Beranda / CEO / TAWANAN CINTA TUAN CEO / Bab 15 Kesalahan Fatal

Share

Bab 15 Kesalahan Fatal

Penulis: Titisan Tinta
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-29 20:44:47

Luna menelan semua ocehan dari wanita yang memakai blazer hitam yang ternyata adalah supervisor bagian purchasing.

Dia mencoba mengimput barang dengan penuh emosi karena sudah merasa ingin mengeluarkan secara mentah-mentah tetapi terhalang akan statusnya yang masih karyawan baru.

“Gue bakal ngimput semua data ini sesuai dengan apa yang gue denger,” ucapnya menggerutu dalam hati.

Nampaknya Luna lupa bahwa data yang tengah dimputnya bukanlah data sembarangan. Dia lupa bahawa rekan kerjanya sudah bilang bahwa itu data yang penting dan jika ada satu kesalahan akan berakibat fatal pada divisi selanjutnya.

Sekitar lima jam berlalu, Luna akhirnya behasil menyelesaikan tugasnya tepat pukul sebelas siang. Dia pun menuruti semua permintaan dari spvnya untuk mengeprint dokumen kerja dan segera diserahkan ke bagian kepala purchasing.

Saat mesin print menyala, tampak sorot mata rekan kerjanya menatap dengan sinis. Entah apa yang mereka pikirkan saat Luna mencoba mencetak hasil kerjanya.

“Gue su
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • TAWANAN CINTA TUAN CEO    Bab 16 Perdebatan Kecil

    Hari kerja ditunggu oleh Karina karena sudah penasaran dengan kesalahan Luna di hari pertama kerja. Dia menunggu Marcel datang ke ruangan sambil menyicil beberapa tugas akhir bulan."Harusnya gue gak panik kaya gini. Ngapain juga coba gue ngurusin masalah Luna," ucap Karina sambil mengetik.Beberapa detik dirinya kembali terpikirkan masalah tersebut. "Tapi, entah kenapa gue merasa galau soal pekerjaan dia. Secara Luna itu bawaan gue di sini, mana gue udah bilang kalau dia itu adik gue lagi. Aduh, sama-sama hancur nih kalau misal gue yang tercoreng nama baiknya," imbuh Karina sambil memegang kepalanya.Saat Karina melamun karena memikirkan masalah Luna, tiba-tiba sosok lelaki yang ditunggunya datang. Marcel sudah mengucapkan salam tetapi Karina masih saja menopang kepalanya dan menghadap ke bawah seolah sedang tertidur.Sehingga Marcel sama sekali tidak berani meninggikan suaranya. Dia melettakan tas dengan pandangan yang tak bisa lepas dari Karina.Sampai saat dirinya menarik kursi, s

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-30
  • TAWANAN CINTA TUAN CEO    Bab 17 Yuk Bareng!

    Masalah muncul setelah jam makan siang selesai. Pada satat itu, seluruh divisi purchasing melakukan briefing dadakan.Terkuak bahwa kesalahan yang terjadi saat itu adalah kesalahan Luna. Karina mendapatkan informasi tersebut lewat chat dari Luna sendiri.Tetapi, dirinya tak mampu untuk membantu karena berbeda bidang dan juga tugasnya cukup banyak. “Akhir-akhir ini Marcel juga sering absen. Semua tugasnya dilimpahin ke gue, mana bisa gue ikut bantu Luna,” batin Karina saat melihat notifikasi dari Luna.Ketegangan itu terlihat jelas di depan matanya sendiri. Marcel sedari tadi hanya bisa berdiri sambil berjalan maju mundur karena menerima telepon dari bawahannya.“Bagaimana? Apa semuanya bisa kembali lagi?” tanya Karina.“Aku tidak tahu. Tapi, ini sudah ada barang yang ditarik distribusinya, untuk masih di jalan,” jawab Marcel dengan nada yang sopan.Karina hanya mengangguk dan kembali mengerjakan tugasnya. Sebelum itu, Marcel sempat diajak Daniel untuk berdiskusi mengenai masalah ters

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-01
  • TAWANAN CINTA TUAN CEO    Bab 18 Aku Siapamu?

