Share

BAB 23

BAB 23

Ada rasa khawatir terselip dalam dada. Walau masih ada amarah dalam dada, tetap saja seorang ayah akan mengkhawatirkan keadaan putranya yang tanpa kabar. Dia juga sudah menghubungi anak buahnya untuk mencari keberaan putranya, tapi tetap saja nihil. Putranya bak hilang ditelan bumi.

Terakhir keberaannya terlacak di area sekolah. Pemuda itu mematikan ponsel atau bahkan membuangnya. Entahlah, mungkin saja dia takut untuk pulang dan berhadapan dengan sang papah, ataukah karena kebencian kepada pria yang merawatnya dengan penuh kasih sayang. Rangga sangat menyayangi Marchel. Dia menganggap seperti putra kandungnya sendiri. Sejauh ini sang putra belum tahu rahasia besar ini. Rangga menyembunyikan rapat darinya.

“Tuan, ayo katanya mau belajar sholat.” Rania memakai mukena yang menutupi kepalanya.

“Kamu duluan saja ya. Aku sedang menunggu Marchel.”

“Saya udah selesai. Ayo, kalo gak mulai sekarang, mau kapan lagi?”

“Entahlah. Aku lagi pusing, kenapa masalah tidak pernah selesai?”

“Masa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status