Beranda / Rumah Tangga / TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS / Part 62 Maling Teriak Kehilangan

Share

Part 62 Maling Teriak Kehilangan

Penulis: Rita Febriyeni
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-26 10:25:15

TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS

Part 62 (Maling Teriak Kahilangan)

Pov Arga

Dengan uang ini aku bisa kumpul dengan teman. Sekedar duduksaja. Lagian sakit di an*s agak mulai sembuh. Untung obatnya berfungsi. Akantetapi, entah kenapa kalau aku terasa mau buang air besar, kok malah tidak bisamenahan lama? Hampir saja buang air besar di celana. Apakah ini akibat dari..., ah! Banyak kok yang seperti aku tapi aman-aman saja.

Sebelum kedapatan mencuri uang, aku segera ke luar darikamar Tia. Untung Andi sibuk di kamarnya. Kayak cewek saja sering menyendiri dikamar, padahal udah mau beristri. Andi ... Andi.

“Ga!”

“Tai ayam tai ayam tai ayam!” Aku tersentak kala masihberidiri depan kamar Tia, tiba-tiba Ibu datang meman

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 63 Permintaan Gila

    TERIMAKASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 63 (Permintaan Gila)Berlama-lama di rumah mantan mertua membuatku tak betah.Tentu tak nyaman dengan Mas Arga. Tiba-tiba bicara minta maaf. Aneh sajamendadak berubah. Entah kenapa aku tak percaya karena ia sering berbohong.Demi anak semua harus dijaga. Tadinya tak mau bicara denganmantan suami. Namun, ada putriku di rumah itu. Mau tak mau ya harus menunjukkanwajah baik.Ingin berlama-lama bertemu Tia, tapi terhalang kehadiranmantan suami. Namun, kok tumben ia bisa berubah secepat itu? Dapat hidayah darimana? Padahal kemarin ia masih posting video dengan pakaian dan dandan sepertiwanita.Mumpung waktunya makan siang, aku menyetir menuju kantor MasIsmail. Kami belum pernah makan siang di luar setelah menikah. Aku selalu sibukdengan ur

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-26
  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 64 Dasar Pelakor!

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 64 (Das*r Pelakor!)“Santai aja, Sarah. Aku datang bukan cari musuh tapi ingin berdamai,”ucap Ririn terlihat sangat santai.“Apa maksudmu?” Entah kenapa berhadapan dengannya tak adafirasat baik.“Aku ingin menjadi Istri Mas Ismail,” jawabnya tanpa ragu.“Apa? Kamu gila ya? Aku istri Mas Ismail!” Aku langsungberdiri seiring emosi yang terasa. Enak saja mau jadi istri suamiku. Dikiranya rumahtangga ini main-main hingga meminta tidak pakai ot*k. Cantik-cantik danberpendidikan kok malah mau jadi pelakor. Gila!“Santai, Sarah. Kita bisa memilikinya bersama. Aku janji takakan memusuhimu seperti adik madu pada umumnya.”

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-26
  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 65 Sedikit Keributan

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 65 (Sedikit Keributan)Aku menuruni anak tangga dengan langkah cepat. Ingin rasanyasegera sampai depan pagar. Akan tetapi, ada sesuatu yang membuat mataku terpanahingga langkah ini mendadak pelan, yaitu ada Ririn duduk dengan Mami di ruangtengah. Mereka bicara sangat akrab, dan terdengar tawa renyahnya.Mau apa lagi wanita itu ke sini? Apakah ia tak ingat kalautadi sore telah kuusir dari sini. Baru beberapa jam sudah ke sini lagi. Dasartidak punya malu! Jadi ia berusaha mencari perhatian mertuaku agar Mas Ismailmenikahinya. Oke, perang dimulai!“Itu Ismail.” Mami menujuk Mas Ismail yang melangkah di belakangku.Hah? Apa maksud Mami?“Hay, Ismail. Hay, Sarah.”Ciuh! Ririn me

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-26
  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 66 Luka Tak Berdarah

