Beranda / Romansa / TERPERANGKAP HASRAT MAFIA KEJAM / Bab 1 Bergoyang di atas Tubuhnya

Share

TERPERANGKAP HASRAT MAFIA KEJAM
TERPERANGKAP HASRAT MAFIA KEJAM
Penulis: Simbaradiffa

Bab 1 Bergoyang di atas Tubuhnya

Penulis: Simbaradiffa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Astaga, Andre! Rara! Jadi ini yang kalian lakukan di belakangku?!"

Arsana Putri membekap mulutnya tatkala melihat Andre dan Rara, sahabat Arsana yang sedang memadu kasih di atas ranjang apartemen milik Andre Wiranto, tunangannya. Seketika, Andre yang terkejut langsung menyingkirkan Rara dengan kasar yang sedari tadi bergerilya dan bergoyang di atas tubuhnya, lalu memakai handuk kimono dengan tergesa.

"Dasar pengkhianat!" geram Arsana.

"Arsana, ini tidak seperti yang kamu lihat!" ujar Andre seraya menarik tangan Arsana yang hendak pergi.

"Apa? Kita ini sudah tunangan, Andre, sebentar lagi kita akan menikah!" teriak Arsana dengan mata yang berkaca-kaca.

"Arsana, lebih baik kamu bergabung saja dengan kami. Ayo!" ajak Rara tanpa merasa berdosa.

"Diam kamu, Rara!" Andre menatap tajam sahabat dari tunangannya itu.

"Kalian berdua memang menjijikkan!"

Arsana mengepalkan tangannya yang berkeringat, air matanya sudah tak bisa tertahankan lagi, tetapi dia tak ingin menunjukkan rasa sedih itu di hadapan dua jalang tersebut.

"Aku hanya menyalurkan syahwatku saja karena kamu tak bersedia melakukannya denganku, jadi, aku menjadikan Rara sebagai alat pemuas nafsuku sampai kita berdua resmi menikah," ucap Andre saat Arsana sudah turun satu tangga dari sana.

"Alasanmu membuatku ingin muntah, Andre. Dasar munafik!" desis Arsana memicingkan matanya.

Plak!

Gadis itu menampar wajah Andre, membuat lelaki itu memegang pipinya yang terasa panas.

"Aku tidak mencintainya, aku bersumpah! Bahkan aku membayangkan wajahmu saat melakukannya!" ucap Andre lagi membuat Arsana menampar kembali tunangannya itu.

Melihat Andre--lelaki yang amat Rara cintai sedari dahulu ditampar oleh Arsana, dia langsung maju dan langsung menampar Arsana juga.

"Bahkan kamu lebih membela lelaki ini daripada aku, sahabatmu!" pekik Arsana.

"Aku mencintainya!" ucap Rara dengan tegas.

"tetapi aku tidak mencintaimu, Rara. Kita sudah sepakat melakukan ini semua atas dasar kebutuhan saja, bukan karena cinta."

Mendengar pernyataan tersebut, Rara berteriak frustrasi karena kesal cintanya tidak juga dibalas oleh Andre, padahal dia sudah merelakan seluruh tubuhnya dijamah dan digauli oleh lelaki itu. Dengan hati yang dipenuhi amarah, Rara berpikir jika dirinya harus mendapatkan Andre dengan cara melenyapkan Arsana saja.

"Arsana, Andre adalah milikku dan kamu tidak berhak bersamanya bahkan kamu juga tidak berhak berada di dunia ini karena kamu hanya anak h*ram!" pekik Rara seraya mendorong Arsana hingga terjatuh dan berguling-guling di tangga.

"Arsana! Tidaaak!" teriak Andre, namun, semua sudah terlambat. Arsana sudah terkapar di lantai bawah.

Suara teriakan itu tiba-tiba berganti, tatkala Arsana merasakan tendangan di tubuhnya. Arsana membuka matanya dan mendapati sang ayah, Wijaya Kusuma, sedang berdiri di hadapannya yang sudah terkapar di lantai bawah ranjang.

