Bab 23PEMUAS DI RANJANGDi sebuah klub di pusat kota, sekelompok pria muda tampak menikmati malam mereka dengan ditemani musik yang keras dan juga berbotol-botol minuman beralkohol tinggi.“Dia wanita yang paling jual mahal selama aku mengenal banyak wanita.” Neil Dawson berkomentar dengan wajah angkuh, sembari meneguk minuman beralkohol yang dipegangnya.“Wow, apakah kau ditolak lagi, Neil?” Carlos menyahut dengan tersenyum miring.Seketika ke empat pemuda di sekeliling Neil Dawson pun tertawa saat mereka tengah menikmati malam di klub yang biasa mereka kunjungi.“Bukan ditolak, tapi wanita itu memang sedang main tarik ulur denganku.” Neil mengangkat sedikit sudut bibirnya.“Hahaha, apakah kau benar-benar tertarik pada Alice Laurine Holmes, Neil? Wanita itu memang terlihat sedikit ‘aneh’ karena dia memang tertutup dengan kehidupannya.” Samuel Rodela yang duduk di sebelah Neil ikut berkomentar.“Itulah yang membuatku semakin tertantang untuk mendekatinya. Semakin dia menolakku semaki
BAB 24CanduCahaya dari sela-sela jendela terlihat masuk ke sebuah kamar menandakan jika sang mentari sudah keluar dari peraduan. Di kamar itu terlihat sedikit berantakan seolah membuktikan jika sang pemilik baru saja selesai menghabiskan malamnya yang panas. Sesosok tubuh mengagumkan itu kini menggeliat bangun, pandangannya kini melirik wanita yang masih tampak tertidur setelah begitu lelah melayani hasratnya yang besar semalam.Membayangkan tubuh polos di balik selimut itu kembali, membuat darahnya berdesir deras dan hasrat lelakinya kembali bangkit. Ia menopang satu tangannya ke kepala dengan pandangan tak lepas menatap sosok tubuh wanita yang terbaring di sebelahnya. Sudut bibirnya terangkat sedikit, mengingat kembali kejadian semalam. Bagaimana ia mulai tahu jika partner ranjangnya kini sudah banyak belajar darinya untuk memuaskan.“Kau sudah menjadi wanita yang hebat dalam melayani pria di ranjang, Alice. Aku suka kau cepat belajar dariku,” gumamnya lirih dengan senyuman kepuas
Bab 25Adam yang murkaTania Lewis mendapatkan kabar dari mata-mata yang ada di mansion Adam Anderson jika wanita yang pernah tinggal di mansion calon suaminya, kini kembali dan bahkan sampai bermalam. Mendengar hal itu tentu membuat hati Tania Lewis meradang, ia marah sekaligus cemburu, kenapa sepertinya Adam tak bisa lepas dari wanita parasit itu?Padahal sudah sejak lama Tania mengenal seorang Adam Anderson sebagai pria yang tak lebih dari sekali memakai wanita yang sama, apalagi sampai mengajaknya tinggal dan bermalam. Ia tahu betul jika calon suami yang dijodohkan untuknya itu adalah pria yang memiliki segalanya. Dan dia adalah wanita yang sangat beruntung menjadi wanita pilihan George Anderson, sebagai wanita pilihan calon istri untuk Adam sendiri. Selama itu pun Tania sudah berkali-kali melihat Adam bergonta-ganti wanita, namun ia merasa tak cemburu karena Tania tahu Adam tak pernah serius dengan para wanita itu, lebih tepatnya semua wanita yang pernah bersama Adam hanya diangg
