Wajah Nenek Clara dan para kerabat Ariana berseri-seri. Tentu saja. Siapa yang tidak mengenal Dokter Salman, putra pemilik Rumah Sakit Mutiara sekaligus dekan fakultas kedokteran Universitas Mutiara yang terkenal. Walau kekayaannya belum setara dengan keluarga Devandra, tapi dokter itu termasuk punya latar belakang high quality yang diincar wanita-wanita sosialita. Ariana sendiri terkejut setengah mati sampai melongo macam macan ompong. Sepuluh tahun diabaikan, pernyataan Dokter Salman ia rasa seperti mimpi. Ariana sampai berpikir dirinya terserang halusinasi. “Assalamualaykum, Dok ....” Setelah menenangkan hati, Ariana menyapa ramah disertai senyum manis. Ia yakin, Dokter Salman hanya khilaf. Ucapannya sekadar menghibur. Atau menolong menyelamatkan harga dirinya yang terluka di depan keluarga.Dada Salman membuncah oleh sapaan dan senyum yang telah belasan purnama tak dilihatnya. Rindu itu nyata. Tak kuasa ia mengalihkan pandangan dari gadis yang selama ini diabaikannya. Mengapa ia
Para dokter dan perawat wanita yang turut serta membesuk Ariana, menyampaikan permohonan maaf yang tulus sebab sempat terprovokasi hingga menjauhi Ariana. Mereka kompak meminta Ariana kembali bertugas di DIMS Hospital. Ariana merasa terhibur dan rasa percaya dirinya kembali. Akhirnya, ia diakui dan dibutuhkan lagi. Namun, ia belum bisa memutuskan apakah akan bekerja di DIMS Hospital lagi atau melanjutkan petualangannya sebagai relawan medis. Dokter-dokter itu lalu berpamitan untuk melanjutkan tugasnya masing-masing.“Prisha belum kuperbolehkan menjengukmu walau masa nifasnya udah berakhir,” kata Gavin ketika Ariana menanyakan Prisha.“Dasar posesif,” kecam Ariana, jengkel. Tapi dengan cepat senyumnya mengembang. “Oh ya, kalian rupanya sudah berdamai.” Ia menunjuk Gavin dan Zakki bergantian.“Terpaksa.” Gavin bersungut-sungut. “Aku yang ngajak berdamai,” ungkap Zakki. “Mengalah untuk menang,” sambungnya, memancing kerutan tak suka di dahi sang sepupu.Ariana tertawa. “Apa pun alasan
“Kamu masih punya nyali mengejekku sombong,” sindir Gavin. “Posisimu itu karena privilege. ““Aku tidak menginginkan posisi ini.” Suara Gavin dingin. “Dengan senang hati, akan kuberikan padamu jika kamu punya kemampuan.”“Kamu menantangku?” Jiwa kompetisi Zakki bangkit. “Aku tak akan segan menendangmu jika kau pakai cara licik!”“Jabatan terakhirku adalah direktur Rumah Sakit DIMS. Kucapai dengan kemampuan sendiri, tanpa bantuan siapa pun.” Suara Zakki penuh tekanan pada kalimat terakhir. “Tapi kamu menempatkan orang-orangmu di DIMS.”“Bukan aku. Itu papaku dan Om Danu,” bantah Zakki. “Anak bawang sepertiku mana mampu membangun kerajaan nepotisme?” ungkapnya setengah menyindir, sambil melirik Kakek Zed.Yang disindir malah ngupil, pura-pura polos. Si kakek diam, membiarkan sepasang cucu lelakinya bersiteru. Sementara Sony dan Roni yang sejak tadi tak berani buka mulut, hanya menonton sambil berkeringat dingin.“Siapa tau kamu berkhianat lagi?” Gavin bersidekap. Dalam hati ia dongk