"Ada apa, Ayah?" tanyanya dengan suara serak dan rambut berantakan sebab gadis itu baru saja bangun tidur.

"Masih bertanya ada apa? Memangnya kamu tidak sadar kalau kamu berteriak-teriak seperti orang gila di pagi buta sampai terdengar ke luar, hah?!" bentak Wijaya pada putrinya.

"Aku ... aku tadi jatuh dari tangga karena didorong Rara karena dia berselingkuh dengan Andre. Apa aku sudah mati sekarang?" ujar Arsana langsung panik memegangi kepalanya yang masih pusing.

"Apa kamu sudah tidak waras? Kamu jatuh dari ranjang, bukan dari tangga, Bodoh! Sekarang mandilah, kamu harus bersiap menemui seseorang!" titah Wijaya.

Seketika Arsana menyadari jika tadi dirinya hanya bermimpi. Dia menatap sang ayah dengan berjuta pertanyaan.

"Menemui siapa, Ayah?" tanya Arsana menautkan alisnya.

"Tuan Zayver Megantara," jawab Wijaya.

"Siapa dia?"

"Suamimu!" balas sang ayah membuat Arsana membelalakkan matanya.

"Apa?!!"

Mimpi buruk apalagi ini?

***

Arsana Putri, seorang gadis yang bertugas sebagai Agen rahasia dengan kode 02, terlihat sudah rapi setelah mandi dan membersihkan diri dari mimpi buruk yang menyambangi tidurnya. Kini, dia mesti membersihkan pikirannya juga karena disambangi mimpi buruk di dunia nyata. Bagaimana bisa, baru saja bangun tidur dirinya sudah sah menjadi istri orang yang sama sekali belum pernah dia temui?

"Semalam ayah kalah main judi dan itu menyebabkan utang ayah menumpuk pada Tuan Zayver. Dan salahnya, ayah menjaminkan Arsina adikmu untuk dinikahinya jika ayah kalah." Wijaya memulai ceritanya.

"Di mana hati nuranimu sebagai seorang ayah, sehingga tega menjaminkan anakmu sebagai bahan taruhan judi? Ayah benar-benar tidak berperikemanusiaan!” Napas Arsana naik turun. “Dan lagi, yang Ayah jaminkan adalah Arsina, mengapa jadi aku yang dinikahkan dengan lelaki asing itu?" Arsana memberondong sang ayah dengan banyak pertanyaan.

Wijaya hanya berdecak kesal dengan tangan yang bertolak pinggang. Dia menatap nyalang pada Arsana.

"Justru itu, adikmu si Arsina itu tidak mau dan malah kabur sehingga dengan terpaksa kamu yang harus menjadi penggantinya. Kalau tidak, Tuan Zayver akan menghabisi seluruh anggota keluarga kita."

"Apa peduliku? Aku bahkan tidak tinggal denganmu." Arsana melipat kedua tangannya di depan dada.

Keduanya terus saja berdebat hingga membuat Wijaya tersulut emosinya.

"Jangan banyak membantah! Dia sudah menunggumu di rumah megahnya. Kalau kamu tidak mau menjadi istrinya atas dasar cinta, setidaknya lakukan atas dasar balas budi karena selama ini aku sudah membiayai hidupmu!"

Mendengar hal tersebut, Arsana merasa sakit hati dan tidak menyangka jika sang ayah sejahat itu padanya. Setelah tak dianggap anak di hadapan keluarga besar kusuma karena Arsana terlahir dari perempuan yang tidak selevel dengan keluarga Wijaya, kini Arsana harus mendengar jika dirinya adalah beban seorang ayah yang biaya hidupnya saja menjadi utang yang harus dibayar dengan cara tak manusiawi.

Arsana harus menjadi pengantin pengganti.

"Kamu lupa bahwa aku akan segera menikah, ayah." Arsana menunjukkan jari manisnya yang kosong, tidak ada cincin tunangan di sana.