Bab 26Tak akan mudah jatuh cinta lagi.Selama Alice terbaring sakit, Adam Anderson menjaganya dengan sepenuh hati. Sekali lagi bukan karena perasaan, namun karena sebuah rasa tanggung jawab. Adam merasa bersalah karenanya, Alice harus mengalami hal buruk hingga membuat Alice terluka akibat ulah arogan Tania Lewis.Seperti sekarang, dengan penuh kesabaran Adam mengobati luka memar dan juga bekas cakaran di tubuh Alice. Alice hanya diam saat pria yang selalu terlihat arogan itu kini tampak berbeda.“Apa kau sedang terpesona melihat ketampananku?” celutuk Adam penuh percaya diri.Alice mendengus seraya tersenyum kecut saat mendengarnya, “Kau pria paling narsis yang pernah aku kenal seumur hidupku.”“Jika tidak, lalu kenapa kau menatapku hingga tak berkedip seperti tadi?” Masih dengan kesabaran Adam mengolesi salep pada bekas cakaran di bagian lengan Alice.“Aku sedang berpikir, apa kau bersikap baik padaku karena perasaan bersalah atas ulah gila calon istrimu itu?” Alice menebak.“Setid
Bab 27Adam Anderson sang pria sempurna?Sudah hampir satu minggu sejak Alice tinggal di mansion Adam, kini Alice merasa sudah lebih baik. Luka memar dan bekas cakaran di wajah serta beberapa bagian tubuhnya berangsur menghilang. Hari ini Alice berencana untuk kembali ke kampus mengejar ketinggalannya.“Aku akan pergi ke kampus hari ini.” Alice melaporkan niatnya itu pada Adam Anderson sebelum dirinya pergi.“Apa kau sudah benar-benar lebih baik?” Adam memastikan.“Ya, aku sudah baik-baik saja bahkan sejak dari kemarin,” Alice meyakinkan.“Baiklah, kau boleh pergi.” Tanpa berkata apa pun, Adam pun memutuskan sambungan teleponnya.Semudah itu? Alice cukup terkejut dengan sikap Adam yang sedikit lunak padanya hari ini. Biasanya pria itu selalu memerintah dan bersikap arogan, tetapi kini tampak berbeda. Tumben sekali, ada apa dengan pria itu? Tak mau banyak berpikir Alice lebih memilih bersiap-siap pergi ke kampusnya pagi itu.“Ya Tuhan, kau ke mana saja selama beberapa hari ini, Alice?
Bab 28Niat jahat Neil DawsonKedatangan Adam yang tiba-tiba membuat Neil dan Alice terkejut bukan main. Terutama Neil Dawson, dalam hati ia berpikir bagaimana seorang seperti Adam Anderson tiba-tiba berada di halaman kampus? Sedangkan yang Neil tahu jika saat ini pria penguasa itu menjadi tamu kehormatan di kampusnya saat ini, tepatnya di University of Miami dan menjadi pembicara penting sekarang.“Sa-ya tak mengerti apa maksud Anda Tuan Anderson?” Ekspresi gugup tercermin di wajah Neil Dawson sekarang.Adam tersenyum smirk, auranya terlihat mendominasi seolah dapat menciutkan nyali siapa pun yang melihatnya, “Apa seperti itu caramu mendekati wanita? Buruk sekali!” komentar Adam pedas.Merasa tersinggung dengan ucapan blak-blakan Adam, Neil mendengus kesal.“Maaf sebelumnya, kenapa seorang Tuan yang terhormat seperti Anda bisa berasa di sini?” sindir Neil tak terima.“Apa itu penting? Aku ke sini bukan untuk berurusan denganmu, tapi dengan wanita cantik yang ada di hadapanmu itu.” P
Bab 29Jeratan maut di atas ranjang“Bukankah kau berjanji padaku untuk tidak menyentuhku selama aku belum merasa baikkan, Adam?!” Alice berusaha menolak saat Adam kini mulai mengiringnya ke ranjang dalam keadaan setengah telanjang.“Apa sekarang kau terlihat seperti wanita yang sedang sakit? Jangan berusaha membodohi, Alice!” Tak sabaran Adam melepas kasar bra yang masih melekat menutupi tubuh molek milik Alice.“Bisakah kau lembut sedikit?! Kau selalu kasar saat menyentuhku!” Alice memprotes tak terima. Tak peduli dengan Alice yang terus memberontak, Adam kembali mengunci bibir Alice dengan melumatnya kembali hingga wanita di bawah tubuhnya kini hanya bisa pasrah diperlakukan demikian.Kedua tangannya meremas bebas dua gundukan kembar bagai mainan favorit Adam yang mengemaskan. Kini nafas mereka yang terdengar berat saling beradu, membuktikan hasrat satu sama lain mulai bangkit. Adam melepas satu persatu kancing kemeja warna gelap yang dikenakannya, setelah terlepas seluruhnya kin
