Home / Romansa / TAKDIR KEDUA / 34: PENENANG JIWA

Share

34: PENENANG JIWA

Author: ryanalexandra
last update Last Updated: 2022-03-23 14:36:31

Hari beranjak semakin siang. Sejak kepulangan Viona dari kedainya, Andien hanya mengurung diri di ruang pribadinya di lantai dua ruko. Sakit kepala menderanya, tangannya perlahan gemetar. Sudah tiga bulan terakhir dia amat jarang mengkonsumsi obat anticemas yang diresepkan dokter untuknya. Dan juga tak pernah obat-obat itu ada di tasnya lagi. Andien benar-benar berusaha lepas dari semua pil pengendalinya itu.

Andien masih terbaring meringkuk di satu-satunya sofa yang ada di ruangan itu. Selalu seperti ini, setiap kali kecemasan menyapanya, seolah dunia ini menyempit, udara di sekitarnya berkurang, tenaganya terhisap habis. Ingatan akan segala gangguan yang dilancarkan mantan istri Dirga tadi terus saja membuat kepalanya berdenyut nyeri. Andien tak membuka kedua netranya hingga terdengar seseorang mengetu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • TAKDIR KEDUA   35: THE PRANATA'S

    Menjelang senja Dirga dan Andien sudah sampai di kota Bandung. Dirga langsung membawa Andien dan ketiga anaknya ke kediaman orang tuanya."Assalammu'alaikum.""Wa'alaikumsalam."Andien terpengangah melihat ramainya kediaman yang ia kunjungi itu.

    Last Updated : 2022-03-23
  • TAKDIR KEDUA   36: BAGAIMANA BISA?

    'praaang!'Suara keras dari arah dapur mengalihkan semua pasang netra yang tadinya terkesiap dengan ulah perempuan itu. Tertegun, tak sadar Andien melepaskan pitcher di tangannya. Pikirannya kosong, tak menyangka dengan apa yang baru saja ia saksikan."Sayang!" lirih Dirga.Dirga bersegera berdiri, berjalan cepat setengah berlari mendekati Andien. Sementara anggota keluarga yang lain seperti disadarkan kembali oleh

    Last Updated : 2022-03-23
  • TAKDIR KEDUA   37: KEBOHONGAN

    "Dirga, apa Papa melewati batas jika Papa bertanya, sebenarnya bagaimana hubungan kalian berdua?" Anggara menyuarakan pertanyaannya berhubung Dirga sedari tadi hanya duduk membatu di tengah ruangan itu. Tentu saja, berdua yang dimaksud Anggara adalah putera ketiganya itu dengan mantan isterinya."Tidak ada hubungan apapun kecuali seperti yang tertera di surat cerai kami, Pa!" jawab Dirga tegas."Aku tidak pernah menyetujui perceraian kita, Ga! Aku tidak pernah mau bercerai dengan kamu! Kamu salah paham selama ini." Sanggah Viona.

    Last Updated : 2022-03-23
  • TAKDIR KEDUA   38: SANG PERFEKSIONIS

    "Masih ada yang perlu kamu sampaikan?" tanya Dirga setelah berhasil menenangkan emosinya."Aku cuma ingin kamu mencintaiku, Ga!""Apapun yang aku jelaskan ke kamu, ga akan merubah apa yang sudah kamu tanam di benakmu Vio. Itu yang aku kenal baik tentang kamu!""Sudahlah. Intinya, aku tidak selingkuh. Janin yang kukandung saat itu anak kita! Kamu mabuk, makanya kamu ga ingat waktu kita melakukannya."

    Last Updated : 2022-03-23
  • TAKDIR KEDUA   39: PAPA

    'BRAK!' suara pintu utama tertutup - terdengar begitu keras. Begitulah Viona, entah pergi kemana adab sopan santun wanita itu.Dirga masih menundukkan kepalanya, menunggu Anggara dan Anggita berkeluhkesah karena salah sikapnya yang menutupi penyebab perceraiannya dengan Viona. Walaupun Dirga berpikir tak ingin membuat keduanya khawatir, tetap saja, keputusan yang diambilnya adalah kesalahan. Tepat di hadapannya, Anggita masih menatap puteranya itu lekat. Air mata belum juga berhenti mengalir di wajah senjanya."Dirga..." rintih Anggara pelan, namun masih terdengar jelas di telinga Dirga."PAPA!" Dirga beringsut, bersimpuh di hadapan Anggara yang mencengkram erat dadanya.'Ya Allah, Papa...'

    Last Updated : 2022-03-23
  • TAKDIR KEDUA   40: ANOTHER PROPOSAL

    Andien meregangkan tubuhnya dengan netra yang masih terpejam. Tadi ia tertidur di sofa ruang tamu, menunggu para penghuni rumah ini kembali. Kaki kirinya yang terluka terasa begitu nyeri. Andien membuka matanya, menatap Dirga yang duduk di atas karpet dengan menyandarkan punggungnya ke kaki sofa tepat di samping kepala Andien. Mata pria itu memejam walau tak tertidur."Sayang..." panggil Andien seraya mengusap lembut kepala Dirga.Kedua netra Dirga terbuka. Ia menoleh, membenahi posisinya, menghadap Andien.