"Kamu bahkan lupa kalau kamu batal menikah dengan Andre, Arsana." Wijaya tertawa. "Lupakan lelaki br*ngsek itu dan terimalah suamimu yang baru. Percaya lah, kamu akan hidup bahagia dengan bergelimang harta di sana."

Arsana terdiam, hatinya mengeras karena terlalu sakit dengan semua yang telah dia alami sejauh ini. Nasibnya yang tak seberuntung anak lain hingga tak diakui sebagai anak di depan keluarga besar hanya karena terlahir dari rahim wanita miskin, dikhianati sang kekasih, batal menikah, dan sekarang dinikahkan atas dasar utang budi pada ayahnya sendiri.

Rasanya, Arsana mau mati saja.

"Jangan melamun! Cepat pergi dan datang ke alamat ini, Tuan Zayver sudah menunggumu!" perintah Wijaya.

"Lelaki itu menginginkan Arsina, bagaimana jika dia terkejut karena yang datang malah aku?" tanya Arsana mulai pasrah.

"Dia tidak akan tahu. Pergilah, dengan menuruti keinginanku ini, aku akan pastikan mengakuimu sebagai anak di hadapan keluarga besar." Arsana tersenyum sinis menatap tajam Wijaya.

"Mulai sekarang, aku menganggap jika aku tidak memiliki seorang ayah. Kamu jahat, Wijaya! Kamu keterlaluan. Semoga Tuhan membalas perbuatan jahatmu ini dengan balasan yang setimpal!" ucap Arsana seraya menyeret kopernya menuju alamat Tuan Zayver, lelaki yang konon telah sah menjadi suaminya.

Bab terkait

  • TERPERANGKAP HASRAT MAFIA KEJAM   Bab 2 Menciumnya

    Arsana Putri akhirnya sampai di kediaman Tuan Zayver Megantara yang sangat mewah dan luas. Dia disambut oleh penjaga dan langsung dipersilakan masuk ke kamar, di mana Zayver sudah menantinya di atas ranjang. Zayver Megantara mengerutkan dahi, menatap gadis cantik yang menyelonong masuk ke kamarnya lalu tiduran di ranjangnya."Siapa kamu?" tanya Zayver heran."Siapa lagi yang berani berbaring di ranjang besar nan empuk ini kalau bukan istrimu." Zayver menautkan alisnya. "Apa? Istriku? Apa buktinya?"Arsana menghembuskan napas kasar lalu kembali bangun dan membawa sesuatu dari dalam tasnya."Ini buktinya, lihat saja."Zayver menatap surat nikah di mana foto dirinya dan Arsana berdampingan."Bagaimana bisa aku menikahimu?" tanya Zayver."Mana aku tahu. Aku bahkan baru saja bangun dari mimpi buruk dan tiba-tiba diberitahu bahwa aku sudah menjadi istri seseorang yang aku pun tak pernah mengenal dan melihatnya." Arsana kembali berbaring seraya menutup wajah dengan sebelah tangannya."Si*la

  • TERPERANGKAP HASRAT MAFIA KEJAM   Bab 3 Zayver merenggut kesuciannya

    Arsana dan Zayver sudah tiba di Papua. Arsana merasa sangat lelah, akan tetapi Zayver malah terlihat sibuk dengan teleponnya. Tak lama, lelaki itu mendatangi Arsana yang sedang tidur dan berpamitan untuk pergi menemui teman-temannya. "Memangnya kamu tidak lelah, Zayver? Beristirahatlah!" ucap Arsana sembari mengucek matanya. "Lelah atau tidak apa pedulimu, hah?!" bentak Zayver membuat Arsana cemberut dan menyesal sudah memberi lelaki itu perhatian. "Aku pergi dahulu!" ujar Zayver seraya mencium bibir istrinya dengan kasar, tak ada kelembutan sama sekali. Arsana tak membalas ciuman itu, dia juga tidak menghapus jejak bibir sang suami, supaya Zayver cepat-cepat pergi dari sana, karena Arsana sangat tidak nyaman jika ada Zayver di rumah. Sebab, selain suka marah-marah, Zayver juga tak pernah menunjukkan hal romantis padanya, sehingga sampai saat ini dalam hati Arsana sama sekali belum ada rasa cinta. Setelah kepergian Zayver, Arsana hendak tidur lagi, akan tetapi dia teringat akan