Bab 30PetakaHari berikutnya Alice pun kembali ke mansion ayahnya, ia tak banyak bicara dengan ibu tiri sekaligus saudara tirinya, Sera Holmes. Yang Alice lakukan adalah mengawasi kedua wanita licik itu secara dekat. Drew dan Sera adalah dua wanita jahat yang bersembunyi di balik topeng dan Alice harus selalu bersikap waspada pada mereka, mengingat jika sang ayah meninggal karena terbukti ditemukan adanya racun yang dikonsumsi secara berkala. Oleh sebab itulah Alice harus berhati-hati pada setiap makanan yang dihidangkan oleh para pelayan mansion ayahnya.Seperti sekarang, saat malam itu Alice hendak pergi mencari makanan di luar, Alice dengan sikap santainya melewati ibu dan saudara tirinya yang sedang menikmati makan malam bersama.“Cih, kau lihat itu Mom? Sudah dicampakkan oleh Adam Anderson saja masih bersikap sombong. Benar-benar wanita tak tahu malu!” Sera menyindir ketika Alice berjalan melewati meja makan mereka.“Benarkah? Astaga?! Pantas saja sekarang bersikeras kembali ke
Bab 103Hari bahagia“Sudah selesai, Nona. Anda tampak sempurna.” Seorang perias wanita berkomentar pada Alice yang saat itu sudah siap dengan gaun panjang warna putih yang dipakainya.“Benarkah? Kenapa aku tiba-tiba merasa sangat gugup?” Alice berkali-kali memegang tangannya yang terasa dingin karena rasa gugup di hari yang paling mendebarkan untuknya kali ini.Bagaimana tidak? Hari ini adalah hari pernikahan Alice dengan Adam Anderson setelah beberapa minggu Adam mengungkapkan perasaannya secara langsung pada Alice lewat konferensi persnya waktu itu. Kini setelah melalui proses yang panjang dan juga restu dari anak-anaknya Alice memantapkan hati untuk menerima lamaran dari Adam dan menjadikan Adam Anderson sebagai suaminya sekaligus ayah secara resmi dari anak kembarnya, Edward dan Selena. “Hal itu wajar untuk pengantin, Nona. Anda tampak begitu cantik saat ini. Saya yakin semua mata akan terpesona melihat Anda sekarang,” puji sang perias menatap Alice dengan kedua mata berbinar.
Bab 102KeyakinanAlice membeku, ia tak tahu apa yang akan dikatakan pada pria yang kini tepat di hadapannya. Hingga Alice tersentak saat tangan Adam menyentuh wajah Alice lembut, kemudian sampai turun ke bibir yang tampak pucat, namun tetap menggoda di mata Adam. Perlakuan Adam yang demikian, tentu membuat jantung Alice berdetak semakin kencang. Nafasnya tertahan merasakan gugup yang tiba-tiba saat jari tangan Adam menyentuh bibir Alice dan berhenti di sana. Tanpa berkata apa pun Adam mendekatkan wajahnya hingga akhirnya bibirnya bertemu dengan bibir milik Alice yang terasa dingin, namun lembut dirasakan. Alice terdiam, ia tak menolak, namun juga tak bereaksi. Alice membeku dengan perlakuan manis Adam yang baginya tak biasa dilakukan oleh pria yang selalu kasar, arogan dan mendominasi itu jika menyentuh dirinya selama ini.Ciuman Adam begitu lembut, hangat dan tak terburu-buru itulah yang Alice rasakan. Perbedaan itulah yang secara tak sadar membuat Alice melayang diperlakukan demiki
Bab 101Kenyataan yang sebenarnyaAir mata kembali luruh di wajah Alice yang terlihat pucat. Tak ia pedulikan hawa dingin yang menerpa dan senja yang mulai berganti gelap. Hingga Alice tak menyadari sejak tadi ada seseorang yang memperhatikannya di dalam mobil. Merasa iba melihat Alice yang sejak tadi berada di makam Adam Anderson, sosok berpakaian hitam itu pun berjalan mendekati Alice. Namun, tanpa disangka ketika sosok itu mendekat, di saat yang bersamaan tubuh Alice limbung. Beruntung sosok itu menangkap tubuh Alice dengan cepat sebelum tubuh Alice jatuh menyentuh tanah.Dipandangi Alice yang kini tampak pucat, dan kurus dari yang terakhir dilihat dengan tatapan teduh. Gerimis semakin deras menerpa, sosok itu pun menggendong Alice yang pingsan masuk ke dalam mobilnya. Kemudian mobil itu pun melaju meninggalkan area pemakaman yang sudah sunyi dan gelap....Alice membuka matanya, ia akhirnya tersadar setelah beberapa lama pingsan. Betapa terkejutnya Alice, ketika ia bangun dan men
