TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPU
BAB KE : 25
BUTUH BANTUAN USTAD DANU LAGI
18+
"Kalau begitu, coba kamu yang melakukannya!" kata Bu Darmi sambil mengulurkan tangannya yang memegang gelas ke arah Tika.
"Tidak ... tidak! Jangan saya, saya nggak bisa. Takut!" jawab Tika sambil mengangkat ke dua tanganya di depan dada.
Dengan telapak tangan yang terkembang Tika menggerakkannya ke kiri dan ke kanan berulang-ulang tanda menolak.
Jangankan untuk menyentuh tubuh Tiwi, mendekatinya saja Tika tidak berani. Apa lagi kalau memikirkan di saat Tiwi siuman tangan kakaknya itu langsung melayang menyambar leher Tika.
Huhfffffff, benar-benar mengerikan!
Seketika wajah gadis itu berubah. Rona ketakutan semakin jelas di sana. Kakinya dia tarik ke belakang, mundur berapa langkah dengan tubuh sedikit gemetar.
"Jangan terlalu dekat lemari, siapa tahu ada m
TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPUBAB KE : 26TIWI DILARIKAN KE RUMAH SAKIT18+Keesokan harinya selepas Salat Subuh ada beberapa tetangga yang menyemput Ustad Danu.Sebagai penunjuk jalan adalah Pak Hansip yang terlihat masih terkantuk-kantuk karena semalam dia habis tugas jaga keliling kampung.Ronal menyerahkan kunci mobilnya untuk orang yang dipercaya menjadi supir menuju rumah Ustad Danu.Setelah itu Ronal tidur sesaat mengistirahatkan tubuh karena hampir semalam suntuk dia begadang. Paling tidur cuma sekitar dua jam sebelum teriakkan Bu Darmi membangunkannya.Itulah untungnya semalam ada bapak-bapak yang menyempatkan tidur di ruang tamu, sehingga pagi ini mereka terlihat lebih segar. Merekalah yang bertugas menjemput Ustad Danu.Hidup di kampung memang masih seperti itu. Budaya saling menolong masih mendarah daging. Satu susah, sem
TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPUBAB KE : 27JIWA TIWI TERSANDERA18+Mendengar apa yang dikatakan Ustad Danu membuat Ronal bingung. Dia benar-benar tidak mengerti dengan penyakit seperti ini. Setahunya, bila orang yang tidak sadar diri dalam waktu lama, itu namanya mati suri atau koma.
TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPUBAB KE : 28NASEHAT USTAD DANU18+Mengapa hal tersebut masih mampu memaksa Tiwi keluar dari raganya?Semua itu terjadi karena kurangnya ibadah dan lemahnya jiwa, serta kekurangan logika Tiwi. Apa lagi perempuan lebih sering mengikuti perasaan dari
TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPUBAB KE : 29KIASAN CANGKIR PECAH18+Sudah tiga hari Tiwi dirawat di rumah sakit, namun tidak ada perkembangan yang berarti. Akhirnya Ronal memutuskan untuk menemui seorang teman yang berprofesi sebagai dokter. Ronal ingin berkonsultasi dengan sahabatnya tersebut.
TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPUBAB KE : 30TOKEK DI RUMAH DOKTER HERMAN"Udah...tidak apa-apa. Ayo duduk lagi," kata dokter Herman, kepada Ronal yang membantunya mengibaskan bekas air kopi yang menempel di kemejanya."Ada apa, Mas?"Hampir berbarengan Ronal dan Herman memutar arah mengarah pada sumber suara tersebut. Dari pintu pembat
TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPUBAB KE : 31RONAL DIIKUTI MAKHLUK ASTRALSetelah diskusi dengan sahabatnya yang juga seorang dokter itu, akhirnya Ronal memutuskan untuk merawat Tiwi di rumah saja.Bu Darmi menyetujui dengan apa yang diputuskan Ronal tersebut. Apa lagi pertimbangannya cukup matang, dengan melakukan pengobatan secara medis bersamaan dengan alternatif.Menurut Bu Darmi, dengan dirawatnya Tiwi di rumah sakit, tentu akan membuat Ustad Danu sungkan ke sana.Sementara, apa yang menimpa Tiwi sudah jelas. Penyakitnya bukan penyakit medis, tapi karena adanya gangguan dari makhluk astral.Kebetulan ada dokterHerman yang bersedia datang ke rumah untuk memeriksa kesehatan Tiwi. Dengan demikian, pengobatan Tiwi bisa dilakukan dengan cara medis sekaligus dengan cara alternatif.Walau Tiwi belum sadarkan diri, namun pihak keluarga telah merasa sedikit tenang, karen
TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPUBAB KE : 32LIDAH RATU KENCANA WANGI YANG MENYERAMKAN18+"Hsstttttttttttt."Tiba-tiba terdengar suara seperti desakan ular, bersamaan dengan pintu bergeser dengan pelan. Tiwi memutar tubuhnya ke arah pintu yang sedang bergerak. Dia pun segera bangkit dengan perhatian penuh pada
TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPUBAB KE : 33KETAMPANAN GANAYANA18+Lidah Ratu Kencana Wangi bergerak turun naik dengan kedua cabangnya bergetar. Dari dua ujung lidah itulah terdengar suara mendesis seperti suara ketika pintu terbuka tadi.Apa yang terjadi pada Ratu Kencana Wangi, Tiwi tidak bisa dilihat, karena posisi Tiwi dipunggungi oleh Ra