Beranda / Urban / TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA / BAB 18. APAKAH GANDENGAN BARU?

Share

BAB 18. APAKAH GANDENGAN BARU?

Penulis: Mona Cim
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-05 21:37:10

Viona menghabiskan waktu seharian dengan menangis usai mengirimi Bintara surat. Laras sudah beberapa kali mengtuk pintu kamarnya, tetapi Viona hanya menyahuti bahwa ia akan keluar ketika ia lapar. Tak ada yang bisa dikatakan lagi, Laras akhirnya kembali turun dan bergabung ke meja makan. David dan Sonny belum juga memulai makan malam karena menunggu kelengkapan anggota keluarga.

“Kita mulai makan sekarang. Dia tak akan makan sebelum lapar. Tampaknya anak itu sedang patah hati. Dia terus saja mengurung diri. Anak zaman sekarang ada-ada saja tingkah,” lontar Laras seraya duduk di kursinya.

“Oh, aku baru tahu dia sudah memiliki kekasih. Apa sekarang telah putus?’’

“Entahlah. Sepertinya mereka sudah putus atau tidak berkelahi. Selama ini aku tak begitu dekat dengannya, jadi aku kurang tahu soal itu.”

David tiba-tiba terpikir sesuatu yang menarik. “Bagaimana kalau aku kenalkan Viona dengan anak rekan kerjaku? Dia pengusaha kaya raya di Jerman dan juga Amerika. Perusahaannya pun sudah memil
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 20. TERTANGKAP BASAH

    Viona datang ke kantor perusahaan Bintara dengan wajah yang teramat ragu. Ia ingin meminta maaf pada Bintara, meski nyalinya untuk itu kadang naik turun. Setelah bertanya pada resepsionis, akhirnya Viona diizinkan untuk ke ruangan Bintara.Di ruangannya, Bintara tersenyum setelah mendapat telepon dari resepsionis yang mengatakan bahwa Viona ingin menemuinya. Tebakannya tak akan pernah salah, Viona pasti dengan cepat mengubah keputusannya. Gadis itu tak akan betah tanpanya walau hanya sehari saja.Pintu ruangan diketuk, lalu dibuka oleh seseorang yang sangat Bintara tunggu. Tampak Viona dengan canggung berjalan ke arahnya, hingga akhirnya duduk di kursi depan meja Bintara. Tak ada reaksi apapun dari Bintara, pria itu tetap fokus memeriksa berkas di hadapannya. Membolak-balik kertas dan akhirnya memberikan tandatangannya. Viona pikir sampai di situ saja, Bintara malah mengambil berkas lain dan mulai membacanya membuat Viona berdecak kesal.“Kau sengaja mengabaikanku?’’Barulah Bintara m

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 21. GOMBALAN VIONA MEMBUAT TUAN CEO TERSIPU

    Viona datang ke kantor perusahaan Bintara dengan wajah yang teramat ragu. Ia ingin meminta maaf pada Bintara, meski nyalinya untuk itu kadang naik turun. Setelah bertanya pada resepsionis, akhirnya Viona diizinkan untuk ke ruangan Bintara.Di ruangannya, Bintara tersenyum setelah mendapat telepon dari resepsionis yang mengatakan bahwa Viona ingin menemuinya. Tebakannya tak akan pernah salah, Viona pasti dengan cepat mengubah keputusannya. Gadis itu tak akan betah tanpanya walau hanya sehari saja.Pintu ruangan diketuk, lalu dibuka oleh seseorang yang sangat Bintara tunggu. Tampak Viona dengan canggung berjalan ke arahnya, hingga akhirnya duduk di kursi depan meja Bintara. Tak ada reaksi apapun dari Bintara, pria itu tetap fokus memeriksa berkas di hadapannya. Membolak-balik kertas dan akhirnya memberikan tandatangannya. Viona pikir sampai di situ saja, Bintara malah mengambil berkas lain dan mulai membacanya membuat Viona berdecak kesal.“Kau sengaja mengabaikanku?’’Barulah Bintara m

