Bab 28Niat jahat Neil DawsonKedatangan Adam yang tiba-tiba membuat Neil dan Alice terkejut bukan main. Terutama Neil Dawson, dalam hati ia berpikir bagaimana seorang seperti Adam Anderson tiba-tiba berada di halaman kampus? Sedangkan yang Neil tahu jika saat ini pria penguasa itu menjadi tamu kehormatan di kampusnya saat ini, tepatnya di University of Miami dan menjadi pembicara penting sekarang.“Sa-ya tak mengerti apa maksud Anda Tuan Anderson?” Ekspresi gugup tercermin di wajah Neil Dawson sekarang.Adam tersenyum smirk, auranya terlihat mendominasi seolah dapat menciutkan nyali siapa pun yang melihatnya, “Apa seperti itu caramu mendekati wanita? Buruk sekali!” komentar Adam pedas.Merasa tersinggung dengan ucapan blak-blakan Adam, Neil mendengus kesal.“Maaf sebelumnya, kenapa seorang Tuan yang terhormat seperti Anda bisa berasa di sini?” sindir Neil tak terima.“Apa itu penting? Aku ke sini bukan untuk berurusan denganmu, tapi dengan wanita cantik yang ada di hadapanmu itu.” P
Bab 29Jeratan maut di atas ranjang“Bukankah kau berjanji padaku untuk tidak menyentuhku selama aku belum merasa baikkan, Adam?!” Alice berusaha menolak saat Adam kini mulai mengiringnya ke ranjang dalam keadaan setengah telanjang.“Apa sekarang kau terlihat seperti wanita yang sedang sakit? Jangan berusaha membodohi, Alice!” Tak sabaran Adam melepas kasar bra yang masih melekat menutupi tubuh molek milik Alice.“Bisakah kau lembut sedikit?! Kau selalu kasar saat menyentuhku!” Alice memprotes tak terima. Tak peduli dengan Alice yang terus memberontak, Adam kembali mengunci bibir Alice dengan melumatnya kembali hingga wanita di bawah tubuhnya kini hanya bisa pasrah diperlakukan demikian.Kedua tangannya meremas bebas dua gundukan kembar bagai mainan favorit Adam yang mengemaskan. Kini nafas mereka yang terdengar berat saling beradu, membuktikan hasrat satu sama lain mulai bangkit. Adam melepas satu persatu kancing kemeja warna gelap yang dikenakannya, setelah terlepas seluruhnya kin
Bab 30PetakaHari berikutnya Alice pun kembali ke mansion ayahnya, ia tak banyak bicara dengan ibu tiri sekaligus saudara tirinya, Sera Holmes. Yang Alice lakukan adalah mengawasi kedua wanita licik itu secara dekat. Drew dan Sera adalah dua wanita jahat yang bersembunyi di balik topeng dan Alice harus selalu bersikap waspada pada mereka, mengingat jika sang ayah meninggal karena terbukti ditemukan adanya racun yang dikonsumsi secara berkala. Oleh sebab itulah Alice harus berhati-hati pada setiap makanan yang dihidangkan oleh para pelayan mansion ayahnya.Seperti sekarang, saat malam itu Alice hendak pergi mencari makanan di luar, Alice dengan sikap santainya melewati ibu dan saudara tirinya yang sedang menikmati makan malam bersama.“Cih, kau lihat itu Mom? Sudah dicampakkan oleh Adam Anderson saja masih bersikap sombong. Benar-benar wanita tak tahu malu!” Sera menyindir ketika Alice berjalan melewati meja makan mereka.“Benarkah? Astaga?! Pantas saja sekarang bersikeras kembali ke
Bab 31 Merasa hancur Tampak sebuah pintu kokoh kamar terbuka keras mengejutkan Neil Dawson yang tengah mendaki puncak kenikmatan di atas tubuh Alice Laurine Holmes yang tak sadarkan diri dalam pengaruh obat bius. Seorang pria dengan tubuh mengagumkan muncul bak dewa kematian menatap nyalang Neil yang kelabakan beringsut turun dari tubuh Alice yang tak berdaya. “Kau-?! Bagaimana bisa...?!” Neil menyambar pakaian sekenanya kemudian mengenakan celananya dengan cepat. Akan tetapi, sebelum Neil selesai berpakaian menutupi polos tubuhnya, pria itu melangkah cepat dengan kaki panjangnya dan menyerang Neil Dawson dengan membabi buta. “Kau cari mati dengan berani menyentuh wanitaku!!!” Teriak pria itu keras dengan kemarahan memuncak, dia terus menyerang Neil hingga berdarah. Neil tak sempat melakukan perlawanan, putra pejabat ternama itu kini babak belur dengan banyak luka parah di sekujur tubuhnya hingga akhirnya pingsan dalam keadaan yang benar-benar menyedihkan. Merasa belum puas, pria