    “Jadi, bagaimana kamu setuju makan bersama malam ini?” tanya Marcel kedua kalinya.Karina melebarkan pupil matanya sebab tidak tahu apa yang akan dia jawab kecuali mengangguk dengan pelan.“Baiklah. Selesaikan tugasmu dan jam tujuh kita pulang.”“Jam tujuh?!”Marcel melihat jam tangannya saat Karina histeris mengatakan waktu yang dia pilih. “Memangnya, kenapa?”“Bukannya semua karyawan di sini lembur sampai jam delapan malam?” tanyanya.“Itu mereka. Kamu kan bukan karyawanku,” ejek Marcel sambil memainkan bibir bawahnya yang sedikit maju ke depan.Karina hanya ternganga mendengar ucapan tersebut seolah dirinya tak percaya kalau dia tidak dianggap sebagai karyawan.“Kalau gue bukan karyawan, terus gue ini siapa lo?” Pertanyaan itu terus beradu di pikiran Karina sampai dirinya tak bisa fokus dengan tugas yang sedang dikerjakan.Dari seberang, dia mencuri-curi pandang ke arah Marcel seolah ada pertanyaan yang harus segera dia jawab saat itu juga.Makin lama Karina merasa gus

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-02
  • TAWANAN CINTA TUAN CEO    Bab 19 Ribut

    Di perjalanan, Karina masih merasa berutang jawaban pada Kayla yang kebetulan memergoki dirinya pulang lebih awal.Hal ini tentu membuat Marcel merasa canggung karena sikap Karina berubah diam seolah sedang memikirkan sesuatu yang berat.“Kerjaan udah kelar?” tanya Marcel.Sepersekian detik Karina bergidik dan segera membalas, “Sudah.”Marcel masih melihat dengan saksama meskipun sambil menyetir mobilnya. Dia merasa penasaran apa yang sedang dipikirkan oleh Karina.“Terus? Kamu keliatan kaya orang banyak masalah. Aman kan tadi pas kamu keluar?” tanya Marcel mencoba untuk menebak.“E-e-eh, iya-iya,” jawab Karina seadanya.Selagi dirinya mencoba untuk berbohong, Karina berusaha menyibukkan diri seperti membuka ponselnya dengan berpura-pura mendapat chat dari Luna padahal tidak ada chat sama sekali dari adiknya.Perjalanan itu terasa sebentar. Kini mereka sudah berada di restoran yang cukup mewah karena Karina tidak bisa memilih dimana dirinya ingin makan malam.Semua keputusan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-03
  • TAWANAN CINTA TUAN CEO    Bab 20 Protes Karina

    Setelah kejadian semalam, kini Luna tahu bahwa Marcel bisa saja sedang dekat dengan Karina. Terlebih ketika dirinya mengetahui foto yang diunggah oleh Karina memperlihatkan tangan seorang lelaki yang mana jam tangannya milik Marcel seperti yang dilihatnya saat di ruangan.Dari situ Luna mulai merasa kalau dirinya seperti ditipu oleh Karina dan ada niatan untuk mengetahui sebenarnya ada hubungan apa antara kakak tirinya itu dengan Marcel.“Terserah sih, pasti gak lama juga bakal ketahuan di gue,” ucap Luna sambil menghabiskan sarapannya.Di satu meja makan bersama, Karina sedari tadi hanya cuek makan sambil bermain ponsel. Bukan tanpa alasan, dirinya melakukan hal demikian karena ada info mendadak dari bagian management terkait kesalahan yang dia lakukan di hari lalu.“Uudah kelar belum masalahmu?” tanya Karina sedikit melirik ke arah Luna.Luna merasa dirinya ditanya lalu menjawab, “Gue? Masalah yang kemarin?”“Iya iyalah. Dah tau hari pertama kerja harusnya kan bisa tuh ngedengerin a

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-05
  • TAWANAN CINTA TUAN CEO    Bab 21 Makan Bareng Yuk!

