Share

Sulit

Gavin melayangkan tatapan ke langit malam yang terlihat begitu gelap, segelap hatinya. Tak tampak barisan bintang atau setitik pun kilau. Hari itu pertengahan bulan, seharusnya ada purnama yang bertahta di langit. Namun, malam itu tiada.

Kemanakah perginya seluruh cahaya? Mengapa semesta seakan-akan bersekongkol memboikot penerangan dari hatinya?

Perasaan Gavin berkecamuk. Tidak tahu apakah harus senang ataukah kesal mendengar papanya telah sadar. Ia juga tak kuasa menentukan sikap, ketika mendapatkan info menyedihkan tentang Nalini yang harus diungsikan ke IGD rumah sakit jiwa untuk penanganan kegawatdaruratan psikiatrik. Wanita itu mengamuk dan nyaris melukai diri sendiri.

Rasa kasihan, sedih, kecewa, kesal, frustrasi, dan benci bercampur aduk dalam hatinya. Yang paling dominan adalah rasa terpukul dan menyalahkan diri sendiri.

Cinta telah membuatnya jadi orang bodoh. Gavin menyesal sudah jatuh cinta, padahal pernah berjanji pada diri sendiri untuk menghindari rasa itu. Sebab, ia ta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status