Bab 35Hubungan yang rumit antara Adam dan Alice“Apa yang terjadi padaku?” Alice akhirnya tersadar setelah beberapa lama ia jatuh pingsan.“Apakah kau tidak ingat, Kau pingsan saat aku mengantarkanmu pulang,” jawab Derick yang menunggu dengan setia Alice di rumah sakit hingga sampai wanita milik Adam Anderson itu tersadar.Alice menyentuh kepalanya yang masih terasa sedikit pusing, “Ya. Aku ingat itu. Terima kasih karena kau mengantarkanku ke rumah sakit, dan maaf jika aku cukup banyak merepotkanmu padahal kita baru saja bertemu,” ucap Alice merasa canggung dan tak enak hati.“Tidak masalah, bukankah aku sudah mengatakan jika kau masih menjadi tanggung jawabku, Alice Laurine Holmes,” Derick menyahut dengan senyuman samar.Alice tersenyum getir, “Apa kau melakukannya karena aku adalah wanita Adam Anderson? Kami bahkan sudah tak pernah bertemu selama hampir satu bulan,” Alice berucap lirih.“Satu bulan?” Derick cukup terkejut mendengarnya.“Ya, karena itu katakan pada Tuan besar George
Bab 36Adam dan Derick “Bagus sekali, setelah Adam Anderson kini kau menggaet pria kaya lain untuk kau jadikan mangsa baru.” Sera menyindir pedas Alice yang malam itu baru saja masuk ke dalam mansion. Kedua tangannya melipat angkuh dan menatap penuh kebencian Alice.Seolah tak mendengar dan bahkan tak menganggap keberadaan Sera, Alice tetap diam dan berjalan melewati Sera tanpa menoleh sedikit pun. Melihat sikap Alice, tentu membuat Sera tersulut emosi. Sera pun menghampiri Alice dan menarik tangan Alice dengan kasar.“Hey, apakah kau tuli?! Atau kau besar kepala hanya karena kau berhasil menggoda pria kaya?!” Sera berteriak cukup keras sengaja memancing emosi Alice.Namun, Alice tetap tak bereaksi. Ia hanya menatap Sera dengan tatapan tajam setelah itu berlalu pergi. Merasa kesal, Sera pun menarik kasar pakaian Alice dan memaki keras, “Aku sedang bicara denganmu, jalang!!” Plak!!Tamparan keras berhasil mendarat di wajah Sera. Sera pun mendelik, merasa tak terima Sera berbalik he
Bab 37Kontrak berakhirPenghuni mansion Holmes terkejut dengan kedatangan seseorang yang tiba-tiba memaksa masuk untuk menemui Alice larut malam. Terlebih Nyonya Drew dan Sera, mereka berdua tampak penasaran apa tujuan Adam datang ke mansion mereka larut malam.“Di mana Alice? Aku ingin bertemu dengannya sekarang.” Suara bariton itu tampak terdengar mendominasi.“Astaga, Tuan Anderson. Suatu kehormatan mansion kami kedatangan orang besar seperti Anda.” Nyonya Drew menyapa mencoba mencari muka.“Aku tak ada urusan dengan kalian berdua, tujuanku datang untuk menemui Alice sekarang!” Adam menunjukkan tatapan tajam seolah memberitahu jika dirinya tidak suka berbasi-basi dengan orang yang tidak penting.“Alice?? Ah, saya rasa dia sedang tidur sekarang.” Nyonya Drew menyahut asal.“Benar, tadi saya melihatnya baru saja pergi bersama dengan pria asing dan mereka berdua pulang sampai larut malam, Tuan Anderson.” Sera mencoba mencari muka di depan Adam.“Apa kalian berdua ini tuli? Jangan men
Bab 38Jatuh cinta pada pandangan pertamaMansion AdamSetelah sampai di mansionnya Adam mengamuk, ia tak bisa menahan emosinya yang begitu besar saat ini. Bak kesetanan Adam melemparkan semua perabotan yang ada di sekitarnya, nafasnya naik turun dengan cepat merasakan emosi di dadanya. Bagaimana tidak, seumur hidup baru kali ini Adam merasa dipermainkan oleh wanita. Sikap Alice padanya dengan memutuskan kontrak secara sepihak sama halnya telah menginjak harga dirinya sebagai seorang pria! Dia seorang Adam Anderson, yang memiliki kedudukan tinggi merasa ditolak oleh wanita untuk pertama kali, bukannya itu sama halnya dengan menghinanya?!Setelah mengamuk dengan melampiaskan emosinya, Adam kembali mengingat Alice. Ia baru menyadari jika dirinya meninggalkan wanita itu sendirian di tempat sepi malam-malam buta. Hati kecilnya ingin menyusulnya kembali dan memastikan bahwa wanita itu baik-baik saja, namun egonya justru menolak keras untuk melakukannya. Bukankah wanita itu sendiri yang mem
