Share

Part 35 Ancaman

TERIMA KASIH TELAH MENCERAIKANKU

Part 35 (ancaman)

Kenapa tamparanku keras? Maksudku baik hanya ingin membunuh nyamuk di pipinya. Kasihan wajah tampan Rio dewanto Kw digigit nyamuk. Hanya itu saja.

Kukira bentakkan itu ditujukan padaku. Mendadak jadi cengeng mendengar suara lantang pak Ridwan. Kok aku jadi perasa gini? Ini bukan Dinda biasanya. Apakah karena rasaku padanya semakin bertambah hingga tak kuasa menahan sedih jika dibentak.

"Hey! Kok nangis?" tanya Silvi saat aku baru ke luar dari ruangan pak Ridwan.

"Nggak ada, tadi mataku masuk debu," alasanku berusaha memalingkan mata dari Silvi. Jangan sampai kepo badai ala tsunami Silvi ke luar dari sarangnya.

"Kamu benaran nggak apa-apa, Din?" Silvi bangkit dari duduknya lalu mendekat.

Tuh, 'kan ..., yang kutakutkan terjadi. Kalau gini mau cari alasan apa? Silvi tak akan berhenti cari tahu sebelum rasa ingin tahunya terjawab.

"Iya, udah ah, kerja sana." Aku berusaha menghindar agar Silvi berhenti bertanya.

"Kita sudah lama kenal, ap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Eka Kurniawati
Setuju, jangan asal ngucap cerai ya
goodnovel comment avatar
Ahmad dae Rhobi
waduh kasian dinda
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status