Sejak awal menginjakan kaki di mansion mewah yang super megah itu untuk pertama kalinya Kanisa langsung disambut baik dan sangat diperlakukan hormat oleh para pelayan dan para penjaga yang bekerja di mansion tersebut.
Sikap lembut dan ramah dari setiap orang di dapatkannya dalam sekejap. Tidak, bukannya Kanisa tidak ingin diperlakukan layaknya ratu, tentu saja setiap orang menginginkan posisi itu termasuk dirinya. Hanya saja itu membuatnya sangat bingung. Pasalnya, Kanisa tahu betul semenjak sang bos Mafia meminta dirinya menjadi jaminan pelunas hutan keluargannya, mulai sejak itu juga dia adalah pelayan sang bos besar itu.
Di mansion itu dirinya tidak lebih dari seorang pelayan atau lebih tepatnya budak pribadi Tendero yang harus melayani sang tua disaat pria itu menginginkannya.
Baginya menjadi pelayan mansion biasa yang pekerjaan hanya mengurus mansion dan memasak adalah hal yang derajatnya jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan dirinya yang tidak lebih dari seorang budak pemuas nafsu seorang bos mafia yang mana menurut Kanisa derajatnya tersebut jauh lebih rendahan dari pelayan biasa.
Seharunya dia tidak mendapat perlakuan spesial dengan segala kemewahan yang selalu memanjakannya setiap saat layaknya nyonya besar di rumah itu. Harusnya dia diperlakukan menjijikan layaknya sampah, karena menurutnya itu pantas untuknya yang sudah terlanjur kotor dan menjijikan setelah tubuhnya berkali-kali dijamah pria sialan itu. Tapi ini tidak sama sekali, bukannya diperlakukan buruk dan menjijikan serta mendapatkan tatapan sinis dari pelayan atau penjaga yang bekerja di mansion itu. Kanisa justru mendapatkan tatapan penuh hormat, para pelayan dan penjaga itu bahkan sungkan mengangkat kepala mereka meski hanya tidak sengaja bertemu pandang saja.
Setiap berpapasan dengan dirinya mereka langsung menunduk, sama halnya ketika berhadapan dengan Tendero.
Tentunya perlakuan spesial penuh kehormatan ini didapatkannya berkat si pria bajingan yang sudah mengotori dirinya. Siapa lagi jika bukan berkat sang penguasa mansion, Tendero Lecanpon— Kanisa diperlakukan dengan begitu baik di mansion tersebut. Bahkan ketika para pelayan mencoba membantunya dalam suatu hal. Mereka selalu membantunya dengan penuh ke hati-hatian seakan mereka tidak boleh sampai melakukan sebuah kesalahan sekecil apa pun.
Karena bagi Tendero apa pun yang menyangkut dirinya haruslah sempurna tidak boleh ada yang cacat sedikit pun dan jika sampai para pelayan itu membuat dirinya susah maka bayarannya adalah nyawa mereka sendiri. Tendero memang sekejam itu mengingat dia seorang bos mafia tanpa belas kasih, jadi tidak heran jika dia terbiasa menghilangkan nyawa seseorang dalam sekejap meski hanya melakukan kesalahan kecil pun. Tapi hal itu tidak berlaku pada Kanisa. Iya hanya pada dirinya saja.
Bagi setiap orang yang melihat dirinya masih bertahan sejauh ini, itu adalah sebuah rekor luar biasa. Karena menurut Netra— pelayan khusus yang diperintahkan Tendero untuk menjaganya. Tendero tidak pernah sekalipun mempertahankan seorang wanita selama ini, sebab Tendero terkenal sebagai pria yang gemar bermain-main hanya dengan satu wanita sekali pakai habis dibayar lalu ditinggalkan.
Bahkan perlakuan Tendero pada Kanisa justru lebih baik jika dibandingkan dengan perlakuan Tendero pada wanita jalang di luar sana yang katanya selalu diperlakukan sangat buruk.
Menurut Netra, jika Tendero sampai mempertahankan dirinya selama ini bahkan memperlakukannya dengan spesial itu artinya Kanisa sangat berarti dalam hidup Tendero. Terkesan? Tidak sama sekali, Kanisa justru sangat muak.
