BerikutnyaAurora tiba di kantor Adam lebih awal dari yang dijadwalkan. Dia melangkah dengan percaya diri melewati lobi yang mewah, dengan marmer hitam mengkilap dan lampu gantung kristal yang memancarkan cahaya lembut. Semua mata tertuju padanya saat dia berjalan menuju lift, mengenakan gaun bisnis ber
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-14
Baca selengkapnya
BAB 5 – AMBISI DAN GODAAN
Malam itu, Aurora tidak bisa tidur.Percakapan dengan Adam masih berputar di kepalanya. Pria itu bukan sekadar lawan bisnis biasa—dia adalah seseorang yang tahu bagaimana membaca kelemahan orang lain dan menggunakannya sebagai senjata. Dan yang lebih mengganggunya adalah kenyataan bahwa dia sendiri merasakan ketertarikan yang tidak seharusnya.Dia menggigit bibirnya, lalu meraih segelas anggur yang tersisa di meja samping ranjangnya. Cahaya kota yang masuk melalui jendela besar apartemennya menambah suasana malam yang semakin mencekam."Jangan bodoh, Aurora," gumamnya sendiri. "Ini hanya bisnis. Hanya bisnis."Tetapi mengapa suara Adam terus terngiang di kepalanya?—Kantor Aurora – Keesokan HarinyaAurora tiba di kantornya lebih awal, berharap bisa menenggelamkan pikirannya dalam pekerjaan. Tetapi begitu dia memasuki ruangannya, sebuah kejutan sudah menunggunya.Setangkai mawar merah diletakkan di atas mejanya, bersama dengan sebuah kartu kecil.Aurora mengerutkan kening, mengambil k
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-14
Baca selengkapnya
BAB 6 – TARIKAN DAN DORONGAN
Aurora tahu bahwa dia sedang bermain dengan api.Adam Sinclair bukan pria biasa. Dia bukan seseorang yang bisa ditaklukkan dengan mudah, tetapi juga bukan seseorang yang mudah mengendalikan dirinya sendiri. Tarik-ulur ini… ketegangan yang semakin meningkat di antara mereka… semuanya adalah permainan yang berbahaya.Tetapi mengapa dia tidak bisa menghindar?Aurora menatap Adam yang masih berdiri di dekatnya, sorot matanya penuh keyakinan."Jadi," kata Adam dengan nada santai, tetapi ada ketajaman di balik suaranya. "Apakah kita akan terus berpura-pura bahwa ini hanya tentang bisnis?"Aurora tersenyum tipis, meneguk anggurnya dengan perlahan sebelum meletakkan gelas itu di meja. "Kau mengundangku ke sini dengan dalih bisnis, tetapi sepertinya ini bukan tentang itu sama sekali."Adam mendekat, tubuhnya hanya berjarak beberapa inci dari miliknya. "Aku tidak pernah mengatakan bahwa kita hanya akan membicarakan bisnis, Aurora."Aurora menatapnya, hatinya berdebar kencang meskipun dia berusa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-14
Baca selengkapnya
BAB 7 – BERMAIN DENGAN API
Aurora menatap layar laptopnya tanpa benar-benar membaca apa yang tertera di sana. Pikirannya masih dipenuhi oleh kehadiran Adam Sinclair yang tiba-tiba di kantornya tadi pagi.Pria itu…Aurora bukan wanita yang mudah terpengaruh oleh seorang pria. Dalam dunia bisnis yang keras, dia telah bertemu banyak pria yang mencoba mendekatinya, baik karena ketertarikan maupun karena motif tersembunyi.Tetapi Adam berbeda.Dia adalah lawan yang sulit ditebak.Sama seperti dirinya, Adam adalah predator dalam dunia bisnis—seseorang yang tidak takut mengambil risiko demi mencapai tujuannya. Tetapi berbeda dengan pria lain yang pernah Aurora hadapi, Adam tidak hanya tertarik pada kompetisi di ruang rapat… Dia juga tertarik padanya.Dan itulah yang membuat semuanya menjadi lebih berbahaya.Ketika ponselnya bergetar, Aurora menghela napas dan melihat layar. Sebuah pesan dari Adam.Adam:"Aku tahu kau masih memikirkannya. Jangan berbohong, Aurora."Aurora tersenyum kecil, merasa geli sekaligus kesal de
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-14
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status