  • TERPERANGKAP HASRAT MAFIA KEJAM   Bab 4 Mencium Seluruh Tubuhnya

    Plok! Plok! Plok!Suara hentakan menggema di kamar yang menjadi saksi bisu direnggutnya kesucian Arsana yang selama ini dia jaga. Arsana hanya bisa menahan sakit dan perih, sementara Zayver bergelora di atasnya. Penuh nafsu, amarah, dan ... cemburu.Apa benar Zayver merasa cemburu?Kemurkaan seorang suami yang istrinya pulang malam bersama pria lain, apalagi namanya kalau bukan cemburu. Meskipun dalam hati Zayver, dia menyangkal perasaan itu dan menganggap bahwa hal yang wajar jika suami marah saat istrinya berbohong apalagi berkhianat.Rasa gengsi telah menutup mata hatinya, Zayver mencurahkan semua gejolak amarah itu dengan caranya sendiri, yakni menggauli sang istri tanpa ampun, tak peduli jika Arsana kesakitan karena ini adalah pertama kali dia melakukannya.Zayver menciumi seluruh tubuh Arsana dari rambut hingga kaki, lalu kembali memasukkan miliknya kedalam milik Arsana. Terkadang Arsana meronta kesakitan, Zayver akan memukulnya. Rasa sakit Arsana jadi berkali-kali lipat, dan di

  • TERPERANGKAP HASRAT MAFIA KEJAM   Bab 5 Mengambil Senjatanya

    Dengan berani, Arsana melangkah menuju gedung itu karena yakin bahwa tempat itu adalah tempat yang menjadi targetnya sekarang. Maka dari itu, Arsana tak mengindahkan perkataan Edward dan berjalan ke sana demi mengetahui, benarkah di dalam gedung tersebut ada perkumpulan mafia? Jika benar, mafia apa? Jiwa detektif Arsana meronta-ronta.Arsana sangat penasaran ada apa di dalam sana dan mengapa warga di sekitarnya tak ada yang berani masuk atau sekadar memeriksa kejanggalan yang sudah jelas-jelas terlihat."Bu Arsana, ayo, kembali saja, jangan macam-macam!" pinta Edward, akan tetapi wanita itu sama sekali tidak menggubrisnya. Dia tidak tahu, kalau bahaya sedang mengintainya.Dan benar saja, belum sempat masuk dari balik tembok gedung itu, tiba-tiba datang sekumpulan orang berjumlah tujuh orang dengan berpakaian serba hitam, menghadang Arsana dan Edward. Mereka memberi peringatan pada dua orang itu, namun Arsana malah menantangnya, membuat tujuh orang itu terpancing emosinya.“Pergi dari

  • TERPERANGKAP HASRAT MAFIA KEJAM   Bab 6 Menyeretnya Keatas Ranjang

    Tubuhnya sedikit melemah, Arsana tidak bisa membiarkan dirinya tumbang saat ini.Arsana tidak ingin preman itu berhasil memakai tubuh nya. Akan sangat mengerikan jika itu terjadi.Arsana menahan rasa sakitnya. Tersenyum miring menatap tajam preman yang memukulnya dengan kayu. Para Preman tatkala ketakutan melihat Arsana yang belum tumbang juga. Kayu berukuran sedang itu tak mampu membuat Arsana pisan. Mereka sangat menginginkan Arsana pingsan, agar bisa memakai tubuh Arsana yang begitu menggoda. Arsana mengambil lalu menodongkan pistol yang sempat terlepas dari tangannya. Dor!Dor!Arsana membunuh semua preman tanpa menyisakan satu orang pun.Arsana menghampiri Edward yang masih saja pingsan. Arsana tidak ingin meninggalkan Edward begitu saja, lelaki itu telah baik padanya.“Edward!” Arsana membangunkannya, tetapi Edward tak kunjung bangun membuat Arsana kebingungan harus berbuat apa."Edward, Edward!" panggil Arsana lagi seraya menepuk-nepuk pipi lelaki itu."Sial! Apa aku tingg