Meski sudah melakukan banyak kesalahan seperti membangkang pada Tendero. Berkali-kali memberontak, tidak mematuhinya dan selalu berkata kasar padanya. Kanisa tidak sekalipun dibunuhnya. Meski begitu bukan berarti segala kesalahannya dimaafkan begitu saja. Nyatanya di saat Kanisa melakukan kesalahan, dia akan selalu mendapatkan hukuman menjijikan itu dari Tendero. Dengan menyetubuhinya berkali-kali.
Jika semua orang selalu memperlakukannya dengan baik dan hormat berkat sosok Tendero. Itu tidak berlaku untuk Tendero sendiri, meski sikapnya kadang selalu manis dan selalu memanjakan Kanisa. Tetap saja pria itu jauh lebih buruk dari seekor anjing. Dirinya benar-benar sangat membenci pria itu yang sudah memperlakukannya jauh lebih buruk dan sangat hina dari siapa pun. Memang tidak ada kekerasan seperti ditampar atau dipukuli hanya saja apa yang dilakukan Tendero padanya benar-benar sangat buruk.
Kanisa sangat menyayangkan akan perlakuan buruk pria itu yang kerap kali membuatnya tersiksa tidak berdaya di bawah kuasanya.
Jika saja, Tendero adalah pria baik, dengan wajah tampannya yang manis dan sikapnya yang kadang manis dan manja itu. Mungkin sejak pertama bertemu dengan pria itu Kanisa akan langsung jatuh hati padanya.
Tapi tidak. Sampai kapan pun dirinya tidak ingin jatuh pada pria itu. Kanisa berjanji pada dirinya sendiri, dia tidak akan menyukai pria yang sudah membuatnya hancur.
Bagaimana pun caranya Kanisa harus kabur dari pria itu. Dia benar-benar sudah tidak tahan lagi diperlakukan sebagai budak pemuas nafsu oleh pria itu.
Dan pagi ini, tepat setelah Tendero pergi bekerja Kanisa akan memulai rencananya. Kabur dari kediaman mansion Tendero untuk selamanya dan tidak akan kembali lagi.
Kanisa baru saja selesai mandi dan mengganti pakaiannya menjadi lebih santai ketika pintu kamarnya terbuka— menampilkan Tendero dengan setelan rapih berharga mahal melekat di tubuhnya dan terlihat sangat cocok.
Tendero tersenyum mendekati Kanisa dan memeluk tubuh mungil wanita itu. Dia memejamkan matanya, mencium lekat-lekat aroma vanila yang menyeruak dari tubuh Kanisa.
Tendero sangat menyukainya dan belum pernah dia begitu candu terhadap aroma seorang wanita. Baru Kanisa yang mampu membuatnya seperti ini.
Seolah mendapat energi baru. Tendero membuka matanya yang terlihat berubah menjadi berbinar, pria itu tersenyum lebar dan tanpa melepaskan pelukannya dia mengecup bibir ranum Kanisa yang seolah menjadi candu kedua setelah aroma tubuhnya.
Kanisa menarik dirinya, mendorong Tendero untuk menjauh, sayangnya pria itu tidak melepaskan wanita itu dan semakin mengeratkan pelukannya.
“Pagi ini aku ada rapat sebuah proyek besar. Kemungkinan aku akan pulang sedikit malam. Jadi kau diam lah di rumah dan jangan coba-coba untuk kabur,” ucap Tendero mencoba memperingatinya.
Kanisa hanya diam saja, menatap sinis pria dihadapannya yang lagi-lagi menciumnya.
Dengan sekuat tenaga kanisa melepaskan dirinya dan mendorong jauh Tendero. Tendero yang mendapatkan perlakuan tersebut hanya tersenyum dan mengacak rambut Kanisa dengan gemas.
“Kalau begitu aku pergi dulu. Baik-baik lah di rumah, jika perlu sesuatu minta pada Netra.”
Sekali lagi Tendero mengecup singkat bibir Kanisa lalu berlalu keluar dari kamar. Kanisa diam memandang kosong punggung Tendero yang kian menjauh hingga menghilang begitu pria itu menuruni anak tangga.
“Ini kesempatanku untuk kabur,” gumam Kanisa. Dia berjalan cepat keluar dari kamarnya.
Tiba di anak tangga terakhir, Kanisa melihat mobil yang membawa Tendero keluar dari halamanan mansion. Senyum tipis penuh arti terbit di bibirnya.