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 66 (Luka Tak Berdarah)Mami memalingkan wajah kala Emak bertanya tentang ucapannya.Lalu pandangan dialihkan ke Mas Ismail. “Nak Ismail, pernikahan itu bukanmainan. Apakah benar yang dikatakan Bu Besan kalau ini hanya sekedar untukmemenuhui pesan almarhum?”“Mak, sekarang Sarah istriku,” jawab Mas Ismail. Jawaban yangngambang dan bahkan aku merasa perkataan Mami ada benarnya.Seketika hatiku dihampiri rasa kecewa dan sedih. Apakah inikenyataan yang seharusnya aku sadari namun dibutakan karena merasa mulaimencintai Mas Ismail. Atau aku terlalu bodoh yang tak menyadari karena sudahjelas dari awal pernikahan ini lantaran keinginan almarhum Kak Amel.‘Tidakkah ada rasa cinta sedikit pun untukku, Mas?’

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-26
  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 67 Oh Tidak!

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 67 (Oh, Tidak!)Pov Arga“Hah? Emang ada tuyulberkepala hitam? Setahu Ibu sih tuyul itu nggak punya rambut, Ndi,” ujar Ibu seriusmenanggapi ucapan Andi.Aduh! Kok Andi tidak terpengaruh sama sekali ya? Susahsekali membuatnya percaya akan ada tuyul yang suka mencuri uang. Ah, masa bodoh,yang penting Tia dan Ibu sudah percaya.“Ibu pikirin aja sendiri.” Andi masih terdengar menyindir.Iiih! Mulutnya seperti wanita saja!“Tia nggak punya uang jajan lagi, Neeek mmm.” Tia merengek.‘Maaf ya, Nak. Papa pinjam dulu buat pesta nanti malam,’bathinku ikut terlihat sedih.“Sud

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-26
  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 68 Menjemput Tia

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 68 (Menjemput Tia)Tuhan, jika kisah hidupku adalah takdir agar membuat ragadan hati ini lebih kuat dalam menjalani rintangan. Aku ikhlas menikmati lukatak berdarah ini, menikmatinya hingga suatu saat aku yakin luka ini akan hilangseiring bertambahnya usia dan jauh darinya. Mungkin ....Tadinya aku mau mengambil makanan untuk Emak. Tapi setelahmendengar percakapan Mas Ismail dan Mami, semua tak jadi dan bahkan kini hatikumakin terluka.‘Maafkan Sarah, Mak. Mak baru datang tapi disambut sepertiini.’‘Sarah, sejak kapan kamu jadi tambah cengeng? Kamu seorangibu dan harus kuat. Menangis hanya akan membuatmu lemah.”“Jangan bodoh dengan luka hati, bertindak, Sarah!&rsquo

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-27
  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 69 Di Rumah Mantan Mertua

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA,MASPart 69 (Di Rumah Mantan Mertua)“Bu, aku ingin bertemu Tia. Tolong jangan halangi aku!” Diamdan diam bukan solusinya. Dari tadi ibu mantan mertua menghalangi ataumempersulit bertemu dengan putriku sendiri.“Hey, Sarah! Tia juga anak Arga. Jadi jangan mentang-mentangkamu yang lahirin malah lupa dari mana asal Tia.” Astaga, kepalaku benar-benarpanas. Tidak bisa begini! Lama-lama ibu Mas Arga bikin aku kesal. Tanpamenunggu lagi, aku menerobos masuk meskipun tak diizinkan.“Eeeh! Kok malah masuk sih?”“Tia! Tia!” Aku berteriak memanggil sambil melangkah menujukamarnya.“Jangan masuk sembarangan ke rumah orang! Kamu bukan mantukulagi!”