    Last Updated : 2022-03-23
  • TAKDIR KEDUA   41: ALASAN TERSEMBUNYI (1)

    Dirga dan Andien berjalan bergandengan memasuki pintu masuk utama Rumah Sakit. Pagi ini seusai sarapan dan memastikan ketiga malaikat kecil mereka sudah tuntas rutinitas paginya, mereka berdua pergi menjenguk Anggara.“Kamu yakin kaki kamu ga apa-apa sayang?” tanya Dirga yang masih saja khawatir dengan keadaan kekasihnya. Jika saja Andien tak henti merajuk pagi tadi, dipastikan Dirga tak akan membawanya ikut ke Rumah Sakit.“Iya. Ga apa-apa, kok.”“Kita pakai kursi roda

    Last Updated : 2022-03-23
  • TAKDIR KEDUA   42: ALASAN TERSEMBUNYI (2)

    Andien yang mendengar ucapan Dirga menghentikan langkahnya. Rengkuhan Andien di pinggang Dirga menguat, membuat Dirga turut menghentikan langkahnya."Kok kamu ga bilang?" Lirih Andien.Dirga mengelus lembut punggung Andien, lalu kembali merengkuhnya, memberi isyarat agar mereka kembali melanjutkan langkah."Ga apa-apa sayang. Ga keras juga naboknya. Tapi Bang Irgi nangis pas nabok aku. Bukan karena Papa sakit, tapi karena aku selama ini diam. Bang Irgi

    Last Updated : 2022-03-23

Latest chapter

  • TAKDIR KEDUA   120: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (12)

    Setelah memporak-porandakan ruang keluarga, Andien dan Dirga melanjutkan ronde kedua percintaan mereka di master bedroom rumah itu. Berbeda dengan ruangan lantai dasar yang di desain polos dengan gradasi warna cream ke putih di setiap dindingnya, lantai dua yang berisikan kamar-kamar para anggota keluarga dan sebuah ruang serbaguna, dinding-dindingnya berlukiskan hasil karya Edo – adik ipar Dirga. Wall mural yang kini menjadi salah satu order terbesar di perusahaan desain milik Dirga dan kawan-kawan memang membuat level hunian menjadi lebih nyaman dan terkesan mewah. Kamar Andien dan Dirga didominasi furniture yang terbuat dari kayu berwarna putih tulang, sementara untuk pernak pernik dan ornamen-ornamen pemanis - warna yang dipilih Dirga adalah warna-warna pastel sep

  • TAKDIR KEDUA   119: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (11)

    Tahun keenam pernikahan Dirga dan Andien.Dirga memeluk sang istri dari belakang, menempelkan bibirnya di daun telinga Andien.“Sudah siap?”Andien terkekeh geli.“Norak tau, Kak!”

  • TAKDIR KEDUA   118: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (10)

    “Sayang...” panggil Dirga saat Andien sedang merapihkan pakaian mereka ke dalam walk in closet.“Apa?”“Sini sebentar.”Andien menghentikan kegiatannya, lalu bergabung bersama Dirga di atas ranjang mereka.“Ada apa?”

  • TAKDIR KEDUA   117: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (9)

    Seperti biasa, Andien terbangun dari tidurnya di jam yang sama setiap malam. Yang berbeda, malam itu Dirga tak ada di sisinya, juga tak nampak di seantero kamar mereka. Andien beranjak dari ranjang, melangkah perlahan mendekati pintu penghubung kamar itu dengan ruang kerja Dirga, pendar cahaya masih nampak menembus celah antara pintu dengan lantai kayu rumah mereka.“Sayang?” tegur Andien saat mendapati suaminya yang duduk termenung seraya menyapukan ibu jari di pinggiran mug.“Hey, baby...”“Kok ga tidur?”

  • TAKDIR KEDUA   116: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (8)

    Dirga sekeluarga menyempatkan diri untuk pulang ke Indonesia ketika Summer Break. Jadwal pulang Dirga yang sebelum menikah mengikuti kalender islam – yaitu saat puasa Ramadhan, kini bergeser mengikuti libur anak-anaknya yang masih berstatus pelajar.Saat ini mereka sedang menghadiri acara pertunangan sepupu Dirga di salah satu ballroom hotel berbintang di Jakarta. Dirga yang memiliki prinsip untuk membopong semua anak-anaknya ke setiap acara keluarga sontak menjadi perhatian utama kerabat-kerabatnya selain pasangan calon mempelai.

  • TAKDIR KEDUA   115: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (7)

    “Kak...” sapa Andien seraya melangkah masuk ke kamar mereka. Andien mengambil pijakan kaki dari bawah meja riasnya, mendekat pada Dirga sebelum akhirnya meletakkan benda itu dan naik ke atasnya – hendak memasangkan dasi untuk sang suami. “Ada meeting ya hari ini?” “Iya. Mau ada tender lagi, sayang.”

  • TAKDIR KEDUA   114: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (6)

    “Mr. Harold?”Dirga tak menyangka dengan kehadiran seorang pria di balik pintu rumahnya. Pria itu membawa sebuah paper bag dengan nama toko mainan tempatnya bekerja.“Mr. Pranata.”“Ada yang bisa saya bantu?”

  • TAKDIR KEDUA   113: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (5)

    "Sayang, something happened with Anne."Dirga dan Ken baru saja turun dari deep black pearl Volkswagen Golf milik Dirga, bahkan handle pintu mobil itu masih digenggamannya. Dirga menutup pintu mobil, merangkul Andien, melabuhkan ciuman hangat di kening dan bibir isterinya."I'm home, sayang."

  • TAKDIR KEDUA   112: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (4)

    Andien turun dari mobilnya ingin bertandang sejenak ke sebuah toko yang menjual berbagai jenis rempah Asia. Ia baru saja mengantarkan Cantika ke play group yang tiga minggu terakhir menjadi salah satu tempat untuk belajar dan bersosialisasi bagi puteri kecilnya itu.Andien harus berjalan kaki beberapa ratus meter ke dalam untuk mencapai toko yang ia tuju. Langkahnya terhenti ketika melewati sebuah café dengan nuansa modern yang terasa begitu nyaman. Netranya terbelalak melihat Dirga sedang berbicara – jika bisa dibilang demikian – dengan seorang perempuan yang begitu... perfect

DMCA.com Protection Status