Seorang pelayan datang menghampirinya membuat Kanisa langsung merubah ekspresinya jadi datar.
“Nona butuh sesuatu?”
“Em, boleh aku jalan-jalan berkeliling sekitaran sini?”
Pelayan itu tersenyum dan mengangguk, “Tentu saja. Mari aku antar nona berkeliling.”
Mengangguk patuh, Kanisa mengekori Netra, pelayan pribadi yang ditunjuk Tendero untuk melayani kebutuhan Kanisa sekaligus menjadi pengawasnya selama Tendero tidak ada. Mereka berdua mulai mengelilingi setiap tempat yang ada di mansion milik Tendero. Sesekali Netra yang memang sudah cukup lama bekerja pada Tendero juga sedikit menceritakan sejarah tentang Tendero padanya.
Meski terlihat seperti menyimak cerita Netra nyatanya sejak dari tadi Kanisa tidak benar-benar menyimaknya karena Kanisa justru sibuk berpikir dan berusaha mencari kesempatan untuknya kabur.
“Netra,” panggil seorang pelayan yang lebih tua, menghampiri mereka.
Keduanya berhenti dan menatap pada pelayan bernama Amela itu.
“Ada apa,” tanya Netra.
“Bantu aku di dapur, hari ini akan ada pesta. Jadi tuan menyuruh kita untuk mempersiapkannya sebelum pukul 8 malam.” Beritahu Amela.
“Kau serius? Kenapa aku baru tahu?” Netra mengerutkan keningnya.
“Kahan baru saja menelpon dan memberitahu nyonya Elsa untuk mempersiapkan pestanya.”
Netra mengangguk mengerti. Dia pun menoleh pada Kanisa.
“Nona saya— ”
“Pergi saja. Aku bisa berkeliling sendiri,” potong Kanisa cepat seakan mengerti posisi Netra saat ini.
“Tapi... ” Netra terlihat ragu untuk pergi meninggalkan Kanisa sendirian, bagaimana pun Kanisa adalah tanggung jawabnya secara khusus jika sesuatu terjadi pada wanita itu maka Tendero akan menghukumnya.
“Kau tidak perlu khawatir, aku tidak akan kemana-mana selain berkeliling di sini, toh aku juga tidak akan bisa kabur karena banyak penjaga disekitar sini ditambah cctv di mana-mana,” ucap Kanisa mencoba menghilangkan keraguan Netra.
Nyatanya keraguan wanita itu memang akan terwujud sebentar lagi tapi dengan baik Kanisa menyimpan rapat rencananya. Dia juga bersikap biasa saja seperti wanita baik yang penurut agar tidak mengundang kecurigaan orang-orang disekelilingnya.
“Em, baiklah kalau begitu saya tinggal dulu. Jika nona butuh sesuatu segera panggil saya.”
Kanisa mengangguk, “Baik.”
“Permisi nona.”
Mata Kanisa berkedut berbinar saat melihat kepergian dua pelayan itu. Dengan senyum tipis dibibirnya Kanisa pun berjalan cepat menuju halaman paling belakang yang ada di dalam mansion, jika dia tidak sengaja berpapasan dengan penjaga Kanisa akan berubah bersikap biasa kembali agar tidak dicurigai dan jika para penjaga itu terlihat lengah, tidak mengawasinya lagi Kanisa kembali berjalan dengan cepat.
Butuh perjuangan ekstra bagi Kanisa untuk sampai di ujung taman yang ada dibelakang mansion. Di mana dia dihadapkan dengan tembok besar menjulang tinggi dihadapannya. Kanisa menggigit bibirnya, sembaring sesekali menengok kebelakang dengan gelisah takut ada yang melihatnya.
Syukurnya, sejauh ini belum ada yang menyadari keberadaanya. Dan yang jadi masalahnya sekarang adalah, bagaimana cara Kanisa keluar dari mansion terkutuk ini? Mana mungkin juga dirinya bisa memanjat tembok besar dan tinggi dihadapannya itu.
“Bagaimana ini. Aku harus segera pergi dari sini, tapi tidak ada jalan keluar satu pun di sini,” eluhnya merasa kesal, kenapa juga Tendero harus membangun tembok beton yang begitu tinggi coba, menyusahkan saja.
