Share

Bab 97: Pesan Kosong

Bab 97: Pesan Kosong

Dengan sekujur tubuhku yang babak belur ini aku membutuhkan perjuangan yang luar biasa untuk bisa pulang ke kos. Syukurlah, aku masih memiliki sisa tenaga yang bisa kupergunakan untuk mengayuh sepeda. Ketika aku sampai di kos, waktu sudah menunjukkan pukul tiga dini hari. Kota Bandar Baru begitu lelap dalam istirahatnya yang tak tenang, begitu juga dengan suasana di sekitar tempat tinggalku yang begitu lengang.           

Sebelum memarkirkan sepedaku di teras aku memeriksanya sebentar. Aku menemukan ada sedikit kerusakan pada bagian tuas setelan freewheel dan juga tangkai stander. Mungkin tadi sepedaku ini sempat dianiaya juga oleh Pak Sadeli, Robin atau Daud. Ah, persextanlah! Nanti-nanti saja, besok, atau lusa aku akan memperbaikinya.           

Aku ingin segera memasuk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status