    "Jadi, ini diskusi pagi hari ini. Sesuai dengan perintah Pak Marcel, temen-temen semuanya bisa bekerja sama dengan baik satu sama lain," ucap Karina.Kalimat akhir itu cukup membuat dirinya lega setelah berperang dengan rasa grogi yang menghinggap pada dirinya sendiri.Perintah Marcel memang tidak bisa dibantah karena dirinya juga bekerja untuk tujuan yang sama di perusahaan. Sejak saat itulah Karina mulai bisa belajar lebih baik lagi dimana dirinya memposisikan sebagai seorang pemimpin."Ini awal dan ya, akhir! Gak mau tau intinya besok kalo disuruh buat memimpin lagi gue sih ogah!" ucap Karina dalam batinnya.Dia melihat para rekan kerjanya juga sibuk berdiskusi satu sama lain. Mereka membicarakan tugas yang sedang terjadi terutama laporan akhir bulan dari setiap divisi.Selang beberapa menit, Karina langsung menutup meeting pagi hari itu karena dirasa sudah mulai pada paham dan tidak ada lagi yang perlu dibahas.Saat itu juga Karina berusaha untuk menyapa baik rekan kerjanya. Belu

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-07
  • TAWANAN CINTA TUAN CEO    Bab 22 Cemburu

    Kini Karina berhadapan dengan seseorang yang baru. Bukan lagi Kayla, apalagi adiknya Luna. Daniel sedari tadi tak begitu yakin dengan sosok yang ada di depannya sendiri.Selama ini dia hanya bisa melihat karina dari jauh lantaran keterbatasan akses atau sekadar komunikasi.“Eh, lo biasa makan di sini?” “Iya, gue dari awal masuk kerja udah makan di sini,” jawab Karina sambil meletakkan ponselnya.“Oh, bagus sih. Gue kira malah lo ikutan kaya yang lain gitu makan di resto deket sini, kafe atau warung makan gitu. Eh, atau engga yah?”“Hm, gue mah makan di mana aja ayo. Lagian kalo perusahaan udah memfasilitasi semacam kaya gini udah enak banget sih menurut gue. Jadi, kita punya waktu lebih banyak buat istirahat di meja kerja sambil nunggu waktu masuk,” papar Karina.“Tiduran gitu ya?” tanya Daniel menimpali.“Iya, itu yang gue lakuin. Kalo ada waktu banyak pasti selalu gue manfaatin buat tidur. Meskipun Cuma lima menit tetapi rasanya enak aja gitu karena kita kan juga cape kerja

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-07
  • TAWANAN CINTA TUAN CEO    Bab 23 Ulah Daniel

    “Udah bikin gue kesel eh sekarang malah ngebujuk buat maafin, aneh banget dia!” Ocehan itu keluar dari mulut Karina saat dia melihat sebuah cokelat di atas meja kerjanya. Bukan dari seorang penggemar rahasia, melainkan dari orang yang sudah membuatnya kesal.“Iya, gimana ya gue juga suka cokelat sih,” ucapnya sedikit lirih sambil menengok kanan kiri memastikan tidak ada Marcel di ruangan tersebut.Sehari berlalu, Karina benar-benar berusaha untuk cuek dan tidk peduli kepada Marcel. Tetapi, apa yang dia usahakan selalu saja gagal.Marcel selalu memiliki ide yang tak pernah Karina duga sebelumnya. Dia selalu saja bisa membujuk Karina agar bisa memafkannya karena masalah salah paham.“Terserah gue dah! Intinya ini cokelat udah jadi milik gue, urusan maafin atau engga itu kan hak gue,” lanjutnya sambil membuka bungkus cokelat.Siang itu Karina benar-benar ditinggal oleh Marcel di dalam ruangan kerja seorang diri. Kemarin juga Marcel sudah memperingatkan kepada Karina bahwa dirinya