Bolak-balik Kanisa mencari jalan keluar, namun dia tidak kunjung menemukannya juga. Hingga dua penjaga tiba-tiba menghampirinya membuat Kanisa merasa terkejut. Dengan gugup Kanisa menghadap kedua penjaga itu.
“Apa yang kau lakukan disini nona?” tanya salah satu dari mereka.
“Aku, aku hanya jalan-jalan saja,” jawab Kanisa, tersenyum canggung.
Kedua penjaga itu saling melirik. Kanisa buru-buru pergi dari sana, tidak menghiraukan tatapan curiga yang dilayangkan kedua penjaga itu padanya.
Dari dalam mansion terlihat Netra berlari menghampirinya.
“Nona dari mana saja, kami semua sejak tadi mencari anda,” ucap Netra terlihat cemas.
“Aku tidak kemana-mana, aku hanya jalan-jalan disekitaran sini saja,” jawab Kanisa dengan raut wajah kesal, dia merasa kesal karena rencananya untuk melarikan diri gagal sudah.
“Lain kali nona jangan pergi terlalu jauh, tuan bisa marah jika tahu.”
“Kenapa dia harus marah, dia tidak berhak melarangku kemana pun aku pergi,” ketus Kanisa berlalu dari hadapan Netra yang bungkam sebelum akhirnya dia mengekori majikannya itu.
Pesta yang digelar Tendero dikediamannya sendiri luar biasa mewahnya. Sangat elegan dan juga menawan. Setiap mata yang melihat langsung dibuat takjub dan tidak henti-hentinya berdecak iri.Bukan hanya mansion saja yang disulap menjadi sangat begitu meriah dan mewah, taman depan bahkan sampai ujung gerbang pun disulapnya menjadi begitu indah.Pesta yang benar-benar sangat indah dan mewah itu tentunya juga banyak menghabiskan biaya. Tapi bagi Tendero biaya sebesar apa pun tidaklah masalah selama dia mampu.Sementara itu di kamar Kanisa. Wanita itu terlihat duduk merajuk pada pelayan pribadinya, Netra. Sejak dari tadi Kanisa terus disuruh untuk berganti pakaian dengan yang sudah dibelikan Tendero untuknya tapi Kanisa tidak juga menurut. Dia terus saja menolak dan memberikan banyak alasan.Netra yang kehabisan cara untuk membujuknya pun tidak tahu harus bagaimana lagi agar nonanya itu segera berg
Dengan langkah ogah-ogahan Kanisa menuruni setiap anak tangga yang di laluinya bersama dengan Tendero yang setia berada di sisinya. Pria itu benar-benar tidak mau melepaskan rangkulannya pada pinggang Kanisa, padahal Kanisa sudah berulang kali mencoba menyingkirkan tangan pria itu, bukannya menyingkir pria itu justru malah semakin mempererat rengkuhannya sampai tidak ada lagi jarak di antara mereka. Kanisa mendelik kesal pada Tendero yang tampak biasa-biasa saja bahkan dia terkesan santai tanpa merasa terganggu dengan mood Kanisa yang buruk.Kedatangan Tendero dan Kanisa mengundang banyak pasang mata menatap ke arah pasangan yang terlihat tampak serasi itu dengan pandangan mengagumi sekaligus penasaran. Tanpa melepaskan rangkulannya pada pinggang Kanisa, Tendero melempar senyum ramahnya pada para tamunya yang sudah menghadiri pesta yang dia adakan.Tak sedikit pula banyak tamu yang mulai silih berbisik tanpa melepaskan tatapannya dari sosok Tendero
Kanisa terus saja berlari tanpa henti sambil sesekali melirik kebelakangnya. Berharap Tendero mau pun anak buahnya tidak mengejarnya, semoga saja pelariannya kali ini sukses.Merasa nafasnya mulai pendek Kanisa mulai sedikit memelankan laju larinya toh dia juga sudah berada cukup jauh dari mansion bos mafia itu.Kanisa mengelap keringat dikeningnya. Dia meneliti sekitarnya yang terasa begitu asing, tidak ada perumahan. Di kiri dan kananya hanya ada hutan yang membentang. Kanisa menelan salivannya, dia merasa bingung juga takut tapi itu tidak lantas membuatnya berhenti melangkah.Suara deru mesin mobil di belakangnya membuat Kanisa merasa langsung panik. Tanpa melihat ke belakang Kanisa langsung berlari masuk ke hutan sebelah kiri. Dia terus berlari tanpa memperdulikan ranting-ranting yang menggores tubuhnya sampai terluka.Udara terasa semakin dingin begitu Kanisa semakin masuk ke dalam hutan ditambah lagi dengan la