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-27
  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 70 Ancaman Arga

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 70 (Ancaman Arga)Pov Bu Rina (Ibunya Arga)Rasanya jantung ini mau copot dan dikeluarkan paksa dariraga setelah mendengar jawaban Tia. Arga terkena razia banc*? Apakah ia terjerumuslagi ke dunia penuh dosa itu. Tidak tidak! Ini tidak benar, anakku sudah tobatdan aku masih berharap ia kembali ke Sarah karena melihat kondisi rumah tanggaSarah sedang tidak baik. Tia melarikan diri ke sini, pasti Sarah tidak bahagiadi sana.“Tia malu! Papa bohong, katanya udah tobat.” Tia menangis, laluSarah memeluknya.“Ikutlah dengan Mama. Hanya semalam saja di sana, besok kitacari tempat tinggal baru bersama Nenek.”Melihat kondisi Tia semakin tertekan, ada rasa kasihan danberhasil menusuk

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-27

Bab terbaru

  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 119 Tamat

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPART 119 [Aku sudah menceraikan Ririn, Mamiku sudah meninggal.Sekarang aku sendirian, Sarah. Hanya berharap di sisa hidupku yang sepi, bisamelihat anakku tumbuh besar dan memanggilku ’papa’. Semoga kamu berbaik hatimembiarkan aku memenuhi kewajiban pada anak kita][Aku tidak akan memaksamu menerimaku lagi, meskipun sangatberharap. Aku sadar salah dengan lari dari tanggung jawab sebagai suami hinggasurat cerai kita keluar. Aku salah mempermainkanmu dan justru akulah yang kinidipermainkan nasib dengan kehilangan Mami, ulah dari wanita pilihan Mami.Mungkin ini karma bagi kami yang menyakitimu. Untuk minta maaf lagi rasanyamalu dan aku tak pantas mendapatkan itu]Dua pesan dari Mas Ismail masuk ke ponsel kala aku sedangmenyusui anak. Nama putraku adalah ‘Muhamad Abqari’. Melihat ia sedangmenikmati air susu, ada rasa bersalah kalau menjauhkannya dari Mas Ismail. Aku sangategois jika melakukan itu.[Aku tak akan memisahkanmu dari anakmu, Mas. Lakukanlah

  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 118 Ditalak Di Penjara

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 118 (Ditalak di Penjara)Pov Ismail“Loh, kenapa ditolak, Tia? Oma memberikan karena Tia sudahmenjadi seorang kakak.”“Papa Ismail, aku nggak mau mencoreng maaf yang tulus dengansebuah bayaran. Jika aku menerima warisan itu berarti aku menjual ucapan maaf.Bukankah saling memaafkan harus ikhlas?”Di sini aku merasa malu. Anak yang masih berusia belia saja,bisa mengucapkan hal yang tak terpikirkan olehku. Malu ini karena kalah daripemikirannya. Entah bagaimana Sarah mendidiknya hingga ia seperti manusia yangtidak silau dengan harta.“Tia bisa gunakan uang itu buat kuliah keluar negeri atau....”“Maaf, Pa. Jika aku mengandalkan uang itu buat pendidikandan memenuhi semua kebutuhanku, aku akan jadi malas di usia muda karena sudahmerasa punya. Aku takut terlena dan lupa belajar.”Tidak bisa berkata apa-apa lagi. Ini benar-benar langka.Jarang anak seusia Tia berpikir seperti ini.Aku menoleh ke Sarah. “Sarah, tolong bujuk Tia,” pintaku.“Maaf, Mas. Ak

  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 117 Lebih Baik Begini

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPART 117 (Lebih Baik Begini)Ini yang membuatku sulit, Tia berpendapat yang belum tentu bisa aku lakukan. Ada sifat dari Mas Ismail yang membuatku tak bisa menjalani rumah tangga dengannya. Aku akui ia berbakti pada orang tuanya. Ia lelaki yang setia dengan istri hingga dalam rumah tangga tak pernah terdengar selingkuh. Tetapi, satu sikap yang membuat semua itu tak berarti. Yaitu, tidak punya pendirian, dan tidak bisa mengambil sikap tegas memutuskan dalam sebuah masalah. Padahal ia seorang pemimpin rumah tangga. Yang lebih parahnya, ia bersikap tanpa memperdulikan efek dari apa yang dilakukan hingga penyesalan itu datang kala semua sudah terjadi.“Nak, Mama yang tau semuanya. Jika kamu berpendapat seperti itu, Mama hargai dan ini juga membuka hati Mama agar tidak memisahkan antar anak dan Bapak.”“Mama nggak mau menerima Papa Ismail lagi?”“Tidak semudah itu. Ada hal yang belum bisa Mama ceritakan.”“Tia ngerti, Ma. Tia hanya melihat di luar aja hi

