Share

BAB 20

Baru saja Malika usai salat Magrib, terdengar ramai-ramai di samping rumah. Suara langkah bercampur suara mengandung keprihatinan. Lewat jendela terdengar jelas. Suara beberapa orang laki-laki.

Malika keluar rumah melongok ke samping rumah. Baru saja Malika menapak teras, muncul tiga pria yang diduga petani jeruk dari arah lorong.

Yang membuat Malika kaget, mereka memapah tubuh seorang pemuda yang terkulai layu dengan mata terpejam. Kedua lengannya tersampir layu di atas bahu dua pria yang memapahnya.

“Adaaammm...!” pekik Malika kaget.

Mukanya lebam. Pelipis sobek mengeluarkan darah.

“Bapak tadi nemu di mana?”

“Tergeletak di depan Vila Liong,” jawab dua pria hampir bersamaan.

“Tolong masukkan ke dalam rumah, Pak!” Malika berlari-lari masuk rumah. Tiga petani jeruk mengikuti langkah Malika hingga ke ruang tengah.

Dengan sigap Malika menggeser meja di depan televisi. Menyediakan ruangan kosong agar mereka mudah menaruh Adam.

“Sini, sini Pak. Ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status