  • TERPERANGKAP HASRAT MAFIA KEJAM   Bab 7 Kiss me

    Zayver bangkit dari atas ranjang tanpa berbicara sepatah katapun. Meraih pakaiannya lalu melempar sejumlah uang pada Arsana.Arsana mengepalkan tangannya marah pada perlakuan Zayver yang melempar uang layaknya pelacur. Arsana mengambil uang yang cukup banyak itu. Arsana beranjak dari ranjang, segera membersihkan diri. Rasa ngantuk yang sebelumnya menyerang–tak lagi dirasakannya. Arsana memilih membuka ponselnya, mengabari atasannya untuk segera mengatur tempat yang diingin Arsana. Arsana meminta pada bosnya untuk dibuatkan markas. Banyak rencana yang harus disusun secepat mungkin. Apalagi tugas Arsana sebagai agen bukan hanya satu. **** Setelah berhari-hari renovasi studio yang diinginkan Arsana, sekarang sudah siap. Arsana duduk di depan komputer yang terhubung dengan printer di sampingnya. Arsana terlihat seperti penjaga toko, begitu serius menatap komputer di depannya. Apalagi Arsana bukan hanya sekadar menjaga toko atau guru relawan, Arsana juga harus bekerja sebagai agen

  • TERPERANGKAP HASRAT MAFIA KEJAM   Bab 8 Baju Lingerie Seksi

    Zayver menurunkan Arsana di atas ranjang. “Zayver, biarkan aku membersihkan diri terlebih dahulu.” Arsana mengira Zayver akan menerkamnya di atas ranjang seperti biasanya, tetapi dugaannya salah. Zayver kembali mengangkat Arsana membawanya ke dalam kamar mandi.Arsana menatap punggung Zayver dengan tatapan tak percaya. Zayver menyuruh Arsana membersihkan diri lalu tidur setelah makan malam. Lelaki itu tidak melakukan apa pun padanya, hanya mengobati luka lecet di kaki Arsana dan pergi begitu saja. ****Pada keesokan harinya, Arsana telah kembali bekerja.Berangkat pada pagi hari, seperti biasanya menjadi guru relawan, lalu pergi ke studio foto setelah pulang mengajar pada siang hari. Setelah tiba di studio Arsana masuk ke dalamnya, tetapi untuk saat ini Arsana masih menutup rolling door di tokonya. Ada sesuatu yang harus Arsana kerjakan. Arsana mulai masuk ke sebuah ruangan yang seharusnya dijadikan kamar tidur, tetapi karena tidak tinggal di sana–sehingga Arsana merubahnya me

  • TERPERANGKAP HASRAT MAFIA KEJAM   Bab 9 Tubuhnya yang Sempurna

    “Zayver,” Arsana meminta Zayver untuk berhenti. Arsana terlalu penasaran dengan darah yang ada di tangannya. Jika itu darah miliknya tidak mungkin Arsana tidak merasakan sakit. “Diamlah! Dan ikuti permainanku.” bentak Zayver“tapi-” Lagi-lagi Zayver membungkam Arsana dan melepaskan semua yang menempel di tubuh Arsana. Arsana menautkan keningnya, melihat Zayver tak seperti biasanya. Zayver tidak melepaskan pakaian hitam yang kini sedang dipakainya. Apa yang terjadi dengannya?Arsana terus bertanya-tanya, menatap ke arah dada Zayver tetapi sialnya baju hitam itu tidak bisa memperlihatkan apa yang ingin Arsana lihat. Arsana menjulurkan tangannya hendak menyentuh dada Zayver. Bless! “Ah!” Zayver telah lebih dahulu menghentakkan beda yang telah mengeras itu ke dalam milik Arsana. Zayver mencengkram erat tangan Arsana yang ingin menyentuhnya. Dalam keadaan terluka, Zayver berusaha keras untuk menyembunyikan luka gores yang disebabkan oleh pisau. Zayver tidak ingin Arsana mengeta