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-07

Bab terbaru

  • TAWANAN CINTA TUAN CEO    Bab 60 Nikah

    Minggu terakhir di bulan itu, Marchel mencoba untuk menyendiri lebih dulu. Di teras lantai dua rumahnya, terlihat sudah secangkir kopi dan biskuit yang menemani Marchel untuk kali ini.Dia sama sekali tidak ingin terlalu banyak pikiran setelah beradu debat dengan orang terdekatnya di kantor, Daniel.“Aku sama sekali tidak menyesal mengeluarkan dia. Harusnya dia yang menyesal karena sudah aku keluarkan di perusahaanku,” ucap Marchel sambil memandang ke arah taman rumahnya.Meskipun pikiran sedang ruwet, tetapi Marchel bukan lah orang yang suka menyesap sigaret. Dia selalu saja membiarkan dirinya termenung dan mengisitrahatkan pikirannya.“Benar, aku harus segera menjelaskan kepada mama secaptnya,” ucapnya.Pagi hari itu memang sudah dijadwalkan oleh Marchel untuk berbicra empat mata dengan Tania. Meskipun di balik itu semua Kayla tetap saja ragu dan takut kalo saja mama bisa marah atas tindakan yang dilakukan oleh kakanya.Karena tidak mendapat izin untuk berunding, Kayla hanya

  • TAWANAN CINTA TUAN CEO    Bab 59 Cobaan Jelang Pernikahan

    Hari ini sesuai dengan janji Marchel, dia akan membawa Karina datang ke rumahnya. Semua dilakukan agar Tania atau mama kandungnya sendiri yang harus segera mengetahui semua sebelum Rosa berulah lagi.“Dengarkan aku, Karina,” ucap Marchel sambil memegang tangan Karina yang dingin karena merasa gugup sudah berada di depan rumah Marchel.“Mama tidak menakutkan seperti yang kamu pikirkan. Dia orang yang punya empati yang tinggi dan bisa melihat masalah dari berbagai sisi.Jadi, tolong berikan citra positif dan yakinkan dia bahwa kamu bukan orang yang sembarangan dan semua tuduhan itu salah,” ucap Marchel meyakinkan.Karina hanya memandang ke arah Marchel dengan dalam lalu menghela napas dalam saat melihat pintu rumah Marchel masih tertutup rapat.Karina mengangguk dan melepaskan seat belt lalu turun berdampingan dengan Marchel masuk ke rumah tersebut.Agenda ini memang sudah dijadwalkan untuk Karina sendiri karena Tania juga siap untuk menerima penjelasan dari karina.Dari situ,

  • TAWANAN CINTA TUAN CEO    Bab 58 Pengakuan Marcel

    “Apa benar kamu mengajak wanita itu ke hotel, Marchel!” Teriakan itu membuat salah satu asisten rumah tangga di rumah Marchel langsung kembali mengambil alat pel dan keluar dari ruangan tersebut.Satu kalimat yang tinggi itu sontak membuat Kayla langsung berdiri menghadap mama nya sendiri. Termasuk Mmarchel yang juga tidak tau apa tuduhan yang selanjutnya diterima kepadanya.“Apa maksud—”“Berhenti, Marchel!” bantah Tania dengan menodong tangannya ke arah anak pertamanya itu. Sekian dirinya mulai mendapat kabar tentang hotel yang diberikan oleh Rosa berupa sebuah foto.“Sekarang, jawab jujur kepada mama! Apa yang kamu lakukan dengan wanita murahan itu di hotel hah!” bantah Tania.Marchel langsung menggeleng kepalanya karena tidak ingin mendengar Karina mendapat tuduhan wanita seperti itu.Dia pun sadar bahwa mama nya belum bisa mengontrol emosinya atau memang masih mendapat teror dari mertuanya sendiri.“Mah, sekarang Marchel mau jelasin dulu. Mama tenang dulu, duduk di sini