Seusai makan malam, mereka tidak langsung membubarkan diri atau pulang, karena kakek nenek mengadakan acara bincang santai di ruang keluarga. Sepasang lansia itu ingin empat cucu lelakinya berdamai dan lebih dekat. Zed dan Diana telah gagal mendidik tiga putranya. Mereka tak ingin melihat kegagalan berulang pada cucu-cucu, terutama cucu lelaki yang membawa garis keturunan Devandra. Karena itulah Zed dan Diana meminta Gavin untuk menarik Zakki kembali ke tubuh perusahaan. “Sean dan Roni sudah menunjukkan kinerja positif. Kakek senang kalian mengurangi sikap bermalas-malasan dan gaya hidup hedon. Zakki juga telah dapat pelajaran. Bercerminlah pada kegagalan orang tua kalian. Adalah kelalaian kami mengontrol mereka. Kami juga salah memilihkan istri, sehingga kalian dapat ibu yang buruk. Ibu yang hanya pandai menghabiskan harta,” ungkap Kakek Zed secara terbuka. Empat putra mahkota Devandra hanya membisu. Semuanya enggan menanggapi karena sudah tahu bagaimana rapuhnya ikatan keluarga m
Zakki berdeham canggung sambil bergegas meraih tisu untuk membersihkan cipratan kopi ke bajunya.“Nggak. Aku hanya ngantuk,” sahutnya, menutupi suasana hati yang memburuk drastis.Seorang ART lelaki datang tergopoh-gopoh, lalu membersihkan pecahan beling di lantai. Nenek Diana mendengkus,”Karena Zakki masa bodoh, Sean udah punya pacar, maka Roni kesayanganku yang akan kunikahkan dengan Ariana. Ayah Ariana memohon dengan sangat pada kami, agar mencarikan jodoh terbaik untuk putrinya.” Diana tidak berbohong. Saat ia dan Zed membesuk Danan pascaoperasi, lelaki itu menangis saking berterima kasih. Danan berjanji akan menjauhi semua intrik dan tak ingin terlibat dengan siapa pun lagi. Andai tak dihalangi selang dan kabel-kabel yang terhubung ke peranti medis, Danan mungkin akan berlutut di depan Zed dan Diana.Zed dan Diana semenjak hijrah, telah menjadi orang yang murah hati. Mereka mengampuni Danan dan memberi kesempatan kedua untuk kembali ke Healthy Light. Zed juga bersedia membantu
Tak lama kemudian, mobil meluncur ke halaman DIMS yang luas. Zakki turun. Ia memasuki gerbang depan rumah sakit tanpa hambatan, padahal jam besuk sudah lama berlalu. Semua orang mengenal Zakki, mantan CEO DIMS Hospital, sehingga tak ada penjaga keamanan yang berani menghalangi.Zakki menjenguk ayahnya di ICU. Ternyata sang ayah telah tertidur lelap. Tadinya pemuda itu ingin menjaga ayahnya sambil rebahan di ruang istirahat khusus keluarga pasien. Namun, langkahnya malah berbelok menuju ruangan lain.***Sudah larut malam, tapi Ariana tak kunjung terpicing. Tragedi ombak tinggi bergulung-gulung menghempas sekoci, terbayang-bayang di benaknya. Baru ia sadar, rasa panik memikirkan kondisi kritis papanya, membuatnya lupa memperhitungkan keselamatan seluruh awak kapal. Padahal Zakki dan semua orang telah mengingatkannya.Walau mereka semua selamat, tetap saja Ariana menyesal.Betapa impulsif dirinya. Setelah sembuh dari gejala demam tinggi, Ariana bertekad akan mencari kapten kapal serta
“Kalian hanya memikirkan prestise. Tapi citra yang kalian bangga-banggakan justru hancur bukan karena Joanna atau ibunya!” desis Ariana, gusar. Kecewa sekali ia mendapati karakter keji papa mamanya. “Dan gimanapun juga, Joan itu ponakan Mama! Kenapa Mama sampai hati menyiksanya?”“Apanya yang menyiksa?” Mama Ariana melotot. “Aku selalu memberikan apa yang ia butuhkan. Demi mendiang adikku. Tapi tiap kali melihatnya, aku ingat kejahatan ibunya!”Ariana mengembuskan napas, frustrasi. “Kalian harus minta maaf pada Joanna. Atau aku pergi lagi ke wilayah konflik dan tak sudi kembali!”Sang mama terkejut. “Ari! Sudah cukup setahun kamu pergi! Selama itu kami selalu gelisah memikirkanmu. Jangan tinggalkan kami lagi!” “Penuhi syarat dariku.” Ariana menatap datar. Akhirnya sang mama menyerah dan berjanji akan mengunjungi Joanna di rumah sakit jiwa begitu papa Ariana sehat.“Ada kabar yang menggembirakan dari Pak Zed. Tak hanya berjanji membersihkan nama baik keluarga kita dan menarik papam