  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 116 Ucapan Tia Yang Tak Terduga

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 116 (Ucapan Tia Yang Tak Terduga)“Sarah, menurutmu gimana dengan Bobi?”Aku sedang menyusui tiba-tiba mengalihkan pandangan ke Emak.“Maksud Emak apa?”“Masa nggak ngerti maksud Emak? Kamu pasti tau lah arah pembicaraanini.”Emak bicara langsung-langsung saja. Bahkan ini agakterdengar sensitif untuk dibahas.“Kok malah diam? Kamu tu bukan anak kecil lagi pakai malusegala.” Emak menatapku. Waduh, Emak tahu saja apa yang aku rasakan.Menghela napas panjang, sejenak berpikir lagi dengan jawabanyang akan dilontarkan. Aku tak mau gegabah memutuskan karena sudah dua kaligagal dalam rumah tangga. Ditambah sekarang sudah punya dua orang anak. Kalaumenikah lagi, belum tentu suamiku nanti menerima wanita janda yang sudah punyaanak dua. Lagian anakku masih bayi dan butuh biaya besar.“Kalau kamu nggak yakin nggak masalah. Emak ngerti yang kamupikirkan. Hanya aja, jangan jadikan gagal berumah tangga dua kali itu ketakutanbuat maju menjalani jika ada yang

  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 115 Sial!

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 115 (Sial!)Pov Siska / Kakaknya RirinSebenarnya aku sangat jijik masuk dan duduk di rumah ini. Lantainyasaja lebih bagusan kandang anjingku di rumah. Tikar ini juga sangat jelek danpasti banyak yang duduk dengan kaki kotor. Iiih! Geli sekali duduk di sini. Kalaubukan demi Ririn, ogah menginjakan kaki di sini. Huh! Sial!“Tolong bujuk Ismail agar mencabut tuntutan. Ririn hanyakorban sama sepertimu, Sarah.” Dengan muka sedih, aku memohon ke Sarah. Namun,sialan, itu nenek lampir kenapa dari tadi membuat aku kesal saja. Ia selalumenjawab dan lebih cepat berucap daripada anaknya.“Maaf, sepertinya salah alamat. Aku dan Mas Ismail sudahtidak ada hubungan lagi hingga ingin membujuknya.”“Iya, aku tau itu. Tapi hanya kamu yang bisa didengar Ismailsekarang ini. Ia masih mengharapkanmu dan pasti mau kalau kamu yang minta.Tolonglah, Sarah ..., hanya kamu yang bisa menolong adikku saat ini.”“Hey! Apa kamu udah gila? Adikmu hampir saja menembak Sarahdan

  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 114 Kedatangan Kakaknya Ririn

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 114 (Kedatangan Kakaknya Ririn)“Mbak yakin kita segera meninggalkan rumah sakit ini?” tanyapak Bobi setelah kami turun ke lantai satu rumah sakit.“Ya, Pak. Aku harus ngapain lagi di sini?”“Bukan begitu, Pak Ismail sepertinya ....” Ucapan Pak Bobitidak dilanjut. Terlihat ada keraguan.“Ia hanya mantan suami dalam pernikahan kilat, Pak,” ujarkumenjelaskan. Aku tahu ia merasa tidak enak karena mengira aku akan kembali padaMas Ismail.“Pernikahan kilat?” Pak Bobi menatapku dengan alis bertaut.“Hanya suami yang beberapa malam saja.”Tidak ada yang perlu disembunyikan. Jika aku mencoba membukahati dengan Pak Bobi, ia harus tahu semua kisah hidupku agar tak ada dusta diantara kami. Jika sekarang aku memutuskan membuka hati, agar berita tidakmenyudutkan aku seolah seperti penghancur rumah tangga Mas Ismail dan Ririn.Berita yang tersebar bermacam-macam, ada yang mengatakan kalau aku bukanpelakor dan sebaliknya.“Bu Sarah, apakah kami bisa wawancara