  • TAWANAN CINTA TUAN CEO    Bab 57 Penghianat

    Tuduhan kesekian kalinya membuat Tania sedih. Rosa dan Anita selalu saja datang saat dirinya tak ingin mengharapkan itu.Terlebih lagi soal Marchel yang dituduh menginap di hotel dengan Karina. “Ini benar sesuatu yang tidak bisa aku terima. Apa benar Marchel itu melakukan hal itu?” pikir Tania di dalam hatinya.Pagi menuju siang itu membuat Ttania sedikit pening. Dia pun langsung menutup pintu rumah dan beristirahat sejenak.Kayla, yang sudah mengetahui semua masalah itu pun mengelak bahwa Kkarina tidak mungkin berbuat demikian.“Kak, kamu harus segera bilang ke mama. Aku tidak biasa mendengar tudahan seperti ini. Apalagi ini juga menyangkut kedua keluarga besar.Aku takut citra kakak pasti jelek di antar keluarga mereka,” ucap Kayla kepada Marchel saat berada di ruang tengah.“Sudah pasti, Kayla. Citra kakak sudah hancur saat itu juga. Aku tidak percaya Mama Rosa akan mengatakan hal ini kepadaku terlebih soal tuduhan itu.Ini sangat berbahya buat diriku sendiri dan semua mas

  • TAWANAN CINTA TUAN CEO    Bab 56 Check In Hotel

    “Kamu gila Marchel! Ngapain wanita penggoda itu malah mau kau jadikan sebagai istrimu?” tanya Tania dengan membentak.“Aku sama sekali tidak pernah setuju mama bilang dia adalah wanita penggoda. Sekarang, tenangkan semua emosi mama.Aku akan menceritakan semuanya dengan jelas. Dengan bukti. Bukti siapa yang menyebarkan video itu dan siapa dibalik dalang semua ini,” tegas Marchel.“Mama tidak—”Tiba saja Marchel langsung keluar dari ruangan tersebut. Percakapan pun berakhir karena Marchel tau jika nantinya ucapan itu akan diteruskan, pasti tidak ada jalan temunya.Semua yang dijelaskan olehnya akan sia-sia saja karena Marchel tidak mau berdebat dengan Tania yang masih marah.Untuk menghindari hal itu, Marchel langsung keluar dari ruangan utama. Kembali ke rumahnya di pagi hari setelah menjalankan satu hari weekend di rumah.Tania memang belum menyentuh rumah Marchel dalam seminggu setelah kasus itu terjadi. Dia merasa sangat gagal mendidik Marchel dan masih terpengaruh oleh uca

  • TAWANAN CINTA TUAN CEO    Bab 55 Lelaki Jahat

    “Jadi, dia membayar upah untukmu?” “Maaf, Pak Marchel … Say—”“Berhenti! Mulai sekarang, kamu saya berhentikan kerja di sini. Urus semua data ke HRD hari ini juga! Saya tidak mau tau!” Percakapan singkat itu membuat Marchel semakin geram kepada petugas cctv yang selama ini dia percayai. Bagaimana tidak, petugas tersebut menerima upah dari Daniel untuk meminta salah satu video yang sampai saat ini sudah tersebar.Kecewa yang sangat mendalam itu pun akhirnya membuat Marchel semakin murka. Dia berjalan dnegan langkah yang lebar denganw ajah yang kesal.Bukan kembali ke ruangan kerjanya melainkan ke ruangan HRD. Di dalam ruangan itu, Marchel benar-benar sudah bulat untuk menyampaikan apa yang dia inginkan.“Sekarang, atas nama Daniel. Buat suarat PHK untuknya. Urus semua adm dan segalanya hari ini juga. Saya tidak mau tau, sekarang surat itu harus turun ke Daniel!” gugat Marchel.HRD perusahaan pun kaget melihat emosi Marchel yang mendadak. Dia tidak tau apa yang sedang terjadi, sehingg