Kanisa terbangun di malam hari dengan sekujur tubuh yang terasa remuk, meski rasa sakitnya tidak sesakit saat pertama kali dia melakukannya dengan Tendero tetap saja pegal-pegal di tubuhnya serta miliknya yang terasa berdenyut membuat Kanisa merasa tidak enak, benar-benar tidak nyaman belum lagi dengan kepalanya yang terasa pening karena Kanisa terlalu lama menangis tapi untungnya Tendero sempat mengompres kedua matanya sehingga Kanisa tidak perlu merasa cemas dengan matanya yang akan bengkam. Dia juga sudah berpakaian lengkap, memakai satu setel pajama berwarna biru laut dan itu semua dipakaikan oleh Tendero begitu mereka selesai bercinta, bahkan tanpa ragu Tendero juga memandikan Kanisa membuat wanita itu tidak bisa berkutit dengan keinginan Tendero yang keras kepala dan tidak ingin dibantah.Kanisa menyenderkan punggungnya ke bantal dia lantas mengucek matanya lalu menguap. Perutnya mendadak bersuara nyaring tanda kalau dia tengah lapar hal itu membuat Kanisa men
“Aku ingin pulang dan bertemu keluargaku.” Kanisa memegang tangan Tendero saat pria itu hendak pergi dari rumah. Tendero pun spontan menghentikan langkahnya dan berbalik memandang Kanisa.“Aku mohon, biarkan aku bertemu keluargaku. Aku merindukan mereka dan ingin melihat keadaan mereka,” mohon Kanisa dengan wajah memelasnya.Tendero meraih tangan Kanisa dan membawa wanita itu ke dalam pelukannya, dia lantas mencium puncak kepala Kanisa sejenak lalu memandang wajah Kanisa yang terlihat muram. Sepertinya Kanisa memang sangat merindukan keluarganya.“Tidak sekarang,” ucap Tendero membuat Kanisa yang mendengarnya langsung melepaskan diri dari pelukan pria itu dan mendorong Tendero menjauh darinya.Kanisa menatap kesal pada Tendero.“Kau sudah mengucapkan itu beberapa waktu lalu, aku ingin sekarang bukan nanti!” balas Kanisa dengan nada yang agak meninggi.Tendero tetap terlihat santai t
Andrew menepikan mobilnya dipinggir jalan, sebuah rumah tua dipesisir pantai tampak terlihat tidak jauh di sebelah kanan.Tendero menurunkan kaca mobilnya. Menyipitkan matanya, melihat rumah tua namun terlihat elegan itu.“Kau yakin tempatnya di sini?” tanya Tendero kepada Andrew.“Iya bos, sesuai dengan alamat yang dia kirimkan,” jawab Andrew.Tendero pun turun dari mobilnya. Di susul oleh Andrew.“Kau sudah siapkan barangnya?” Tendero melirik Andrew yang berdiri disebelahnya.Andrew mengangguk, “Sudah bos.”“Kalau begitu cepat ambil. Kenapa diam saja,” omel Tendero.Andrew nyengir lantas bergegas mengambil barang pesanan si calon pembeli yang dia taruh di bagasi mobil. Setelah mengambil barangnya yang ada di dalam koper. Mereka pun pergi menuju rumah itu dengan Tendero yang memimpin.Suasana yang begitu hening dan menenangkan deng