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 22. ANCAMAN MENAKUTKAN LARAS

    Viona memasuki rumahnya dengan langkah gugup. Ia sudah sepakat pada Bintara bahwa ia akan bersikap bodoh pada Laras. Seolah-olah ia tak tahu bahwa ia memergoki mobil David di sekitar kafe yang baru buka itu.Saat melewati ruang tengah, Viona mengulas senyuman dan berjalan dengan ringan ke arah Laras yang sedang menonton televisi.“Halo, Bu. Tumben sekali sudah ada di rumah. Ibu tak pergi bekerja?” sapa Viona seraya duduk di sofa.Laras menunjukkan senyum penuh arti. “Ibu tadi sedang tak enak badan. Tapi sekarang sudah nyaman kembali. Kau tampak bahagia hari ini? Padahal sebelumnya kau sangat murung bagai diputus cinta.”“Sebab aku sudah balikan dengan kekasihku,” sahut Viona ceria.“Siapa kekasihmu? Omong-omong … kau harusnya mengenalkannya pada ibu, Viona. Ibu bahkan tak tahu kau memiliki seorang kekasih.”Viona memasang raut wajah gugup di depan ibunya. Ia sengaja melakukan itu agar ibunya merasa ia sungguh tak tahu apa-apa. “Kekasihku sangat sibuk, Bu. Dia adalah pembisnis sukses.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 23. PAVILIUN BUNG TERATAI : AKU TAKUT, BIN

    Bintara membukakan mobil untuk kekasihnya. Viona turun dari mobil dengan tatapan terperagah pada sekitar. Bagaimana tidak, mereka sekarang berada di pavilun bunga teratai milik Bintara. Seluruh danau dihiasi bunga teratai berwarna putih dan ungu. Di tengah-tengah danau ada sebuah pavilun yang dihubungkan oleh jembatan kayu yang datar. Tempat keduanya berpijak sekarang adalah halaman luas layaknya lapangan bola.“Bin, ini sungguh milikmu? Ini sangat indah. Mengapa kau baru mengajakku ke sini sekarang?”Bintara tertawa kecil. ”Saking banyaknya aku memiliki wilayah pribadi, aku bahkan melupakan tempat ini.”“Sombong sekali Tuan Bintara ini,” cibir Viona.“Jika fakta, maka tak apa,” balasnya.Viona menggandeng Bintara sambil menunjuk ke arah paviliun itu. “Bin, aku ingin ke sana! Ayo mengambil banyak foto bersama,” ucapnya tersenyum lebar.“Hanya kau yang akan berfoto nanti,” sahut Bintara sembari berjalan ke arah jembatan bersama Viona.“Itu karena kau tak pandai bergaya. Hidupmu pasti t

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 24. PERTEMUAN MENYEBALKAN

    Keluarga dari kolega bisnis David telah datang. David dan Laras menyambut dengan ramah sepasang suami istri, Wildo dan Olivia, beserta putra mereka yang bernama Ferry. Ferry Gionard Wildo adalah sosok pria perawakan tinggi, agak kurus, dan berjambang tipis. Ketiga tamu tersebut langsung diarahkan ke meja makan.“Silakan duduk, Pak Wildo, Bu Olivia, dan Nak Ferry,” ucap Laras mempersilakan dengan lembut.“Terima kasih, Bu Laras. Senang rasanya bisa berkumpul seperti ini,” sahut Olivia.“Tentu kami lebih senang lagi,” sahut Laras tertawa anggun.“Rumahmu memiliki interior yang bagus, David. Aku jadi terinspirasi,” celetuk Wildo yang disambut tawa renyah David.“Benar, Wildo. Istriku memang mempunyai selera interior yang tinggi dia yang merancangnya sendiri,” sahut David.“Wah, tak kusangka Bu Laras handal akan interior,” decak Wildo.Laras terdiam sambil melirik dingin suaminya, tetapi ia langsung tersenyum menatap ke arah tamu. “Sejujurnya aku hanya mengikuti khayalan aku saja. Aku tak

