Home / Romansa / TAKDIR KEDUA / 65: YANG TERDAHULU

Share

65: YANG TERDAHULU

Author: ryanalexandra
last update Last Updated: 2022-04-01 21:54:05

Andien tersenyum melihat pria berkaca mata di depan pintu kosannya. Pria itu menenteng kantong plastik yang bertuliskan nama sebuah restoran cepat saji ternama dengan menu andalan bakmi dan masakan oriental. Jangan lupakan senyum dengan lesung pipi milik pria itu, yang selalu membuat Andien tak bosan menatapnya.

"Hi beautiful!" sapa pria itu ramah.

"A Devan udah lama?" tanya Andien sambil membuka pintu kamar kosannya. "Ayo masuk A."

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • TAKDIR KEDUA   66: TUNANGAN

    Andien meneteskan air matanya. Haru mendengar janji cinta dari kekasihnya."Aa'...""Keinara Andieni Tachsin... Maukah kamu menikah denganku? Menjadi isteriku dan ibu dari anak-anak kita nanti?"Andien tak mampu menahan isaknya. Kepalanya mengangguk pasti. Ia memaksakan senyum di wajahnya yang masih berurai air mata haru."Iya A. Aku mau." jawabnya

    Last Updated : 2022-04-01
  • TAKDIR KEDUA   67: FIRASAT

    Andien menutup pintu kosannya, membopong laptop lalu naik ke atas tempat tidurnya, melanjutkan menonton film yang tadi ia tonton bersama Devan. Sandra sedang menikmati makanan hangat di hadapannya, memilih mengenyangkan perut dahulu sebelum menginterogasi sahabat baiknya.Usai menghabiskan makan malam dan membersihkan dirinya, Sandra bergabung dengan Andien di atas kasur. Ia meraih kedua telapak tangan Andien, lalu menggenggamnya. Andien menatap netra sahabatnya itu."Nara... Sebelum gue ngucapin sela

    Last Updated : 2022-04-01
  • TAKDIR KEDUA   68: KETEGASAN

    Dirga tak henti tersenyum memandangi sosok di foto yang dikirimkan Hana melalui pesan singkat padanya. Foto-foto Andien yang sedang fitting gaun pengantin membuat hatinya begitu bahagia. Hari pernikahan mereka, tepatnya hari akad nikah, yang melalui keputusan bersama keluarga akan dimajukan dua minggu dari rencana sebelumnya. Dirga membalas pesan singkat Hana. [Me] Bisa selesai sebelum hari H? [Ade] Bisa. Simple banget kok desainnya. Tapi ga bareng sama gaun yang buat resepsi. Yang buat resepsi paling seminggu sebelumnya baru beres.[Me] Oke [Ade] Balik kantor jangan lupa fitting jas ya Bang. [Me] Sip 'tok-tok' Borne masuk ke ruangan Dirga. Tak menunggu sang penghuni memberikan ijinnya. "Ada bokap dan abangnya Vio di luar." Dirga terdiam sesaat, tak menyangka dengan kehadiran tamu yang tak pernah di harapkannya. "Suruh masuk." pinta Dirga. Dua orang pria beda usia masuk ke ruangan Dirga dengan wajah yang tidak be

    Last Updated : 2022-04-03
  • TAKDIR KEDUA   69: MONKEY SEE MONKEY DO

    Bram berdiri dari tempatnya duduk, sementara Arseno masih bimbang, ia butuh penjelasan lebih. Bagaimanapun, ia tetap menyayangi adik perempuannya yang semakin sekarat setiap detiknya. "Ayah, tunggu! Ga, please... I'm begging you, tolong dampingi Vio. Setelah dia sehat, lo bebas nentuin langkah lo." "Gue bebas menentukan langkah gue sejak perceraian gue dinyatakan sah di mata hukum dan agama!" "Sudahlah Seno, tak ada gunanya kamu bicara dengan laki-laki seperti dia!" "Seperti apa, Om? Laki-laki bajingan dan infertil yang mungkin menyebarkan maninya di mana-mana karena sadar tak mungkin memiliki keturunan?" sinis Dirga tak terima dirinya lagi-lagi dilecehkan oleh keluarga Viona. Bram mendengus marah. Mukanya memerah. Kedua tangannya mengepal kuat. Begitu ingin ia menghabiskan pria yang dicintai puterinya itu. "Saya tidak pernah mengkhianati Viona. Terserah Om mau percaya atau tidak. Saya dididik untuk menghormati sucinya pernikahan. Silahkan Om tanya ke Vio