  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 113 Di Rumah Sakit

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 113 (Di Rumah Sakit)“Bu Sarah datang ke rumah sakit buat membesuk korban?” tanyasalah seorang wartawan.“Mmm ....”Terdiam dalam bingung, para wartawan mengerumuni untukdiwawancara. Di luar dugaan, tak menyangka kedatangan ke sini ingin berobat,justru bertemu dengan beberapa wartan. Apa yang harus dijawab?Akan tetapi, siapa korban penembakan yang dimaksud? Saatkejadian tadi, hanya atap rumah yang tertembak. Masa ada korban? Ataujangan-jangan ..., oh iya, tadi Ririn pernah berkata kalau ia telahmenyingkirkan seseorang. Ya Tuhan, apakah Mas Ismail?“Bu Sarah, benarkah cinta segi tiga ini membuat Dokter Ririnmenjadi stres? Apakah Pak Ismail telah menceraikan Dokter Ririn demi bisabersama Bu Sarah?”“Apa?”Ini sudah keterlaluan. Nama baikku tercemar ulah konflikrumah tangga mantan suami kedua.“Maaf, sepertinya ini salah paham, saya tidak tahu denganinsiden penembakan, dan siapa yang ditembak?”“Loh, bukankah ibu dari Pak Ismail tertembak dan sek

  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 112 Surat Dari Mas Arga

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 112 (Surat Dari Mas Arga)“Arga sudah meninggal, Sarah ....” Ibu mantan mertuaterdengar terisak di ponsel.Innalillahiwainnalilahirojiuun ..., berita ini berhasilmembuatku meneteskan air mata. Kenangan akan bersama dia dulunya terbayang.Tidak dipungkiri dulu pernah mencintainya. Bahkan ia lelaki yang pertamaberhasil meluluhkan hati ini dengan rasa bahagia kala dilamar. Aku merasawanita beruntung, namun ....“Bu, apa sakit Mas Arga selama ini?” tanyaku dengan suaraserat.“HIV, tapi kamu jangan khawatir, ia minta tinggal di salahsatu kontrakan samping rumah agar kami tidak tertular. Ia sangat menjaga jarak,Sarah.”“Datanglah ke sini, ada titipan dari Arga.”***Tidak banyak yang hadir di acara pemakaman Mas Arga. Paratetangga hanya singgah sebentar lalu pergi. Kabar Mas Arga sakit karenapenyimpangan sexsual, seolah membuat mereka takut tertular. Wajar para tetanggabegitu karena video Mas Arga sudah beberapa kali viral.“Ini titipan Arga, Sarah.”

  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 111 Perlawanan

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 111 (Perlawanan)Tok tok tok!“Buka pintunya, Sarah!”Emak masih berteriak sambil mengetuk pintu karena pintubelum dibukakan. Ririn tampak tegang sambil menoleh ke pintu lalu ke arahkubergantian. Bisa dilihat ia mulai panik.“Awas Kalian teriak?” ancamnya tetap menodongkan pistol.“Kamu mau apa dengan semua ini?” Aku berusaha mengajak Ririnkomunikasi agar ia lengah hingga aku bisa bertindak.Tiba-tiba bayiku menangis hingga pandangannya tertuju kekamar. Lalu Ririn mencoba mendekati pintu kamar.“Jangan sakiti anakku, Rin! Kalau kamu marah denganku,tembak aku.”Ririn menghentikan langkahnya. “Tentu aku akan menembakmu.Tapi sebelum itu akan kumusnahkan buah cinta kalian biar aku menang.”Astaga, ia tampak stres dengan ambisi berusaha memenangkansebuah pertandingan. Bukankah ia seorang dokter hingga lebih tahu obat penyakitmental apalagi fisik. Sepertinya ilmu tidak berguna hingga ia terlihat sangatmemprihatinkan.“Ma, ia mau tembak dedek,” bisik

DMCA.com Protection Status