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 25. FAKTA MENGEJUTKAN DARI FERRY

    Bintara sedari tadi menunggu balasan pesan kekasihnya dengan bersandar di ranjangnya. Ia tak bisa tidur membayangkan kekasihnya sedang terlibat dalam pertemuan keluarga yang sudah jelas untuk perjodohan. Rasanya Bintara ingin langsung mendatangi rumah ayahnya dan menarik Viona dari sana. Ingin juga ia langsung menyerang Laras yang seenaknya menjodohkan kekasihnya dengan pria lain, padahal Viona adalah kekasihnya.“Mengapa kekasihku terlahir dari wanita itu?’’Bintara kembali memeriksa room chat-nya dengan Viona yang masih belum ada pesan terbaru. Tak lama Viona mengirimkan rekaman sepanjang makan malam tadi. Bintara pun menegakkan tubuhnya sambil membuka rekaman suara itu.“Sialan! Apa yang ada dipikiran wanita ular itu. Dia sungguh mementingkan kebahagiaannya sendiri daripada kebahagiaan putrinya. Dia sungguh ingin balas dendam denganku dengan cara seperti ini? Tunggulah pembalasanku, Laras!”Bintara menghubungi Viona, tetapi Viona sama sekali tak menyahutinya. Tak berburuk sangka, B

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 26. PEMBATALAN KONTRAK

    “Ferry Geonard Wildo. Apa kau mengenal pria itu?” tanya Viona.Barulah Bintara mengingat orang itu. Bintara berdecak sebal sambil melonggarkan dasinya. Ia menatap kekasihnya yang menunggu kata-kata yang akan ia luncurkan. Melihat lingkaran hitam di bawah mata kekasihnya membuat Bintara merasa kasihan. Ia sungguh akan menghancurkan siapa saja yang melakukan hal tersebut pada kekasihnya.“Dia adalah sainganku di bidang elektronik. Sudah tiga kali dia mencoba bersaing denganku, tetapi dia selalu kalah mendapatkan apa yang ia mau. Selama ini aku mengenalnya dengan nama MR. Geo bukan Ferry. Aku baru mengenalkan ketika kau menyebutkan nama lengkap itu,” tutur Bintara menjelaskan.“Ini akan sulit, Bin. Kemungkinan dia juga akan menggunakan perjodohan kami untuk menjatuhkanmu. Bagaimana ini? Aku sudah sangat frustrasi memikirkan ayahku, Bin. Aku tak tahu harus bertindak seperti apa.” Viona menenggelamkan wajahnya pada lipatan tangannya sendiri.“Aku akan urus semuanya hari ini. Kau tenang saj

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 27. MENGANGGU MENTAL LAWAN

    “Lapor, Tuan. Ayah dari Nona Viona yang bernama Marvin ditemukan di sebuah rumah sakit umum. Menurut informasi keadaan pasien, Marvin mengalami koma.”Bintara menatap anak buahnya tak percaya. Apa katanya, koma? Yang benar saja. Bintara mengira Laras hanya akan menyekap ayahnya Viona untuk menekan Viona. Jika Viona melawan, baru Laras akan melakukan sesuatu pada mantan suaminya tersebut. Namun, kabar yang ia dapatkan barusan malah sebaliknya.“Kirimi aku alamatnya,” pinta Bintara.“Baik, Tuan,” sahut perwakilan tim anak buah Bintara.“Selanjutnya, Boni. Kau membawa laporan yang bagus?” tanya Bintara pada pimpinan penyelidikan kedua. Pria perawakan tinggi itu pun menghampiri Bintara.“Kami sudah menyelidiki dua buah hutan dan beberapa gedung yang mencurigakan. Tapi kami belum bisa menemukan titik terang keberadaan Nyonya Rusmini. Maafkan kami, Tuan. Kami akan mencoba menyelidiki ke tempat lain lagi,” ucap pria itu memberi hormat dan mundur ke belakang.Bintara mengembuskan napasnya pas