Bab 32Sikap yang berbedaBeberapa hari setelah peristiwa memilukan yang dialami Alice, selama itu pun Alice tak pernah keluar kamarnya di mansion Adam. Selama beberapa hari Alice mengurung dirinya di kamar. Ia merasa terpukul dan ingin menenangkan dirinya sendiri. Sejak saat itu Alice pun tak pernah bertemu dengan Adam lagi, walaupun mereka tinggal di mansion yang sama, namun sejak hari itu Adam tak terlihat mengunjungi Alice lagi. Pria itu menepati janjinya dengan tak menyentuh Alice, akan tetapi yang menjadi pertanyaan, apakah benar Adam melakukannya karena rasa simpati? Atau karena rasa jijik setelah Alice tersentuh oleh pria lain? Alice mencoba tak peduli akan hal itu, tapi seberapa pun ia mencoba tetap saja ia merasakan sakit di hatinya. Tapi kenapa? Apakah Alice kecewa karena Adam seolah seperti telah mencampakkannya setelah dirinya kotor? Atau ada alasan lain selain itu? “Nona ini makanannya, sudah sejak dari kemarin Anda tidak menyentuh makanan Anda sendiri. Jika seperti in
Bab 33Keberanian AliceSudah hampir satu bulan setelah kejadian memilukan yang menimpa Alice, selama itu pun Adam dan Alice sudah tak pernah bertemu lagi satu sama lain. Selama itu pun Alice menyibukkan diri dengan studynya di University of Miami. Selama itu pun Phillip berusaha menemui Alice, namun Alice selalu beralasan. Sikap Alice yang seolah menarik ulur dirinya, membuat pria itu meradang. Phillip merasa Alice seperti sengaja mempermainkannya, di saat Phillip sudah menaruh harapan pada Alice, kini justru seolah Alice menjauh darinya.Merasa tak terima Phillip Warren pun berusaha menemui Alice kembali ke kampusnya hari itu.“Untuk apa kau ke sini, Phil?!” Alice cukup terkejut dengan kedatangan mantan tunangannya itu secara tiba-tiba.“Kita harus bicara, Alice. Kau tak bisa terus menghindariku!” sahut Phil marah.“Aku sedang sibuk dengan studyku, Phil. Waktunya tidak tepat untuk kita bicara.” Alice tetap berjalan tak menghiraukan kehadiran Phil yang terus mengikuti langkahnya di
Bab 34Fakta mengejutkan “Setahuku kau adalah orang pertama yang baru pernah berani menentang Tuan besar Anderson, Miss. Holmes.” Derick Mcguels berkomentar ketika ia mengantarkan Alice kembali dari mansion utama George Anderson. Derick cukup terkejut dengan keberanian wanita muda yang dikabarkan dekat Adam Anderson, yang tak lain adalah saudara sepupunya sendiri. “Apa Anda juga bagian dari keluarga Anderson, Tuan Mcguels? Karena jujur aku sangat tidak suka dengan sikap mereka yang selalu sewena-wena,” Alice menyahut sinis masih merasa dongkol di hatinya dengan sikap George Anderson padanya tadi. Mendengarnya Derick tersenyum lebar penuh arti, “Jika aku mengatakan aku adalah bagian dari keluarga Anderson, apa itu berarti kau akan membenciku, Miss. Holmes?” Derick memalingkan wajahnya menatap Alice yang duduk di sebelahnya.“Apa pandangan saya penting bagi Anda, Tuan Derick Mcguels?” Alice menyahut datar. “Tentu, Miss. Holmes. Satu hal lagi, aku harap kau tidak bersikap terlalu for