    Last Updated : 2022-04-03
  • TAKDIR KEDUA   70: KEPUTUSAN

    Bram meneteskan air matanya. Pun Kamila yang terisak di samping Viona. "Vio ga bisa percaya dengan siapapun. Begitu Vio tau Ditya mencintai Vio, Vio malah berulah, Vio mengkhianatinya karena Vio takut dia memulainya. Terlebih setelah Ayah meminta Vio melakukan hal keji itu. Juga ketika masalah datang ke pernikahan Vio, Vio ga sanggup menyelesaikannya malah lagi-lagi berlaku tidak pantas. Kalian mendidik Viona menjadi sampah!" "Karena itu Ayah akan di sini, walaupun untuk menyaksikanmu mati!" ucap Bram putus asa. "Ayah mencintai Ibu, Vio. Karena itu Ayah tak pernah meninggalkan Ibumu. Tapi Ayah terlalu murka dengan perbuatan Ibu, Ayah merasa tak berharga hingga bahkan Ibumu mencari kesenangan dengan laki-laki lain. Ayah tau Ayah bajingan, membalas perselingkuhan dengan perselingkuhan juga. Ayah akui Ayah salah, Ayah tak akan membela diri. Tapi tak pernah sekalipun Ayah berfikir untuk mencontohkan perbuatan bejat itu padamu, nak. Tidak pernah!" "TAPI ITU KENYA

    Last Updated : 2022-04-03
  • TAKDIR KEDUA   71: Déjà vu!

    Dirga mempercepat langkah menuju unitnya, akhir minggu ini adalah dua hari terakhir yang bisa ia nikmati bersama Andien sebelum mereka akan dipertemukan di meja akad. Dirga yang saat pertunangan sempat protes mengenai kebijakan pingitan menjelang pernikahan, akhirnya terpaksa menerima dengan muka tertekuk kesal. "Dipingit seminggu itu sebentar, nak. Ga terasa, tau-tau udah sah." ucap Ummah saat itu. Sementara Anggita - Mamanya malah terang-terangan mengejeknya "Nungguin bertahun-tahun aja sanggup. Masa nambah seminggu lagi aja merengut!

    Last Updated : 2022-04-05
  • TAKDIR KEDUA   72: PAMIT

    Andien tenggelam dalam lamunannya, hingga tak menyadari Dirga yang sudah duduk di sampingnya. Dirga mengelus pipi Andien lembut, sentuhannya menyadarkan Andien kembali. "Aku lapar sayang." "Ah iya." Andien menuangkan nasi dan lauk pauknya ke piring Dirga. Karena kusut pikirannya, ia tak menuangkan apapun ke piringnya sendiri. Kekacauannya tak luput dari perhatian Dirga.

    Last Updated : 2022-04-05
  • TAKDIR KEDUA   73: PERTAMA & TERAKHIR

    "Sayang... Andien... Hey baby, wake up please..." Dirga menepuk-nepuk wajah Andien yang tertidur sambil terisak. Dirga menghujaninya dengan kecupan-kecupan kecil agar Andien segera bangun dari tidurnya. Hatinya begitu terenyuh memandang wajah pilu sang kekasih. "Andien... Andien bangun sayang!" Andien membuka matanya. Ia mengusap kedua netraselayaknya orang yang baru usaimenangis pilu. Andien bangun mendudukkan dirinya. Menatap Dirga yang terlihat begitu khawatir.

