Share

BAB 98. Mau Tidak Mau

Kini Callista terduduk di salah satu kursi café. Wajahnya tampak memandangi pemandangan luar yang terlihat mendung. Di atas meja terdapat dua cangkir kopi hangat serta sepiring camilan. Sementara di depan dia, terduduklah seorang pria tampan yang kini memandangi Callista.

Karena tidak ingin kehilangan kesempatan untuk mendapatkan informasi tentang sang mantan suami, dengan terpaksa Callista datang menemui Richard. Kini keduanya berada di dalam café dan tengah terdiam semenjak datangnya pesanan mereka. Callista menunggu Richard mengatakan sesuatu, begitu sebaliknya.

Terdengar decakan dari mulut Callista karena kesal Richard tidak segera memulai. Dia bertanya, “Apakah kau akan diam saja sampai café ini tutup? Ayolah! Katanya kau akan memberi tahu aku tentang dia, kenapa sekarang malah diam saja? Kau ingin membuatku naik pitam?”

“Maaf. Aku rasa aku belum siap untuk memberitahumu tentangnya, ta-“

“Yang benar

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status