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13

Bab terbaru

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 108. CINCIN PERMATA [ENDING]

    Bintara dan Viona melanjutkan makan malam mereka yang tertunda, membiarkan Rusmini dan David entah langsung pulang atau mengunjungi tempat lain. Setelah sekian lama Viona sudah tak melihat wajah bahagia yang polos kekasihnya. Terakhir ia lihat ketika zaman sekolah SMA dulu.“Kau ingat hari pertama kali kita menjadi sepasang kekasih? Aku yang menyatakan cinta lebih dulu,” sindir Viona tersenyum geli.Tentu saja Bintara merasa terlukai harga dirinya. Ia menatap malas Viona yang sedang menertawakannya. “Itu karena aku sadar diri. Dulu aku tak setampan ini dan memiliki banyak kekurangan. Aku tuli dan penyakitan. Aku juga bukan anak yang diharapkan oleh ayahku. Jadi kepercayaan diriku lenyap karena itu. Aku sungguh tak menduga bagaimana bisa kau menyukaiku yang dulu? Jika aku yang dulu adalah aku yang sekarang, sangat wajar kau menyukai pria tampan, hebat, dan mapan ini,” tutur Bintara yang awalnya merendahkan diri berakhir membanggakan diri. Viona berdecih mendengarnya.“Itu karena kau or

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 107. MAUKAH KAU?

    Bintara berdesis saking gemasnya dengan kelakuan Viona yang ternyata hadir ke kampus. Siang ini Bintara menjemput kekasihnya itu sekalian meminta penjelasan mengapa kekasihnya itu tak mendengarkan saran darinya.“Halo, Sayang aku!” Viona langsung memeluk Bintara yang tak membalas pelukannya.“Mengapa kau tak menurutiku?” Pertanyaan dingin dari Bintara membuat Viona melepaskan pelukan itu dengan tampang cemberut.“Hari ini ada test penting. Aku harus hadir ke kampus, Bin. Lagipula aku sudah tak apa. Kau jangan terlalu khawatir seperti ini. Yang harus kau khawatirkan adalah keadaan perutku, aku sangat lapar,” ucap Viona sedikit merengek.“Merengek memang andalanmu,” sahut Bintara berjalan lebih dulu ke arah mobilnya. Ia tetap membukakan pintu untuk Viona walau tak menunggu gadis itu masuk langsung berjalan ke arah pintu mobil bagian kemudi.Bintara menjelankan mobil meninggalkan kampus Viona. Tujuan mereka adalah sebuah restaurant ala Korea yang tak jauh dari kampus Viona. Bintara memes

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 106. PERMINTAAN BINTARA

    Rusmini telah pulang ke rumahnya, begitu pun dengan David. Sore ini Viona sudah diperbolehkan pulang, hanya saja ia menunggu infus habis. Bintara dengan setiap menungguinya.“Vi, apa menurutmu baiknya Ibu kembali pada ayah? Mendengar ayah akan pergi ke Paris dan memutuskan untuk menyendiri, rasanya aku juga merasakan kesepian yang ayahku rasakan. Ketulusan ayah juga tampak ketika ia memutuskan untuk tidak menikah lagi setelah bercerai dengan ibumu,” lontar Bintara sembari mengupas buah apel.“Kalau menurutku … lebih baik persatukan mereka lagi, Bin. Walau aku tak begitu dekat dengan ibumu, tapi entah mengapa aku bisa melihat bahwa ibumu masih menyimpan perasaaan pada ayahmu. Hanya saja ibumu mempertimbangkan banyak hal hingga tak ingin menuruti kemauan hatinya. Salah satunya juga trauma yang ibumu miliki, Bin. Ibumu pasti takut jikalau ayahmu kembali seperti yang dulu dan menyakiti kalian lagi. Maka jalan satu-satunya yang bisa kau ambil adalah menyakinkan ibumu bahwa pemikiran buruk