    Last Updated : 2022-04-05

Latest chapter

  • TAKDIR KEDUA   120: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (12)

    Setelah memporak-porandakan ruang keluarga, Andien dan Dirga melanjutkan ronde kedua percintaan mereka di master bedroom rumah itu. Berbeda dengan ruangan lantai dasar yang di desain polos dengan gradasi warna cream ke putih di setiap dindingnya, lantai dua yang berisikan kamar-kamar para anggota keluarga dan sebuah ruang serbaguna, dinding-dindingnya berlukiskan hasil karya Edo – adik ipar Dirga. Wall mural yang kini menjadi salah satu order terbesar di perusahaan desain milik Dirga dan kawan-kawan memang membuat level hunian menjadi lebih nyaman dan terkesan mewah. Kamar Andien dan Dirga didominasi furniture yang terbuat dari kayu berwarna putih tulang, sementara untuk pernak pernik dan ornamen-ornamen pemanis - warna yang dipilih Dirga adalah warna-warna pastel sep

  • TAKDIR KEDUA   119: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (11)

    Tahun keenam pernikahan Dirga dan Andien.Dirga memeluk sang istri dari belakang, menempelkan bibirnya di daun telinga Andien.“Sudah siap?”Andien terkekeh geli.“Norak tau, Kak!”

  • TAKDIR KEDUA   118: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (10)

    “Sayang...” panggil Dirga saat Andien sedang merapihkan pakaian mereka ke dalam walk in closet.“Apa?”“Sini sebentar.”Andien menghentikan kegiatannya, lalu bergabung bersama Dirga di atas ranjang mereka.“Ada apa?”

  • TAKDIR KEDUA   117: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (9)

    Seperti biasa, Andien terbangun dari tidurnya di jam yang sama setiap malam. Yang berbeda, malam itu Dirga tak ada di sisinya, juga tak nampak di seantero kamar mereka. Andien beranjak dari ranjang, melangkah perlahan mendekati pintu penghubung kamar itu dengan ruang kerja Dirga, pendar cahaya masih nampak menembus celah antara pintu dengan lantai kayu rumah mereka.“Sayang?” tegur Andien saat mendapati suaminya yang duduk termenung seraya menyapukan ibu jari di pinggiran mug.“Hey, baby...”“Kok ga tidur?”

  • TAKDIR KEDUA   116: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (8)

    Dirga sekeluarga menyempatkan diri untuk pulang ke Indonesia ketika Summer Break. Jadwal pulang Dirga yang sebelum menikah mengikuti kalender islam – yaitu saat puasa Ramadhan, kini bergeser mengikuti libur anak-anaknya yang masih berstatus pelajar.Saat ini mereka sedang menghadiri acara pertunangan sepupu Dirga di salah satu ballroom hotel berbintang di Jakarta. Dirga yang memiliki prinsip untuk membopong semua anak-anaknya ke setiap acara keluarga sontak menjadi perhatian utama kerabat-kerabatnya selain pasangan calon mempelai.

  • TAKDIR KEDUA   115: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (7)

    “Kak...” sapa Andien seraya melangkah masuk ke kamar mereka. Andien mengambil pijakan kaki dari bawah meja riasnya, mendekat pada Dirga sebelum akhirnya meletakkan benda itu dan naik ke atasnya – hendak memasangkan dasi untuk sang suami. “Ada meeting ya hari ini?” “Iya. Mau ada tender lagi, sayang.”

  • TAKDIR KEDUA   114: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (6)

    “Mr. Harold?”Dirga tak menyangka dengan kehadiran seorang pria di balik pintu rumahnya. Pria itu membawa sebuah paper bag dengan nama toko mainan tempatnya bekerja.“Mr. Pranata.”“Ada yang bisa saya bantu?”

  • TAKDIR KEDUA   113: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (5)

    "Sayang, something happened with Anne."Dirga dan Ken baru saja turun dari deep black pearl Volkswagen Golf milik Dirga, bahkan handle pintu mobil itu masih digenggamannya. Dirga menutup pintu mobil, merangkul Andien, melabuhkan ciuman hangat di kening dan bibir isterinya."I'm home, sayang."

  • TAKDIR KEDUA   112: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (4)

    Andien turun dari mobilnya ingin bertandang sejenak ke sebuah toko yang menjual berbagai jenis rempah Asia. Ia baru saja mengantarkan Cantika ke play group yang tiga minggu terakhir menjadi salah satu tempat untuk belajar dan bersosialisasi bagi puteri kecilnya itu.Andien harus berjalan kaki beberapa ratus meter ke dalam untuk mencapai toko yang ia tuju. Langkahnya terhenti ketika melewati sebuah café dengan nuansa modern yang terasa begitu nyaman. Netranya terbelalak melihat Dirga sedang berbicara – jika bisa dibilang demikian – dengan seorang perempuan yang begitu... perfect

DMCA.com Protection Status