Bab 35Hubungan yang rumit antara Adam dan Alice“Apa yang terjadi padaku?” Alice akhirnya tersadar setelah beberapa lama ia jatuh pingsan.“Apakah kau tidak ingat, Kau pingsan saat aku mengantarkanmu pulang,” jawab Derick yang menunggu dengan setia Alice di rumah sakit hingga sampai wanita milik Adam Anderson itu tersadar.Alice menyentuh kepalanya yang masih terasa sedikit pusing, “Ya. Aku ingat itu. Terima kasih karena kau mengantarkanku ke rumah sakit, dan maaf jika aku cukup banyak merepotkanmu padahal kita baru saja bertemu,” ucap Alice merasa canggung dan tak enak hati.“Tidak masalah, bukankah aku sudah mengatakan jika kau masih menjadi tanggung jawabku, Alice Laurine Holmes,” Derick menyahut dengan senyuman samar.Alice tersenyum getir, “Apa kau melakukannya karena aku adalah wanita Adam Anderson? Kami bahkan sudah tak pernah bertemu selama hampir satu bulan,” Alice berucap lirih.“Satu bulan?” Derick cukup terkejut mendengarnya.“Ya, karena itu katakan pada Tuan besar George
Bab 103Hari bahagia“Sudah selesai, Nona. Anda tampak sempurna.” Seorang perias wanita berkomentar pada Alice yang saat itu sudah siap dengan gaun panjang warna putih yang dipakainya.“Benarkah? Kenapa aku tiba-tiba merasa sangat gugup?” Alice berkali-kali memegang tangannya yang terasa dingin karena rasa gugup di hari yang paling mendebarkan untuknya kali ini.Bagaimana tidak? Hari ini adalah hari pernikahan Alice dengan Adam Anderson setelah beberapa minggu Adam mengungkapkan perasaannya secara langsung pada Alice lewat konferensi persnya waktu itu. Kini setelah melalui proses yang panjang dan juga restu dari anak-anaknya Alice memantapkan hati untuk menerima lamaran dari Adam dan menjadikan Adam Anderson sebagai suaminya sekaligus ayah secara resmi dari anak kembarnya, Edward dan Selena. “Hal itu wajar untuk pengantin, Nona. Anda tampak begitu cantik saat ini. Saya yakin semua mata akan terpesona melihat Anda sekarang,” puji sang perias menatap Alice dengan kedua mata berbinar.
Bab 102KeyakinanAlice membeku, ia tak tahu apa yang akan dikatakan pada pria yang kini tepat di hadapannya. Hingga Alice tersentak saat tangan Adam menyentuh wajah Alice lembut, kemudian sampai turun ke bibir yang tampak pucat, namun tetap menggoda di mata Adam. Perlakuan Adam yang demikian, tentu membuat jantung Alice berdetak semakin kencang. Nafasnya tertahan merasakan gugup yang tiba-tiba saat jari tangan Adam menyentuh bibir Alice dan berhenti di sana. Tanpa berkata apa pun Adam mendekatkan wajahnya hingga akhirnya bibirnya bertemu dengan bibir milik Alice yang terasa dingin, namun lembut dirasakan. Alice terdiam, ia tak menolak, namun juga tak bereaksi. Alice membeku dengan perlakuan manis Adam yang baginya tak biasa dilakukan oleh pria yang selalu kasar, arogan dan mendominasi itu jika menyentuh dirinya selama ini.Ciuman Adam begitu lembut, hangat dan tak terburu-buru itulah yang Alice rasakan. Perbedaan itulah yang secara tak sadar membuat Alice melayang diperlakukan demiki
Bab 101Kenyataan yang sebenarnyaAir mata kembali luruh di wajah Alice yang terlihat pucat. Tak ia pedulikan hawa dingin yang menerpa dan senja yang mulai berganti gelap. Hingga Alice tak menyadari sejak tadi ada seseorang yang memperhatikannya di dalam mobil. Merasa iba melihat Alice yang sejak tadi berada di makam Adam Anderson, sosok berpakaian hitam itu pun berjalan mendekati Alice. Namun, tanpa disangka ketika sosok itu mendekat, di saat yang bersamaan tubuh Alice limbung. Beruntung sosok itu menangkap tubuh Alice dengan cepat sebelum tubuh Alice jatuh menyentuh tanah.Dipandangi Alice yang kini tampak pucat, dan kurus dari yang terakhir dilihat dengan tatapan teduh. Gerimis semakin deras menerpa, sosok itu pun menggendong Alice yang pingsan masuk ke dalam mobilnya. Kemudian mobil itu pun melaju meninggalkan area pemakaman yang sudah sunyi dan gelap....Alice membuka matanya, ia akhirnya tersadar setelah beberapa lama pingsan. Betapa terkejutnya Alice, ketika ia bangun dan men