Sang dokter lalu mengucap salam dan mengetuk pintu. “Assalamualaykum.”Terdengar suara halus merdu menyahut salam dari dalam kamar. “Wa alaykumussalam. Siapa?”“Aku ... Salman. Apakah kamu lupa suaraku?”Ariana yang berada di dalam kamar, tertegun sejenak. Ariana bukannya tidak hapal suara lemah lembut sang dokter, tapi ia hanya tak percaya kalau itu betul-betul Salman. Selama sepuluh tahun, selalu dirinya yang mencari Salman. Selalu dirinya yang menelepon, mengirim chat, mencari-cari kesempatan untuk berjumpa. Dan Ariana kebal menghadapi sikap sepi dokter itu. Salman selalu menganggapnya tidak ada.Bodohnya, Ariana malah bertambah penasaran dan gigih mencari perhatian dokter itu. Sampai-sampai Gavin yang biasanya cuek urusan romansa, menegurnya.“Ari, kamu itu dokter spesialis anak yang jenius. Bahkan sudah fellowship bedah anak di rumah sakit internasional negeri tetangga. Kamu dan Salman itu setara. Jangan rendahkan dirimu!”Namun, Ariana bebal. Walaupun keahlian medisnya di atas
Tadinya, Ariana kaget sekaligus malu. Namun, begitu mendengar pertanyaan Gavin, ia jadi ilfeel sekaligus merasa lucu. Akhirnya, gadis itu tertawa lirih dengan pipi bersemu. “Belum apa-apa udah di-warning ngasi jawaban yang nggak mengecewakan. Yaudah, aku, sih, terserah Papa dan Mama aja.”Danan dan Lidya saling menatap, lalu mengangguk serempak. Senyum lebar mereka mengembang. Bahagia. Diam-diam, mereka mencuri pandang ke arah Zed dan Diana, penuh rasa terima kasih. Lidya lantas memeluk putrinya, seraya mengungkapkan persetujuannya. Sementara Reno, wajahnya sontak berseri-seri, dipenuhi aura kelegaan dan kebahagiaan. Batinnya berbisik gemuruh. ‘Papa, aku telah memenuhi persyaratan darimu, meminang Ariana untuk Zakki. Aku berjanji akan menjauhkan diri dari Healthy Light dan mendorong Zakki menjadi pria yang lebih baik.’***“Aku baru tau, kalo kamu pemalu.” Ariana berdecak kesal di malam pengantin. Usai akad nikah dan resepsi besar-besaran yang diadakan Zed Devandra di mansion, ia d
“Roni, kamu lebih pantas jadi adikku. Aku menyukaimu sebagai kakak.” Ariana kembali tertawa ringan. Wajahnya secerah musim semi.Harapan Roni yang sudah melambung seperti balon terbang, mendadak kempes dan jatuh.“Ah, sayang sekali.” Diana menatap cucu bungsunya yang kekanak-kanakan itu dengan lembut. “Padahal tadinya Nenek mau menjodohkan Roni dengan Ari. Tapi Ari menganggap adik. Tenanglah. Nenek memiliki beberapa calon yang bisa kaupilih. Atau kau punya calon sendiri? Kalo calonmu baik, kami akan menyetujuinya.”Roni menggeleng. Wajahnya masam. “Cewek-cewek di luar sana, hanya memandang status dan hartaku saja. Aku nggak kenal cewek lain sebaik Prisha atau Kak Ari. Aku pasrah aja ama pilihan Nenek.”Diana bertepuk tangan. “Bagus!”“Gimana denganmu, Zakki?” Pertanyaan Zed beralih ke Zakki.Yang ditanya hanya membisu. Gavin sebal sekali. Ditepuknya bahu Zakki cukup keras. “Apalagi yang kau tunggu?” Reno menarik napas panjang menyaksikan sikap diam putranya. Tentu ia mengerti kenap
