Bab 26Tak akan mudah jatuh cinta lagi.Selama Alice terbaring sakit, Adam Anderson menjaganya dengan sepenuh hati. Sekali lagi bukan karena perasaan, namun karena sebuah rasa tanggung jawab. Adam merasa bersalah karenanya, Alice harus mengalami hal buruk hingga membuat Alice terluka akibat ulah arogan Tania Lewis.Seperti sekarang, dengan penuh kesabaran Adam mengobati luka memar dan juga bekas cakaran di tubuh Alice. Alice hanya diam saat pria yang selalu terlihat arogan itu kini tampak berbeda.“Apa kau sedang terpesona melihat ketampananku?” celutuk Adam penuh percaya diri.Alice mendengus seraya tersenyum kecut saat mendengarnya, “Kau pria paling narsis yang pernah aku kenal seumur hidupku.”“Jika tidak, lalu kenapa kau menatapku hingga tak berkedip seperti tadi?” Masih dengan kesabaran Adam mengolesi salep pada bekas cakaran di bagian lengan Alice.“Aku sedang berpikir, apa kau bersikap baik padaku karena perasaan bersalah atas ulah gila calon istrimu itu?” Alice menebak.“Setid
Bab 27Adam Anderson sang pria sempurna?Sudah hampir satu minggu sejak Alice tinggal di mansion Adam, kini Alice merasa sudah lebih baik. Luka memar dan bekas cakaran di wajah serta beberapa bagian tubuhnya berangsur menghilang. Hari ini Alice berencana untuk kembali ke kampus mengejar ketinggalannya.“Aku akan pergi ke kampus hari ini.” Alice melaporkan niatnya itu pada Adam Anderson sebelum dirinya pergi.“Apa kau sudah benar-benar lebih baik?” Adam memastikan.“Ya, aku sudah baik-baik saja bahkan sejak dari kemarin,” Alice meyakinkan.“Baiklah, kau boleh pergi.” Tanpa berkata apa pun, Adam pun memutuskan sambungan teleponnya.Semudah itu? Alice cukup terkejut dengan sikap Adam yang sedikit lunak padanya hari ini. Biasanya pria itu selalu memerintah dan bersikap arogan, tetapi kini tampak berbeda. Tumben sekali, ada apa dengan pria itu? Tak mau banyak berpikir Alice lebih memilih bersiap-siap pergi ke kampusnya pagi itu.“Ya Tuhan, kau ke mana saja selama beberapa hari ini, Alice?
Bab 28Niat jahat Neil DawsonKedatangan Adam yang tiba-tiba membuat Neil dan Alice terkejut bukan main. Terutama Neil Dawson, dalam hati ia berpikir bagaimana seorang seperti Adam Anderson tiba-tiba berada di halaman kampus? Sedangkan yang Neil tahu jika saat ini pria penguasa itu menjadi tamu kehormatan di kampusnya saat ini, tepatnya di University of Miami dan menjadi pembicara penting sekarang.“Sa-ya tak mengerti apa maksud Anda Tuan Anderson?” Ekspresi gugup tercermin di wajah Neil Dawson sekarang.Adam tersenyum smirk, auranya terlihat mendominasi seolah dapat menciutkan nyali siapa pun yang melihatnya, “Apa seperti itu caramu mendekati wanita? Buruk sekali!” komentar Adam pedas.Merasa tersinggung dengan ucapan blak-blakan Adam, Neil mendengus kesal.“Maaf sebelumnya, kenapa seorang Tuan yang terhormat seperti Anda bisa berasa di sini?” sindir Neil tak terima.“Apa itu penting? Aku ke sini bukan untuk berurusan denganmu, tapi dengan wanita cantik yang ada di hadapanmu itu.” P
Bab 29Jeratan maut di atas ranjang“Bukankah kau berjanji padaku untuk tidak menyentuhku selama aku belum merasa baikkan, Adam?!” Alice berusaha menolak saat Adam kini mulai mengiringnya ke ranjang dalam keadaan setengah telanjang.“Apa sekarang kau terlihat seperti wanita yang sedang sakit? Jangan berusaha membodohi, Alice!” Tak sabaran Adam melepas kasar bra yang masih melekat menutupi tubuh molek milik Alice.“Bisakah kau lembut sedikit?! Kau selalu kasar saat menyentuhku!” Alice memprotes tak terima. Tak peduli dengan Alice yang terus memberontak, Adam kembali mengunci bibir Alice dengan melumatnya kembali hingga wanita di bawah tubuhnya kini hanya bisa pasrah diperlakukan demikian.Kedua tangannya meremas bebas dua gundukan kembar bagai mainan favorit Adam yang mengemaskan. Kini nafas mereka yang terdengar berat saling beradu, membuktikan hasrat satu sama lain mulai bangkit. Adam melepas satu persatu kancing kemeja warna gelap yang dikenakannya, setelah terlepas seluruhnya kin