Bab terbaru

  • TERPERANGKAP HASRAT MAFIA KEJAM   Bab 50 Akhir Segalanya

    Arsana selesai mengemasi semua pakaiannya dengan hati yang berat. Setiap pakaian yang dilipatnya terasa seperti menambah beban di dadanya. Setelah semuanya dimasukkan ke dalam koper, dia menghela nafas panjang, mencoba menguatkan diri. Dia mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi nomor Zayver, namun sayangnya ponselnya tidak aktif. Kegelisahan menyelimuti hatinya. Arsana merasa bingung dengan kepergian Zayver yang tiba-tiba dan juga dengan hilangnya pengawalan anak buah Zayver yang biasa menjaganya. Seakan-akan Zayver telah menarik semua penjagaannya, meninggalkannya sendirian di rumah.Merasa hampa dan kesepian, Arsana mencoba mengirim pesan kepada kedua sahabatnya, Leana dan Zahra, bahwa dia akan meninggalkan Papua lebih dahulu. Kata-kata yang dituliskannya terkesan datar, mencerminkan kebingungannya. Dia menatap layar ponselnya sejenak, berharap ada keajaiban yang akan terjadi, namun kenyataan tetap saja menyakitkan. Setelah semua persiapannya selesai, Arsana segera menuju band

  • TERPERANGKAP HASRAT MAFIA KEJAM   Bab 49 Berlutut Di Lantai Berdebu

    Setelah memarkir mobilnya, Arsana masuk ke dalam mall dan berputar-putar untuk mengetahui siapa yang membuntutinya. Dari kaca toko yang dilewatinya, Arsana melihat dua orang pria mengikuti dari kejauhan. Arsana segera merencanakan langkah berikutnya.Dengan cepat, Arsana memasuki sebuah toko pakaian dan menghilang di antara rak-rak baju. Dia memilih beberapa pakaian, berpura-pura mencoba beberapa di antaranya di ruang ganti. Di dalam ruang ganti, Arsana mengamati dua pria itu dari cermin kecil yang dipasangnya di sudut ruangan. Pria-pria itu tampak kebingungan mencari Arsana.Setelah beberapa saat, Arsana melihat celah untuk keluar dari toko tanpa terlihat. Dia menyelinap keluar dan dengan cepat menuju pintu belakang mall. Begitu berada di luar, Arsana dikejutkan oleh dua orang yang tiba-tiba mencegatnya."Nona Arsana, ini kami," ucap salah satu pria yang tak dikenali Arsana."Siapa kalian? Kenapa mengikutiku?" tanya Arsana dengan tegas."Aku anak buah Zayver yang diperintahkan Matteo

  • TERPERANGKAP HASRAT MAFIA KEJAM   Bab 48 Sebuah Kebenaran.

    Saat sampai di rumah, Arsana mendapati Matteo, Kris, serta kedua temannya, Leana dan Zahra, sudah menunggunya. Leana dan Zahra langsung memeluk Arsana, mencoba menenangkannya."Arsana, kami di sini untukmu," kata Leana dengan suara lembut."Kami tahu ini berat," tambah Zahra sambil mengusap punggung Arsana.Arsana menarik napas panjang, lalu melepaskan pelukan mereka. Ia menatap Matteo dan Kris dengan mata penuh pertanyaan. "Aku harus tahu. Apakah Zayver benar-benar terlibat dalam kasus ilegal ini?"Matteo mengangguk pelan. "Ya, kita memang terlibat, tetapi bukan dalam barang ilegal seperti narkoba. Kami berempat terlibat dalam perdagangan senjata ilegal, bahkan kami baru saja membangun sebuah tempat gudang penyimpanan dan juga tempat pembuatannya disini untuk cabang baru."Arsana di buat terkejut. "Senjata ilegal? Bagaimana bisa?"Matteo melanjutkan, "Sejak dulu, Zayver adalah seorang Mafia dengan koneksi yang cukup luas, sebelum menjadi CEO di perusahaannya sekarang. Namun, dia tida