“Sepulang dari berhaji, kami ingin lebih fokus beribadah. Usia aku dan nenek kalian semakin senja. Banyak hal yang kami sesali. Kini waktunya untuk memperbaiki segalanya. Kami tak ingin masalah orang tua kalian terulang pada kalian, para cucu.” Zed menyampaikan rangkaian nasihat kepada cucu-cucu lelakinya. Pada intinya, ia tak ingin mereka manja dan membuat masalah seperti dulu. Zed berharap mereka semakin matang dan lebih memperhatikan keluarga. Tak lupa ia menyemangati empat cucu lelakinya agar menyusul hijrah.“Aku bersyukur memiliki cucu menantu sebaik Prisha. Bersamanya, Gavin jadi lebih lunak dan penurut.” Diana menyampaikan isi hatinya setelah Zed menuntaskan wejangannya. Gavin menekan ketidakpuasan di hatinya ketika mendengar kalimat “lebih lunak dan penurut”. Apakah nenek dulu menganggapnya keras dan liar serupa hewan buas? Betapa berlebihan. “Bukan Sha yang mengubah Pak Dokter, Nek. Dia berubah karena keinginannya sendiri,” sahut Prisha, rendah hati. “Seiring kebersamaan
“Kalo baik-baik saja, kenapa Kakak harus susah payah mencegahku? Kakak nggak mau Dokter Salman tersakiti, kan? Kakak masih ingin menjaga perasaannya ....”“Aku tidak peduli perasaannya!” Ariana setengah berteriak. Beberapa kerabat sontak menoleh ke arahnya.Tiba-tiba Sean dan Roni datang dan bergabung ke meja Zakki. “Perasaan siapa, Kak?” tanya Roni, polos. “Kenapa kalian datang ke sini?” bentak Ariana. Mendadak ia dongkol dan uring-uringan tidak jelas. “Aku mau ngobrol serius dengan Zakki!” “Kak Ari, mumpung ada Kak Zakki di sini, aku juga perlu bicara serius denganmu.” Roni memperlihatkan ekspresi seperti awan mendung yang siap menurunkan hujan.“Betul.” Sean mengangguk kuat. “Roni siap jadi lelaki dewasa. Sesuai arahan Kak Zakki. Biar Kak Zakki jadi saksi.”Zakki menatap kedua adik sepupunya itu sambil tersenyum masam.Roni mengepal tinju, menguatkan tekad. Ia menarik napas dalam-dalam, lalu membusungkan dadanya. “Kak Ariana, izinkan aku meminangmu. Maaf jika terkesan tiba-tiba
Suasana hati Zakki memburuk drastis tatkala menyaksikan Ariana dikelilingi para sepupu lelakinya. Tadinya ia ingin mendekati Ariana untuk menanyakan apa yang ingin dibahas Ariana dalam chat-nya. Namun, gadis itu sepertinya lupa. Ariana malah kelihatan asyik mengobrol dengan empat sepupu gantengnya.Zakki memutuskan melemparkan masalah itu ke belakang kepala. Toh, yang punya kepentingan adalah Ariana, bukan dirinya.Bukannya kesal, Zakki malah sedikit berterima kasih dalam hati ketika Gavin menyuruhnya memperbaiki laporan analisis keuangan dengan kata “segera”. Dalam situasi normal, ia akan tersinggung berat, sebab disuruh mengecek laporan di luar jam kerja. Parahnya lagi, dalam acara keluarga. Gavin sungguh keterlaluan. Namun, Zakki kali ini mengabaikannya agar pikirannya teralihkan dari pemandangan yang tidak menyenangkan.Sayang sekali, meski berusaha keras meneliti laporan, tetap saja ia gagal fokus. Ia tidak ingin mencuri-curi pandang ke arah gadis berkerudung pink yang sedang ter
“Ariana, mundurlah ... Jangan ikut campur,” desis Danu pada putrinya.“Tidak, Papa. Mereka berlebihan. Apakah mereka lupa kalau Om Reno adalah putra Kakek Zed? Dan Zakki adalah cucu langsung beliau? Mereka betul-betul tidak memandang muka Kakek Zed dan Nenek Diana!” Ariana berkata dengan nada mencela.Seluruh kerabat terperangah, sebelum memasang ekspresi marah dan merasa terhina.“Cukup!” Tiba-tiba Kakek Zed berseru, mencegah perdebatan meruncing. “Ariana benar. Aku dan istriku memang pernah marah pada putra-putra kami. Namun, mereka telah mendapatkan hukuman masing-masing. Anak-anakku sudah menyadari kesalahan dan menyesalinya. Kami menerima permohonan maaf mereka. Jadi, sejelek-jeleknya, tolong hentikan semua komentar miring itu. Mereka adalah putra-putraku. Yang tetap mewarisi hartaku, meski tak berhak lagi menjalankan bisnis keluarga.Acara makan malam hari ini, sebenarnya bertujuan untuk bersilaturrahmi dan memulihkan kembali hubungan kekeluargaan yang retak. Danu dan Reno sudah
