Beranda / Romansa / TAKDIR KEDUA / 94: SLEEPY HEAD

Share

94: SLEEPY HEAD

Penulis: ryanalexandra
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-17 21:05:20

"Hey sleepy head." sapa Dirga. Parau.

Andien hanya tersenyum, tak menjawab sapaan Dirga. Netranya lekat menatap sang suami yang berjalan mendekatinya.

Kia, Ken dan Sandra mengajak anak-anak mereka pulang agar tak terlalu lama berada di rumah sakit. Ketiga malaikat kecil itu memeluk dan mencium Andien bergantian, kemudian beranjak memeluk sang Ayah.

"Ingat untuk bersikap baik, dan besok datang lagi ya sayang-sayangnya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • TAKDIR KEDUA   95: AKU MENDENGAR SEGALANYA

    Manik mata Dirga membelalak saatmendengar pernyataan Andien. Dirga melepaskan rengkuhannya, mencengkram lembut lengan Andien, memberi sedikit jarak agar bisa menatap lekat sang istri. "Kok ga ada yang bilang ke aku kalau kamu sadar dari pagi?" tanyanya. Andien tersenyum hangat. "Aku baru sadar sekitar... Empat jam yang lalu?" jawab Andien seraya melirik ke jam dinding di belakang Dirga.

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-17
  • TAKDIR KEDUA   96: ANOTHER SURPRISE

    Dirga menganga mendengar omelan istrinya. Borne dan Ian - yang juga mendengar omelan Andien - malah tertawa. "Iye iye gue makan. Gitu aja ngambek!" Andien menatap Dirga yang melihatnya seraya tersenyum. "Ngapain senyum-senyum?" "Ga apa-apa sayang."

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-17
  • TAKDIR KEDUA   97: RAGU

    Pagi itu, baik Andien maupun Dirga masih sama-sama terlelap. Dirga ikut tidur di bed pasien, memeluk istrinya semalaman. Kebiasaan Andien yang terbangun dini hari dan melabuhkan kecupan singkat pada suaminya pun masih sama. Entah sangkin lelahnya, atau karena baru semalam mereka merasakan tidur yang begitu tenang, mereka bahkan tidak menyadari seseorang pria masuk dan tersenyum melihat keduanya. Pria itu menepuk-nepuk kaki Dirga. Dirga membuka netranya perlahan. Menatap orang yang mengganggunya, lalu duduk dan tersenyum. Alex melangkah ke sisi Dirga, memeluknya erat.

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-18
  • TAKDIR KEDUA   98: KEMBAR

    Siangnya mereka meminta agar pemeriksaan dilakukan di poli saja. Mengingat dokter baru bisa melakukan visit pasien selepas senja dikarena harus menyelesaikan praktek dan melakukan tindakan Sectio Caesarea yang sudah dijadwalkan sore itu. Andien yang khawatir ada sesuatu yang salah akibat komanya, sementara Dirga yang berharap Andien hamil sekaligus khawatir jika istrinya harus menjalani kehamilan dalam kondisi lemah seperti itu – tentu saja membuat mereka habis kesabaran jika harus menunggu pemeriksaan lebih lama lagi.

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-18
  • TAKDIR KEDUA   99: HYPERTHYMESIA

    Dirga baru saja merebahkan Andien kembali di bed pasien di dalam kamar ranap ketika ponselnya bergetar beberapa kali. Ia membuka satu pesan di aplikasi pesan singkat di ponselnya. Manik matanya membelalak membaca pesan yang sangat tidak menyenangkan itu. Dirga menjauhkan dirinya dari Andien, keluar ruangan meninggalkan Andien dengan perawat yang sedang mengatur infus Andien kembali. Dirga membuka kontak di ponselnya, mendial nomor Irgi. "Ya, Ga?"

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-18
  • TAKDIR KEDUA   100: PENYUSUP

    'Bugh!' 'Bugh!' 'BUGH!' 'BRAK!' April

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-19
  • TAKDIR KEDUA   101: BIRTHDAY PARTY

    Dirga menggeleng-gelengkan kepalanya. "Ternyata benar kata Ian, perempuan dan hormon kehamilannya." lanjutnya lagi. "Iiih!" Dirga tertawa, mematikan aliran infus dan memindahkan botol cairan itu ke pangkuan Andien. Ia lalu membuka pintu kamar mandi, mendekati Andien lagi, dan menggendongnya di depan tubuhnya. "Udah jangan ngambek. Aku gemas lia

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-19
  • TAKDIR KEDUA   102: HAI MANTAN!

    Dirga masuk kembali ke dalam mobilnya seraya mendengus keras. Andien yang menunggu sang suami di dalam kendaraan itu mengerutkan kening, heran melihat gurat kesal di wajah Dirga. “Kenapa sayang?” “Entah kenapa aku malu beli pengaman begini di sini.” Andien malah terkekeh. “Kalau di London ga malu?”