Bab 100Rasa sesal Dua hari berlalu sejak pesawat yang ditumpangi Adam Anderson dinyatakan hilang. Tim pencairan dan juga orang-orang dari klan Anderson masih sibuk mencari keberadaan Adam. Mereka menyusuri hutan yang dicurigai sebagai tempat jatuhnya pesawat Adam. Selama dua hari pencarian, mereka belum menemukan apa pun. Alice yang mengetahui hal itu pun merasa semakin cemas. Perasaan takut semakin melingkupinya, ia takut jika dirinya akan benar-benar kehilangan Adam, pria yang merupakan ayah dari anak-anaknya. Tak mau berpangku tangan dengan perasaan gelisah yang semakin menyiksa, Alice pun nekad untuk mencari tahu sendiri informasi mengenai Adam. Dengan segala koneksi yang Alice miliki, Alice mulai mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Adam Anderson. Alice menduga jika apa yang terjadi pada Adam adalah konspirasi seseorang. Ia tidak yakin jika apa yang terjadi dengan Adam adalah murni kecelakaan. Sama halnya seperti dirinya. Hingga hari itu pencarian keberadaan pesawat m
Bab 99 Aku mohon kembalilah padaku Sekembalinya dari liburan dengan Alice dan juga anak-anaknya, hanya selang hitungan jam berita mengenai Adam melamar Alice secara terang-terangan sudah masuk sebagai trending topik hangat di berbagai media lokal maupun mancanegara. Sebagai pewaris ketiga klan Anderson, semua gerak-gerik Adam mampu menyihir setiap orang. Berbeda dengan sebelumnya kali ini Adam bersikap tenang, atau lebih tepatnya diam. Ia membiarkan berita itu semakin menyebar luas. Bukan tanpa alasan Adam melakukannya. Ia hanya ingin seluruh dunia tahu jika ia telah jatuh cinta dan wanita yang terlanjur mencuri hatinya adalah Alice Laurine Holmes, putri sulung dari mendiang Kyle Joe Holmes. Adam tak merasa cemas jika pamornya akan menurun hanya karena pemberitaan itu, walaupun Alice masih belum memberikan jawaban pasti, namun jauh dalam hati Adam yakin jika ia bisa memiliki hati Alice, entah itu kapan. Saat Adam tengah hanyut dalam pikirannya, asisten kepercayaannya James Wright
Bab 98Will you marry me?Di ujung pertunjukkan yang masih berlangsung, ketika semua mata memandang ke atas sungai di mana cahaya berwarna-warni itu semakin terlihat meriah. Cahaya yang berkilauan penuh warna itu secara mengejutkan membentuk sebuah tulisan.ALICE, WILL YOU MARRY ME?Dengan musik romantis yang mengalun dengan indah, menambah suasana romantis yang semakin tercipta. Suara riuh dari para penonton mulai terdengar, begitu juga semua mata tampak memandang ke arah yang sama. Di mana seorang pria tampan dengan satu buket bunga di satu tangannya tampil mencuri perhatian mereka. “Ada apa ini?”“Apakah ini acara lamaran?”“Siapa pria itu? Tampan sekali!” “Sepertinya wajah pria itu tidak asing! Aku pernah melihatnya, tapi di mana?”“Kau benar, pria itu sepertinya tidak asing. Beruntung sekali wanita yang dilamarnya sekarang!”Orang-orang yang melihat dan menyaksikannya terdengar heboh membicarakan. Sedangkan sang pemilik nama wanita yang bernama Alice tampak terpaku di tempat.
