Share

BAB 27

Adam masih duduk di depan layar lap top. Konsentrasinya benar-benar lumpuh total. Tiga hari yang lalu, Maryati ibunda Adam melihat televisi. Kedua jemari tangannya tidak berhenti bergerak-gerak.

Tawanya yang sesekali berderai mengiringi film komedi di layar televisi tidak mampu menyembunyikan kegalauannya.

Adam yang menemani sang ibu nonton di sampingnya menangkap gerakan tangan itu dan segera tanggap apa yang tengah dirisaukan oleh ibunya.

“Kapan terakhir cincin itu harus ditebus, Bu?”

“Delapan hari lagi. Ibu sudah diberi tenggang waktu tiga bulan. Jika tidak ditebus akan hangus. Hilang. Tunggakannya masih separoh lagi, satu juta seratus ribu. Ibu sudah nggak punya apa-apa lagi untuk dijual. Tinggal lemari es...,

“Jangan Bu. Ibu kan perlu untuk menyimpan es buah kalau masih sisa,” sergah Adam keberatan. “Coba nanti saya carikan uangnya. Ibu jangan khawatir. InsyaAllah cincin ibu akan kembali.”

Maryati menatap putra tunggalnya sendu. Mengangguk pelan mesk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status