Bab 100Rasa sesal Dua hari berlalu sejak pesawat yang ditumpangi Adam Anderson dinyatakan hilang. Tim pencairan dan juga orang-orang dari klan Anderson masih sibuk mencari keberadaan Adam. Mereka menyusuri hutan yang dicurigai sebagai tempat jatuhnya pesawat Adam. Selama dua hari pencarian, mereka belum menemukan apa pun. Alice yang mengetahui hal itu pun merasa semakin cemas. Perasaan takut semakin melingkupinya, ia takut jika dirinya akan benar-benar kehilangan Adam, pria yang merupakan ayah dari anak-anaknya. Tak mau berpangku tangan dengan perasaan gelisah yang semakin menyiksa, Alice pun nekad untuk mencari tahu sendiri informasi mengenai Adam. Dengan segala koneksi yang Alice miliki, Alice mulai mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Adam Anderson. Alice menduga jika apa yang terjadi pada Adam adalah konspirasi seseorang. Ia tidak yakin jika apa yang terjadi dengan Adam adalah murni kecelakaan. Sama halnya seperti dirinya. Hingga hari itu pencarian keberadaan pesawat m
Bab 99 Aku mohon kembalilah padaku Sekembalinya dari liburan dengan Alice dan juga anak-anaknya, hanya selang hitungan jam berita mengenai Adam melamar Alice secara terang-terangan sudah masuk sebagai trending topik hangat di berbagai media lokal maupun mancanegara. Sebagai pewaris ketiga klan Anderson, semua gerak-gerik Adam mampu menyihir setiap orang. Berbeda dengan sebelumnya kali ini Adam bersikap tenang, atau lebih tepatnya diam. Ia membiarkan berita itu semakin menyebar luas. Bukan tanpa alasan Adam melakukannya. Ia hanya ingin seluruh dunia tahu jika ia telah jatuh cinta dan wanita yang terlanjur mencuri hatinya adalah Alice Laurine Holmes, putri sulung dari mendiang Kyle Joe Holmes. Adam tak merasa cemas jika pamornya akan menurun hanya karena pemberitaan itu, walaupun Alice masih belum memberikan jawaban pasti, namun jauh dalam hati Adam yakin jika ia bisa memiliki hati Alice, entah itu kapan. Saat Adam tengah hanyut dalam pikirannya, asisten kepercayaannya James Wright
Bab 98Will you marry me?Di ujung pertunjukkan yang masih berlangsung, ketika semua mata memandang ke atas sungai di mana cahaya berwarna-warni itu semakin terlihat meriah. Cahaya yang berkilauan penuh warna itu secara mengejutkan membentuk sebuah tulisan.ALICE, WILL YOU MARRY ME?Dengan musik romantis yang mengalun dengan indah, menambah suasana romantis yang semakin tercipta. Suara riuh dari para penonton mulai terdengar, begitu juga semua mata tampak memandang ke arah yang sama. Di mana seorang pria tampan dengan satu buket bunga di satu tangannya tampil mencuri perhatian mereka. “Ada apa ini?”“Apakah ini acara lamaran?”“Siapa pria itu? Tampan sekali!” “Sepertinya wajah pria itu tidak asing! Aku pernah melihatnya, tapi di mana?”“Kau benar, pria itu sepertinya tidak asing. Beruntung sekali wanita yang dilamarnya sekarang!”Orang-orang yang melihat dan menyaksikannya terdengar heboh membicarakan. Sedangkan sang pemilik nama wanita yang bernama Alice tampak terpaku di tempat.