  • TAWANAN CINTA TUAN CEO    Bab 54 Mau Nikah

    “Lo gapapa ngajak gue makan malam gini?” tanya Karina.Marchel hanya memandang dirinya tanpa mengatakan apa pun, lalu mengaduk minuman yang dia pesan sebelumnya.Dengan wajah yang cukup lesu, karena penuh dengan kerjaan yang harus segera dilaporkan, Marchel pun berdecak.“Tidak ada yang melarang aku buat ngajak kamu makan di sini. Biarkan saja orang lain tau hubungan kita, memang aku serius juga kok,” jawab Marchel dengan santai.Karina mencoba menancapkan garbu pada steak miliknya, lalu berhenti sejenak. Dia melihat ke arah Marchel dengan tatapan kosong saaat lelaki itu berhenti berkata.Ada salah satu ucapan yang membuat Karina sedikit bingung, bukan lain adalah kata serius. “Serius maksudnya?” tanyanya.Marchel mencoba menelan makanan yang sudah ada di mulutnya, lalu mengambil selembar tissu dan mengelapnya di ujung bibir.Saat itu, Marchel langsung menyesap minumannya sedikit. “Aku bilang benar dan jujur. Aku bilang ke kamu kalo hubungan ini akan dibawa serius, Karina.”K

  • TAWANAN CINTA TUAN CEO    Bab 53 Video Yang Tersebar

    “Gue sama sekali gak tau siapa orang itu,” ucap Karina dalam hatinya.Setelah mengetahui bahwa Marchel mengatakan dirinya menjadi tuduhan, kini Karina sama sekali dibuat pusing dengan beredarnya foto tersebut.Dia pun melihat ke arah cctv ruangan tersebut dan segera memukul ringan kepalanya berulang kali. “Gue juga gak sadar sih gila kali ngelakuin hal semacam itu bisa-bisanya ada cctv dan gue seenaknya gitu gak sadar!”Karina terus memarahi dirinya sendiri. Seolah ini adalah kesalahannya sendiri, terlebih ketika dia melihat foto yang dikirim oleh Marchel melalui teleponnya.“Gila lo Karina! Pantes aja mereka bilang nuduh gue ini itu karena gue juga gak sadar ada kamera cctv di sini. Belum lagi orang stress itu kok bisa sampai berani pasang video?” lanjut Karina.Hari ini Marchel datang terlambat. Izin kepada seluruh bawahannya untuk menunda meeting di sore hari. Karina, yang masih duduk di depan laptopnya pun masih tak bisa berpikir untuk bekerja saat itu juga.Energinya seol

  • TAWANAN CINTA TUAN CEO    Bab 52 Penyusup

    "Apa kamu lupa dengan janjimu, Marchel!?" bantah Tania.Setelah melakukan banyak sekali perdebtan soal Kkarina, kini Marchel tertampar dengan kalimat Tania, ibu kandungnya sendiri.Dia ngat bahwa salah satu pesan dari mantan istrinya yang meninggal adalah bukan tentang wanita lain. Tetapi, soal anak mereka yang baru saja lahir ke dunia."Mah, Marchel bisa jelasin semuanya. Ini bukan tentang Karina, dan ini salah paham, Mah," jawab Marchel memohon.Lepas pulang dari kantor, Marchel kembali menghadap Tania yang terus seperti layaknya seorang wartawan. Tania bercerita maksud kedatangan Rosa ke rumahnya di siang hari itu.Saat itu juga Tania memberikan semua bukti foto yang sudha berhamburan di lantai dengan jelas kepada Marchel."Lihat apa yang kamu lakukan!" bantah Tania.Seperti sebuah ancaman, Tania pun seperti ingin menampar anaknya sendiri. Pengaruh ucapan dan bukti foto yang diterima dari Rosa membuatnya seketika kesal dengan Marchel sendiri.Dia tak bisa menjelaskan secar

DMCA.com Protection Status