Share

SIMPUL TALI

Rengganis tidak pernah membayangkan akan tidur senyanyak semalam. Jika biasanya ketika ia bangun pagi kepalanya akan pening dan sakit, maka tidak dengan pagi yang cerah itu.

Rengganis mengulas senyum tipis menatap matahari yang menembus celah jendela. Hari libur yang sungguh menenangkan. Ia lantas bangkit dan membereskan kamar.

"Syukurlah, semoga seterusnya ndak ada kejadian aneh lagi. Tuhan, lindungilah kami," batin Rengganis berbisik.

Setelah beberes, ia beranjak membersihkan diri di kamar mandi. Namun seperti biasa, satu hal yang Rengganis tak dapat mengerti hingga detik ini.

"Lagi-lagi aroma ini, kok ndak pernah hilang ya? Perasaan aku ndak ada pake bebauan kayak gini. Mana aromanya laki banget lagi," keluhnya.

Tak mempedulikan hal itu, Rengganis melanjutkan kegiatannya hingga aksi kemas-kemasnya beres.

Ketika keluar kamar, hal pertama yang Rengganis dapatkan adalah Bu Tejo beserta seluruh penghuni indekos yang sedang berkumpul di ruang tengah.

Entah apa yang sedang mereka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status