Share

25. Tenggelam

Rumini berteriak karena sedetik setelahnya tubuh Alina terpelanting menabrak lukisan besar hingga lukisan itu jatuh. Beruntung dalam bingkai lukisan itu tak terdapat kaca, sehingga tubuh Alina hanya terkena kayu lukisan. Hidung Alina berdarah karena begitu kerasnya menghantam lantai, sedangkan mulutnya dipenuhi darah karena hantaman keras dibagian belakang tubuhnya.

Sosok yang mengaku Melisa ini hanya diam, melayang, hingga ujung gaun merahnya melayang di atas lantai. Matanya hitam, tak secuil pun memancarkan rasa kasih melihat kakaknya ia siksa.

”Tolong! Tolong! Pak Ardaaan!”

Rumini melolong, berteriak, tetapi Ardan yang berada di kamar seakan tuli. Rumini berlari menuju Alina, memapahnya untuk berdiri dan berjalan keluar rumah. Tetapi, kekuatan yang bahkan sama sekali tak terlihat ini membuat Alina kembali jatuh telungkup dan tubuh Alina terseret hingga jatuh ke air kolam.

”Pak Ardan! Pak Ardaaan!”

Rumini kembali berteriak. Alina kepayahan menuju tangga kolam renang agar memudahkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status