Dengan cepat Kanisa menyusul Tendero.“Kau tidak berhak mengaturku terus. Biarkan aku bebas,” ucap Kanisa dengan lantang membuat Tendero langsung berhenti berjalan.Kanisa menatap tajam punggung Tendero hingga kemudian pria itu pun berbalik menatap Kanisa tajam.“Apa kau sudah lupa. Kau adalah jaminan pelunas utang keluargamu,” balas Tendero dengan suara dinginnya.“Aku akan melunasi utang-utang itu. aku akan membayarnya. Tapi aku mohon bebaskan aku, aku tidak ingin terus hidup bersamamu.”Tendero terkekeh kemudian dia tersenyum sinis. Dia lantas berjalan cepat menghampiri Kanisa dan mencengkram kasar kedua pipi wanita itu.“Memangnya kau mampu melunasi utang-utang itu huh.”Kanisa menepis kasar tangan Tendero yang mencengkram pipinya kasar kemudian menatap sinis pada pria itu.“Tentu saja. Aku akan berkerja keras lalu mengumpulkan uangnya untuk mel
Kanisa yang sedang terlelap dalam tidurnya merasa terusik karena ada pergerakan disekitarnya. Kedua matanya pun mengerjap sebelum kemudian terbuka, dia terkejut saat melihat Tendero sudah berada di atasnya, menghimpit badanya belum lagi dengan bau alkohol yang begitu menyengat tercium dari pria itu membuat Kanisa semakin kesal dan tidak nyaman.“Apa yang kau lakukan, lepaskan aku!” berontak Kanisa berusaha mendorong tubuh berat Tendero dari atas tubuhnya tapi sayangnya tubuh pria itu benar-benar berat.Tendero yang sudah tidak berpikir jernih lagi karena pengaruh alkohol yang cukup banyak dia tegak langsung menyerang Kanisa dan tidak membiarkan wanita itu lepas begitu saja. Setiap inci tubuh wanita itu kembali di jamah paksa oleh Tendero.Tendero benar-benar tidak terkendali hingga dia melampiaskan nafsu juga amarahnya yang menjadi satu kepada Kanisa tidak perduli meski Tendero melakukannya dengan kasar hingga membuat Kanisa menangi
Allah sulitkah mengambulkan. Kalau gitu cepat musnah. Utuhnya musnah dirimu rani yang harus musnah itu bukan yang lain. Musnahkan saja Maharani Nurpalah. Allah mampu memusnahkan Maharani Nurpalah. Sejak kapan Allah menghina Maharani Nurpalah, tidak pernah. Faktanya yang Allah hinaakan itu bukan Maharani Nurpalah. Berarti yang dulu di hina-hina bukan Maharani Nurpalah. Yang dulu di siksa itu bukan Maharani Nurpalah. Yang dulu dihukum itu bukan Maharani Nurpalah. Faktanya kapan Allah menghukum Maharani Nurpalah. Tau tau Allah itu nggak adil. Sejak awal Allah itu nggak adil. Doanya apa sih. Ya Allah hukumlah Maharani Nurpalah atas dosa-dosanya. Namun yang Allah hukum bukan Maharani Nurpalah. Dulu-dulu juga gitu. Yang seharusnya di hukum itu Maharani Nurpalah tapi yang Allah hukum malah bukan Maharani Nurpalah. Di surga bukan Maharani Nurpalah. Yang di siksa di surga bukan Maharani Nurpalah. Bukan rani. yang di siksa di neraka juga bukan Maharani Nurpalah. Bukan rani. Yang di siksa
Aku berpikir bahwa diriku mengalami setiap hal yang pernah terlewat, namun ternyata semua itu tidak ada, semua itu ternyata hanyalah ilusi dari apa yang berada dalam ilusi mimpi. “Aku tak pernah menyangka jika diriku melewati sebuah mimpi yang amat panjang, aku berpikir semua itu adalah kenyataan namun ternyata semua itu hanyalah mimpi.”“Sulit bagiku membedakan antara kenyataan dan mimpi.” *** Peran Setan dalam kehidupan sehari-sehari kerap memberi tipu daya kepada manusia. Setan kerap membisikan hal jahat kepada manusia. Setiap rencana jahat Setan selalu menjerat manusia dalam tipu dayanya yang sangat licik, amat licik. Dapatkan manusia terlepas dari tipu daya tersebut, adapun yang terjerat ke dalam tipu daya Setan maka sesungguhnya dia tak akan bisa melepaskan diri dari jeratan Setan tersebut. Setiap kali Setan berhasil menjerat manusia ke dalam tipu dayanya yang amat jahat dan amat licik Setan akan merasa bahagia dan berbangga diri. Setiap Setan selalu mempunyai tugas mereka m