Bab 30PetakaHari berikutnya Alice pun kembali ke mansion ayahnya, ia tak banyak bicara dengan ibu tiri sekaligus saudara tirinya, Sera Holmes. Yang Alice lakukan adalah mengawasi kedua wanita licik itu secara dekat. Drew dan Sera adalah dua wanita jahat yang bersembunyi di balik topeng dan Alice harus selalu bersikap waspada pada mereka, mengingat jika sang ayah meninggal karena terbukti ditemukan adanya racun yang dikonsumsi secara berkala. Oleh sebab itulah Alice harus berhati-hati pada setiap makanan yang dihidangkan oleh para pelayan mansion ayahnya.Seperti sekarang, saat malam itu Alice hendak pergi mencari makanan di luar, Alice dengan sikap santainya melewati ibu dan saudara tirinya yang sedang menikmati makan malam bersama.“Cih, kau lihat itu Mom? Sudah dicampakkan oleh Adam Anderson saja masih bersikap sombong. Benar-benar wanita tak tahu malu!” Sera menyindir ketika Alice berjalan melewati meja makan mereka.“Benarkah? Astaga?! Pantas saja sekarang bersikeras kembali ke
Bab 31 Merasa hancur Tampak sebuah pintu kokoh kamar terbuka keras mengejutkan Neil Dawson yang tengah mendaki puncak kenikmatan di atas tubuh Alice Laurine Holmes yang tak sadarkan diri dalam pengaruh obat bius. Seorang pria dengan tubuh mengagumkan muncul bak dewa kematian menatap nyalang Neil yang kelabakan beringsut turun dari tubuh Alice yang tak berdaya. “Kau-?! Bagaimana bisa...?!” Neil menyambar pakaian sekenanya kemudian mengenakan celananya dengan cepat. Akan tetapi, sebelum Neil selesai berpakaian menutupi polos tubuhnya, pria itu melangkah cepat dengan kaki panjangnya dan menyerang Neil Dawson dengan membabi buta. “Kau cari mati dengan berani menyentuh wanitaku!!!” Teriak pria itu keras dengan kemarahan memuncak, dia terus menyerang Neil hingga berdarah. Neil tak sempat melakukan perlawanan, putra pejabat ternama itu kini babak belur dengan banyak luka parah di sekujur tubuhnya hingga akhirnya pingsan dalam keadaan yang benar-benar menyedihkan. Merasa belum puas, pria
Bab 32Sikap yang berbedaBeberapa hari setelah peristiwa memilukan yang dialami Alice, selama itu pun Alice tak pernah keluar kamarnya di mansion Adam. Selama beberapa hari Alice mengurung dirinya di kamar. Ia merasa terpukul dan ingin menenangkan dirinya sendiri. Sejak saat itu Alice pun tak pernah bertemu dengan Adam lagi, walaupun mereka tinggal di mansion yang sama, namun sejak hari itu Adam tak terlihat mengunjungi Alice lagi. Pria itu menepati janjinya dengan tak menyentuh Alice, akan tetapi yang menjadi pertanyaan, apakah benar Adam melakukannya karena rasa simpati? Atau karena rasa jijik setelah Alice tersentuh oleh pria lain? Alice mencoba tak peduli akan hal itu, tapi seberapa pun ia mencoba tetap saja ia merasakan sakit di hatinya. Tapi kenapa? Apakah Alice kecewa karena Adam seolah seperti telah mencampakkannya setelah dirinya kotor? Atau ada alasan lain selain itu? “Nona ini makanannya, sudah sejak dari kemarin Anda tidak menyentuh makanan Anda sendiri. Jika seperti in
Bab 33Keberanian AliceSudah hampir satu bulan setelah kejadian memilukan yang menimpa Alice, selama itu pun Adam dan Alice sudah tak pernah bertemu lagi satu sama lain. Selama itu pun Alice menyibukkan diri dengan studynya di University of Miami. Selama itu pun Phillip berusaha menemui Alice, namun Alice selalu beralasan. Sikap Alice yang seolah menarik ulur dirinya, membuat pria itu meradang. Phillip merasa Alice seperti sengaja mempermainkannya, di saat Phillip sudah menaruh harapan pada Alice, kini justru seolah Alice menjauh darinya.Merasa tak terima Phillip Warren pun berusaha menemui Alice kembali ke kampusnya hari itu.“Untuk apa kau ke sini, Phil?!” Alice cukup terkejut dengan kedatangan mantan tunangannya itu secara tiba-tiba.“Kita harus bicara, Alice. Kau tak bisa terus menghindariku!” sahut Phil marah.“Aku sedang sibuk dengan studyku, Phil. Waktunya tidak tepat untuk kita bicara.” Alice tetap berjalan tak menghiraukan kehadiran Phil yang terus mengikuti langkahnya di