Meskipun demikian, sifat kejam dan pendendamnya tidak mudah hilang begitu saja. Mantan istri dan kedua putrinya, bukan hanya meninggalkannya di saat terpuruk, tapi juga ikut melempari batu saat ia jatuh ke lubang kesengsaraan. Lebih parah lagi, baru empat bulan bercerai, Rani menikah lagi. Usut punya usut, sang istri sudah lama berselingkuh. Reno paham, dirinya jarang memperhatikan keluarga. Ia bukan orang baik. Tapi setidaknya, Rani, Anjani, dan Anggraini menikmati kemewahan nyaris tanpa batas saat Reno masih jaya-jayanya. Reno tak pernah menelantarkan mereka. Rani dan dua putrinya—kalaupun tak sudi balas budi—paling tidak jangan ikut menginjaknya. Tak dinyana, mereka kejam. Dan saat itu, saat situasi berbalik, dua putrinya ingin memanjat lagi. Melihat ekspresi murka Reno, Zakki khawatir Reno drop lagi. Kondisi fisik sang papa pascatransplantasi hepar belum stabil. Akhirnya ia bangkit, lalu menarik kedua adiknya menjauh.“Enyah!” perintahnya, dingin. Tatapannya tajam.“Kakak—“ Anj
Waktu berlalu dengan cepat. Hari sabtu pun tiba.Mansion Zed Devandra malam itu terlihat lebih ramai dari biasanya. Belasan pelayan hilir mudik mengantarkan hidangan dan menatanya di meja-meja bundar yang tersusun di ruangan luas. Terakhir mansion Zed Devandra meriah adalah saat perayaan akbar akikah cucu buyut pertama Devandra, enam bulan yang lalu. Setelah berbulan-bulan agak sepi, bangunan besar itu kembali semarak. Zed mengundang seluruh keluarga besarnya ke acara makan malam tersebut. Tujuannya dalam rangka syukuran atas sembuhnya Reno. Diam-diam, tetua keluarga itu juga menyiapkan kejutan lain.Keluarga besan juga datang beserta putra-putri masing-masing. Tentu saja mereka tak akan melewatkan kesempatan berhadir di forum eksklusif tersebut. Jarang-jarang Zed Devandra mengadakan acara makan bersama keluarga besar yang melibatkan besan, di luar momen hari besar seperti hari raya. Acara tersebut bakal mereka manfaatkan untuk menjalin hubungan lebih dekat yang berpengaruh pada ke
Terlepas dari perbuatan jeleknya di masa lalu, Gavin agak kasihan pada Zakki. Tapi ia juga tak berdaya mengendalikan kakek neneknya yang pilih kasih. Tekanan keluarga Atmaja pada Zakki juga lebih karena merasa malu melihat Zakki tak bisa dibanggakan di tengah keluarga Devandra.“Adik saya sudah berubah,” kata Gavin, berusaha meredakan kejengkelan Robi. Nada suaranya tenang. “Dia jenius bisnis yang bakal diproyeksikan sebagai pengganti saya.”Kilat keterkejutan yang tajam melintas di mata Zakki. Ia memandang kakak sepupunya dengan sorot tak percaya. Tapi dengan cepat ia berpikir, Gavin pasti hanya ingin menjaga harga dirinya, mengingat mereka kini “bersekutu”. Dua detik berikutnya, tatapannya kembali jatuh ke gelas bening berisi air mineral. Ekspresinya kembali datar.Robi Atmaja tercengang. Lalu, suara tawanya berkumandang. Mengandung ejekan. “Pecundang ini? Jadi pengganti CEO Healthy Light? Apa kalian meremehkan pengkhianatannya? Anak ini sudah mencoreng nama baik dua keluarga!”“Pa