Bab 97Sebuah keyakinan“Ini hebat sekali Paman Adam,” Edward dan Selena berseru girang sesampainya mereka di Disney Word, tempat liburan yang sengaja dipilih Adam untuk liburan mereka.Seperti janji Adam semalam, Adam Anderson mengajak Edward dan Selena liburan bersama. Adam sengaja mengosongkan semua jadwalnya untuk mengajak kedua anak kembarnya berlibur ke Disney Word, Orlando, masih di bagian wilayah Florida. Sekitar satu jam lebih perjalanan dari Miami, menggunakan pesawat pribadi milik Adam Anderson.Alice yang tak bisa melepas begitu saja anak-anaknya akhirnya terpaksa ikut serta dalam liburan yang sengaja direncanakan oleh Adam. Senyum dan tawa ceria tak lepas di wajah Edward dan Selena ketika menikmati semua wahana yang ada di Disney Word. Mereka berdua begitu menikmati tempat wisata terbesar yang ada di Orlando City. Seakan hari itu dapat menghapus kenangan buruk yang beberapa waktu mereka alami.“Lihatlah wajah ceria mereka, Alice. Aku rela melakukan apa pun asalkan bisa m
Bab 96 Niat tulus Beberapa hari kemudian setelah itu, Alice menjalani kehidupan seperti biasanya, sebagai seorang single parents untuk anak kembarnya. Setelah ia resmi bercerai dengan Derick Mcguels ia memutuskan untuk merawat anak-anaknya seorang diri tanpa suami, dan hari ini ia berencana berkunjung ke penjara untuk menemui seseorang. Seorang wanita paruh baya keluar bersama dengan petugas sipir. Wanita itu cukup terkejut setelah melihat siapa orang yang menjenguknya kali ini. “Kau?! Untuk apa kau kemari?! Pembunuh putriku!” maki Drew Holmes menatap nyalang Alice yang tetap bersikap tenang, meskipun wanita yang merupakan ibu tirinya mencaci makinya. “Apa kabar Ibu?” Alice menyahut dengan penuh penekanan. “Untuk apa kau kemari setelah apa yang kau lakukan kepada Sera?! Kau ingin mengejek dan menertawakanku, hah?!” Drew berkata keras penuh emosi. “Ingat umurmu sudah tak muda lagi, Ibu. Jika kau selalu bersikap seperti itu, aku ragu kau bisa bertahan hidup lebih lama di penjara i
Bab 95Kami sudah bercerai Di sebuah rumah sakit besar di Miami City, Adam membawa Alice dan putri kecilnya Selena untuk segera ditangani oleh pihak medis setelah ia berhasil menyelamatkan mereka berdua yang tenggelam bersama, saat Alice berusaha menyelamatkan Selena yang lebih dulu jatuh ke laut. Sekarang, setelah beberapa jam telah berlalu, Adam dapat bernafas lega jika Alice dan putri kecilnya Selena telah melewati masa kritisnya, nyawa mereka berdua berhasil diselamatkan. “Apa yang terjadi sebenarnya, Adam?” Derick yang baru sampai di rumah sakit pun sempat panik setelah mendengar kabar jika Alice dan anak kembarnya diculik. “Kenapa kau baru datang sekarang? Bukankah kau masih menjadi suami Alice?” Adam menyahut sinis. “Maaf, aku baru saja sampai dari London karena ada urusan penting yang harus aku lakukan di sana. Aku segera kembali setelah mendengar kabar ini,” terang Derick dengan nada penyesalan. Adam mendengus, “Wanita gila yang bernama Sera Holmes menculik Alice dan anak