Bab 39 Good Bye Miami Alice membuka kedua netranya perlahan, ia merasa tubuhnya lemah tanpa tenaga. Setelah sepenuhnya ia terjaga, Alice tersentak jika kini di depannya tampak seorang pria tampan yang baru dikenalnya, Derick Mcguels. Pria itu tersenyum hangat pada Alice, ketika pandangan mereka bertemu satu sama lain. “Kau? Bagaimana bisa?” Alice menatap kebingungan, ia mencoba untuk bangkit dari ranjang, namun Derick melarangnya untuk bangun. “Istirahat saja, kau masih lemah. Yang jelas kau aman di sini sekarang,” ucap Derick sembari membantu Alice kembali untuk berbaring. “Kenapa aku bisa ada di sini? Bisa kau jelaskan padaku, Derick?” Alice menatap penuh tanya Derick yang terlihat sangat perhatian padanya. “Sangat kebetulan aku menemukanmu pingsan di jalanan semalam. Katakan apa terjadi sesuatu padamu semalam?” Derick menyahut. Alice terdiam, ia menghindari kontak mata dengan Derick yang masih menatapnya penuh tanya. Mengetahui hal itu Derick pun semakin yakin dengan pemikir
Bab 40Menikahlah denganku “Ini tempat tinggalmu sekarang, semoga kau suka, Alice.” Derick berkata memperlihatkan sebuah hunian cukup mewah di pinggiran kota, tepatnya di kota London. “Apa ini tidak terlalu mewah? Kau tak perlu menyiapkan rumah mewah hanya untukku seperti ini. Kau sudah membantuku keluar dari kota Miami sejauh ini, aku sudah sangat berterima kasih,” Alice menyahut merasa tak enak hati. “Tidak, ini tidak berlebihan. Kau sedang hamil karena itu kau membutuhkan hunian yang nyaman untukmu dan bayimu. Aku rasa ini adalah tempat yang terbaik.” Derick tersenyum hangat. “Sekali lagi terima kasih, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan jika tanpa bantuan darimu, Derick," Alice berucap tulus. “Seperti yang aku katakan, mulai sekarang kau adalah tanggung jawabku, anggap saja ini adalah sebagai ungkapan permintaan maaf dariku. Aku sudah terlanjur ikut campur mengenai hubunganmu dengan Adam Anderson, karena itu mau tidak mau aku sudah menjadi bagian dari kalian," ujar Deric
Bab 41Malam pengantin Sepanjang malam itu, tepatnya di malam pengantinnya bersama dengan Alice, Derick tak bisa tidur. Derick Mcguels terjaga sepanjang malam dengan perasaan tak menentu. Susah payah ia menahan dirinya sendiri untuk bersikap senormal mungkin ketika bersama dengan Alice, istrinya sekarang. Bagaimana pun Derick adalah pria normal, melihat seorang Alice yang terlihat sempurna di matanya tentu membuatnya bereaksi. Akan tetapi demi rasa hormatnya pada Alice, Derick menahan hasrat itu sendiri. Ia tak mau menjadi pria yang memanfaatkan situasi dan kondisi hanya karena sekarang dirinya berstatus sebagai suami. Seperti yang ia ucapkan kemarin, jika pernikahan ini hanyalah pernikahan status, bukanlah pernikahan yang sesungguhnya. Dan sebagai seorang pria sejati, Derick tidak akan ingkar dengan ucapannya sendiri. Derick tidak akan menyentuh Alice sebagai seorang suami yang sebenarnya, itu yang pasti. Dengan langkah sedikit ragu, Derick berjalan masuk ke dalam kamar, dan langka
Bab 42Kemarahan George AndersonDi tempat lain, tepatnya di sebuah bar dan klub kalangan atas di kota Miami, kota di mana Adam Anderson memiliki kuasa dalam segala hal. Seperti malam-malam sebelumnya yang sudah Adam lewati sejak pertengkarannya dengan Alice Laurine Holmes. Sejak itulah Adam kehilangan jejak Alice. Karena rasa frustasi dan perasaan bersalahnya itulah Adam selama beberapa hari menggila.Sejak Alice menghilang, Adam Anderson telah mengerahkan banyak anak buahnya untuk mencari Alice di seluruh tempat di kota Miami, namun sampai hari ini Adam tak menemukan jejak apa pun di mana Alice berada sekarang. Wanita itu seperti menghilang di telan bumi. Tidak mungkin Alice bisa pergi begitu saja hanya dalam waktu semalam. Jika dia tidak pergi, mungkinkah telah terjadi sesuatu yang buruk pada Alice? Atau mungkinkah mimpi yang Adam lihat waktu itu adalah kenyataan, atau sebuah pertanda untuknya? Tidak! Adam telah bertekad akan terus mencari Alice sampai ke ujung dunia sekalipun! Su