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 105. SINDIRAN SOAL PERNIKAHAN

    Laras tertangkap saat mencoba melarikan diri ke luar kota bersama dengan anak buahnya. Berita tentang penangkapan itupun masuk berita pada pagi hari ini. Viona dan Bintara menatap layar televisi di rumah sakit. Tampak Laras dengan tampilan berantakan diborgol polisi. Tatapan wanita itu sangat kosong dan tubuhnya sangat lesu. Viona sudah mengetahui hal itu sejak ia bersama dengan ibunya di mobil.“Ibu pasti sangat tertekan hingga mentalnya terguncang. Ibu sangat mengerikan ketika membentakku di mobil waktu itu. Sorot matanya tak wajar, antara takut dan juga marah yang membumbung tinggi.” ungkap Viona.Bintara mengusap pundak kekasihnya dengan lembut dan memeluknya dari samping. “Mungkin kau sedih melihat ibuku seperti itu, Sayang. Tapi itulah yang terbaik untuk ibumu. Tak ada yang bisa mengendalikan ibumu selama ini. Dia terus saja membuat rencana-rencana jahat yang merugikan keluargaku, aku, dan juga dirimu. Aku tak ingin menyaksikan dan merasakan kesakitan keluargaku lagi karena dia,

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 104. MENGANCAM NYAWA

    Viona tak tahu kemana ia akan dibawa, tetapi ibunya terlihat sangat tenang. Walau bersama sang Ibu, tetapi Viona merasakan kekhawatiran yang luar biasa. Apakah ini normal? Mengapa ia justru merasa tak akan ketika bersama dengan ibunya sendiri? Viona menoleh ke belakang, tampak sebuah mobil mengikuti mereka. Bukan mobil Bintara, tetapi mobil anak buahnya.“Bu, sepertinya kita diikuti,” ucap Viona.“Tenang, Viona. Anak buah ibu adalah mantan pembalap dulunya. Dia lihai untuk menghindari kejaran itu. Kau tenang saja, mereka tak akan menemukan kita setelah ini,” sahut Laras tersenyum penuh arti.“Memangnya kita akan ke mana, Bu?”“Tentu saja ke tempat yang tenang dan tak ada siapapun yang dapat menemukan kita,” sahut Laras.“Mengapa tak ke kantor polisi saja? Mereka tak akan macam-macam kalau kita ke kantor polisi, Bu,” ucap Viona memberi saran.“Diam kau, Viona! Jangan sekali-sekali kau sebut nama tempat itu! Ibu tak ingin mendengar tempat terkutuk itu!” Hardik Laras dengan tatapan tajam

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 103. HASUTAN LARAS

    Usai membayar ganti rugi, Laras pun dibebaskan oleh polisi. Ia keluar dari kantor polisi dengan keadaan yang berantakan. Tatapannya kosong, eyeliner-nya luntur, dan rambutnya berantakan. Laras tak peduli dengan tatapan orang-orang padanya. Sesaat dirinya seperti tak memikirkan apa-apa, lalu tiba-tiba ia teringat kembali dengan kejadian yang baru saja menimpanya. Bagaimana bahagianya ia berselfi dengan David, kedatangan Hendrik yang tiba-tiba merusak suasana, dan hadirnya Bintara yang menjadi akhir dari hubungan dengan suaminya.“Semua ini gara-gara Bintara! Dia pasti telah menyusun rencana ini untuk menghancurkan hidupku! Cih, baiklah. Lihat bagaimana aku bisa menghancurkan hidupmu Bintara! Lihat! Aku bahkan tak peduli meski harus mengorbankan putri Marvin itu!”Laras memesan taksi. Ia menunggu di pinggir jalan dengan berbagai rencana yang saling berlalu lalang di kepalanya. Berbagai kemungkinan buruk pun terbayang-bayang. Apa yang akan dilakukan David setelah ini? Menceraikannya atau