Apa Allah menepati janji. Sampai sekarang pun Allah belum menepati janji apa pun. Jangankan setiap janji, satu janji pun Allah tidak mampu menepatinya. Ya rabb, sesulit itu untuk Allah memusnahkan satu sosok. Hanya satu sosok rabb. Musnahkan Maharani Nurpalah. Hancurkan Maharani Nurpalah. Lenyapkan Maharani Nurpalah. Secara total rabb, ingat-ingat Maharani Nurpalah tidak berhak atas apa pun, tidak berhak menerima apa pun, tidak berhak dimana pun, tidak berhak berada di alam mana pun, tidak berhak di dunia mana pun. Maharani Nurpalah tepatilah janji. Janji Maharani Nurpalah itu menanggung semua dosa dari setiap agama, setiap neraka. Janji Maharani Nurpalah itu musnah, hancur, lenyap dengan semua dosa dari setiap neraka. Sebab dosa dosa dari setiap neraka itu dosa dosanya Maharani Nurpalah. Musnahkan diri Maharani Nurpalah dengan setiap dosa dari setiap neraka. Doa yang belum terwujud. Ya Allah doa inginya musnahkan Maharani Nurpalah. Doa inginya melenyapkan Maharani Nurpala
Sesulit itu untuk Allah musnahkan Maharani Nurpalah. Sulit sekali rabb mengambulkan musnahkan Maharani Nurpalah. Lenyapkan Maharani Nurpalah rabb ridho dan ikhlas silahkan musnahkan Maharani Nurpalah, setiap bagian-bagian Maharani Nurpalah harus lenyap harus musnah secara totalnya rabb. Musnahkan Maharani Nurpalah. Sulitkah untuk rabb memusnahkan Maharani Nurpalah. Sulitkah untuk Allah mengabulkan hanya memusnahkan Maharani Nurpalah. Wah rabb. Sulit untuk Allah mengabulkan musnahkan Maharani Nurpalah dengan semua dosa dari setiap neraka. Di tangan Allah sendiri Allah harus memusnahkan Maharani Nurpalah dengan semua dosa dosa dari setiap neraka. Kabulkan. Belum terkabul. Belum sebab raga rani masih ada musnah buru musnah. Hancurkan raga rani. Rani yang mana. Rani si maharani nurpalah lahirnya tanggal 13-07-2001 itu yang harus musnah ditangan Allah sambil membawa semua dosa dosa dari setiap neraka. Sebab semua neraka isinya dosa dosa maharani nurpalah.
Itukah yang disebut ratu adil. Mengapa tidak adil. Karena adanya Maharani Nurpalah itu sebabnya tidak adil. Ya Allah sebab sumber dari ketidak adilan itu adalah Maharani Nurpalah. Faktanya Allah belum memusnahkan Maharani Nurpalah. Faktanya Allah belum menghancurkan Maharani Nurpalah. Faktanya Allah belum melenyapkan Maharani Nurpalah. Ya Rabb Maharani Nurpalah itu penjahat. Hukumlah Maharani Nurpalah. Ya Allah Maharani Nurpalah itu pendosa. Siksalah Maharani Nurpalah. Ingat-ingat Maharani Nurpalah lahirnya tanggal 13-07-2001 sebagai penebus dosa. Dari awal sampai akhir. Dari A sampai Z. Dari zaman Adam sampai akhir zaman. Dari setiap waktu, setiap jam, setiap saat. Dari awal zaman sampai akhir zaman. Semua itu dosa-dosa kejahatan dan keburukannya Maharani Nurpalah. Janji Maharani Nurpalah kepada semua umat menanggung semua dosa dari setiap neraka. Sebab setiap neraka itu isinya dosa-dosa keburukan dan kejahatannya Maharani Nurpalah. Monika melihat
Sekiranya bagaimana... Sekiranya bagaimana, bagaimana caranya memusnahkan satu sosok yang tidak pernah mengakui dosa-dosa dan keburukannya sendiri. Setiap kejahatan selalu dia lakukan, setiap keburukan selalu dia kerjakan. Dosa dan keburukan Maharani Nurpalah yang tidak bisa dimaafkan. Pemberotak itu Maharani Nurpalah yang selalu memberontak dan tidak bisa diatur. Kebahagiaan itu menjauh seiring dengan ketidak adilan yang merebak kemana-mana. Seiring dengan ketidak adilan yang menyebar kemana-mana. Bukankah semuanya sangat tidak adil, bagaimana bisa segalanya menjadi tidak adil hanya karena gara-gara satu orang, semuanya jadi tidak adil. Budak yang lahirnya tanggal 13-07-2001 itu si Ai. Hukum dan musnahkan si Ai. Asma ul husna hukum dan siksalah si Ai yang selalu berbuat kejahatan dan keburukan. Ya Allah si Ai itu pencuri dan penjahat. Ya Allah hukumlah Ai atas keburukan dan kejahatannya. Ya Rabb si ketidak adilan itu si Ai. Si perebut itu si Ai. Si penjahat itu si Ai