  • TERPERANGKAP HASRAT MAFIA KEJAM   Bab 47 Penuh Percaya Diri

    Keesokan harinya, Zayver berpamitan pada Arsana untuk pergi bekerja. Begitu juga dengan Arsana yang meminta izin pada Zayver untuk pergi ke studionya.Setelah mendapatkan izin, Arsana segera mengemudikan mobil miliknya. Namun, dalam perjalanan, Arsana mengambil arah lain, bukan ke tempat studionya. Dia menuju sebuah bangunan untuk bertemu dengan rekan tim agennya. Mereka telah mendapatkan informasi dari salah satu rekannya yang berhasil masuk ke dalam bangunan tersebut dan mengaku sebagai pekerja, bahwa bangunan itu digunakan untuk memproduksi barang ilegal dan obat-obatan terlarang. Selain itu, di dalam bangunan besar tersebut juga terdapat banyak gudang penyimpanan persenjataan ilegal yang baru saja tiba.Sebelum sampai ke tempat tujuan, Arsana menyimpan mobilnya di sekolah lamanya, di mana dia biasanya mengajar sebagai guru relawan. Namun, setelah insiden kebakaran villa yang membuatnya kehilangan anak pertamanya, Arsana berhenti mengajar.Arsana segera berjalan mendekati sebuah mo

  • TERPERANGKAP HASRAT MAFIA KEJAM   Bab 46 Kedalam Pelukan

    Alex belum juga menjawab, Zayver telah memutuskan teleponnya, menyimpannya begitu saja. Zayver memandang ke arah wajah Arsana yang sedang terlelap tidur. Dia tidak mengerti dengan apa yang dikatakan Alex, sehingga memilih untuk tidur kembali dan membawa Arsana kedalam pelukannya. ****Keesokan harinya, Arsana tidak dapat pergi kemanapun karena Zayver ada di rumah. Dia hanya duduk di ayunan taman belakang sambil menunggu kedatangan Zayver yang sedang mengambil minuman untuk mereka berdua.Zayver yang ingin kembali menemui Arsana di halaman belakang, tiba-tiba melihat kedatangan Alex, Matteo, dan Kris. Entah apa yang mengundang kedatangan mereka tiba-tiba, tanpa menghubungi Zayver terlebih dahulu.Zayver mengerutkan kening, merasa ada yang tidak beres. Dia berjalan mendekati mereka dengan langkah cepat. “Apa yang kalian lakukan disini?” tanyanya dengan nada tegas, seakan tidak suka dengan kehadiran mereka.Alex tersenyum tipis. "Tentu saja untuk bertemu istrimu,” jawabnya."Ck!” Zayve

  • TERPERANGKAP HASRAT MAFIA KEJAM   Bab 45 Melepas Semua Pakaiannya

    Setelah pertemuan selesai, Arsana keluar dari ruangan dengan langkah tegap. Dia tahu bahwa kegagalan bukanlah salah timnya melainkan dirinya sendiri yang terlalu fokus pada kehidupan pribadinya. Namun kali ini, Arsana akan berusaha untuk mulai fokus kembali pada misinya yang belum selesai sebelum dia mengundurkan diri dari pekerjaannya.Dengan langkah cepat, Arsana memasuki sebuah taksi untuk menuju studio.Arsana berhenti tak jauh dari studio foto miliknya yang sudah lama tidak dikunjunginya. Namun, ketika dia melangkah lebih dalam, hatinya sedikit terkejut melihat apa yang ada di hadapannya. Studio itu berantakan. Semua barang yang ada di dalamnya berserakan tak karuan. Dengan langkah cepat, Arsana berjalan menuju meja kerjanya, tempat di mana komputer yang biasa digunakan untuk mencetak foto seharusnya berada. Namun, yang dia temukan hanyalah ruang kosong. Komputer dan mesin cetak lainnya hilang begitu saja.Arsana berdiri terpaku sejenak, mencoba memahami apa yang terjadi. "Ini pa