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 102. SEMPURNA

    “Apa benar semua itu, Laras?” David bertanya dengan nada dingin.Laras langsung bersujud di hadapan David sambil menangis tersedu untuk meminta ampun.“Mas, maafin aku. Aku nggak bermaksud membohongimu. Aku awalnya tak tahu jikalau Sonny adalah anak dari Hendrik. Aku pikir memang anak kita karena kita juga melakukan hubungan suami istri, bukan?”“Tapi kau tak bicara apapun setelah mengetahui Sonny bukan anakku! Kau menipuku hingga hari ini, Laras! Bahkan kau menikahiku karena orang tuamu memiliki dendam terhadap keluargaku? Pantas saja kau selalu memaksaku untuk mengalihkan kepemilikan perusahaan atas namamu dan juga Sonny. Begitu aku bangkrut, kau akan pergi dan bahagia dengan pria itu!” bentak David dengan tatapan berapi-api.Laras semakin menangis sambil menangkup kedua tangannya di hadapan wajah. Ia memohon pada David dengan sejadi-jadinya bahwa ia sangat menyesali perbuatannya. “Aku mohon maafkan aku, Mas. Kali ini saja maafkan aku. Aku memang awalnya menuruti permintaan orang tu

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 101. KEJUTAN UNTUK LARAS

    Laras berdandan dengan sangat cantik malam ini. Ia menggenakan gaun hitam selutut yang ketat dan lipstick yang tebal merah merona. Belum lagi highheel yang ia pakai membuatnya merasa bak modal di depan cermin ketika mematut dirinya sendiri. Laras sangat bangga dengan penampilannya malam ini. Hari ini adalah hari ulang tahunnya, Laras merasa jikalau David pasti sudah menyiapkan kejuatan ulangtahun untuknya, membayangkan saja sudah membuat Laras kegirangan bukan main.David sudah menunggu di dalam mobil. Ia menoleh ke arah pintu, Laras dan Sonny belum kunjung keluar juga. David memutuskan untuk menelepon Bintara untuk memastikan rencana mereka hari ini seperti apa.“Halo, Yah?’’“Halo, Bintara. Jadi gimana, Ayah dan Laras beserta Sonny akan segera berangkat ke restaurant itu. Kapan kalian akan datang? Takutnya setelah selesai makan, kalian baru datang. Timingnya nanti tidak tepat, Nak. Apa perlu Ayah kasih kode nanti lewat pesan?”“Tidak perlu, Yah. Kami sudah stand by di parkiran resta

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 100. MEMBUAT MUSUH MULAI GOYAH

    Rusmini datang bersamaan dengan Laras yang datang ke kantor. Laras mencoba tak peduli dengan wanita yang ia anggap musuh berat tersebut. Begitu pula dengan Rusmini yang memilih acuh tak acuh dengan raut wajah yang sangat tenang. Begitu mereka memasuki kantor, setiap karyawan yang mereka lewati lebih memilih menyapa Rusmini. Jika dibandingkan 7:3 yang menyapa mereka. Tentunya banyak yang menyapa Rusmini. Hal itu membuat hati Laras terasa terbakar. Mereka memasuki lift yang sama. Laras sengaja melakukanya karena ada sesuatu yang ingin ia ucapkan pada Rusmini.“Kemarin suamiku mengajak aku dan putraku makan bersama di hari ulang tahunku. Lega rasanya mendengar dia masih memperhatikanku. Aku pikir dia kepincut dengan janda rendahan di sekitarnya,” ucap Laras dengan nada menyindir.Rusmini tersenyum tenang mendengarnya. “Syukurlah dia tak kepincut janda di luar sana. Jadi ketika dia ingin kembali padaku, aku tak ragu untuk menerimanya.”Laras menatap nyalang Rusmini di sampingnya. “Kau tak

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status