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-20

Bab terbaru

  • TAKDIR KEDUA   120: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (12)

    Setelah memporak-porandakan ruang keluarga, Andien dan Dirga melanjutkan ronde kedua percintaan mereka di master bedroom rumah itu. Berbeda dengan ruangan lantai dasar yang di desain polos dengan gradasi warna cream ke putih di setiap dindingnya, lantai dua yang berisikan kamar-kamar para anggota keluarga dan sebuah ruang serbaguna, dinding-dindingnya berlukiskan hasil karya Edo – adik ipar Dirga. Wall mural yang kini menjadi salah satu order terbesar di perusahaan desain milik Dirga dan kawan-kawan memang membuat level hunian menjadi lebih nyaman dan terkesan mewah. Kamar Andien dan Dirga didominasi furniture yang terbuat dari kayu berwarna putih tulang, sementara untuk pernak pernik dan ornamen-ornamen pemanis - warna yang dipilih Dirga adalah warna-warna pastel sep

  • TAKDIR KEDUA   119: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (11)

    Tahun keenam pernikahan Dirga dan Andien.Dirga memeluk sang istri dari belakang, menempelkan bibirnya di daun telinga Andien.“Sudah siap?”Andien terkekeh geli.“Norak tau, Kak!”

  • TAKDIR KEDUA   118: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (10)

    “Sayang...” panggil Dirga saat Andien sedang merapihkan pakaian mereka ke dalam walk in closet.“Apa?”“Sini sebentar.”Andien menghentikan kegiatannya, lalu bergabung bersama Dirga di atas ranjang mereka.“Ada apa?”

  • TAKDIR KEDUA   117: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (9)

    Seperti biasa, Andien terbangun dari tidurnya di jam yang sama setiap malam. Yang berbeda, malam itu Dirga tak ada di sisinya, juga tak nampak di seantero kamar mereka. Andien beranjak dari ranjang, melangkah perlahan mendekati pintu penghubung kamar itu dengan ruang kerja Dirga, pendar cahaya masih nampak menembus celah antara pintu dengan lantai kayu rumah mereka.“Sayang?” tegur Andien saat mendapati suaminya yang duduk termenung seraya menyapukan ibu jari di pinggiran mug.“Hey, baby...”“Kok ga tidur?”

  • TAKDIR KEDUA   116: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (8)

    Dirga sekeluarga menyempatkan diri untuk pulang ke Indonesia ketika Summer Break. Jadwal pulang Dirga yang sebelum menikah mengikuti kalender islam – yaitu saat puasa Ramadhan, kini bergeser mengikuti libur anak-anaknya yang masih berstatus pelajar.Saat ini mereka sedang menghadiri acara pertunangan sepupu Dirga di salah satu ballroom hotel berbintang di Jakarta. Dirga yang memiliki prinsip untuk membopong semua anak-anaknya ke setiap acara keluarga sontak menjadi perhatian utama kerabat-kerabatnya selain pasangan calon mempelai.

  • TAKDIR KEDUA   115: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (7)

    “Kak...” sapa Andien seraya melangkah masuk ke kamar mereka. Andien mengambil pijakan kaki dari bawah meja riasnya, mendekat pada Dirga sebelum akhirnya meletakkan benda itu dan naik ke atasnya – hendak memasangkan dasi untuk sang suami. “Ada meeting ya hari ini?” “Iya. Mau ada tender lagi, sayang.”

  • TAKDIR KEDUA   114: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (6)

    “Mr. Harold?”Dirga tak menyangka dengan kehadiran seorang pria di balik pintu rumahnya. Pria itu membawa sebuah paper bag dengan nama toko mainan tempatnya bekerja.“Mr. Pranata.”“Ada yang bisa saya bantu?”

  • TAKDIR KEDUA   113: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (5)

    "Sayang, something happened with Anne."Dirga dan Ken baru saja turun dari deep black pearl Volkswagen Golf milik Dirga, bahkan handle pintu mobil itu masih digenggamannya. Dirga menutup pintu mobil, merangkul Andien, melabuhkan ciuman hangat di kening dan bibir isterinya."I'm home, sayang."

  • TAKDIR KEDUA   112: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (4)

    Andien turun dari mobilnya ingin bertandang sejenak ke sebuah toko yang menjual berbagai jenis rempah Asia. Ia baru saja mengantarkan Cantika ke play group yang tiga minggu terakhir menjadi salah satu tempat untuk belajar dan bersosialisasi bagi puteri kecilnya itu.Andien harus berjalan kaki beberapa ratus meter ke dalam untuk mencapai toko yang ia tuju. Langkahnya terhenti ketika melewati sebuah café dengan nuansa modern yang terasa begitu nyaman. Netranya terbelalak melihat Dirga sedang berbicara – jika bisa dibilang demikian – dengan seorang perempuan yang begitu... perfect

DMCA.com Protection Status