  • TERPERANGKAP HASRAT MAFIA KEJAM   Bab 44 Mencium Aroma

    Setelah mendapatkan izin dari Arsana, Zayver segera pergi dari rumah sakit menuju tempat eksekusi.Anak buah Zayver telah kembali dengan Wijaya beserta anak istrinya. Mereka terikat dan terlihat ketakutan. Dengan kasar, anak buah Zayver mendorongnya masuk ke ruangan gelap itu dan menjatuhkannya di hadapan Zayver. Wijaya berusaha berdiri namun dengan cepat didorong kembali ke lantai.Zayver menatapnya dengan tatapan dingin. "Kenapa kau melakukan ini, Wijaya? Apa kau sudah bosan hidup?" tanyanya dengan suara yang tenang namun penuh ancaman.Wijaya tertawa kecil, meskipun ada ketakutan di matanya. Namun, dia terlalu percaya diri dan mengira bahwa Zayver tidak mungkin melakukan hal kejam padanya. "Kau tidak akan pernah mengerti, Zayver. Arsana tidak seharusnya ada di hidupmu. Dia hanya pengganti sementara. Arsina adalah yang seharusnya menjadi istrimu." Zayver menatap tajam Wijaya, seakan tidak ada ampun lagi baginya."Kau telah berani menipuku sejak awal, dan sekarang kau melakukan ke

  • TERPERANGKAP HASRAT MAFIA KEJAM   Bab 43 Membunuhnya

    Saat di dalam kamar, Arsana mencoba menghubungi Zayver untuk menceritakan tentang Wijaya. Perasaannya mendadak tidak karuan setelah mendapatkan telepon dari ayahnya. Namun, Zayver tidak mengangkat telepon dari Arsana karena dia sedang sibuk dengan urusan bisnis di kantornya, membahas rencana ekspansi perusahaan dengan beberapa klien penting. Dia tidak terlalu fokus pada ponselnya yang bergetar di atas meja kerjanya sementara dia berada di sofa.Arsana menghela nafas pasrah, dia akan menceritakannya saat Zayver pulang nanti, lalu meraih sebuah buku. Namun, buku di tangannya jatuh ke lantai dan tiba-tiba dia mendengar suara tembakan dan suara langkah kaki berat mendekati kamarnya.Pintu kamar Arsana didobrak dengan keras. Beberapa pria bersenjata masuk dengan penutup wajah.Orang-orang itu mencoba menarik tangan Arsana dan ingin membawanya pergi, Arsana melawan dengan sekuat tenaga, memukul salah satu pria dengan vas bunga, membuatnya terhuyung ke belakang.Namun, jumlah mereka ada li

  • TERPERANGKAP HASRAT MAFIA KEJAM   Bab 42 Melakukannya di dalam Studio

    Arsana menghentikan pergerakan Zayver yang ingin melepas semua pakaian yang menempel pada tubuhnya.“Zayver, apa yang kamu lakukan?” tanya Arsana dengan nafas terengah-engah.“Aku menginginkanmu, Arsana.”“Tapi, aku—” belum selesai Arsana berbicara, Zayver sudah menyela.“Aku sudah berkonsultasi dengan Zahra tentang ini. Dia hanya melarangku bersikap terlalu kejam. Itu tidak akan terjadi lagi, aku tidak akan menyakitimu seperti sebelumnya.” Suara Zayver terdengar pelan di akhir perkataannya, membuat Arsana tak berani melarangnya.Arsana mengangguk, membiarkan Zayver menyalurkan keinginannya. Zayver menatapnya dengan penuh kasih, matanya lembut dan mengerti. Perlahan-lahan, Zayver mulai mengecup bibir Arsana, membelainya dengan kelembutan yang membuat Arsana merasa aman dan dicintai. Tangannya yang hangat menjelajahi tubuh Arsana dengan sentuhan penuh kasih sayang, membangkitkan gairah yang sudah lama terpendam."Zayver, aku...," desah Arsana, matanya memandang Zayver dengan rasa cinta

DMCA.com Protection Status