Bab 97Sebuah keyakinan“Ini hebat sekali Paman Adam,” Edward dan Selena berseru girang sesampainya mereka di Disney Word, tempat liburan yang sengaja dipilih Adam untuk liburan mereka.Seperti janji Adam semalam, Adam Anderson mengajak Edward dan Selena liburan bersama. Adam sengaja mengosongkan semua jadwalnya untuk mengajak kedua anak kembarnya berlibur ke Disney Word, Orlando, masih di bagian wilayah Florida. Sekitar satu jam lebih perjalanan dari Miami, menggunakan pesawat pribadi milik Adam Anderson.Alice yang tak bisa melepas begitu saja anak-anaknya akhirnya terpaksa ikut serta dalam liburan yang sengaja direncanakan oleh Adam. Senyum dan tawa ceria tak lepas di wajah Edward dan Selena ketika menikmati semua wahana yang ada di Disney Word. Mereka berdua begitu menikmati tempat wisata terbesar yang ada di Orlando City. Seakan hari itu dapat menghapus kenangan buruk yang beberapa waktu mereka alami.“Lihatlah wajah ceria mereka, Alice. Aku rela melakukan apa pun asalkan bisa m
Bab 96 Niat tulus Beberapa hari kemudian setelah itu, Alice menjalani kehidupan seperti biasanya, sebagai seorang single parents untuk anak kembarnya. Setelah ia resmi bercerai dengan Derick Mcguels ia memutuskan untuk merawat anak-anaknya seorang diri tanpa suami, dan hari ini ia berencana berkunjung ke penjara untuk menemui seseorang. Seorang wanita paruh baya keluar bersama dengan petugas sipir. Wanita itu cukup terkejut setelah melihat siapa orang yang menjenguknya kali ini. “Kau?! Untuk apa kau kemari?! Pembunuh putriku!” maki Drew Holmes menatap nyalang Alice yang tetap bersikap tenang, meskipun wanita yang merupakan ibu tirinya mencaci makinya. “Apa kabar Ibu?” Alice menyahut dengan penuh penekanan. “Untuk apa kau kemari setelah apa yang kau lakukan kepada Sera?! Kau ingin mengejek dan menertawakanku, hah?!” Drew berkata keras penuh emosi. “Ingat umurmu sudah tak muda lagi, Ibu. Jika kau selalu bersikap seperti itu, aku ragu kau bisa bertahan hidup lebih lama di penjara i
Bab 95Kami sudah bercerai Di sebuah rumah sakit besar di Miami City, Adam membawa Alice dan putri kecilnya Selena untuk segera ditangani oleh pihak medis setelah ia berhasil menyelamatkan mereka berdua yang tenggelam bersama, saat Alice berusaha menyelamatkan Selena yang lebih dulu jatuh ke laut. Sekarang, setelah beberapa jam telah berlalu, Adam dapat bernafas lega jika Alice dan putri kecilnya Selena telah melewati masa kritisnya, nyawa mereka berdua berhasil diselamatkan. “Apa yang terjadi sebenarnya, Adam?” Derick yang baru sampai di rumah sakit pun sempat panik setelah mendengar kabar jika Alice dan anak kembarnya diculik. “Kenapa kau baru datang sekarang? Bukankah kau masih menjadi suami Alice?” Adam menyahut sinis. “Maaf, aku baru saja sampai dari London karena ada urusan penting yang harus aku lakukan di sana. Aku segera kembali setelah mendengar kabar ini,” terang Derick dengan nada penyesalan. Adam mendengus, “Wanita gila yang bernama Sera Holmes menculik Alice dan anak