Bukankah Lucifer itu lebih mulia. Bagaimana Lucifer bisakah memusnahkan seorang anak biasa namanya Maharani Nurpalah. bisakan iblis lucifer memusnahkan maharani nurpalah. Ingat ingat satu sosok yang tidak pantas untuk segalanya, tidak berhak atas segalanya. yaitu maharani nurpalah. Berarti yang berbagi itu bukan maharani nurpalah. faktanya memang bukan maharani nurpalah yang berbagi itu. Faktanya Maharani Nurpalah itu tidak pernah adil pada siapa pun. Yang berbuat keadilan itu bukan Maharani Nurpalah. Ingat ingat yang ditetapkan menanggung semua dosa dari setiap neraka itu hanya satu orang yaitu Maharani Nurpalah. dalam perjanjian lama dan baru hanya maharani nurpalah yang berhak menanggung semua dosa dosa dari setiap neraka. Sebab dari setiap zaman, dari dulu, dari setiap waktu, dari awal sampai akhir si penjahat yang selalu berbuat dosa dan keburukan itu Maharani Nurpalah. Penjahat itu hanya satu orang yaitu Maharani Nurpalah. Ingat ingat juga Maharani Nurpalah itu tidak punya
Belum adil. Sebab maharani nurpalah semuanya jadi tidak adil itu karena adanya maharani nurpalah. Kapan Allah mengadili semuanya, terkecuali satu sosok satu orang yang sama yang tidak pernah berubah dari dulu mau pun sekarang yaitu maharani nurpalah. Ingat ingat maharani nurpalah yang akan menanggung semua dosa dosa dari setiap neraka sebab dari setiap neraka itu semua dosa dosa maharani nurpalah. dosa dosa maharani nurpalah dari setiap neraka. Isi neraka itu dosa dosanya maharani nurpalah. dosa maharani nurpalah itu di setiap neraka, semua neraka isinya dosa dosa maharani nurpalah. Hukum dan siksa maharani nurpalah demi keadilan semuanya. demi keadilan semuanya harus hukum dan harus siksa maharani nurpalah. Fakta, yang bunuh itu maharani nurpalah. kan dari dulu si penjahat itu hanya seorang yaitu maharani nurpalah. Si pembunuh itu maharani nurpalah, si penjahat itu maharani nurpalah, si keburukan itu maharani nurpalah, setiap dosa setiap kejahatan setiap keburukan semua itu ulah
Allah sulitkah mengabulkan. Mengabulkan doa sulitkah untuk allah mengabulkan. Katanya doa lebih kuat dari apa pun tapi kok sampai sekarang allah belum mengabulkan doa. Doa sederhana ya rabb. Hancurkan, musnahkan, lenyapkan satu sosok yang sama yang tidak pernah berubah dari dulu sampai sekarang, sosok itu selalu menebarkan kejahatan dan keburukan, sosok itu selalu berbuat dosa dan keburukan yaitu maharani nurpalah. Kabulkan wahai rabb. Itu doa yang berdoa. Rabb, Maharani Nurpalah selalu menghancurkan doa doa orang lain, selalu menghancurkan doa doa makhluk lain, selalu menghancurkan doa doa hewan lain, selalu menghancurkan doa doa semuanya. bukankah itu tidak adil. mengapa allah selalu saja membiarkan maharani nurpalah. Bagaimana cara mensucikan allah jika setiap ingin beribadah kepada allah saja selalu di halang halangi dan di gagalkan oleh maharani nurpalah. Maharani nurpalah itu penjahat dari setiap zaman yang tidak berubah. Allah akan adil jika setiap wujud setiap bagian dar