Share

Bab 0149

Penulis: Farid-ha
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-31 18:10:31
“Aku sudah berhasil mengambil beberapa surat tanah atas nama Widuri, Ibunya Bos Reza. Itu diserahkan oleh Utami secara sadar. Dia begitu bodoh. Bahkan rumah utama atas nama Utami juga beberapa hektar tanah lainnya ikut diberikan kepadaku sebagai investasi. Kan awalnya sasaran kita hanya satu rumah d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0150

    Di kamar, Amira tak dapat memejamkan mata. Padahal, sudah larut malam. Entah kenapa wajah Reza sejak tadi membayang di pelupuk matanya. “Apa kabar Reza saat ini, ya? Kenapa sih, ia tak memberikan kabar?” Amira bermonolog di dalam hati. Amira menatap layar handphonenya yang tak kunjung menyala. P

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-31
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0151

    [Mas, apa yang harus aku lakukan? Ternyata di hari kepulangannya, Bang Fikri langsung mengadakan acara lamaran untukku nanti malam. Bahkan, aku tidak diberitahu terlebih dahulu. Aku yang baru pulang kerja dibuat terkejut dengan keputusan Bang Fikri yang kesannya memaksa.] Amira mengirimkan pesan unt

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-31
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0152

    Byur! Seember air tumpah ruah di atas wajah Lilik senja itu. Ini hampir magrib dan Lilik masih tertidur. Sontak saja Lilik terbangun dengan wajah bingung. Ia menoleh ke arah anaknya yang tertidur agak jauh darinya. Zidane terselamatkan, terhindar dari guyuran air tersebut. “Kenapa ibu melakuka

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-31
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0153

    Rumah Bu Sumi kembali lengang. Sepi, kembali merayapi setelah para tamu undangan pulang ke rumah masing-masing. Termasuk keluarga Arfan. Rombongan keluarga dari pihak cowok itu harus pulang dengan membawa rasa malu yang tidak terkira. Sebab, Amira menolaknya secara mentah-mentah di hadapan para teta

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-03
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0154

    “Kandunganmu semakin besar, Ra. Aku tidak mau menanggung malu gara-gara ulahmu! Hamil tanpa suami! Sebenarnya ambil tindakan. Pilihannya hanya dua; kamu tetap tinggal di sini dan menggugurkan kandungan itu, silakan pergi dari sini dan tetap membiarkan dia membesar di dalam perutmu? Aku kasih waktu b

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-05
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0155

    Enam bulan kemudian. “Aira, bangun!” Bentakan dari luar membuat Aira tersentak kaget. Spontan perempuan itu duduk dengan kepala yang masih sakit. Sakitnya bertambah-tambah lantaran terkejut dengan suara ibu mertuanya yang naik beberapa oktaf. Ya, saat ini Aira sudah menjadi istri dari seorang laki

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-08
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0156

    “Aku tidak mengerti kenapa ibu pura-pura merasa terdzolimi di depan mas Dani? Padahal, jelas-jelas ibu adalah pelakunya. Aku korban kejahatan ibu. Apa sih tujuan ibu melakukan semua ini?” Dengan susah payah Aira menatap ibu mertuanya setelah mengumpulkan keberanian. “Mau tahu jawabannya? Karena ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-09
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0157

    Bab 145 “Bagaimana kondisi Aira saat ini, Mas? Sudah ada perubahan?” Amira menatap Tama yang secara tidak sengaja bertemu di apotik terbesar di kabupaten tersebut. Mereka sama-sama mencarikan obat herbal untuk ibunya masing-masing. Hujan yang sangat lebat membuat keduanya memutuskan untuk bertedu

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-10

Bab terbaru

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0173

    “Ini tempatnya, Mbak?” Tama menatap perempuan yang merupakan tetangga kontrakan Lilik tersebut dengan kening mengkerut. “Iya, ini, Mas. Beberapa hari yang lalu juga ada yang mencari Mbak Lilik. Perempuan. Bahkan dia menitipkan sesuatu untuk Zidane.” Tama terdiam, tapi otaknya berpikir menerka-nerk

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0172

    Amira terdiam, menunggu jawaban Tama. Sebenarnya dia sendiri ragu, tidak yakin dengan idenya ini. Tapi, Amira merasa perlu melakukan itu demi kebaikan Zidane. [Jangan memintaku yang tidak-tidak, Mir! Mustahil aku kembali dengan Lilik. Itu tidak mungkin terjadi.] Tama mengirimkan pesan balasan pada

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0171

    “Lilik?” Samar, Amira memanggil wanita yang sedang menuntun bocah cilik sambil menenteng tas yang terlihat berisi dagangan. “Pak tolong berhenti sebentar.” Amira meminta kepada sopir taksi. “Tapi argonya tetap jalan, ya, Mbak.” Sopir mengingatkan. “Nggak masalah, Pak. Nanti saya lebihkan untuk

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0170

    “Kapan acara lamarannya, De?” tanya Fikri di negeri seberang sana. Amira baru saja menceritakan niat baik Reza yang ingin melamarnya kepada Fikri. “Rencananya empat hari lagi, Bang. Abang sekarang sudah merestui ‘kan?” tanya Amira yang belum begitu yakin sepenuhnya terhadap restu Fikri. “Insya

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0169

    “Terima kasih banyak, ya, Mas. Maaf nggak bisa menyuruh mampir. Ini susah sangat malam.” Amira menghampiri pria yang berada di balik kemudi bulat setelah memarkirkan motornya di depan rumah. “Memang seharusnya aku tidak mampir, De. Kalau mampir nanti bahaya,” kelakar laki-laki di balik kemudi yang

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0168

    “Mau sampai kapan kamu diam di situ, Lilik? Mau sampai kapan kamu membiarkan Zidane mengacak-acak permainannya? Cepat bereskan rumah ini! Aku muak melihat kamu yang seperti ini terus! Sudah berapa kali aku bilang? Jangan biarkan anakmu mengacak-acak ruang tamu atau ruang tengah dengan permainannya i

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0167

    [Bi, tolong sampaikan ke Ibu, aku tidak bisa pulang sore ini. Mungkin, nanti malam baru pulang. Aira meninggal dunia, Bi. Aku bantu-bantu sekalian di sini.] Amira mengirimkan pesan pada Bi Marmi, bibinya. Amira baru sempat memberi tahu keluarganya. Derap langkah kaki yang memasuki ruang tamu membu

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0166

    “Mas Tama, Mbak.” Amira menyodorkan ke handphone Santi yang baru kembali dari kamar ibunya. “Mungkin mau bicara sama kamu, Mir.” Santi kembali menjatuhkan bobot tubuhnya di samping Amira. “Nggak, dia sengaja menelpon Mbak Santi, kok.” Tama sengaja menghubungi Santi melalui Amira, sebab handphon

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0165

    Di depan pintu Santi menyambut Amira dengan penuh kesedihan. Sesuai permintaan Tama, Amira akhirnya pergi ke rumah Mumun. Memastikan bahwa keluarga mereka baik-baik saja. Tama sengaja mengutus Amira sebab nomor handphone Santi tidak bisa dihubungi. “Apa kabar, Mbak?” Amira mengulurkan tangan ke ar

DMCA.com Protection Status